Istri Yang Tak Diinginkan

"Sekarang katakan yang sebenarnya tanpa ada yang ditutup-tutupi lagi" ucap Leon begitu Isabell tiba.

"Ada apa sayang? Kenapa?" ucap Isabell yang tentunya tak mengerti hal apa yang sedang di bicarakan Leon.

Leon mengajak Isabell bertemu di bar milik Victor sebelumnya ia juga sudah menghubungi Victor meminta sahabatnya itu juga datang, ia tak berniat berlama-lama disini makanya ia langsung bertanya pada inti saat Isabell tiba.

"Aku sudah tau semuanya, bagaimana? Kau senang merasa bahagia karena berhasil membodohiku selama ini?" ucap Leon semakin membuat Isabell kebingungan.

"Kamu kenapa sih sayang? Udah berapa hari ngilang bukannya minta maaf malah ngomel gak jelas gini" ucap Isabell mengomeli Leon.

"Hentikan itu, kau membuatku jijik" ucap Leon sinis, tak lagi bingung Isabell justru marah mendengar ucapan Leon yang sangat kurang ajar baginya.

"Apa-apaan Leon?! Ada apa denganmu? Kalau kau punya masalah di kantor atau di rumahmu selesaikan sendiri jangan mengajakku bertemu dan mengatakan hal yang sangat menjengkelkan seperti itu?!" ucap Isabell yang sama emosinya dengan Leon.

"Ck. Aku sangat bersyukur karena tidak berakhir dengan perempuan sepertimu! Licik dan sangat menjijikan" ucap Leon lagi.

*plakkkk satu tamparan melayang ke pipi Leon.

"Hentikan!" bentak Isabell hampir menangis

"Ada apa denganmu? Kalau tidak ada yang mau kau katakan lagi aku pergi" ucap Isabell tak mendapat jawaban dari Leon.

Saat melangkahkan kakinya menjauh dari Leon langkahnya terhenti mendengar kata-kata yang diucapkan Leon.

"Selama ini aku selalu percaya padamu aku bahkan tidak pernah menaruh curiga padamu tapi siapa sangka bukan Elvira tapi kau justru wanita liciknya" ucap Leon yang bahkan enggan menatap Isabell.

Isabell kembali berjalan mendekati Leon.

"Apa yang kau katakan? Ada apa denganmu? apa yang sebenarnya wanita itu katakan padamu? Apa dia memfitnahku lagi?" ucap Isabell kini mengeluarkan air matanya

"Hentikan Isabell!" ucap Victor yang baru saja tiba.

"Kalian kenapa sih? Kenapa malah menyudutkanku seperti ini, apa yang sebenarnya sudah wanita itu katakan?" ucap Isabell histeris.

"Sudah cukup! Kita akhiri saja semua ini, kau jangan pernah menemuiku lagi dan jangan pernah menyakiti Elvira!" ucap Leon mengepalkan tangannya.

"Sayang? Apa yang kau katakan? Aku tidak ingin mengakhiri hubungan ini, sayang ayolah dengarkan aku" ucap Isabell panik.

Leon tak mengatakan apapun lagi dan ia bangkit dari duduknya namun ditahan Isabell saat ia hendak pergi dari sana dengan bantuan Victor Leon berhasil lepas dari Isabell.

"Hentikan Isabell!" bentak Victor.

"Kau yang berhenti! Lepaskan aku! Leon tidak boleh pergi dariku!" ucap Isabell histeris.

"Sudah hentikan! Leon sudah tau semuanya" ucap Victor lagi membuat Isabell menatap tajam ke arahnya.

"Kebohonganmu di masa lalu, tentang kelakuan burukmu, tentang kau jadi simpanan para petinggi. Leon sudah tau semuanya tapi dia mencoba untuk mempercayaimu" ucap Victor membuat Isabell frustasi.

"Makanya biarkan aku pergi menemui Leon, aku akan membuatnya mempercayaiku lagi" ucap Isabell.

"Sudahlah Isabell! Hentikan semua ini, biarkan Leon bahagia dengan kehidupannya lagipula Leon sudah menikah" ucap Victor mencoba untuk memberi penjelasan.

"Aaaaaaaaaaa! Tutup mulutmu brengsekk!" teriak Isabell histeris.

Tanpa menoleh sedikitpun ke belakang Leon berjalan lurus menuju pintu keluar dan masuk ke dalam mobilnya yang terparkir didepan bar itu lalu melajukan mobilnya menuju rumah.

Saat tiba di rumah Leon disambut dengan Elvira yang sibuk di dapur memasak untuk makan malam mereka, sebenarnya ini sedikit canggung untuk berinteraksi setelah semuanya.

"Oh, kau sudah pulang?" ucap Elvira saat melihat Leon berjalan menaiki tangga.

"Ya" jawab Leon singkat.

"Jangan lupa turun untuk makan malam bersama" ucap Elvira sedikit berteriak.

"Iya, aku mau membersihkan diri dulu" ucap Leon terdengar samar oleh Elvira karena pria itu hampir sampai di lantai dua.

Mungkin mereka masih butuh banyak waktu untuk bisa dekat, akrab dan bertingkah layaknya pasangan suami istri pada umumnya. Karena mereka baru saja menyelesaikan kesalahpahaman diantara mereka dan Leon juga baru saja mengakhiri hubungannya dengan Isabell, butuh sedikit waktu untuk mereka terbiasa seolah tak terjadi apapun sebelumnya.

Elvira menunggu Leon turun ke bawah untuk makan malam bersama tak lama setelah ia selesai menyusun hidangan dimeja makan Leon pun terlihat berjalan menuruni tangga. Keduanya duduk saling berhadapan tidak ada percakapan di awal, saat mereka saling menatap Elvira hanya tersenyum lalu mengalihkan pandangannya.

"Ini enak" puji Leon saat menyuap makanan yang dimasak Elvira ke dalam mulutnya.

"Benarkah? Apa kau suka itu?" ucap Elvira excited dan Leon pun menganggukkan kepalanya.

"Syukurlah" ucap Elvira bernafas lega, ia senang karena Leon menyukai masakannya terlebih ia belum pernah mendengar Leon mengatakan masakannya tidak enak.

"Aku sudah mengakhiri hubunganku dengan Isabell, maaf karena baru mengetahui semua ini sekarang. Mungkin ini sudah sangat terlambat tapi aku tetap akan minta maaf atas kelakuanku dimasa lalu" ucap Leon tiba-tiba kembali membahas masalah tadi.

"Aku sudah mengatakannya bukan? Kau tidak salah apapun, aku tidak pernah mempermasalahkan kelakuanmu padaku" ucap Elvira tersenyum lirih, rasanya ingin menangis melihat Leon yang berkata jujur seperti ini padanya.

"Meskipun begitu aku tetap merasa bersalah karena aku kau jadi seperti itu sampai harus bolak balik psikiater" ucap Leon.

"Aku benar-benar tidak apa sekarang" ucap Elvira tertawa canggung.

Suasana meja makan berubah jika ini diteruskan mungkin keduanya akan kehilangan nafsu makan karena itu Leon memilih untuk diam tidak mengatakan apapun lagi.

"Biar aku yang membersihkan ini" ucap Leon saat Elvira hendak mengemas meja makan dan piring-piring kotor mereka.

"Tidak apa Leon, aku bisa melakukannya" tolak Elvira.

"Tidak-tidak karena kau sudah masak jadi biar aku yang membersihkan bekas makan kita" ucap Leon kekeh.

"Kau duduk saja disana nonton serial kesukaanmu, pasti sudah tayang episode terbaru" ucap Leon berusaha mengalihkan perhatian Elvira dan tentu saja itu berhasil.

"Oh benar" ucap Elvira bersemangat.

"Kalau begitu mohon bantuannya" ucap Elvira lagi dan lalu berjalan menuju ruang keluarga untuk menonton serial favoritnya.

Leon hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah lucu Elvira, perlahan Leon berjanji pada dirinya sendiri untuk memperbaiki hubungannya dengan Elvira secara perlahan.

Ia harap Elvira tulus memaafkannya dan ia juga berharap jika Elvira memiliki keinginan yang sama untuk memperbaiki rumah tangga mereka, ia tidak berani untuk langsung bertanya pada Elvira karena itu perlahan ia mulai menunjukkan perhatiannya pada Elvira.

Jika ini Isabell ia tidak perlu repot-repot untuk membujuk atau memberi perhatian, ia hanya perlu mengirimkan beberapa nominal uang, barang-barang branded atau tiket liburan seketika mood Isabell akan berubah menjadi bagus.

Ia tidak melakukan hal yang sama pada Elvira karena ia tau Elvira bukan tipe wanita yang akan luluh karena barang-barang mewah dan uang.

Terdengar helaan nafas kasar dari Leon, ia baru saja menyadari pesona Elvira selama ini ia benar-benar menutup mata dan telinga tentang betapa baiknya Elvira karena ia sudah dicuci otaknya oleh Isabell karena itu ia tak melihat kebaikan Elvira.

Tapi sekarang ia bisa melihat semua itu dengan jelas, mulai sekarang tidak adalagi Isabell ataupun wanita lain yang akan mengisi hatinya karena Leon sudah memantapkan hati akan mulai menerima dan mencintai Elvira dengan tulus.

"Tunggu aku, aku janji akan memperbaiki semua ini"