NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pria Amnesia

Terpaksa Menikahi Pria Amnesia

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / CEO Amnesia / Cinta Paksa / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Inara dipaksa untuk menjadi istri ketiga dari pria berusia 45 tahun. Untuk menghindari pernikahan itu, Inara terpaksa menikah dengan pria asing yang sempat ia selamatkan beberapa hari yang lalu.

Tidak ada cinta di dalam pernikahan mereka. Pria tersebut bahkan tidak mengingat siapa dirinya yang tiba-tiba saja terbangun di tempat asing usai mengalami kecelakaan tragis. Meskipun Inara terlepas dari jeratan pria tua yang memaksanya menjadi istri ketiga, tapi wanita itu dihadapkan pada masalah besar yang tengah menantinya di depan.

Siapakah pria asing tersebut sebenarnya? Benarkah ia amnesia atau hanya berpura-pura bodoh demi menghindari masalah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Inara sontak menahan langkah kakinya lalu kembali memutar badan. "Warisan?" tanyanya dengan kening yang dikerutkan.

Ida seketika berdiri tegak. "Iya, warisan. Kamu harus ambil apa yang menjadi hak kamu, Inara. Ayahmu itu kaya raya, harta yang dia tinggalkan buat kamu pasti cukup buat memenuhi kebutuhan kamu. Lagian, mau sampe kapan kamu hidup susah kayak gini?"

"Maaf, aku gak tertarik sama warisan Ayahku," jawab Inara kembali berbalik dan hendak melangkah.

"Kalau kamu gak butuh, anak-anak kamu nanti pasti membutuhkannya, Inara. Kamu itu udah nikah, suami kamu aja masih nganggur. Mau kalian kasih makan apa anak-anak kalian nanti?"

Inara memejamkan kedua matanya sejenak sebelum akhirnya melangkah meninggalkan sang bibi. Ia sama sekali tidak menginginkan sepeser harta warisan yang ditinggalkan oleh ayahnya. Seluruh dunia dan isinya tahu bagaimana pria tua itu meninggalkan dirinya dan sang ibu dan lebih memilih hidup bersama wanita lain. Rasa sakit yang Inara rasakan tidak main-main. Masa muda yang seharusnya ia lewati dengan sangat bahagia, ia jalani penuh derita akibat perbuatan ayahnya sendiri. Inara bahkan sudah merasakan seperti apa lelahnya bekerja mencari uang dari semenjak usianya masih sangat muda.

"Astaga, anak ini!" decak Ida, tidak mengejar kepergian Inara. Wanita itu merasa Inara butuh waktu untuk berfikir.

Johan yang diam-diam mendengar percakapan mereka dari area samping rumah berjalan menghampiri Ida seraya menghela napas panjang. Ida sontak menoleh dan menatap Johan sinis.

"Mau sampe kapan kamu jadi pengangguran gini, Johan? Liat, istri kamu, egoisnya minta ampun. Dia bahkan gak mau nerima pemberian Ayahnya," tegas Ida kembali duduk di tempat semula.

Johan melakukan hal yang sama seperti wanita itu. "Inara bukan egois, Bi, tapi luka yang ditorehkan sama Ayahnya dia terlalu dalam," jawab Johan seraya menatap lurus ke depan melayangkan tatapan kosong. "Kita gak tau sedalam apa rasa sakit hati yang dirasakan sama Inara, Bi. Jadi, saya mohon tolong beri dia waktu. Saya akan membujuk istri saya biar dia mau ketemu sama Ayahnya. Bukan karena saya menginginkan warisan itu lho, tapi karena saya takut Inara menyesal karena tak bertemu sama Ayahnya untuk yang terakhir kalinya."

"Sebenarnya bibi gak suka sama kamu, Johan. Kamu itu cakep doang, tapi gak tau caranya cari duit," ketus Ida jujur apa adanya. "Cakep itu gak bisa buat kita kenyang, tampang kamu yang ganteng aja gak cukup buat bikin hidup istri kamu bahagia. Rumah tangga itu yang terpenting duit, duit, duit."

Johan hanya tersenyum hambar tanpa menoleh, tatapan matanya nampak lurus menatap ke depan melayangkan tatapan kosong. Ya, apa yang baru saja diucapkan oleh Ida memang benar adanya. Wajahnya memang tampan, tapi semua itu tak ada artinya karena dirinya tidak dapat menghasilkan uang. Kebutuhan dan kebahagiaan istrinya tidak dapat terpenuhi hanya dengan ketampanan saja. Johan mengakui hal itu dan merasa menjadi suami yang tidak berguna.

"Tapi kali ini bibi mau mengandalkan kamu, Johan. Terlepas dari rasa gak suka bibi sama kamu, kamu tetaplah suami Inara. Dia itu ponakan kesayangan bibi." Ida melanjutkan ucapannya. "Bibi mohon bujuk Inara biar dia mau nerima warisan itu, Johan. Bibi kasihan sama dia, dari remaja Inara udah kerja keras cari uang sendiri. Dia bahkan gak punya pakaian bagus atau make up yang biasa dipake sama wanita-wanita jaman sekarang. Bibi pengen ngeliat dia bahagia dan banyak uang, bebas membeli apapun yang dia mau. Yang terpenting, bibi gak mau ngeliat dia kerja keras lagi, Johan."

Johan akhirnya menoleh dan menatap wajah Ida. Setiap rangkaian kata yang terurai dari bibir wanita paruh baya itu benar-benar terdengar tulus. Kedua mata Ida bahkan mulai berkaca-kaca mengingat seperti apa perjuangan keponakannya dalam mencari nafkah untuk dirinya sendiri.

"Baik, Bi. Saya bakalan bujuk Inara buat nerima warisan itu, tapi saya gak bisa menjanjikan apapun. Semua keputusan ada pada dia," jawab Johan. "Ada yang mau saya katakan sama bibi."

"Kamu mau ngomong apa?" tanya Ida sinis. "Mau pinjem duit lagi."

Johan lagi-lagi tersenyum hambar, ucapan Ida memang selalu pedas, tapi hal itu wajah saja dia rasa. "Nggak, Bi. Bukan begitu, maaf karena saya selalu saya merepotkan bibi. Eu ... saya mau daftarin pernikahan kami ke KUA."

"Apa?" tanya Ida seketika merasa terkejut. "Kamu serius? Terus, gimana kalau ingatan kamu sampe kembali, Johan?"

"Ya nggak gimana-gimana," jawab Johan santai. "Saya udah gak berharap ingatan saya balik lagi, Bi. Kalau pun itu terjadi suatu saat nanti, saya gak akan pernah ninggalin Inara. Dia adalah satu-satunya istri saya. Eu ... saya juga bakalan cari kerja, perkejaan apapun akan saya lakuin asalkan saya bisa memberikan kehidupan yang layak buat istri saya."

Ida seketika menghela napas lega seraya menepuk pundak Johan. "Nah ini baru namanya laki sejati," sahutnya seketika tersenyum lebar. "Oke, nanti bibi minta paman Inara anterin kamu ngurus keperluan buat ke KUA."

***

Malam hari tepatnya pukul 21.00, Inara nampak meringkuk di dalam kamarnya. Percakapannya bersama Ida pagi ini benar-benar membuat hatinya gelisah entah mengapa. Ya, ia memang sangat membenci Ayahnya, tapi hal tersebut tidak merubah kenyataan bahwa darah lebih kental dari pada air. Pria tua itu tetaplah ayahnya di mana darahnya mengalir di tubuhnya.

Inara seketika memejamkan kedua matanya saat Johan memasuki kamar tersebut. Pria itu berjalan menghampiri lalu duduk di tepi ranjang. Johan menatap punggung Inara lalu mengusapnya lembut dan penuh kasih sayang.

"Kamu beneran tidur apa cuma pura-pura tidur, Sayang?" tanya Johan. "Mas tau kamu belum tidur, Inara."

Inara seketika membuka kedua matanya masih dalam posisi yang sama. "Aku ngantuk, ini baru mau tidur," jawabnya dingin.

"Mas udah urus semua kebutuhan buat ke KUA, tapi ada satu syarat yang belum terpenuhi, Inara."

Inara seketika memutar badan lalu menatap wajah suaminya. "Satu syarat?" tanyanya dengan kening yang dikerutkan.

"Wali, penghulu di sana menanyakan perihal wali kamu, Inara."

Inara seketika memejamkan kedua matanya sejenak lalu kembali memutar badan. "Jangan paksa aku buat ketemu sama Ayahku, Mas. Aku gak mau."

"Oke, kalau kamu gak mau, tapi kata penghulunya kalau gak ada wali pernikahan kita gak bisa tercatat di KUA. Kita harus ngulang ijab qobul dengan wali Ayah kandung kamu, gak bisa pake wali hakim kayak waktu itu."

Inara bergeming masih dengan kedua mata terpejam.

"Mas takut gak ada waktu buat Ayah kamu menikahkan kita secara resmi, Inara. Kata bi Ida, beliau lagi sakit keras."

Inara masih diam seribu bahasa.

"Mas mohon, tolong lupakan dulu sakit hati kamu, Inara." Johan meneruskan ucapannya. "Bukan demi Mas, tapi demi diri kamu sendiri dan demi rumah tangga kita. Tolong temui Ayah kamu buat yang terakhir kalinya, setidaknya kamu bisa mengatakan apa yang mau kamu katakan sama dia. Jangan sampe kamu menyesal setelah Ayahmu tiada, Inara."

Bersambung

(Like-nya jangan sampai ketinggalan ya, Reader)

1
Eva Karmita
pegang kata" mu Mak awas aja kalo bohong kalau kamu terbukti berbohong langsung aja Dave bawa pergi tu bapak Inara dan Inara biar emakmu nangis bombay
Jar Waty
lanjut kak
Eva Karmita
ya Allah kenapa harus Inara 😔 jahat kamu Bu disaat ayah Inara masih kuat gagah ibu lupa dgn anak yg sudah ibu rebut ayahnya dan setelah ayah Inara sudah tidak berdaya baru ibu ingat bahwa ada anak perempuan yg bisa menyelamatkan ayahnya 🥺
Jar Waty
mudah2an tidak cocok ginjalnya
Los Dol TV
mengesankan, Thor. aku tunggu kunjungan baliknya
Los Dol TV
lewat dan mampir daku, thor
Eva Karmita
astaghfirullah jahatnya kamu Bu Angelina sadar Bu penjahat teriak penjahat yg jahat disini ya sampean Bu yg udah jadi pelakon udah merebut suami orang dan merampas hak seorang anak demi kepentingan ibu sendiri 😤😏
Jar Waty
dah buang aja pak istri tidak tahu diri ini, terimakasih ya kak udah up
Reni: Sama-sama, Kakak 🥰
total 1 replies
Eva Karmita
Alhamdulillah akhirnya yg ditutup tutupi sudah terbuka juga , terimakasih Dave kamu sudah berani ngungkapin setatus Inara dan terima kasih sudah jadi garda terdepan untuk istrimu ❤️😍 ayo perjuangkan pernikahan kalian jgn mau di jadikan boneka Mama mu Dev 👍💪🤗❤️
Mmh Azka_Adzkiya
next
Jar Waty
keren Dave harus digituin momy mu , lanjut kak
Eva Karmita
ni mama nya Dave rada" memang bikin emosi aja udah tau anaknya ngk mau dinikahkan dgn wanita pilihannya tapi masih aja maksa 😤😏
Jar Waty
lanjut kak bikin Bu angie nyesel ya thor
Reni: Siap, Kakak. Like-nya jangan sampai ketinggalan ya, Ka
total 1 replies
Mmh Azka_Adzkiya
next
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Mmh Azka_Adzkiya
next
Jar Waty
lanjut kak
Eva Karmita
ternyata Dave sudah ingat semua nya apa dia cuma pura" lupa 🤔 semoga aja Dave bisa benar" melindungi Inara dari manusia" jahat disekitarnya ,, ttp semangat otor ditunggu up-nya lagi ya 🙏🤭
Reni: Siap, kakak. Ditunggu besok, ya
total 1 replies
Mmh Azka_Adzkiya
loh loh loh, apa dave itu pura² amnesia atau dave beneran amnesia tapi udah normal lagi
Reni: Ditunggu kelanjutannya besok ya, Kakak.
total 1 replies
Eva Karmita
apa Dave sudah mulai mengingat masa lalu nya 🤔🤔🙄 , dan apa ini awal dari penderitaan Inara 😔😔 semoga saja Dave tidak pernah menyakiti perasaan Inara 💔🥺

otor request up-nya yg banyak boleh 🙏🤭
Reni: Boleh dong, kakak. Sebentar lagi up, masih review. Terima kasih kakak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!