NovelToon NovelToon
Sepupu Perempuanmu Adalah Maut

Sepupu Perempuanmu Adalah Maut

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Selingkuh / Keluarga / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:35.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kavhyo

Berpacaran selama 5 tahun. Hingga mereka memutuskan untuk menikah. Satu hari setelah hari pernikahannya suaminya mulai berubah dan bahkan tidak pernah menyentuh istrinya karena alasan capek. Setiap hari di paksa untuk memahami, dan mengerti semuanya. Hingga akhirnya sang istri berusaha mencari tahu apa alasan di balik perubahan sikap suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kavhyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lupa Ingatan

Sesampainya di rumah sakit. Ansel langsung di tangani oleh dokter.

"Silahkan tunggu di luar dulu." Ucap Dokter. Tania dan Dion mengangguk.

"Kamu tidak papa princess?" Tanya Dion.

"Tidak Bang. Aku hanya merasa khawatir sama Ansel. Semoga saja dia baik-baik saja. Melihat kondisinya yang sangat buruk rasanya aku tidak sanggup melihatnya." Ucap Tania. Bagaimana pun sebelum dia punya hubungan dulu dengan Ansel. Ansel merupakan teman baiknya saat masih sekolah di bangku SMA.

"Kamu sudah menghubungi Tante Novi atau Om Gamor?" Tanya Dion. Tania menggelengkan kepalanya. Dia sampai lupa. Untunglah Dion mengingatkannya.

"Belum bang. Tunggu aku telpon mereka." Ucap Tania. Dion pun mengangguk. Untunglah Tania masih menyimpan nomornya dan langsung menghubunginya.

Setelah mendengar anaknya kecelakaan. Mereka langsung pulang dari kantor dan terus ke rumah sakit. Rasanya sangat berat memberikan kabar itu ke Mama Novi. Dia pasti sangat sedih setelah mengetahui kalau putranya mengalami kecelakaan. Awalnya Mama Novi senang ketika mengangkat telpon dan mendengar suara Tania untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun. Mama Novi belum pernah bertemu dengan Tania setelah kejadian itu. Mama Novi ingin sekali meminta maaf atas perlakuan anaknya dulu, namun dia malu untuk bertemu dengan Nia dan keluarganya. Namun rasa bahagiamya tergantikan setelah tahu Ansel sedang berada di rumah sakit dalam kondisi yang mengenaskan.

Dokter pun keluar. Tania dan Dion pun berdiri dan bertanya bagaimana kondisi Ansel.

"Bagaimana kondisinya dok?" Tanya Tania.

"Kamu istrinya?" Tanya Dokter. Tania menggelengkan kepalanya.

"Bukan dok. Saya temannya. Bagaimana keadaannya sekarang?" Tanya Tania. Dokter pun mengangguk dan menceritakan semuanya.

"Luka pasien cukup serius. Karena benturan kepalanya sangat keras sehingga kehilangan banyak darah. Dia butuh banyak darah. Kondisinya sekarang sedang kritis. Apakah ada keluarga yang bergolongan darah AB?" Tanya Dokter. Tania pun menatap Dion.

"Saya dok. Ambil darah saya." Ucap Tania.

"Baik bu. Kita akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu." Ucap dokter. Tania pun mengangguk dan mengikuti dokter.

Tidak lama kemudian. Mama Novi dan Papa Gamor sampai di sana.

"Bagaimana Ansel Dion? Dia tidak papa kan?" Tanya Mama Novi menangis dan di peluk oleh Papa Gamor.

"Kondisi Ansel kritis Tante. Kata dokter, benturan di kepalanya sangat parah, yang membuatnya kehilangan banyak darah. Sehingga Ansel perlu donor darah golongan AB." Jelas Dion. Papa Gamor juga memiliki golongan darah seperti Ansel.

"Jangan khwatir Mah. Putra kita pasti akan baik-baik saja. Aku akan menemui dokter." Ucap Papa Gamor.

"Tidak usah Om. Nia sudah ke sana melakukan pemeriksaan. Kalau kondisinya baik. Maka dia yang akan mendonorkan darah untuk Ansel." Ucap Dion. Papa Gamor dan Mama Novi mengucapkan banyak terimakasih. Tania sudah mau membantu Ansel, padahal putranya pernah menyakitinya.

Tidak lama kemudian. Tania datang.

"Bagaimana dek?" Tanya Dion. Tania mengangguk tersenyum.

"Semua baik bang. Dan aku bisa donorkan darah untuk Ansel. Baru aja selesai." Ucap Tania. Mama Novi pun langsung memeluknya.

"Makasih sayang. Kamu sudah bantu Ansel. Padahal dia udah pernah nyakitin kamu sayang. Tapi kamu masih bersikap baik sama dia." Ucap Mama Novi.

"Mah. Apapun yang udah terjadi adalah takdir dan masa lalu. Aku juga sudah maafin Ansel." Ucap Tania. Mama Novi pun mengangguk.

"Makasih sayang. Kamu memang anak yang baik." Ucap Papa Gamor.

"Sama-sama Pah." Ucap Tania. Dia sudah menganggap Mama Novi dan Papa Gamor seperti orangtua sendiri. Makanya dia masih memanggilnya Mama dan Papa.

Dokter pun datang.

"Bagaimana keadaannya anak saya dok?" Tanya Mama Novi.

"Alhamdulillah anak ibu sudah melewati masa kritisnya. Dan sebentar lagi dia akan sadar." Ucap dokter. Semuanya pun mengucapkan syukur.

"Saya bisa menemuinya?" Tanya Mama Novi. Dokter pun mengangguk tersenyum.

"Bisa Bu. Kalian sudah bisa menemuinya." Ucap dokter.

"Terimakasih ya dok." Ucap Mama Novi. Dokter pun mengangguk tersenyum dan berjalan pergi.

Mama Novi, Papa Gamor pun masuk begitupun dengan Tania dan Dion.

Mama Novi pun langsung mencium dan memeluk putranya.

Tidak lama kemudian. Ansel membuka matanya dan menatap mereka satu persatu. Seakan baru pertama kali melihatnya.

"Kalian siapa? Dan aku dimana?" Tanya Ansel. Mama Novi meneteskan air matanya.

"Ini Mama sayang. Dan Papa kamu. Kamu tertabrak mobil dan di bawah ke rumah sakit." Ucap Mama Novi. Dan pelakunya juga sudah di tertangkap. Pelakunya mengendarai mobil dengan dalam Keadaan mabuk.

"Mama?" Tanya Ansel. Dia sama sekali tidak tau siapa mereka. Mama Novi mengangguk tersenyum.

"Iya sayang. Ini Mama kamu dan Papa kamu." Ucap Mama Novi. Tapi Ansel menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak mengenali kalian." Ucap Ansel. Mama Novi menangis dan memeluk Papa Gamor.

"Pah." Ucap Mama Novi. Dion pun memanggil dokter. Dan dokter pun datang.

"Dok. Apa yang terjadi dengan putra saya? Kenapa dia tidak mengenali siapapun?" Tanya Papa Gamor.

"Maaf pak. Mungkin itu efek kepalanya yang terbentur keras akibat kecelakaan. Makanya dia kehilangan ingatannya. Tapi Bapak dan ibu tenang dulu. Seiring berjalannya waktu ingatannya akan kembali. Kalian hanya perlu membuatnya ingat dengan sesuatu yang terjadi di masa lalunya." Jelas dokter. Papa Gamor dan Mama Novi mengangguk.

"Baik dok. Terimakasih." Ucap Papa Gamor.

"Sama-sama. Kalau begitu saya permisi dulu." Ucap dokter. Papa Gamor mengangguk tersenyum.

Tania pun mulai mendekati Ansel.

"Ansel. Kamu tidak mengenaliku? Dan ini Dion Abang aku. Kita dulu berteman saat masih sekolah." Ucap Tania. Ansel menggelengkan kepalanya dan dia tersenyum. Dia menatap Nia. Perempuan di hadapannya sangat cantik dan imut. Pikirnya.

"Tidak. Aku tidak ingat sama sekali. Tapi aku berharap semoga ingatanku cepat kembali." Ucap Ansel. Tania mengangguk. Dan turut prihatin atas kondisi Ansel. Semoga saja dia bisa cepat pulih dan ingatannya kembali lagi.

"Kalau begitu aku dan Abang aku pamit dulu. Semoga kamu cepat sembuh." Ucap Tania. Ansel pun mengangguk tersenyum.

"Iya, terimakasih." Ucap Ansel.

Setelah itu Tania pamit ke Mama Novi dan Papa Gamor. Mereka saling berpelukan.

"Sekali lagi makasih sayang." Ucap Mama Novi.

"Iya sama-sama Mah." Ucap Tania tersenyum.

"Nia duluan ya Pah." Ucap Tania.

"Kalian berdua hati-hati di jalan." Ucap Lala Gamor.

"Iya om." Ucap Dion.

Tania dan Dion berjalan pergi menuju ke mobil. Saat perjalanan Tania baru ingat kalau dia belum mengabari Mama dan Papa.

"Bang. Nia lupa ngabarin Mama sama Papa. Mereka pasti cemas karena kita terlambat pulang." Ucap Tania. Dion mengangguk.

"Abang juga lupa. Tapi sebaiknya nanti pas sampai rumah. Kita bisa jelasin semuanya." Ucap Dion. Tania pun mengangguk.

"Iya bang."

Sesampainya di rumah. Tania dan Dion langsung masuk. Di sana sudah ada orangtuanya menunggunya.

"Kalian dari mana saja sayang? Kok pulang terlambat? Apa ada masalah? Kalian tidak papa kan?" Tanya Mama Hani dengan khawatir dan menghujani mereka banyak pertanyaan. Tania dan Dion menggelengkan kepalanya.

"Biar Nia aja yang jelasin semuanya." Ucap Tania. Dion pun mengangguk. Tania pun menceritakan semuanya. Mama Hani dan Papa Gamor merasa kasihan dengan apa yang menimpah Ansel. Walau dia sudah menyakiti putrinya dulu. Jauh dari setelah itu. Mereka sudah memaafkan Ansel. Karena mereka sadar kalau itu takdir. Dan masa lalu yang sudah terjadi.

"Mah. Kiara, Kiano dimana Mah?" Tanya Tania.

"Mereka lagi di kamar sayang. Baru aja tidur." Ucap Mama Hani. Tania pun mengangguk tersenyum.

1
Tutiks
lanjut lagi dong up nya
Ambo Nai
Ansel bodoh mau menampung anak di jalang.siap siap rumah tangga ku hancur,buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Lilis Yuanita
lnjut
holipah
pelajaran bt mu lelaki plin plan
Lilis Yuanita
lnjut
Tutiks
lanjut lagi up nya
holipah
bagus lh supaya mikir klw g ky gitu g bkln sadar2
Ambo Nai
biar kan saja di Kevin sama sijalang itu.kiara dapat cowok yg baik
Holipah
bagus tingalin aja lelaki plin plan
Holipah
udah tingalin aja cowok ky gitu mh
Kavhyo: Di tunggu ya kak🥰
total 1 replies
Lilis Yuanita
bsguz tapi up nya lama
Kavhyo: Di tunggu ya kak🥰. Untuk beberapa hari ke depan belum bisa up setiap hari karena saya lagi berduka.
total 1 replies
Lilis Yuanita
lnjut
Kavhyo: Di tunggu ya kak🥰
total 1 replies
Ambo Nai
tinggal kan Kevin Kiara, udah jg mau lagi memaafkan nya .dia kan laki bego.jalang cari perhatian
Holipah
tinggalkan lelaki ky gitu g bkln sadar sampai kapanpun
Ambo Nai
thor cepat bongkar kebohongan davina
Kavhyo: Di tunggu ya kak🥰
total 1 replies
Holipah
jauhi lelaki yang g tegas
Ambo Nai
maka jangan mau di kelabui sama jalang kalau gakbisa hidup tanpa Kiara.
November
lanjut
Kavhyo: Di tunggu ya kak🥰
total 1 replies
Erni Nofiyanti
siapa jodoh Tania
Ansel
Wiliam
Ma Em
Tania jgn mau balikan sama Ansel mending cari pria lain saja yg cinta sama Tania dan menyayangi sikembar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!