NovelToon NovelToon
ARTI DARI KESERIUSAN

ARTI DARI KESERIUSAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: kak ryamel

menceritakan perjalanan Rudi dan Amel yang berfokus pada permasalahan Rudi dengan keluarga nya dan pekerjaan nya, di eps 30 cerita berfokus ke hubungan romantis Amel dan Rudi yang menjadi kehidupan setelah menikah.....

happy reading🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak ryamel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sifat manja amel

  "Ay mau makan di luar dulu atau langsung pulang" tanya Rudi sambil memeriksa email yang masuk ke ponsel nya.

"Langsung pulang aja ay, capek banget soalnya" jawab Amel menyandarkan tubuh nya di sandaran kursi mobil.

"Pak tujuan nya sudah di kirim ya" ucap amel pada pak supir yang tampak melihat maps di ponsel nya.

"Iya buk" jawab pak supir meletakkan ponsel nya di tempat ponsel yang ada di dekat setir.

Saat mobil jalan Rudi langsung meletakkan ponsel di sebelah nya kemudian menyandarkan tubuh nya di sandaran kursi mobil dan mulai memejamkan kan mata.

Amel melihat suami yang mulai terpejam kembali berfikir untuk menjahili suami nya itu.

Dia mendekati suami nya kemudian kemudian menusuk perut suami nya dengan jari telunjuk nya sambil di goyangkan pelan.

"Geli ay" ucap Rudi tidak terlalu perduli dengan kejahilan Amel.

Amel merasa tidak puas dengan reaksi suami nya dia kembali menggelitik sisi perut suaminya sedikit kuat.

Rudi yang tidak tahan geli menggeliat kegelian "geli ayang!!" Ucap Rudi sambil menangkap kedua tangan Amel.

"Ekhem ekhem" pak supir yang kehilangan fokus melihat tingkah mereka lewat spion yang berada di samping atas kepalanya.

Rudi melepaskan tangan Amel, mereka sedikit merasa malu. Amel kembali ke sisi jendela mobil dan menatap keluar jendela mobil sambil memikirkan sesuatu entah apa yang di pikirkan nya.

••••••••••••••••

"Ay!"

"Ay!"

"Ayang!" Amel mengguncang tubuh Rudi, melihat Rudi yang mulai membuka matanya "sudah sampai ay" sambungnya menarik tangan Rudi.

Nyawa Rudi yang belum terkumpul mengikuti Amel. Rudi berdiri di samping amel mengumpulkan nyawa nya yang masih belum kembali.

Supir meletakkan koper mereka di samping Rudi, dan menerima bayaran cash dari Amel kemudian pergi.

Amel duluan menuju arah pintu dan di susul Rudi.

Pintu terbuka Rudi mendorong kopernya ke dekat meja ruang tamu kemudian dia duduk di kursi dan melemaskan badan nya menunggu energi nya pilih kembali setelah perjalanan yang cukup panjang.

Amel menutup pintu dan menguncinya kembali, dia duduk di kursi tunggal bersandar. Jarinya berselancar di layar ponsel entah apa yang dia lihat. Sementara Rudi tampak tertidur kembali.

Lima belas menit berlalu.

Tok

Tok

Tok

Amel berdiri membuka pintu, tidak lama kemudian dia masuk kembali dan membawa kantung plastik merah ukuran sedang. Dia menaruh kantung plastik itu di atas meja dan masuk ke dapur. Rudi yang sejak ketukan pintu sudah setengah sadar mendengar dentingan piring dari dapur, dia juga bisa mencium aroma yang membuat nya seperti memakan sesuatu.

"Ay" Amel meletakkan piring di atas meja.

"Bangun ay" dia mengguncang pelan tubuh Rudi "makan dulu ay baru mandi terus lanjut tidur" ucap amel sambil mengeluarkan lauk dari kantung plastik merah tadi.

Rudi terbangun, saat dia membuka mata di depan nya sudah ada sepiring nasi yang di siram kuah ayam dan ayam nya.

Rudi membasuh tangan nya dan mulai menyantap makanan yang sudah di siapkan Amel.

Rudi terdiam sejenak memperhatikan piring Amel yang sedikit mencuri perhatian nya "sambal lagi ay?" Tanya Rudi yang kurang suka Amel makan pedas.

"Sesekali ay" jawab Amel santai dan langsung menyantap makanan di piring nya.

Rudi memalingkan wajah nya "sesekali apa nya tiap hari makan sambal" Rudi menggerutu pelan.

Amel tidak memperdulikan nya dan melanjutkan makan nya dengan lahap.

Setelah makan Amel langsung menyandarkan tubuh nya di sandaran kursi mendongak ke atas melihat langit-langit ruang tamu dengan kipas gantung yang berputar pelan.

Rudi yang melihat amel tampak lelah dia mengambil piring bekas makan Amel dan di timpakan ke piring nya, dia kemudian menaruh bungkus plastik lauk yang di beli Amel kemudian membawa nya kedapur lalu mencuci nya.

Dia kembali ke ruang tamu memeriksa istri nya yang tampak kecapean, dia mandi terlebih dulu dan menunaikan kewajiban magrib nya. Lalu membangunkan istri nya.

"Ayang bangun!!" Dia berbisik pelan di telinga istri nya.

Seluruh tubuh Amel seketika merinding saat suara Rudi menembus telinga nya. Dia langsung bangkit dari tidur nya dan membersihkan dirinya.

Sementara Rudi duduk di kursi tunggal tempat istrinya duduk tadi, dia bersandar sambil memainkan ponsel nya mengecek satu persatu pekerjaan nya besok, dia kembali memeriksa uang yang masuk ke rekening, dia sedikit terkesan dengan jumlah nominal uang yang masuk ke rekening nya. Wahahahaha dia tertawa dalam hati.

Tidak lama kemudian Amel keluar dari kamar, masih mengenakan mukenah nya, dia menepikan tangan rudi kemudian dia duduk di atas tubuh Rudi.

"Lagi apa ay" tanya Amel memegang kedua tangan Rudi melingkar kan nya di perut nya.

"Lagi liat email ay" jawab Rudi membiarkan istrinya bermanja di pelukan nya.

Amel mengambil ponsel di tangan Rudi dan meletakkan nya di atas meja dia menyelip kan jari jari nya di antara jari Rudi kemudian menyandarkan tubuh nya di tubuh Rudi.

"Saat ini kalau mengingat semua yang sudah kita lewati sepertinya kita satu-satu nya orang yang bisa melewati cobaan ini" ucap amel menatap langit langit ruang tamu menikmati hangat tubuh suami nya.

"Iya juga sih, tapi di sini kamu yang paling hebat, kamu bisa melewati semuanya. Kamu hebat ay" Rudi memeluk erat Amel, menghangatkan tubuh nya.

"Kamu juga hebat ay" timpa Amel.

Rudi hanya tersenyum, dia meniup daun telinga Amel.

"Geli ay!" Amel memperingati Rudi, dia mencubit tipis punggung tangan Rudi.

"Aduh duh, sakit ay!" Rudi menjerit.

"Makanya jangan jahil" ucap amel dia melamaskan tubuh nya.

••••••••••

Keesokan pagi nya entah mengapa Rudi terbangun lebih awal, dia bangun di jam tiga subuh, setengah jam dia memainkan ponsel nya. Dia menatap amel yang tertidur pulas menghadap arah nya, satu tangan amel menggenggam bagian selimut yang Rudi kenakan. Dia tersenyum menyentuh pelan kepala istri nya "cantik banget si kamu" ucap nya pelan. Kemudian dia turun dari ranjang dan membersihkan dirinya. Setelah selesai dia kembali ke kamar duduku di depan meja rias, yang di penuhi dengan perlengkapan istri nya. Dia melihat wajah nya sendiri di pantulan cermin, melihat sisi kiri dan kanan pipi nya "apa yang dia suka dari ku waktu itu" gumam nya melihat wajah nya yang dia rasa biasa-biasa saja.

Masih ada beberapa menit hingga waktu subuh, dia kembali ke ranjang dan duduk di tempat yang tadi dia tiduri.

Untuk ke sekian kali nya dia kembali merasa jatuh cinta dengan istri nya. Dia membelai rambut panjang Amel, tangan nya tak bisa lepas saat melihat amel yang seperti merasa nyaman dengan itu.

"Kenapa ay?" Ucap amel dengan suara serak khas bangun tidur mendekati suami nya.

"Ahhh. Apa aku membangun kan mu?" Tanya Rudi mengira dia telah membangunkan istrinya.

"Enggak ay, aku sudah bangun kok dari tadi" ucap amel dengan suara yang mulai kembali, seperti nya nyawa nya sudah hampir kembali seutuh nya. Dia meraih tangan Rudi yang mengelus nya kemudian memeluk nya "sudah jam berapa ay" tanya nya kembali memejam mata.

Jam empat kurang sepuluh menit "jawab Rudi melihat jam di ponsel nya"

"Aku mau tidur lagi ay sebentar" dia memejam kan mata nya kembali sambil memeluk erat tangan Rudi.

Rudi membiarkan tangan nya di peluk Amel, dia ikut berbaring menarik tangan yang tadi di peluk Amel dan kemudian memeluk amel yang sudah mulai terlelap.

Amel mendekat kan tubuh nya hingga dia terselimuti dada Rudi yang cukup lebar.

Tidak lama kemudian rasa ngantuk Rudi kembali, entah kapan dia kembali tertidur.

Kring

Kring

Kring

Suara alarm yang di setel di ponsel Amel sontak membangun kan mereka berdua, dengan volume yang hampir full itu cukup membuat seisi rumah terbangun.

Amel langsung turun dari ranjang nya dan kemudian membersihkan diri nya. Sementara Rudi duduk di sisi ranjang tempat dia tertidur dan kembali memainkan ponsel nya, entah apa yang dia lihat.

Tidak lama kemudian Amel masuk dengan handuk yang menutupi dari atas lutut hingga di bawah ketiak nya.

"Waw" reaksi Rudi saat melihat itu.

Amel tidak terlalu memperdulikan nya, dia tidak lagi merasa malu sebab Rudi sudah melihat seluruh tubuh nya begitu juga dengan dia.

"Ay aku gemukan ga?" Tanya Amel sambil mengenakan pakaian nya.

Rudi kembali melihat ke arah Amel "enggak sih malahan kayak nya kurang gemuk" jawab Rudi kembali melihat istri nya yang mengenakan pakaian nya.

Amel melirik ke arah Rudi "jangan di liatin terus ay" ucap Amel masuk sedikit lebih maju menutupi diri nya dengan pintu lemari.

Setelah mereka melaksanakan kewajiban subuh kedua nya hendak membuat sarapan, tangan mereka sibuk dengan kerjaan nya masing-masing sambil mengobrol mereka bekerja.

Saat mereka selesai tanah mulai terlihat. Mungkin sekitar pukul. Setengah enam. Mereka langsung menyantap sarapan nya.

"Ay aku antar kamu ya" ucap amel dengan roti yang masih tersisa di mulut nya.

"Ngapain ay di antar, aku kan bisa sendiri" jawab Rudi dengan kondisi yang sama.

"Emm aku mau liat tempat kerja mu ay" Amel dengan tatapan permohonan.

1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
bisa aja thor
ryamel: hihi.....

makasih kak udah baca🤗🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!