NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nur Aini

Caca terpaksa harus menikah dengan suami adiknya yang tengah terbaring sakit di salah satu kamar rumah sakit.

"Kak, aku mohon, menikahlah dengan abang Alden!" Ucap Lisa, sang adik di waktu terakhirnya.

Caca menggeleng tak setuju. Begitu juga dengan Alden. Tapi mendengar Lisa terus memohon dengan suara seraknya yang nyaris hilang dan dengan raut wajahnya yang menahan segala rasa sakitnya, Caca pun akhirnya menyetujui permohonan terakhir adiknya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Yuk langsung saja intip serial novel terbaru Author!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Kamu pemilk hatiku

"Apa ini makanan kesuakaan Lisa?"

"Apa panggilan sayang kamu ke Lisa, ibu negara?"

"Harus aku jawab bagaimana? Kalau aku jawab jujur, apa mungkin Caca akan percaya. Tapi, kalau aku bohong mungkin akan lebih menyakitinya." Pikir Alden berdialog dalam pikirannya.

"Ca, kita makan saja dulu ya. Aku janji setelah kita makan, baru akan aku jawab pertanyaan kamu. Bagaimana?"

Caca mengangguk setuju dan dia kembali menyantap makanannya.

Huh

Alden menghela napas sangat samar. Dia tidak ingin Caca menyalah artikan helaan napasnya. Karena itulah ditahannya agar tidak menyinggung perasaan Caca.

Mereka menikmati makan malam itu tanpa suara, kecuali suara sendok dan garpu yang bertemu dengan piring. Meski begitu, mereka tampak sangat menikmati makan malam itu.

Usai makan, Alden hendak mencuci piring, tapi dengan cepat Caca mengambil alih. Dia yang mencuci piring menggantikan Alden.

"Kamu sudah memasak, biarkan aku yang mencuci piring." ujar Caca.

Alden membiarkan Caca berdiri mencuci piring di wastafel. Dan itu dijadikan Alden sebagai kesempatan untuk menjawab pertanyaan Caca tadi.

Tanpa aba aba, Alden melingkarkan tangannya di pinggang Caca dan meletakkan dagunya di pundak Caca. Hal itu tentu membuat Caca kaget dan hendak melepaskan diri, tapi ditahan oleh Alden.

"Tetaplah seperti ini, setidaknya sampai kamu selesai mencuci piring." Ucap Alden.

Caca pun melanjutkan tugasnya mencuci piring. Dan Alden malah mencium pundak Caca sambil menyingkap sedikit kain jilbabnya.

"A-apa yang kamu lakukan?"

"Hanya mencium aroma harummu, sayang." Bisik Alden.

Caca merinding mendengar bisikan itu dengan suara Alden yang serak basah. Tangan Caca yang tadi memegang piring pun tidak sanggup lagi memegang piring itu hingga piringnya jatuh kedalam bak wastafel.

"Stop, Alden. Aku bukan Lisa!!" Teriak Caca sambil mendorong kuat Alden menjauh darinya.

Bug

Punggung Alden terhempas mengenai sudut meja konter dapur. Rasanya sakit, tapi yang lebih sakit karena tiba tiba diteriaki oleh Caca seperti itu.

"Aku memang memberi izin kamu memeluk dan memegang tanganku saat kamu merindukan Lisa. Tapi, aku bukan wanita murahan yang bisa kamu lecehkan seperti ini. Kamu harus ingat, aku bukan istrimu!" Seru Caca menegaskan.

"Kamu istriku Shaima Afsha Hanum!!" Teriak Alden tak kalah lantangnya dengan teriakan Caca tadi.

Keduanya saling bertatapan. Caca marah karena Alden berteriak. Alden pun marah karena Caca mengatakan bukan istrinya.

Mata Caca berair, satu tetes bulir bening itu jatuh. Dengan cepat Caca membalikkan badannya dan dia kembali mencuci piring dengan air mata mulai semakin deras menetes.

"Kenapa kamu tidak mau menceraikan aku. Aku bukan Lisa, kamu harus paham itu. Aku tahu hatimu hanya untuk Li..."

Belum selesai Caca bicara, Alden menarik tubuh Caca dengan sangat cepat dan langsung menempelkan bibirnya untuk membungkam mulut Caca.

Mata Caca melotot merasakan bibir Alden dibibirnya. Sementara mata Alden tertutup erat dengan bulir bening menetes dari matanya. Caca melihat itu dengan jelas.

"I love you, Caca." Ucapnya sambil meraih tubuh itu masuk dalam dekapannya.

"Please, jangan mengartikan semua sentuhanku tertuju pada Lisa. Tidak, Ca. Aku mencintai kamu." Ucapnya sambil menciumi puncak kepala Caca.

"Kamu memang bukan cinta pertamaku, Ca. Tapi, Lisa bukan wanita yang mampu menggantikan kamu dihatiku. Karena kamulah pemilik hatiku. Kamu ibu negara yang sangat aku sayangi." tuturnya lembut menjelaskan semuanya.

Sedangkan Caca terdiam saja mendengarkan apa yang dikatakan Alden. Otaknya masih mencoba mencerna makna dari kalimat kalimat yang terucap dari mulut Alden barusan.

"Kamu istriku, Ca. Aku nikahi kamu dengan sah dan dengan sadar tanpa keterpaksaan."

Kalimat barusan membuat Caca berontak. Dia melepaskan diri dari pelukan Alden. Ditatapnya tajam wajah Alden yang tampak sendu menatapnya.

"Apa maksudmu mengatakan menikahi aku tanpa keterpaksaan. Apa kamu..."

"Aku menyayangi Lisa sebagai istriku yang baik dan aku ridho menerima dia sebagai istriku. Tapi, hatiku Cintaku, kasih sayang di hatiku tidak bisa seutuhnya dia miliki. Karena hatiku telah menjadi milikmu sejak awal, Ca."

"Apa? Jadi selama ini kamu tidak tulus mencintai Lisa?"

Caca terlihat sangat kecewa mengetahui kenyataan itu. Dia merasa buruk untuk adiknya. Dia yang ternyata telah menyakiti adiknya, Lisa.

"Kenapa kamu melamar Lisa dan mengatakan kamu mencintai Lisa, padahal hatimu untuk orang lain. Tega kamu membohongi Lisa?"

"Aku tidak pernah membohongi Lisa, Ca. Aku tidak pernah melamarnya dan mengatakan aku mencintainya."

"Jahat kamu Al. Bahkan kamu tidak mau mengakui..."

"Aku melamar kamu, Ca. Sejak awal aku melamar kamu, tapi kamu menolakku dengan mengatakan kamu tidak mencintaiku."

Caca terdiam mendengar apa yang dikatakan Alden. Ya, dia memang menolak lamaran Alden, karena Abi nya mengatakan Adnan lah yang menginginkan Caca menjadi menantunya, sedangkan Alden sendiri sebenarnya memilih Lisa.

Karena itulah Caca menolak lamaran itu. Dia pikir Alden mencintai Lisa dan kebetulan Lisa juga sejak pertemuan pertamanya dengan Alden terus mengatakan kalau dia sangat mencintai Alden.

"Papa yang menginginkan aku jadi menantunya, sementara kamu memilih Lisa. Itulah yang Abi katakan padaku. Karena itulah aku menolak lamaran itu." Gumam Caca tampak bingung.

Dia tidak tahu harus percaya pada ucapan Alden atau pada Abi nya.

"Tidak Ca. Sejak awal aku sangat senang waktu papa memintaku melamar anak om Faheem yang ternyata adalah kamu. Aku bahkan sangat kecewa, ketika om Faheem mengatakan putri sulungnya menolak lamaranku dan dia malah mengatakan putri bungsunya Khalisa menerima lamaranku." Tutur Alden menjelaskan apa yang terjadi.

"Aku tidak punya pilihan untuk menolak Lisa karena keluargaku semuanya menyukainya. Dan aku tidak berjuang lagi untuk mendapatkan kamu karena Lisa bilang kamu tidak tertarik sama sekali padaku. Lisa bilang kamu bahkan sangat membenciku sejak kita masih SMA dulu." Lanjut Alden menjelaskan.

Mendengar itu Caca terduduk lemah dilantai. "Tidak mungkin Abi dan Lisa melakukan itu padaku. Aku bahkan tidak pernah cerita pada Caca kalau kamu dan aku pernah satu SMA." gumamnya.

Caca tampak sangat kecewa mendengar cerita Alden barusan.

"Aku tidak bohong. Aku pikir kamu benar benar sangat membenciku. Karena itulah aku mencoba melupakan kamu dan aku mencoba untuk mencintai Lisa seutuhnya sebagai istriku. Tapi, kini aku paham mengapa aku tidak bisa memberikan cintaku seutuhnya padanya meski dia seorang istri yang yaris sempurna." Ucap Alden.

Dia berjongkok dihadapan Caca. perlahan ditariknya masuk tubuh lemah Caca dalam dekapannya. Dielusnya lembut punggung Caca yang terasa bergetar karena Caca mulai menangis lagi.

"Kenapa Abi sama Lisa tega melakukan semua ini padaku? Tanpa meraka bohongi, aku akan tetap menolak lamaran kamu. Aku akan tetap membiarkan Lisa menikah dengan kamu, karena aku tahu Lisa sangat mencintai kamu, Alden." Ujarnya dalam tangisannya.

"Lalu, apa kamu tidak mencintaiku?"

"Tidak."

"Sedikitpun?"

"Aku tidak bisa mencintai suami adikku, Alden. Aku sudah berjanji untuk tidak menggantikan posisinya dihati kamu."

"Sejak awal kamu pemilik hati ini, Caca. Lisa hanya menumpang sebentar, karena kebaikan hatimu yang membuat aku harus rela membagi hatiku untuknya." Ucap Alden lembut sambil mengeratkan pelukannya.

1
Sweet Girl
Nah nah....
Sweet Girl
Gengsi palingan... Alden ngakuin klo syuka sama kamu...
Sweet Girl
Alden tau... klo Alden menunjukkan cinta nya sama kamu, pasti si Mama bakal lebih kejam sama kamu Ca...
jadi sepertinya Alden pura pura Ndak syuka sama kamu....
Sweet Girl
dapat susah, kok malah mau diceraiin... Ndak bakal yaaaa
Sweet Girl
Ho'o bener...
Sweet Girl
Tapi langsung dapat pengganti, wanita yang dicintai lagi.
Sweet Girl
Khan sudah tau semua tentang Caca, Rob...
pakek mancing mancing aja...
Sweet Girl
Apa ada campur tangan Alden juga...???🤔
mei
seruu
Sweet Girl
bwahahahaha balik ngerjain
Sweet Girl
O'ooo...
Sweet Girl
Emang Lol... saat itu Caca juga Nikah.
Sweet Girl
bener juga apa yang dibilang sama Alden, Ca...
Sweet Girl
Sabar ya Ca... yg penting kamu Ndak diam saja...
Sweet Girl
lhaaa omahe dikei cctv sama mikrofon...
Sweet Girl
Makane cepet sogej koe mbak....
air sak iprit, hargane 10jt...
Sweet Girl
Ra mikirno perasaanne Caca koe Den...
ThAta Masitoh Hmt
aku percaya kok. huh kalimat yang penuh dengan keraguan
Sweet Girl
dasar emak emak kleyan yaaaa, kayak Ndak pernah sekolah aje...
Sweet Girl
OOO beda ini sama Khalisa ternyata.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!