S U G I H Ronggeng

Nadia yang sudah naik pitam langsung bergegas menuju desa Aden.

Namun kali ini Nadia berkunjung sendiri, tidak ada yang tahu bahwa Nadia pergi ke desa Aden, sekalipun orangtuanya yakni Arum dan Amirudin.

Tekad Nadia sudah bulat, amarah Nadia menggebu - gebu.

Kejadian demi kejadian yang keluarga Nadia alami membuat Nadia bingung. Bahkan sekedar bertanya kepada orangtunya saja tidak pernah dijelaskan sedikitpun.

Nadia pun dengan jiwa kritisnya memutuskan untuk mencari tahu sendiri.

"Blugggg"

(Nadia menutup pintu mobil).

"Neng... Mau kemana?" Tanya Arum yang berdiri di depan pintu.

"Akang... Akang... Itu si Neng mau kemanaaaa?" Ucap Arum kepada suaminya sembari panik.

"Neng, Neng, mau kemana?" Tanya Ayahnya Amirudin.

Nadia pun menghiraukan pertanyaan kedua orangtuanya itu, amarahnya mengalahkan rasa takutnya. Dan ya, mobil Nadia pun melaju kencang meninggalkan kediaman orangtuanya dan berjalan menuju desa Aden.

Suasana sudah semakin larut, namun Nadia tetap melanjutkan perjalanannya itu.

"Nadddd"

(Terdengar suara laki - laki di sebelah Nadia).

Nadia pun sontak kaget karena di dalam mobil hanya ada dirinya sendiri.

Nadia pun melajukan mobilnya dengan sangat kencang.

"Hhhhhhhhh, akhirnya" Ucap Nadia sembari menghela nafas karena sudah sampai di desa Aden yang tepatnya di kediaman kakek neneknya itu.

Nadia pun turun dari mobilnya dan bergegas masuk ke dalam kediaman kakek neneknya.

Ketika Nadia membuka pintu rumah yang memang tidak terkunci.

"Kerekekkk kekekkkkk"

(Pintu di buka perlahan) dan,

Nadia di suguhkan dengan pemandangan yang tidak pernah Nadia bayangkan sebelumnya.

Ya, Nadia mendapati memori Kinasih secara beruntun,

Di mulai dari Kinasih yang merupakan bunga desa pada zamannya.Tidak ada yang bisa menandingi kecantikan dan kemolekan Kinasih.

Namun tanpa Kinasih sadari, kecantikannya itu membawa petaka sehingga Kinasih mendapatkan musibah di rudapaksa oleh pamannya pada usia 17 tahun. Selama 3 tahun berlalu, kehidupan Kinasih terasa hampa, kejadian tersebut membuat Kinasih trauma berat yang berkepanjangan.

Memori yang di lihat Nadia pun ada Amirudin pria gagah pada zamannya yang tidak lain merupakan Ayahnya Nadia. Ya, Nadia melihat bahwa Amirudin di cintai oleh Kinasih namun Kinasih tidak pernah mendapatkan respon yang sama dari Ayahnya.

Cintanya pun pupus, terlebih kejadian 3 tahun lalu yang menimpanya membuat Kinasih sadar diri, dan Kinasih merasa dirinya kotor dan tidak pantas untuk siapapun apalagi Amirudin. Kinasih pun bersedia di nikahkan dengan Karman pria paruh baya yang pada saat itu seusia dengan kakeknya Jaya.

Nadia yang melihat kejadian demi kejadian pun tak bisa berkata - kata,

Memori yang diperlihatkan kepada Nadia pun berlanjut, dimana Nadia melihat Kinasih bercinta dengan Damar dan menghasilkan seorang anak,

Namun anak tersebut kemudian menghilang dari rahim Kinasih (menjadi tumbal) karena adanya perjanjian Kinasih dengan iblis untuk mendapatkan ajian pengasihan untuk memikat tujuannya.

Nadia pun melihat bahwa ajian tersebut di tujukan kepada Jaya, dan ya Nadia melihat memori Kinasih sedang bercinta dengan kakeknya itu.

Nadia tidak habis pikir kenapa Kinasih tertuju pada Jaya? Dan ya, Safrudin yang merudapaksa dirinya merupakan adik bungsu dari Jaya. Jaya pun mengetahui memori kelam Kinasih, namun karena Safrudin adik yang baik, bukan hantaman atau cacian yang di dapatkan Safrudin ketika Jaya mengetahui kejadian tersebut, melainkan pertanyaan "bagaimana rasanya bercinta dengan bunga desa? Rasa - rasanya ingin mencoba juga" Ucap Jaya kepada Safrudin.

Melihat pernyataan tersebut membuat Kinasih naik pitam, dirinya merasa hina. Dan jalur hitam pun yang pada akhirnya ditempuh oleh Kinasih.

Selama Kinasih menjalin hubungan dengan Jaya, tidak ada yang pernah mengetahui hal tersebut kecuali Eman pesuruh Jaya. Dan ya, malam di mana di adakan acara hiburan Ronggeng, Kinasih dan Jaya pun bercinta, dan Jaya mengetahui bahwa istrinya Acum sudah curiga mengenai hubungannya.

Untuk menutupi hubungannya, Jaya mengalihkan isu, dimana Eman pesuruhnya diperintahkan untuk masuk ke ruang tidur tamu seolah - olah bahwa Eman yang bercinta dengan Kinasih, dan Acum pun percaya.

Di perlihatkan juga ketika Kinasih pulang ke rumahnya, Kinasih mendapatkan perlakuan tidak baik dari Ayahnya Sudi. Kinasih di tampar dan di caci maki, yang pada akhirnya Kinasih dibawa oleh Eman ke rumahnya.

Petaka di mulai ketika Eman bercumbu dengan Kinasih. Sati istri Eman mengetahui kejadian tersebut kemudian di bocorkan kepada Jaya dan Acum. Mendengar penjelasan Sati, Acum dan Jaya pun naik pitam. Di sisi lain Jaya marah kepada Eman karena pesuruhnya itu sudah berani menyentuh Ronggeng kesayangannya. Di sisi lain ada Acum yang marah kepada Kinasih, Jaya dan Eman, karena mereka bertiga sudah membohonginya selama ini.

Eman di siksa hingga mati, begitupun dengan Kinasih yang di siksa oleh Acum neneknya Nadia.

Nadia pun teriak sembari menjambak rabutnya.

"Tidakkkkkkkkkkkkkkk, tidak mungkin"

Nadia terus menangis dan tertekan, merasa tidak percaya dengan apa yang sudah dirinya lihat pada malam itu.

Atik, ya memori itu pun diperlihatkan kepada Nadia, dimana Atik mengetahui penderitaan Kinasih, namun Atik tidak menolongnya. Kinasih terus meminta pertolongan kepada Atik, namun Atik pergi meninggalkannya.

Nadia terbawa suasana, Nadia merasa kecewa dengan silsilah masalalu kelam keluarganya tersebut, terlebih siksaan Acum kepada Kinasih yang memberikan perintah kepada 12 pesuruhnya untuk sukarela merudapaksa secara bergiliran hingga Kinasih tidak sadarkan diri.

Kinasih pun mengakhiri hidupnya, mayatnya di buang ke jurang. Dan ya seketika semua pandangan yang di perlihatkan itu hilang.

Suasana rumah pun kembali menjadi penampakan biasa.