NovelToon NovelToon
CEO DINGIN PILIHAN PAPA

CEO DINGIN PILIHAN PAPA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aida Fahmi

Ilea Tirta Mahesa atau sering di sebut ilea ia terpaksa menerima perjodohan dengan lelaki pilihan papanya,dia di jodohkan oleh seorang CEO anak dari keluarga Addison. Perjodohan tersebut dilakukan karena keluarga Mahesa dan Addison ingin mempererat persaudaraan dan menjalin hubungan keluarga yang baik.
Liam James Addison anak pemilik perusahaan keluarga Addison adalah lelaki yang akan dijodohkan oleh ilea. Dia memiliki sifat yang dingin dan cuek terhadap wanita,seakan tidak memiliki ketertarikan sedikit pun terhadap wanita,namun Liam begitu karena ia pernah disakiti oleh seorang wanita di masa lalu .
pernikahan pun di lakukan karena kedua keluarga sudah menentukan hari yang baik untuk melaksanakan resepsi.Bagaimanakah nasib ilea kedepannya?..



HAPPY READING🙌🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aida Fahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Upaya Kabur

 Di dalam sebuah apartemen terdapat seorang wanita yang tersadar dari pingsannya, ia membuka matanya perlahan dan melihat ke sekitar. Pandangannya tertuju kepada sebuah foto keluarga yang terpajang di meja dekat kasur, saat ia hendak mengambil foto itu kepalanya terasa sakit. Dia adalah Ilea.

Ilea memegangi kepalanya yang semakin sakit ia tak ingat apapun yang terjadi, setahunya dia hanya pergi dari rumah dan setelah itu tak mengingat apapun lagi.

"Apa yang terjadi kepadaku, kenapa rasanya kepalaku sakit sekali dan aku tak bisa mengingat apapun." Ucapnya sembari memegangi kepalanya yang terasa sakit.

Flashback on..

Seorang lelaki dengan topeng hitamnya membawa Ilea ke sebuah apartemen bersama sang supir. Lelaki itu menidurkan Ilea di sebuah kasur ia sengaja membius Ilea dengan efek bius jangka panjang.

"Huh tidur lah di sini Ilea sayang." Ucap pria itu sembari tangannya mengusap rambut Ilea.

Ia terus memandangi paras cantik Ilea hingga saat dirinya hendak mencium wanita yang ada di depannya itu tiba-tiba sang supir berkata.

"Maaf tuan apakah ini akan aman? Bagaimana jika ada yang mengetahuinya?" Tanya sang supir dengan nada takut.

"Huftt pertanyaan mu menganggu saja sedikit lagi aku berhasil memberinya kecupan, kau tenanglah tak akan ada orang yang tau dan berani ikut campur dalam masalah ku sekalipun suaminya." Jawab pria itu.

"Hm baiklah tuan, tadi papa tuan menelpon katanya beliau sudah sampai di rumah tuan jadi kita harus segera kembali kesana." Titah sang supir.

"Oke 5 menit lagi kita kembali sambil menunggu pelayan untuk datang menemani wanita ini." Ucapnya sembari menatap Ilea yang sedang tertidur.

Tak berselang lama datang lah seorang pelayan paruh baya membawa ransel yang berisi pakaiannya, ia adalah pelayan yang ditugaskan oleh pria tersebut untuk menemani Ilea.

"Selamat malam tuan saya pelayan yang anda sewa untuk menemani kekasih anda di apartemen ini." Sapa yang pelayan.

"Ah baiklah aku minta kau jaga wanita itu dan jangan biarkan dia kabur atau kau akan berurusan denganku." Ancam pria itu.

Pria tersebut pun pergi bersama sang supir meninggalkan sang pelayan bersama Ilea di apartemen tersebut.

Flashback off.

Ilea masih terduduk di kasur apartemen tersebut sambil memegangi kepalanya yang masih terasa nyeri, ia masih belum tau dirinya sedang berada dimana. Tiba-tiba dari arah pintu tampak seorang pelayan menghampiri Ilea dan membawa senampan sarapan untuknya.

"Selamat pagi nyonya bagaimana tidur anda tadi malam, apakah nyenyak?" Sapa sang pelayan.

"Siapa kau? Dimana aku sekarang?" Tanya Ilea.

"Tenang nyonya anda aman berada di sini,nyonya sedang berada di apartemen milik tuan muda." Jelas pelayan.

"Siapa tuan muda itu? Apakah Liam?" Sambung Ilea.

"Soal itu anda tidak perlu tahu yang penting saya ditugaskan untuk melayani anda di sini dan satu lagi dia bukan Liam." Jawab pelayan sambil tersenyum.

"Tolong beritahu kepadaku siapa yang membawa ku kesini dan tolong lepaskan aku." Pinta Ilea.

"Saya tidak bisa melakukan itu nyonya, silahkan makan sarapan anda saya kembali kedapur dulu. Satu lagi anda jangan coba-coba kabur dari sini." Tegas pelayan.

Pelayan itu pergi meninggalkan Ilea yang masih terdiam di kasurnya seorang diri. Tampak wajah Ilea menyimpan banyak kesedihan.

"Aku harus berbuat sesuatu agar bisa keluar dari tempat ini." Gumam Ilea.

Ia tampak mencari sesuatu dari saku celana nya namun tak menemukan apa yang dicarinya. Bahkan ia mencari kedalam koper yang dibawanya namun tak juga menemukannya.

"Duh dimana sih ponselku, aku harus menelpon Liam agar datang kesini." Gerutu Ilea.

Ia terus berpikir dan mencari benda pipih itu sampai akhirnya ia mengingat sesuatu..

"Akhh iya aku lupa kemarin aku meninggalkan ponselku di meja kerja Liam, dan buat apa aku menghubungi pria itu bahkan dia saja tak perduli sama sekali. Mungkin sekarang dia sedang asik berduaan dengan wanita yang ada di foto itu." Ucap Ilea kepada dirinya sendri.

Ilea bangkit dari kasur tersebut menuju kamar mandi ia hendak membersihkan dirinya terlebih dahulu. Di bawah guyuran shower Ilea menangis mengingat kejadian saat dirinya bertengkar dengan Liam karena lembaran foto tersebut.

Ia masih mengingat jelas amarah Liam kepadanya, namun Ilea tak mau berlarut dalam kesedihannya. Ia segera menyelesaikan mandinya dan segera memakai pakaian santainya. Bahkan ia tak menyentuh sarapan yang telah disediakan oleh pelayan tadi.

Ilea berjalan menuju ruang utama apartemen itu, ia tak menemukan siapapun di sana kecuali sang pelayan yang sedang beberes. Ia menghampiri pelayan tersebut untuk menanyakan sesuatu.

"Kau belum menjawab pertanyaanku tadi, siapa yang membawa ku kesini?" Tanya Ilea saat berada di dekat pelayan tersebut.

"Sudah saya jelaskan tadi bahwa saya tak bisa memberi tahu siapa yang membawa anda kemari. Tugas saya hanya menemani dan melayani anda di sini, mungkin besok atau lusa tuan muda akan mengunjungi anda kemari." Jelas pelayan itu.

"Aku tak mengenal kalian semua tolong biarkan aku pergi dari sini. Aku ingin berjumpa dengan suami dan anakku." Ucap Ilea.

"Istirahat lah nyonya mungkin anda sedang lelah jadi berbicara tak jelas. Anda itu kekasih tuan muda mana mungkin kalian sudah memiliki anak." Sambung sang pelayan.

"Aku ini istri dari Liam James Addison dan anakku bernama Aqila Cahyani. Lalu siapa tuan muda yang kau maksud itu, apakah kalian seklompotan penjahat?" Tutur Ilea.

"Tolong jangan ganggu pekerjaan saya nyonya!" Hardik pelayan tersebut.

"Aku akan melaporkan mu ke polisi atas tuduhan penculikan." Ancam Ilea.

"Lapor saja jika anda berani dan sekarang anda tak memiliki ponsel kan." Sahut sang pelayan sambil tersenyum sinis.

Ilea yang merasa geram seketika mengepalkan tangannya lalu mengarahkan kepada pelayan tersebut, ia berniat ingin memberi pelajaran kepada pelayan kurang ajar itu.

"Beraninya kau..." Ilea sudah berancang-ancang ingin menampar pelayan itu namun dengan cepat ditangkis oleh sang pelayan.

"Jika tidak ingin saya kasar tolong anda jangan memulainya duluan." Ucap pelayan itu sambil mencengkram erat tangan Ilea, membuat Ilea kesakitan akibat cengkraman tersebut.

"Awww lepaskan sakit tahu." Tegur Ilea ia berusaha melepaskan paksa cengkraman pelayan itu.

Belum sempat pelayan tersebut berkata lagi kepada Ilea, tiba-tiba ia mendapat sebuah telpon dan ketika melihat siapa penelpon nya pelayan tersebut segera mengangkatnya. Ia sedikit menjauh dari Ilea agar percakapan mereka tak dapat di dengar.

Namun anehnya setelah mendapatkan telpon tersebut ekspresi pelayan tadi seketika berubah ia tampak murung dan ketakutan. Ia menatap Ilea lalu menghampiri nya untuk meminta maaf.

"Maafkan sikap lancang saya tadi kepada anda nyonya, saya sudah bersikap tidak sopan kepada anda." Ucapnya sambil menunduk.

Ilea merasa heran dengan perubahan sikap pelayan tersebut yang berubah 360° dari sebelumnya. Ilea semakin yakin bahwa dirinya sedang dalam bahaya dan berada di antara orang-orang jahat.

"Siapa sebenernya kalian? Lalu siapa yang menelpon tadi? Katakan kepadaku cepat!!" Bentak Ilea.

"Saya masih banyak kerjaan di dapur saya ijin pamit dulu nyonya, dan untuk bekal anda tadi tolong dimakan karena kalau tidak saya yang akan di marahi oleh tuan muda jika terjadi apa-apa dengan anda." Ucap pelayan tersebut lalu pergi meninggalkan Ilea.

Ilea tampak kesal berada di situasi seperti ini dirinya menyesal karena telah kabur dari rumah dan meninggalkan Liam. Andai ia tak menuruti emosinya mungkin kini dirinya masih bersama dengan keluarga itu. Ilea terus memikirkan Liam dan Aqila.

"Aku harus bisa kabur dari sini, aku gak bisa berada di sini terus bahkan aku gak kau siapa pemilik apartemen ini." Gumam Ilea, ia berusaha memutar ide untuk kabur dari apartemen tersebut sampai akhirnya ia menemukan sebuah kunci di atas nakas yang terletak di ruangan itu.

Tanpa berpikir lama Ilea segera mengambil kunci itu dan berlari menuju pintu apartemen, namun sialnya ternyata kunci tersebut tak berguna sama sekali. Ilea merasa frustasi lalu membuang kunci tersebut kesembarang arah. Dengan kesal ia melangkahkan kakinya menuju kamar dan membanting pintu kamar apartemen dengan sangat keras.

Tanpa Ilea sadari ternyata apartemen itu dilengkapi dengan cctv dan seseorang telah mengawasi pergerakannya sedari tadi, ia adalah pria yang membawa Ilea ke sana. Oleh sebab itu, pelayan tadi mendapat telpon dan teguran karena sudah lancang kepada Ilea.

"Ternyata kau lasak sekali Ilea, tapi kau tak bisa kabur dari perangkap ku." Ucap pria yang sedari tadi mengawasi Ilea dari layar monitor nya.

Di kamar apartemen Ilea terus mondar-mandir mencari cara agar bisa pergi dari tempat tersebut. Ia sengaja mengunci pintu kamar agar pelayan menyebalkan itu tak dapat masuk dan mengganggu rencananya untuk kabur. Ia memandangi seisi ruangan dan akhirnya matanya tertuju ke sebuah balkon.

Ilea berjalan ke balkon tersebut dan melihat ke sekelilingnya. Ia dapat melihat dengan jelas pemandangan jalan dari atas apartemen, di bawah sana ada tiga orang satpam yang berjaga. Tiba-tiba ia menyunggingkan senyumnya karena terbesit sebuah ide di pikirannya.

"Aku akan melakukannya." Ucap Ilea sembari mencari sesuatu dari dalam kamar itu.

Fyi di dalam kamar tidak terdapat kamera cctv jadi apapun yang dilakukan oleh Ilea tak dapat dilihat oleh pria itu.

Apa yang sebenarnya akan Ilea lakukan? Lalu siapa sebenernya yang mencuri Ilea?

1
EMP Official
aku like, komen, & subscribe y thor 🤗🙏
Fikri Rizki
wah langsung terpesona ga tuh/Facepalm/
Fikri Rizki
habis mukanya lelus kok menangis?
Fikri Rizki: lesu maaf salah ngetik /Facepalm/
total 1 replies
Fikri Rizki
mampir hanya komentar aja jangan boom like kan?
Fikri Rizki
terima ga tuh dia?
Fikri Rizki
berarti judulnya dipaksakan?
Fikri Rizki
emang bapak kamu bisa candaan /Facepalm/
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚢𝚊...


🌹🌹🐡🐡 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔𝚖𝚞
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊
Sunshine🤎: maksih Bu🥰
total 2 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚙𝚊𝚙𝚊𝚗𝚢𝚊 𝙻𝚒𝚊𝚖 𝚙𝚊𝚋𝚐𝚐𝚒𝚕 𝙳𝚒𝚘𝚗 𝙾𝚖?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚘𝚘𝚑 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞
Sunshine🤎: enggak buk mksdnya itu nuturkan dirinya sendiri ke Dion
total 2 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚖𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛 2 𝚋𝚊𝚋 𝚍𝚞𝚕𝚞



🌹🌹.....
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚒𝚊𝚕𝚘𝚐 𝚝𝚊𝚐 𝚓𝚍 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚙𝚊𝚔𝚊𝚒 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚘𝚖𝚊 (,) 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 (") 𝚍𝚒 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝. 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚒𝚝𝚒𝚔 (.)
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: 𝚍𝚒𝚊𝚕𝚘𝚐 𝚢𝚐 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚛𝚝𝚊𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚝𝚒𝚗𝚍𝚊𝚔𝚊𝚗
Sunshine🤎: dialog aksi itu yang seperti apa bu
total 4 replies
Bilqies
🐠🐠🐠🐠🐠 bakar untuk makan siang+update
Bilqies
mulutmu, gak bisa kali ya di filter
Bilqies
nah loh kena tuh
Bilqies
udah salah masih aja berkilah
Bilqies
itu Krn ulahmu sendiri
Bilqies
🌹🌹🌹 + update
aku udah baca sampai sini thor
Sunshine🤎: thanks🥰
total 1 replies
Bilqies
ayo terus hajar, paling suka liat adu jotos kek gini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunshine🤎: waduh malah senang ini, masa harus buat Liam dan Alex adu jotos Mulu😭😂
total 1 replies
Bilqies
aku tunggu Liam
Bilqies
sakit karena kalian pergi meninggalkan Mommy Alena
Sunshine🤎: yupss benar
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!