NovelToon NovelToon
Merebut Cinta Ibu Tiri

Merebut Cinta Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa / Ibu Tiri
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Aksara Abimanyu, merebut dan menggauli istri muda ayahnya secara diam diam hingga tumbuh benih cinta atau nafsu yang tak terkendali dari sepasang anak muda. Siapa kah wanita itu? Dan apa yang terjadi jika hubungan terlarang anak tiri dan ibu tiri itu berlanjut? Bagaimana ibu tiri mengatasi dilemanya menjadi istri dari ayah kekasihnya alias kakek dari calon bayinya? Ikuti cerita ini, pasti seru! Beri dukungan yaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah tapi Nikmat

Sejak kabar rencana pernikahan Arman dan Saras diketahui oleh Aksa, pria ini memikirkan sesuatu jebakan untuk membuat ayahnya sadar jika menikahi wanita muda yg malah cocok untuknya itu kurang tepat.

Arman sendiri sejak makan malam bersama putranya tidak berakhir baik, ia sungguh tidak peduli lagi dengan penerusnya itu karena ada Saras yang menemaninya. Wanita muda ini terlihat begitu tulus melayani calon suaminya. Ayah ibunya pun tidak menyangka jika putri mereka rela menikahi majikannya, entah karena alasan apa.

Seminggu berlalu, Arman sudah mempersiapkan acara pernikahan bersama Saras yg akan diselenggrakan 3 hari yang akan datang.

Media sudah mengetahui pernikahan itu karena Arman sengaja menjadikan berita ini menjadi serangan bagi Aksara, sang putra yg sudah bersikap tidak baik akan keputusannya.

Jakarta begitu heboh dengan berita dimana usia Saras dan Arman selisih jauh dan 20 tahun lebih. Netizen pada komentar bahwa wanita yg akan dinikahi direktur perusahaan kontruksi itu pantas menjadi putrinya daripada istrinya.

Tapi bagi Arman dan Saras semua pemberitaan di media tidak membuat mereka berkecil hati.

"Kamu beneran mau menikah denganku kan Saras?" tanya Arman disetiap kesempatan.

"Iya mas. Aku akan menemanimu" jawab Saras dengan senyuman manisnya yg bikin Arman klepek klepek.

"Kamu tidak menikahiku karena hartaku kan?" tanya Arman lagi.

"Tentu saja. Aku sangat berterima kasih pada mas karena memberikan pekerjaan kepada ibu dan ayahku serta menyekolahkanku hingga menjadi sarjana ekonomi. Menikahimu karena aku tau mas telah kesepian sejak meninggalnya nyonya Siska" jawab Saras membuat hati Arman lega.

Mereka berdua pun menyiapkan pernikahb bersama wedding organizer ternama di Jakarta dan diselenggarakan di hotel bintang 5.

.

Mendengar dan melihat berbagai berita tentang pernikahan ayah dan calon ibu tirinya membuat Aksa tak habis pikir kemana rasa malu dari Arman.

Ia ingin segera membalas perbuatan ayahnya yg menurutnya menjadi ayah yg menelantarkannya secara mental dan emosional, meskipun harta bergelimang sejak dirinya usia 10 tahun.

Aksa izin kepada asistennya yaitu Robi di perusahaan MomPress untuk mengambil alih perusahaan selama 3 hari sebelum pernikahan sang ayah karena dia ingin merencanakan sesuatu.

"Rob, aku minta tolong ambil alih perusahaan ini bersama Ardo ya. Dia yg handle kerjasama partner dan kamu internal perusahaan. Tanda tangani berkas urgent yg perlu aku tanda tangani. Setelah urusanku selesai, beri laporan kepadaku dokumen apa saja yang kamu tanda tangani atas namaku" jelas Aksa.

"Baik, bos. Saat ini Pak Ardo sedang meeting di luar" sahut Robi.

"Iya tapi aku sudah ngasih tau dia soal cutiku 3 hari" ucap Aksa.

"Siap, bos" ujar Robi mengerti.

.

Sore hari Aksa pulang dari kantor setelah menyelesaikan pekerjaannya dan mempersiapkan perusahaan untuk ia tinggal 3 hari.

Ia memilih menaiki motor untuk bekerja meskipun ia seorang CEO atau direktur, tapi motor baginya lebih sat set. Padahal di parkiran apartemennya ada mobil sport yg ia pakai untuk berpergian jauh atau perjalanan bisnis ke luar kota.

"3 hari lagi pria tua itu akan menikah. Aku harus segera menjalankan rencanaku" lirihnya ketika mengendari motor menuju apartemen.

Sesampainya di apartemen, Aksa langsung mandi dan membersihkan diri. Kemudian setelah selesai ia memakai baju serba hitam dan memakai parfum favoritnya.

Pria tampan nan gagah seperti Aksara Abimanyu menjadi primadona semua wanita yang mengenalnya. Pergaulan bebas di Amerika ketika kuliah, membuatnya tau bagaimana menikmati seorang wanita. Namun, ia tidak bisa berkomitmen karena cintanya ia rasa sudah habis untuk sang ibu.

Pergaulan bebas Aksara pun terpengaruhi dari gaya hidup sang ayah yang sejak kematian ibunya, pria itu beberapa kali melihat Arman membawa wanita pulang kerumah hanya untuk memuaskan hasrat lelaki. Meskipun tidak dilakukan di kamar utama, tapi bagi Aksara, ayahnya sudah mengkianati cinta sang ibu.

Kini perasaan marah, kecewa, dan keinginan membalas perbutan Arman, akan ia lampiaskan kepada calon ibu tirinya.

Berpakaian serba hitam, Aksa menggunakan sepeda motornya untuk menuju ke suatu tempat dimana wanita yg ia cari berada. Aksa diam diam membayar penguntit atau mata mata untuk mengawasi Saras dan mendapatkan informasinya.

Saat ini wanita itu sedang menikmati makan malam di restorab mewah bersama teman teman wanitanya yg terlihat sederhana.

"Wah selamat ya Saras, akhirnya kamu akan menikah" ucap Usi salah satu temannya.

"Terima kasih, Us" sahut Saras ramah.

Namun mendapatkan sahutan tidak enak dari salah satu temannya yang lain.

"Demi balas dendam dan memberikan sakit hati pada pria tua itu kamu rela mengorbankan diri, Ras" celetuk Rima yg tidak terlihat begitu senang dengan pernikahan sahabatnya.

"Isssh !! Kamu itu Rim, selalu merusak suasana" tegur Usi.

"Haha, tenang Us, gapapaa. Emang Rima itu sahabatku yg apa adanya. Aku mengerti kok. Kalian adalah 2 sahabat terdekatku yg sudah aku anggap saudara" sahut Saras.

"Hidup hanya sekali, Rim. Tapi sakit hati orang tuaku yg terpendam tak bisa mereka lampiaskan jadi aku yg akan melampiaskannya. Aku rasa kamu akan mengerti dengan keputusanku" lanjutnya.

"Hmm, terserah. Pokoknya aku sebagai sahabatmu hanya ingin kamu bahagia. Lagipula kamu menikahi pria tua kaya raya itu , kita kita juga dapat cipratannya kan" sahut Rima dengan senyuman smirk.

"Hahahaha dasaar Rima, maunya imbalan mulu" ucap Usi dan mereka pun tertawa bersama.

Saat jam 9 malam, mereka sudah selesai makan malam. Saras membawa mobil yg dibelikan Arman untuk mengantarkan pulang Usi dan Rima terlebih dahulu. Tiga wanita ini berteman sejak SD dan berasal dari rumah susun dan kompleks keluarga tidak mampu di Jakarta.

Diam diam, Aksa mengikuti Saras hingga wanita itu selesai mengantar 2 sahabatnya. Ketika perjalanan pulang menuju rumah utama Abimanyu karena Saras sudah tinggal disana bersama ayah ibunya, tiba tiba Aksa menghentikan motor didepan mobil Saras saat melewati jalan sepi dan cukup gelap.

Mau tidak mau Saras harus mengerem mendadak.

"apaa apaan ini? Kenapa motor itu berhenti di depan mobilku? Apa dia begal?" lirihnya dengan rasa takut yang mulai muncul tapi ia berusaha sembunyikan.

Aksa memakai helmnya dan mengetuk jendela mobil Saras lalu membuka helm yg menampkan wajahnya.

"Aksara!" ucap Saras ketika mengenal siapa pria yg hampir saja membuatnya menabrak seseorang.

Tok..tok..tok..

Aksa mengetuk jendela lagi lalu Saras pun sadar dari rasa keterkejutan dan lamunannya.

"Hei! Apa apan kamu, Aska!" teriak Saras melampiaskan amarahnya.

Aska hanya tersenyum smirk.

"Turunlah, aku ingin berbicara sesuatu sebelum pernikahmu dengan ayahku" ucap Aksa.

Saras pun tak ingin menaruh curiga dengan calon anak tirinya. Ia membuka pintu mobilnya, namun Aksa langsung membekap mulutnya dengan sapu tangan yg telah diberikan obat bius.

Pingsan lah Saras.

"Boy, aku kirim lokasiku. Kamu datanglah bersama temenmu ya, bawa motorku ke markas" ucap Aksa menelepon mata matanya yg mengingat Saras selama ini.

"Oke bos, siap" sahut Boy yg juga anak buah komunitas kurir terpercayanya.

Setelah menelepon Boy, Aksa langsung memindahkan Saras ke bangku belakang lalu ia membawa mobil wanita itu ke sebuah villa di Bogor.

Villa yang ia beli untuk aset atas kesuksesan usahanya.

Satu jam perjalanan, Saras belum siuman. Mungkin dia pingsan sekalian tidur kali ya hehe.

Sampai di villa, Aksa mengendong Saras untuk masuk. Villa itu ada sepasang suami istri yang menjaganya dan tinggal di rumah sebelah villa tersebut.

"Terima kasih, Pak Broto. Dia kekasih saya" ucap Aksa ketika Broto sang penjaga rumahnya membuka pintu.

"Sama sama, den. Iya, anak muda memang begitu hehe. Aden Aksa jangan khawatir. Saya tidak suka bergosip, jadi aman" sahut Broto dan mendapatkan senyuman dari Aksa.

Pintu Villa pun ditutup kembali oleh Broto dari luar dan ia pun kembali ke rumahnya sambil ngopi didepan rumah bersama bapak bapak yang lain. Karena Villa Aksa cukup besar dan ada pagarnya, jadi orang luar tidak bisa melihat bahwa pemilik vila datang bersama wanita.

"Oh itu pemilik vilanya ya, To? Katanya masih muda?" tanya salah satu teman nongkrongnya.

"Iya, dia masih muda tapi pengalaman kerjanya dan sukses di Jakarta. Dia berlibur sesekali kesini" jawab Broto santai.

"Apa dia udah nikah? Kalau belum bisa nih anakku kujodohkan dengannya" goda bapak bapak yg lain.

"Husst! Dia udah nikah istrinya cantik puol!" jawab bohong Broto untuk menghindari omongan para teman temannya yg kebanyakan orang desa ingin mendapat menantu kaya raya dari ibukota.

Akhirnya bapak2 itu kembali menikmati kopi mereka dan menonton pertandingan sepak bola bersama.

.

Didalam Villa, Saras mulai sadar dari pingsannya dan Aksa sudah setengah polos karena tidak memakai baju memperlihatkan otot otot perutnya yang sexy.

Saras terkejut dan langsung mendudukan tubuhnya.

"Apa ini hah??? Kamu menculikku!!!???" teriak Saras.

Aksa hanya tersenyum smirk dan berjalan mendekat dengan aroma tubuhnya yg begitu wangi.

"Aku tidak akan membiarkan wanita muda secantik kamu menjadi ibu tiriku tanpa aku coba dulu" ucap frontal Aksa.

Saras pun tak habis pikir dengan ucapan Aksa langsung berusaha turun ranjang dan berusaha keluar kamar namun tubuhnya malah didorong jatuh ke ranjang oleh Aksa.

"Please, jangan Aksa. Aku tau kamu pria baik. Anak laki laki yang aku temui waktu pertama kali datang ke rumah Abimanyu begitu lembut dan tidak marah meskipun aku jatuhkan ke kolam renang" ucap Saras dengan menyembunyikan rasa takutnya.

"Hahaha ternyata kamu ingat aku ya. Itu adalah pertemuan mengesalkan yang pernah aku alami bersama wanita. Aku tidak marah karena aku melihat anak miskin datang kerumah besarku kehilangan arah, jadi aku memilih meninggalkanmu saja waktu itu" sahut Aksa.

Kata miskin dari Aksa membuat Saras sadar bahwa calon anak tirinya ini kurang ajar dan bertekad tidak takut dengan pria yg saat ini sedang berada diatas tubuhnya menahan tangan serta kakinya.

"Aku memang miskin jadi lebih baik kamu melepaskanku dan menbiarkanku menikah dengan ayahmu agar aku tidak miskin lagi" ucap Saras dengan senyuman smirk.

"Sudah aku duga. Padahal Bibi Wanda dan Paman Arif begitu penyayang dan tidak gila harta ternyata putrinya menjadi kebalikan mereka" ujar Aksa.

"Kamu tau, jika ayahku sering bermain dengan para wanita baru? Kamu sangat rugi sekali jika menikah dengan pria tua itu, lebih baik bersamaku" lanjutnya.

"Hahaha, jangan ngaco kamu. Aku tidak ada niatan untuk berhubungan denganmu sama sekali selain menjadi ibu tirimu" balas Saras berani.

"Lihat saja" sahut Aksa sambil tersenyum smirk dan langsung melancarkan aksinya.

Cup.

Kecupan lembut jatuh di bibir Saras. Dia tidak pernah berpacaran sebelumnya karena serius belajar dan bekerja untuk membantu orang tuanya. Jadi ia tidak pernah merasakan ciuman dengan pria selain mencium pipi dan kening ayahnya. Beberapa kali Arman mencoba menciumnya pun tidak ia perbolehkan menunggu sah, tapi ternyata Aksa yang mendapatkan ciuman pertama itu.

"Manis" lirih Aksa puas.

Wajah Saras membeku dan datar.

"Sepertinya ini pertama kali untukmu. Aku rasa Arman begitu kuat menahan hasratnya selama ini disampingmu" ejek Aksa.

Saras tetap tidak berkata apa apa, ia seperti tidak mengerti apa yang terjadi padanya saat ini. Ia diculik lalu dicium tiba tiba, apakah ini pelecehan seksual?

"Aku rasa ini menjadi pelecehan jika kamu tidak menikmatinya , jadi aku pasti membuatmu menikmatinya, Saras" ucap Aksa lalu menyerang bibir wanita dibawahnya lagi. Belum mendapatkan balasan. Bibir Saras seakan sengaja menutup dengan kuat.

Aksa pun sabar karena dalam hatinya pun tau jika apa yang ia lakukan adalah pelecehan. Ia lepaskan bibirnya dari bibir Saras.

"Oke kamu tidak mau membuka mulutmu? Apakah kamu tidak tau caranya berciuman? Mungkin aku akan mengajarimu. Aku kasih tau Arman suka wanita agresif dan bisa mengatasi permainan ranjangnya. Jika kamu sepolos ini aku yakin Arman tidak puas dan mencari wanita lainnya" ucap Aksa.

"Aku tidak peduli. Lepaskan aku, Aksa!" akhirnya Saras berani menolak dan bersuara dengan mata yg sudah berkaca kaca.

"Aku lepaskan kamu setelah aku menikmatimu, Saras. Maafkan aku, aku tidak rela kamu menjadi wanita pria tua itu" ucap Aksa yang entah bagaimana terasa ambigu bagi Saras.

"Kenapa pria ini minta maaf? Kenapa pria ini mengatakan soal kerelaan?" batinnya.

Aksa mencium Saras lagi dan kali ini ia bersikap sedikit keras dengan mengigit bibir wanita yg dibawahnya hingga ciuman mereka pun berbalaskan.

Sedikit terasa ada rasa asin darah diantara ciuman mereka karena Saras pun membalas mengigit bibir Aksa dan pria itu semakin tertantang untuk mengeksplor ciuman mereka.

Salah satu tangannya yg menahan kedua tangan Saras ia pindahkan ke bagian leher wanita yang sedang ia cium dan turun lagi dan lagi hingga masuk ke bawah dress.

Ciuman terlepas dan suara nafas tersenggal keduanya pun terdengar.

"Kamu sudah basah" ucap Aksa dengan senyuman puas ketika merasakan jarinya sudah terasa lendir.

"Aku mohon lepaskan aku, Aksa. Jangan seperti ini" lirih Saras dengan perasaan campur aduk. Dia sangat sedih karena dilecehkan seperti ini tapi ternyata ada gairah yg keluar juga saat menerima ciuman Aksa yg memang terasa lembut kecuali bagian mengigit.

Tanpa banyak omong lagi, Aksa pun melepaskan celana jeans hitamnya hingga terlihat miliknya sudah berdiri tegak membuat Saras yang melihatnya pun memalingkan wajah. Aksa mengambil sebuah pengaman senjata pria alias k*n*om karena ia tau bahwa tidak boleh membuat wanita dibawahnya ini hamil secepat itu.

Saras berusaha mendorong tubuh Aksa namun tenaganya tak sebanding dengan pria berotot diatasnya.

Langsung saja, Aksa yang tersulut gairah, memasukkan miliknya dan langsung memeluk Saras saat berhasil menerobos dalam satu hentakan keras karena beberapa kali menikmati seorang gadis, jika tidak dipaksakan akan semakin sakit bagi wanita.

"Aaaaaakh!!!" teriak Saras sambil mencakar punggung Aksa hingga berdarah.

Aksa mendiamkan miliknya didalam dan menahan rasa perih serta sakit di punggungnya. Ia pun merasakan miliknya berdenyut tanpa henti minta segera digerakkan,

"Maafkan aku. Sakit ya? Jika aku tidak langsung memasukkan nya dalam satu hentakkan, kamu akan semakin kesakitan" lirih Aksa ketika cakaran Saras mulai berkurang.

Aksa pun meletakkan tubuh Saras lagi diranjang dan bisa melihat wajah wanita itu merah padam serta air mata yg mengalir deras.

Tapi gairah pria itu sudah tak bisa terbendung, ia gerakan pelan pelan hingga terasa begitu nyaman.

"Nikmati. Jika kamu memberontak maka rasa sakitnya akan bertambah. Aku rasa kamu akan segera menyukai apa yg kita lakukan sekarang. Aku pintar membuat wanita puas" ucap Aksa sambil mulai naik turunkan badannya.

Benar saja, Saras yg masih merasakan sakit dibagian bawahnya serta rasa sakit dihatinya lama kelamaan juga terlena oleh perlakukan lembut calon anak tirinya itu.

"Ini salah. Pria brengsek ini begitu bajingan memaksaku melakukan ini. Tapi... kenapa aku terlena? Apakah semua pria akan bersikap lembut jika berhubungan seperti ini? Apa Arman akan memperlakukan ku sebaik ini ketika berhubungan? Tapi apakah dia mau nemerimaku yang sudah tidak gadis lagi?" batin Saras dengan merasakan gerakan dari Aksa diatasnya.

Ketika gairah Saras memuncak, ia pun merespon gerakan Aksa dengan memegang leher pria itu. Aksa begitu puas akhirnya apa yang ia lakukan memberikan balasan.

Hingga Saras merasakan sesuatu yg seperti akan keluar dari intinya.

"Ben...bentar.. sepertinya aku akan buang air kecil" ucap polos Saras namun Aksa malah tersenyum padanya.

"Keluarkaaaaaaan. Akan terasa nikmat jika kamu keluarkan ketika aku masih didalammu" sahut Aksa dan tak lama kemudian, Saras pun mengeluarkan cairan didalamnya bersamaan dengan suara sexy.

"Aaaakh!!!!" seru Saras sambil memeluk tubuh pria dihadapannya yg juga langsung memeluknya sambil mengeluarkan suara yg sama "Aaaaaakh" susulan dari Aksa.

Mereka pun merasakan perasaan aneh dihati mereka berdua. Mereka saling bertatapan dengan peluh keringat yg membasahi wajah mereka.

"Ini pertama kali aku bergaul dengan wanita yang tidak melepaskan bajunya saat berhubungan" ucap Aksa ketika melihat dress milik Saras masih menempel ditubuh wanita itu.

Saras pun memperhatikan dressnya yg masih terpasang ditubuhnya.

"Aku menghargaimu sebagai wanita tapi aku tidak akan menghormatimu sebagai ibu tiriku" ucapnya lagi dan membuat Saras makin merasa aneh dengan sikap Aksa.

Aksa yg sudah puas pun langsung berdiri saat melepaskan miliknya dari Saras. Namun ketika sudah berdiri di samping ranjang, tangannya ditahan oleh Saras.

"Ajari aku untuk memuaskan pria. Aku akan memuaskan ayahmu" ucapnya membut Aksa tersenyum smrik sambil menoleh kearah Saras.

"Are you sure? Jangan menyesal" sahut Aksa.

"Sure" ucap Saras dengan senyuman manis.

Akhirnya, Aksa melepaskan dress Saras dan menikmati ronde kedua hingga ketiga dengan kondisi tubuh sama sama polos.

Untung Aksa membawa satu pak k*n**m, pengaman senjata pria. Jadi dia bebas bermain tanpa khawatir benihnya akan bertarung dengan benih ayahnya secepat ini.

1
Armyati
lannjjuuuttttt kak 🙏 semangat terus pokoknya ditunggu kelanjutannya 🥰
SariRani: Yaa pasti happy ending 💖💖💖
Armyati: siap kak pastinya setia nunggu sampai akhir bahagia😍🤗🙏
total 3 replies
Armyati
betul begitu semangat terus💪💪
Armyati
jgn gt Aksa jgn minder sama diri sendiri, kamu msh bs sembuh n berjalan diatas kaki kamu sendiri kq, ayo berjuang sama-sama dgn Saras🥰💪💪💪
Armyati
laannjuutttt kak 🙏🙏 please,, tinggal pemulihan Aksa n cari bukti membalikkan keadaan buat si pria tua busuk itu biar mendekam sekalian dipenjara😡😡
Armyati: siap 🙏 sama-sama kak🤗
SariRani: Siaaaap , ditungguuuu yaaaa 😘💖🥰 thanks udah support karya author
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!