adinda shadiqa seorang wanita cantik dan cerdas asal kota Bandung, di besarkan oleh keluarga sederhana menjadikan nya wanita yang mandiri dan jauh dari kata manja.
ayah nya seorang buruh pabrik tekstil dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa, berkat kecerdasan nya ia lulus dengan nilai terbaik atau cumlaude sehingga ia bisa masuk ke salah satu perusahaan terbesar di kota Bandung
Dinda yang tak pernah memikirkan urusan hati kali ini harus merasakan getaran cinta terhadap atasan nya .
bagaimana kelanjutan kisah cinta adinda? selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cek kandungan
" din... Bangun sayang... " Devin membangunkan Dinda
" hemmm... Bentar mas badan ku lemas " kata Dinda
" kamu sakit? " tanya Devin.
" enggak cuma males bangun aja " jawab Dinda
" kita joging yu, habis itu kita jajan di taman kota " ajak Devin lalu Dinda membuka matanya
" boleh... " ucap Dinda
lalu mereka mencuci muka dan berganti kostum joging
Devin mengenakan celana pendek dengan kaos tanpa lengan sedangkan Dinda menggunakan setelan joging serba panjang namun model crop top dimana jika Dinda mengangkat tangan nya makan perut nya akan terlihat
" sayang...ganti ah " protes Devin
" kenapa? " tanya Dinda
" terlalu sexy, bentuk tubuh kamu terlihat jelas, aku ga mau " kata Devin
lalu Dinda menggantinya dengan leging di bawah lutut dan sweater Hoodie yang sangat pas di badannya.
" nahh... Gini aja " kata Devin
" posesif " ucap Dinda
Devin menarik pinggang Dinda dan mencium bibir Dinda lembut membuat Dinda terbuai
Dinda usil menempelkan tubuh nya pada tubuh Devin dan membelai tengkuk leher Devin sehingga bisa ia rasakan di bawah sana sudah menegang.
Devin membuka sweater Dinda yang menyisakan bra hitam yang melekat di tubuh sang istri
Devin menciumi tubuh sang istri hingga berjongkok di depan Dinda
wajahnya tepat di depan daerah favorit nya, tanpa banyak kata Devin mendorong tubuh Dinda hingga Dinda terjatuh di atas kasur dengan kaki menjuntai ke lantai
Devin melucuti semua yang sudah Dinda kenakan
Lama ia bermain di selangkangan sang istri hingga Dinda merasa seperti di sengat listrik ribuan volt
" massssss" rintih dinda
mendengar suara Dinda membuat Devin semakin terbakar api gairah
Ia melakukan penyatuan pagi itu dan setengah jam lebih Devin bermain di atas tubuh Dinda membuat Dinda terkulai lemas
" jadi joging ga sayang? " tanya Devin
" joging di tubuh kamu " kata Dinda
" hahaha... " Devin terbahak
setelah beristirahat kini Dinda dan Devin sudah rapi hendak pergi ke mansion karena di telepon mama nya
" Kapala ku kok agak pusing ya mas " kata Dinda
" masuk angin kali sayang " kata Devin
" bisa jadi " ucap Dinda
" mau beli obat? " tanya Devin
" ga usah nanti juga hilang sendiri " kata Dinda
Lalu mereka melanjutkan perjalanan.
Dinda mengecek tanggal di ponselnya
" aku telat 3 Minggu " batin Dinda
" lebih baik aku pastikan dulu baru aku bilang sama mas Devin " kata Dinda lagi dalam hati nya
di perjalanan Dinda melihat tukang rujak
" mas stop " kata Dinda
Devin menepi kan mobilnya
" kenapa sayang? " tanya Devin
" kamu tunggu sebentar ya " ucap Dinda
lalu Dinda turun dan berlari ke arah tukang rujak
" ya ampun kirain apa " ucap Devin
Tak lama Dinda kembali dengan beberapa porsi rujak buah lengkap dengan sambal nya
" itu banyak banget buat siapa? " tanya Devin
" buat aku sama mama " kata Dinda
" tumbenan makan rujak " tanya devin
" lagi pengen aja " kata Dinda
tiba di rumah mama mereka di sambut hangat oleh mama Lisa
" kamu bawa apa sayang? " tanya mama
" rujak mah, ayo rujakan bareng mah " kata Dinda dan berlalu ke dapur untuk menyiapkan rujaknya
" istri kamu ngidam? " bisik mama pada devin
" enggak mah, emang lagi pengen aja kali " kata Devin
" ohh... " ucap mama
Dinda kembali dengan rujak di tangan nya
" mah ini rujaknya, cobain deh seger banget mah " kata Dinda
" kamu juga mas, cobain dulu " kata Dinda melihat Devin hanya diam karena membayangkan pasti asam
" enak mas, ayo " kata Dinda lagi
" gak ah, mules aku liat nya" lalu Devin beranjak ke taman belakang menghampiri papa nya
" pah... Lagi ngapain? " tanya Devin
" eh kamu udah sampai Vin, mana Dinda? " tanya papa
" ada di dalam lagi rujakan sama mama " kata Devin
" istrimu ngidam? " tanya papa
" enggak pah, lagi pengen aja kali " jawab Devin.
" emang udah cek? " tanya papa
" belum, dan belum bilang apa-apa dindanya " jawab Devin lagi
" pah... Weekend depan aku sama Dinda mau ke Bandung papa sama mama mau ikut ga? Sekalian kita refreshing " ajak Devin
" boleh... nanti papa lihat jadwal dulu kalau ada waktu senggang papa dan mama ikut " kata papa baskara
...
" Din... Asem ih, udah tar kamu mules loh " kata mama
" iya mah udah nih satu suap lagi " kata Dinda
" Din... Devin kasih kamu jatah dapur berapa perbulan nya?, bukannya mama mau ikut campur tapi keuangan itu harus di pegang istri din, biar suami ga macem-macem " kata mama
" mas Devin kasih semua kartu nya ke aku mah, dia cuma pegang satu aja buat jaga-jaga " kata Dinda
" bagus lah kalau gitu, mama khawatir din, Devin itu dari dulu belum pernah pacaran dan sekali nya suka sama cewe ya kamu, dan langsung menikah, biasanya godaan nya lebih besar setelah menikah dari pada sebelum menikah, makanya kamu harus jaga-jaga din " ucap mama
" ih mama... Dinda jadi takut deh " kata Dinda
" hihihi... Bukannya gitu din, biar kamu waspada aja " kata mama
" iya mah tenang aja kalau Dinda lihat mas Devin bukan tipe tukang selingkuh " kata Dinda
" iya sih... Siapa dulu anak mama " ucap mama sombong
" hihihihihi " mereka tertawa bersama
...
Di lain tempat Selly dan angkasa sedang berada di rumah sakit untuk cek kandungan
" nyonya Selly Mahardika " panggil perawat
Selly dan angkasa masuk ke ruangan dokter dan duduk di kursi depan meja dokter
" siang pak... Bu... ada yang bisa saya bantu " kata dokter
" istri saya sedang hamil memasuki minggu ke 6 dok menurut perhitungan kami " kata angkasa
" oke, baru kali ini cek kandungan atau sudah pernah? " tanya dokter
" baru kali ini dok, sebelumnya hanya dengan tespack " kata Selly
" anak pertama Bu? " tanya dokter lagi
" iya dok " jawab Selly
" silahkan berbaring saya cek dulu ya " ucap dokter
" mari saya bantu Bu " kata perawat
" terimakasih suster " ucap Selly
Selly berbaring di atas ranjang pasien dan dokter mulai mengoles gel untuk USG
" kita mulai ya pak Bu.." ucap dokter
Mulai terlihat di layar ada titik di tengah lingkaran
" ini dia pak Bu janin nya , masih kecil, usianya pun baru 7 Minggu " ucap dokter sambil terus menggerak-gerakkan alat di tangan nya
" semuanya bagus dan normal ya " kata dokter lagi dan menyudahi USG nya
dokter kembali duduk di kursinya dan di ikuti oleh angkasa dan juga Selly yang sudah kembali duduk di kursi semula
" semuanya bagus, apa sejauh ini ada keluhan? " tanya dokter
" tadi pagi sempat kram hebat dok " kata Selly
dokter menatap Selly dan angkasa bergantian.
" kapan terakhir berhubungan? " tanya dokter membuat mereka malu
" emmm... Tadi malam dok " jawab angkasa
dokter tersenyum " lain kali kalau berhubungan hati-hati ya " kata dokter
Kedua nya tersipu malu
" pasangan baru memang seperti itu " ucap dokter
" ini saya resepkan vitamin dan penguat kandungan dan boleh di minum susu hamil nya, bulan depan kembali lagi ya, pemeriksaan rutin sangat penting bagi ibu hamil " kata dokter
" baik dok " Jawab Angkasa
Selly dan angkasa keluar dari ruangan dokter dan menuju pulang
lope lope dah