Aluna mencintai Erik pada pandangan pertama. Pada pria yang berprofesi sebagai asisten pribadi kakak iparnya tanpa peduli pria itu sudah memiliki seorang tunangan. Terlebih tunangan Erik adalah wanita yang telah menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan mantan tunangannya dulu yang bernama, Nick.
Rasa cinta dan dendam yang dirasakan Aluna, membuat wanita itu bertekad untuk merebut Erik.
Dengan kecerdikan dan sifat manipulatifnya ia berhasil merebut Erik, dan menjadikan pria itu sebagai suami sekaligus asisten pribadinya.
Bagaimana kisah rumah tangga Aluna dan Erik? Apakah akan berlangsung selamanya ataukah kandas?
Erik yang masih mencintai tunangannya, akankah bertekuk lutut pada Aluna? Atau sebaliknya, Aluna akan lelah berjuang dan melepaskan Erik?
Follow
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Setelah berpikir cukup lama bahkan sampai menghabiskan tiga gelas minuman, Erik pun menerima penawaran yang diberikan Aluna karena tidak punya pilihan lain. Paling tidak pekerjaan menjadi asisten Aluna lebih baik, dari pada menuruti keinginan wanita itu yang minta untuk dinikahi.
"Baiklah aku setuju."
"Oke, deal!" Aluna mengulurkan tangannya tepat disaat pria itu memegang kepalanya, dan didetik berikutnya Erik tergeletak tak sadarkan diri. "Akhirnya..."
Aluna pun menghubungi Revano untuk masuk ke dalam Club, tentu saja untuk membawa Erik pergi dari tempat tersebut dan menjalankan rencana selanjutnya.
"Good job..." ucap Aluna sembari memberikan uang imbalan pada Sean, karena pria yang bekerja sebagai bartender itu sudah membantunya mencampur minuman Erik hingga membuat pria itu tidak sadarkan diri.
Ya, mereka berdua sudah saling mengenal karena Aluna bersama Jenny dan Ester selalu pergi ketempat tersebut untuk bersenang-senang.
"Terima kasih sudah membantuku."
"Dengan senang hati," Sean mengerlingkan matanya pada Aluna.
"Bereskan sisanya, aku tidak mau sampai ada yang tertinggal."
"Siap, Nona Aluna." Dengan cepat Sean melaksanakan perintah wanita tersebut.
Aluna sendiri membantu Revano membawa Erik ke dalam mobilnya, membawa pria itu ketempat yang sudah ia persiapkan sebagai TKPE alias tempat kejadian penjebakan Erik.
Setelah sampai ditempat tujuan, Aluna meminta Revano untuk membuka semua pakaian Erik tanpa sisa dan menaruhnya dengan asal.
"Nona, kenapa tidak kau saja yang membukanya?" protes Revano.
Sebenarnya ia tidak mau melakukan perintah nona Aluna, karena merasa apa yang dilakukan Nona nya itu tidak benar. Tapi karena takut dipecat, Revano pun mau tidak mau menjalankan perintah tersebut.
"Aku takut khilaf," jawab Aluna jujur, sembari menurunkan sedikit pakaian atasnya seolah-olah ia tidak mengenakan pakaian, setelah itu masuk ke dalam selimut yang sama dengan Erik.
"Takut khilaf tapi tidak takut dosa," gerutu Revano.
"Hei, kau bilang apa tadi?' Aluna menatap tajam pada supirnya.
"Tidak ada Nona."
Dengan terburu-buru Revano mengambil kamera yang sudah disiapkan untuk mengambil beberapa foto nona Aluna, dengan pria asing yang ia anggap beruntung. Bagaimana tidak beruntung jika pria itu dijebak oleh seorang wanita secantik dan sekaya Aluna.
"Bagaimana, begini bagus tidak?" Aluna bergaya di atas ranjang dengan pose sexy.
"Nona, kau itu sedang menjebak pria bukan sedang berfoto untuk majalah dewasa." Karena wanita itu justru memasang gaya seolah-olah model porno yang sedang memperlihatkan keseksiannya.
Ya, meskipun wanita itu menutup tubuhnya dengan selimut sampai di atas dada. Tapi tetap terlihat sexy dan panas sampai membuat Revano beberapa kali harus menelan salivanya dengan susah payah.
"Oh iya, aku lupa." Aluna tertawa karena kebodohannya. "Aku terlalu bersemangat karena berhasil menjebak seseorang untuk kesekian kalinya." Ia menatap pada Erik.
Menatap pria tampan disampingnya yang tak sadarkan diri dengan tubuh telanjangnya. Membayangkan apa yang ada di balik selimut tebal putih yang membungkus tubuh Erik saja, sudah membuat tubuh Aluna panas dingin. Apalagi jika nanti mereka melakukan malam panas setelah menikah.
"Kesekian kalinya? Berarti sebelum ini Anda pernah menjebak seseorang?" tanya Revano dengan terkejut dan tak percaya.
"Begitulah."
"Wow, Anda sungguh mengerikan."
"Terima kasih untuk pujiannya." Aluna kembali tertawa. "Dan asal kau tahu, sejauh ini inilah yang paling jauh, karena aku menjadi pemainnya langsung."
Revano tidak menanggapi perkataan Aluna, ia hanya mengumpat dalam hati atas kegilaan yang sedang dilakukan wanita cantik tersebut.
"Sudahlah jangan banyak bicara, cepat lakukan pekerjaanmu!"
Aluna langsung berpose seolah-olah ia dan Erik telah menghabiskan waktu dengan kegiatan *** di atas ranjang, dan untuk melakukan hal tersebut tentu saja tubuhnya harus menempel dengan tubuh telanjang Erik.
"Oh ya ampun, dosa-dosa," Aluna segera beranjak menjauh dari tubuh Erik, setelah Revano berhasil mengambil beberapa foto mereka yang terlihat sangat intim dan tentunya panas.
Nah beruntung kan kamu Erik mendapatkan Aluna
Pada hal dlm cerita kamu cantik kaya lagi , ckckckckkck