NovelToon NovelToon
Jangan Menangis Bunda

Jangan Menangis Bunda

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

🏆🥈Juara 2 YAAW S 10
" Aku akan melakukan apapun untukmu. Meski harus kembali menemui pria itu. Hidupmu adalah hidupku. Bunda mohon bertahanlah sayang. Hanya kamu hidup bunda nak. "

Akibat kesalahan semalam yang dia perbuat Kaluna melahirkan seorang putra yang ia beri nama Taraka. Ia membesarkan Tara seorang diri, namun hancur hati Kaluna saat dokter memvonis putra nya yang berusia 5 tahun ini dengan penyakit yang mengancam nyawa.

Kesehatan Taraka semakin memburuk. Dengan berat hati ia pun Akhirnya pergi mencari pria tersebut agar putranya bisa hidup lebih lama.

Bagaimana reaksi si pria saat tahu dia ternyata memiliki putra dari wanita yang bahkan sama sekali tidak dikenalnya itu?
Akankah hidup Taraka terselamatkan?

Folow IG author @anns_indri
Kalau suka jangan lupa tinggalkan like setelah membaca. Terimakasih. Like Anda dukungan terbesar bagi penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JMB 08. Masa Lalu #2

" Lo yakin Kal?"

Kaluna mengangguk, ia tidak mungkin mengatakan semuanya ini kepada Klara. Jika Klara mendapatkan foto tesebut bisa dipastikan ia yakin bahwa rencananya berhasil. Sepertinya semuanya memang sudah dipersiapkan oleh Klara.

Setelah menyuntikkan obat tidur kepada Yasa yang kebetulan dibawa Brisia. Kedua gadis itu kembali memakaikan pakaian ke tubuh Yasa. Dengan sesekali terpejam keduanya berusaha mengembalikan tampilan Yasa seperti belum melakukan apa-apa. Bahkan Kaluna mengelap keringat di tubuh pria itu. Merasa sudah bersih dan tanpa celah, keduanya kemudian menyandarkan Yasa di sofa. Kaluna mengambil ponsel Yasa. Ia tentu harus menghapus rekaman cctv yang merekam kejadian keduanya. beruntung ponsel dosen itu tidak terkunci jadi semuanya terasa mudah.

Kaluna dan Brisia benar-benar membuat kondisi apartemen terlihat seperti semula. Sungguh apa yang dlakukan kali ini benar-benar adalah hal tergila dalam hidup keduanya.

" PR nya satu Bri, kalau dia bangun pasti dia ingat kan apa yang gue sama dia lakuin."

Brisia terdiam sejenak. Ia sedang memikirkan sesuatu. Tapi tiba-tiba gadis itu tersenyum, ia tentu memiliki cara untuk hal tersebut.

" Tapi satu hal yang mau gue pastiin, lo yakin nggak nyesel. Maksud gue, kalau lo nanti tiba-tiba blendung lo nggak mau minta tanggung jawab dari dia?"

" Bri, dia nggak salah. Gue yang salah. Kalau itu terjadi biar gue yang tanggung. Bri, doi keluarga terpandang. Reputasi keluarga nya bisa hancur kalau hal ini kesebar. Jadi kalau emang bisa biar dia lupa semua yang baru aja kita lakuin."

Brisia mengangguk paham. Semua ini gara-gara si uler kadut Klara itu. Sungguh Brisia sangat marah. Ingin sekali rasanya Brisia mencakar wajah Klara saat ini juga. Brisia kemudian mengatakan kepada Kaluna untuk menunggu sebentar. Gadis itu akan pulang mengambil sesuatu. Brisia mengatakan bahwa obat tidur yang ia berikan itu dosisinya lumayan tinggi. Brisia sangat yakin bahwa Yasa baru akan bangun besok hari.

Sambil menunggu Brisia entah mau mengambil apa, Kaluna menatap wajah Yasa. Wajah yang tampan itu begitu terlihat sangat nyata di depannya. Baru kali ini ia melihat wajah dosen dengan sejuta pesona yang begitu dikagumi para gadis itu begitu dekat.

" Maafkan saya pak, saya berjanji tidak akan muncul dikehidupan Anda. Semua ini karena kelakuan bodoh saya. Saya harap kita tidak akan pernah bertemu kembali di masa mendatang. Dan, saya minta ini untuk terkahir kali nya."

Entah mendapat dorongan dari mana, Kaluna, gadis itu mencium pipi Yasa. Ia menjadikan itu sebagai salam perpisahan. Kaluna pun menangis, ia sungguh merasa bodoh. Kebodohan yang ia buat benar-benar akan menjadi petaka dan tentunya merugikan pihak lain.

" Kal."

" Kok lama banget Bri. hampir 5 jam gue nunggu."

Brisia nyengir, ia rupanya mengambil barabg tersebu ke rumahnya yang dipinggiran kota. Bukan mengambil, tapi lebih tepatnya mencuri. Meskipun itu milik daddy nya tapi kalau tidak izin ya namanya mencuri.

" Apa itu Bri?"

" Formula penghapus ingatan. Ini sedang dikembangkan oleh daddy gue. Gue nyolong dikit. Jujur ye gue nggak tahu seberapa efektif nya obat ini. Tapi lebih baik kita jajal aja. Semoga ngefek ya. Kita bisa buktiin besok pas doi ngajar di kelas. Kalau doi biasa aja pas lihat lo berarti penemuan bokap gue berhasil."

Kaluna mengangguk, Ia kemudian meminumkan obat tersebut kepada Yasa. Sebuah doa ia ucapkan saat itu. meminta agar Yasa melupakan segala hal yang pernah mereka lakukan tadi.

" Udah Kal. Ayo kita segera pulang dan kita tunggu besok. Jagan lupa untuk tidak meninggalkan jejak."

" Iya Bri, thanks banget. Lo bisa kepikiran sampe sana. Om Jason keren juga bisa mencetuskan ide tersebut."

Brisia tersenyum simpul. Dalam hati Brisia bergumam, " Lo nggak tahu aje bokap gue nyiptain senjata beracun juga. Dah lah Kal, pokoknya gue harap ini bekerja."

Kaluna dan Brisia akhirnya meninggalkan rumah apartemen milik sang dosen. Keduanya bergegas turun. Tanpa Kaluna sadari ia meninggalkan sesuatu yang mungkin akan membawa mereka kembali bertemu.

Keesokan harinya, baik Kaluna maupun Brisia bernagkat ke kampus dengan raut wajah biasa saja. Sebenarnya malam tadi Kaluna menangis tiada henti. Bagaimanapun kehormatannya terenggut meskipun itu adalah hasil kesalahannya. Namun ia meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ia berpikir juga, tidak mungkin berhubungan sekali akan menjadikan dirinya hamil.

Baru saja memasuki lobi kampus, Klara and the genk sudah menghadang Kaluna dan Brisia. Brisia yang mengingat apa yang terjadi dengan sahabatnya itupun mengepalkan tangannya dengan geram.

Kalau nggak masuk penjara, rasanya gue pengen suntik mati tuh uler kadut.

" So, gimana hasilnya."

" Kue lo gue buang. Gue mikir nggak ada gunanya juga gue ngeladenin lo. buang-bunag waktu."

Klara memicingkan sebelah matanya. ia tentu tidak percaya dengan omongan Kaluna tersebut. Harapan Klara ialah Kaluna benar-benar melakukannya. Karena bisa dipastikan gadis itu akan membuat malu jika terjadi.

" Lo nggak nipu gue kan?"

" Cih, males banget gue mikir buat nipu lo. Say sorry. udah ah gue nggak mau urusan sama lo. Sesat yang ada."

Kaluna menggandeng tangan Brisia dan berjalan melewati Klara. Brisia bisa merasakan tangan Kaluna gemetar. Ia yakin sahabatnya itu pasti merasa takut tapi hebat nya Kaluna bisa bersikap biasa saja.

Kaluna semakin gemetar tangannya saat di depannya tampak Yasa yang sedang berjalan. Jantungnya berdegup kencang mengingat percintaan mereka kemarin.

" Nggak apa-apa Kal. Lo bersikap biasa saja."

Kaluna mengangguk, lidahnya sudah terlanjur kelu untuk mengucapkan sepatah kata pun.

" Pagi pak."

" Pagi."

Yasa melenggang begitu saja. Kaluna menghela nafasnya penuh kelegaan. Akan tetapi jantungnya seakan mau lepas dari tempatnya saat Yasa memanggilnya. Seketika tubuh Kaluna membatu. Ia sungguh takut Yasa akan ingat kejadian kemarin.

" Kalian dari jurusan mipa kan, sampaikan kepada teman-teman hari ini saya akan mengadakan kuis."

" Baik pak."

Tubuh Kaluna terhuyung yang langsung ditahan oleh Brisia. Sebuah kata syukur ia ucapkan. Ada rasa lega dan rasa yang hilang datang bersamaan.

" Alhamdulillah Bri, dia nggak inget Bri. Formula Om Jason benar-benar luar biasa. "

" Haaah, gue juga lega Kal. Tapi Kal, lo beneran yakin dengan semua ini?"

Kaluna yang saat itu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi di depannya tentu berucap sangat yakin. Bahkan sebulan kemudian saat ia tahu bahwa dirinya positif hamil pun ia tetap yakin untuk menghilang. Kaluna memutuskan untuk berhenti kuliah. Brisia tentu tidak setuju. Ia bahkan meminta Kaluna menemui Yasa tapi Kaluna tetap menolak.

" Bri gue udah bilang, ini salah gue. Biar gue tanggung sendiri."

" Bokap nyokap lo gimana?"

Kaluna terdiam. Sang papa sudah naik pitam saat tahu hal tersebut. Mama nya menemukan test pack miliknya dikamar dan langsung menceritakan kepada sang suami. Papa Kaluna tentu masih mencoba menanyai putrinya dengan siapa berbuat seperti itu tapi Kaluna kukuh diam. Bahkan saat sang papa hendak memukulnya Kaluna tetap diam dan tidak mengeluarkan nama pria yang sudah membuatnya mengandung.

Jika mengingat semua itu Kaluna masih selalu menangis. Ia banyak berbuat kesalahan. Tapi saat melihat wajah sang putra rasa sakitnya itu hilang.

" Maafin bunda ya nak. Bunda tidak bisa menghadirkan keluarga yang lengkap bahkan sampai kapanpun. Pa, ma, maafin Kaluna. Pasti papa sama mama malu punya anak seperti Kaluna. Kaluna Trisa Danendra, sepertinya Kaluna tidak pantas menggunakan nama papa."

TBC

1
komalia komalia
ternyata bulak balik bek ketemu nya masih tetalin keluarga juga
komalia komalia
dasar wanita modusa
komalia komalia
udah cembuker aja tuh
komalia komalia
terima aja kalau engga mau kadih aja buat kucing
komalia komalia
yang nsnggung dosa Yang sudsh ngejebak kalian berdua
Sella Darwin
Lumayan
komalia komalia
kenapa ko bisa hamil dan yasa bisa enga tau apa di jebak di kasih obat tidur
komalia komalia
aku lanjut kesini kisah nya dira anak nya mas dika aku lewat soal nya kalau masalah peperangan aku kurang suka,dan sama kisah kolosal aku kurang srek baca nya ma,af yah thor
Ria Lita
moga2 cepet terbongkar biang kerok nya
Ria Lita
ih jahat juga ya Clara semoga Clara cepat dapet karma nya orang jahat pasti akhir nya dinjahayin juga
Ria Lita
yaaa Klara kok gak puas ya gangguin kaluna awas Lo kena batu nya baru nyahoooo lu
Ria Lita
semoga saja Zion gak mau lagi Ama Klara gak cocok lah Klara nya julid sih
🌺Ulie
Luar biasa
Ria Lita
oke Tara Memang pintar buat ayah sama bunda mu bersatu
Ria Lita
ya sudah Yasa kan SDH mutusin mau dgn kaluna Ciara tinggal dong masaau dua duanya
Ria Lita
jadi sedih
Ria Lita
Alhamdulillah semoga cepat ketemu ya Tara dgn Yasa biar Tara bisa sembuhkan
Jasmin Melor
Luar biasa
Danny Muliawati
beli hp d no baru
Danny Muliawati
jangan2 kaluna hamil ya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!