[Berisi imajinasi author, genre :System, Romance, Action, Harem, Urban, Contest, Mafia, Misteri.]
Perjalanan Firmansyah dalam mengapai mimpinya menjadi orang yang sukses demi membahagiakan orang yang di sayanginya.
Dengan bantuan System yang dimilikinya membuat perjalanan Firman menjadi lebih mudah, akan tetapi karena system itu pula lah Firman menjadi sering terlibat dalam masalah besar karena harus menyelesaikan misi dari System.
Ikuti perjalanan Firman menempuh kesuksesan dalam kehidupanya.
Update 2 chapter perhari jam 05.00 - 21.00
Jangan lupa dukunganya, Terima Kasih
Jangan berharap lebih pada author, ini novel author buat dengan imajinasi author sendiri dan beberapa terinspirasi dari novel ataupun film, selamat membaca:)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuan Peng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
System Sukses 9
Chapter 9
Keesokan harinya....
Firman mengerjapkan matanya yang masih sangat berat sekali untuk bangun pagi.
Walaupun jam sudah menunjukan pukul 07.00 tapi Firman sangat malas untuk bangun sekedar mandi membersihkan badanya.
Kring.......Kring.......
Suara nada dering handphone milik Firman berbunyi keras membuat Firman dengan terpaksa bangun dan menjawab panggilan telepon tersebut.
"Firman bangun jangan tidur terus!"Ternyata yang menelpon adalah Bu Ika yang berniat membangunkan Firman.
"Eh Bu Ika, iya bu ini udah bangun."Ucap Firman yang masih setengah sadar dengan kantuknya.
"Mandi sana, biar gak tidur lagi nanti."Bu Ika meminta Firman mandi agar membuat badanya segar dan tidak mengantuk lagi.
"Iya Bu."Jawab Firman malas.
Bu Ika pun mematikan telponnya melanjutkan pekerjaan mengajar anak anak sekolah.
Sementara itu Firman bangun lalu berjalan menuju kamar mandi dengan gontai.
Setelah mandi Firman mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa lalu beres beres barang yang ada di ruangan tempatnya di rawat.
Firman berniat akan pulang karena sudah tak betah dirumah sakit ini, setiap hari ia diberikan obat yang bisa membuatnya tak sadarkan diri selama beberapa hari.
Sungguh ironi sekali cara mencari uang dari hasil yang merugikan orang lain.
Setelah selesai beres beres, Firman keluar dari kamarnya lalu berjalan menuju ruangan tempat Raka anak dari Paman Rudi dirawat sekedar ingin berpamitan pada Paman Rudi dan keluarganya.
Sampailah Firman di depan kamar Raka, Firman mengetuk pintu dulu lalu setelah dipersilahkan masuk Firman membuka pintu lalu berjalan memasuki ruangan.
Saat masuk keruangan, Firman melihat ada Raka yang sudah sadar bahkan sedang tertawa bersama keluarganya.
Ada juga Paman Rudi dan Bibi Melani yang sedang menemani Raka makan sembari bermain main agar Raka senang.
Tapi yang membuat perhatian Firman terpaku adalah adanya seorang gadis remaja seusia dengan dirinya yang sedang duduk di tepi ranjang Raka.
Gadis itu tampak sedang membereskan baju baju dan barang lainya di sana.
Gadis tersebut memiliki penampilan sangat cantik sekali, kecantikanya di atas Karmila si idola sekolah bahkan Bu Ika juga masih kalah dengan gadis itu kecantikanya.
Rambut panjang terurai hingga pungung, wajah imut dengan pipi sedikit chubby yang membuat orang ingin mencubitnya, mata besar dengan bulu mata yang lentik.
Bibir merah muda yang seakan memanggil untuk di cium, hidung mancung, tak lupa pula kulit yang sangat halus dan putih bagaikan susu.
Badan sedang tak terlalu tinggi juga tak terlalu pendek, dada yang lumayan berisi menambah kecantikan nya.
Apalagi ditambah saat ini gadis itu menggunakan pakaian serba pink yang membuatnya semakin terlihat sangat imut.
'Cantik sekali gadis itu.'Suara hati Firman sangat terpana dengan kecantikan gadis tersebut.
"Eh nak Firman ternyata, mari ke sini."Ucap Bi Melani membuyarkan lamunan Firman.
"Halo Paman Bibi, maaf jika aku mengganggu kegiatan kalian."Ucap Firman tak enak hati.
"Tidak apa apa, kami cuma sedang beres beres aja."Ucap Paman Rudi.
"Oh iya perkenalkan ini anak kami yang pertama, namanya Rina Kusuma."Ucap Bi Melani mengenalkan gadis yang membuat Firman sampai bengong tadi.
"Ha....Halo Na....Namaku Rina...Sa....Salam kenal."Ucap Rina memperkenalkan dirinya.
Rina terlihat sangat gugup saat berkenalan dengan Firman, bahkan bicara saja sampai terbata bata seperti itu.
Entah apa alasanya hingga Rina sampai segugup itu berbicara pada Firman.
"Oh iya, namaku Firmansyah, salam kenal juga."Ucap Firman ikut memperkenalkan diri dengan sopan.
Lalu suasana canggung pun tercipta dengan Firman dan Rina yang masih berjabatan tangan setelah berkenalan barusan.
Ehem.....
Suara deheman dari Paman Rudi membuat mereka berdua sadar kembali, dan dengan segera menarik tangan masing masing.
Nampak wajah Firman memerah begitu juga dengan Rina yang sudah sangat gugup sekali ditambah malu.
"Kalian ini kenapa? "Tanya Paman Rudi heran melihat tingkah kedua muda mudi tersebut yang sama sama merasa malu.
"Ihh Papa kayak gak pernah muda aja hihihi."Bi Melani tersenyum melihat tingkah kedua anak muda tersebut.
Firman dan Rina yang sudah terlanjur malu pun hanya diam saja sambil menundukan kepala, tak berani berbicara.
"Papa, kakak inikah yang sudah nyembuhin aku?"Tanya Raka melihat kearah Firman.
"Iya Raka, kakak Firman ini yang sudah menyembuhkan mu hingga kamu sadar dari koma."Jawab Paman Rudi terlihat bahagia bisa melihat anak nya sadar setelah sekian lama tertidur.
"Wah terima kasih ya kak, Raka jadi bisa bangun sekarang, Raka ngerasa bosen liatin rumput terus di sana."Ucap Raka berterima kasih kepada Firman.
"Iya sama sama, tapi inget ya setelah ini harus hati hati karena kondisi kamu masih belum pulih total."Ucap Firman menjelaskan kondisi Raka sekarang.
"Iya kak."Jawab Raka senang.
"Hey Rina, ngapain diem terus dari tadi, ini nak Firman mau dicuekin aja hahaha."Ucap Bi melani menggoda anak gadisnya tersebut.
Rina pun dengan bergegas memberi Firman minum dengan masih sangat gugup.
Lalu mereka pun mengobrol bersama membahas banyak hal.
"Oh iya Paman apakah sudah mengurus mengenai masalah rumah sakit ini?"Tanya Firman penasaran.
"Belum, Paman sebenarnya ingin sekali melakukannya, tapi Paman tidak punya bukti yang kuat untuk membuat rumah sakit ini mengakui kejahatannya."Jawab Paman Rudi nampak pusing memikirkan masalah ini.
"Memang Paman yang memimpin perusahaan tempat rumah sakit ini dikelola, tapi itu semua percuma jika tak ada bukti yang kuat.
Malah nanti paman bisa diserang balik dengan tuduhan pencemaran nama baik atau pelaporan tanpa adanya bukti kuat yang jelas."Lanjut Paman Rudi.
"Itu memang benar Paman, tapi jika tak segera ditangani maka akan semakin banyak korban yang berjatuhan nantinya.
Apalagi rumah sakit ini tempat rujukan bagi pasien dari rumah sakit lainya yang membuat presentasi korban bertambah semakin besar."Ucap Firman membeberkan fakta bila rumah sakit ini terus berjalan tanpa ada yang menindak.
Mereka berfikir keras untuk mencari jalan keluarnya agar tak ada lagi korban yang berjatuhan semakin bertambah.
Bibi Melani, Raka, dan Rina hanya menyimak saja karena tak paham harus berbicara apa, takutnya malah salah bicara nanti.
[Ding.....Misi Terdeteksi......
Misi :Bongkar Praktek Busuk Rumah Sakit Ini
Gagal :Host Pingsan Selama 1 Minggu
Waktu :2 Hari
Hadiah :Skill Bela Diri Judo Tingkat Sedang]
Saat sedang memikirkan bagaimana cara mencari bukti kebusukan rumah sakit ini.
Firman mendapatkan misi dari System yang membuatnya semakin semangat mengungkap kebusukan praktek ilegal rumah sakit ini.
Tiba tiba Firman mendapatkan sebuah ide yang sangat bagus di otaknya.
"Paman, Aku punya ide bagus, tapi aku butuh bantuan Paman dalam menjalankan rencana ini."Ucapan Firman yang membuat Paman Rudi penasaran apa rencana yang akan dilakukan oleh Firman.