Diabaikan dan tidak diakui oleh keluarganya yang seorang konglomerat
Keberadaannya harus dirahasiakan atas perintah ayahnya
Memiliki kelainan pada tenggorokannya sejak kecil, dimana setiap hari dia harus mengkonsumsi pil khusus
Kehilangan seorang paman yang sangat dia sayangi mengubah seluruh kehidupannya
Bahkan dia rela menjadi pembunuh yang dikenal kejam
Raiga kali ini diperintahkan untuk membunuh anak konglomerat saingan keluarganya untuk bisa menggantikan keluarga itu
Namun, kebenaran satu-persatu terungkap seiring berjalannya waktu
banyak hal baru yang terjadi ,disaat dia mencoba menyamar menjadi seorang pelajar disebuah Universitas Island
Apakah dia berhasil membunuh dan menyelesaikan tugasnya????
Atau apakah dia memilih jalan lain???
Meski begitu dia selalu dikelilingi orang yang melindungi nya. Simak terus cerita nya dijamin seru, sangkyuuu 🙏✌️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tarian Raiga Kecil #1
Hari ini disekolah, Raiga menunggu waktu untuk memberikan kotak musik yang dia bawa kepada anak pindahan itu
Raiga terus melirik ke anak itu, dia sedikit malu dan ragu
Ini pertama kalinya dia memberikan sesuatu ke orang lain
Raiga membawa kotak musiknya DNA menghampiri anak itu
" Heumm apa kamu sibuk?,". Tanya Raiga , suara nya menjadi pelan karena malu
Anak itu sontak kaget dan langsung menutup bukunya
" Tidak, ada apa?".
" Ini, paman bilang aku harus membalasmu karena sudah memberikan ku hadiah buku".
Raiga menyodorkan kotak musiknya
Anak itu langsung mengambil nya dan tersenyum
Terlihat dia sangat menyukai hadiah yang diberikan Raiga
" Terima kasih ya". Ucap anak itu
Raiga mengangguk dan dia kembali ke tempat duduknya
Pelajaran dimulai, hari ini Raiga berniat untuk melatih gerakan nya lagi
Jadi istirahat nanti dia ingin minta ijin ke guru untuk berlatih diruangan menari
Mendengar bel, Raiga dengan tergesa menghampiri guru, dia meminta ijin dan guru pun mengijinkan nya dengan senang hati
Di satu tempat paman Kaelus setelah mengantar Raiga hari ini, dia langsung pergi ke rumah paman Ginote
Dia mengetuk pintu, sama seperti sebelumnya paman Ginote dengan keadaan berantakan nya membuka pintu dan menguap sangat besar
" Ada apa , pagi-pagi begini".
Paman Kaelus langsung masuk kedalam rumah paman Ginote tanpa basa basi
" Bahaya, pemimpin organisasi sudah dipanggil oleh Handreas kemarin". Ucap paman Kaelus
" Apa maksudmu?".
Paman Kaelus menatap ke arah paman Ginote
" Kemungkinan organisasi bisa ikut turun tangan kali ini".
Kata-kata itu membuat paman Ginote melotot
Meski mereka berdua termasuk anggota organisasi namun bagaimanapun jika perintah organisasi telah diturunkan mereka tidak bisa melawannya
" Jadi bagaimana dengan nona Raiga?". Tanya paman Ginote
" Saat ini nona masih belum tersentuh mereka, tapi kita tidak bisa menjamin nona akan terus aman".
" Sial,, si Handreas itu apa dia benar-benar akan membunuh anaknya".
Paman Ginote terdiam, dia melihat ke paman Kaelus yang tampak marah sekali
" Kaelus, aku punya satu pertanyaan untukmu". Wajah paman Ginote tampak serius
" Apa itu?".
" Kenapa kamu sebegitu ingin melindungi nona Raiga, bukankah dia hanya orang asing nyawanya tidak begitu berarti untuk mu kan?".
" Apa maksudmu, tentu saja nona begitu berarti untukku, apa kau tahu setelah kejadian itu nona harus merasakan pahitnya keluarga yang dia punya". Suara paman Kaelus sedikit meninggi dan bergetar
" Benar, kejadian itu pasti membuat nona trauma". Paman Ginote tertunduk kebawah
" Ditambah apa kamu lupa apa yang sudah dilakukan Handreas itu kepada kita semua, terutama mereka yang dibunuhnya, keluarga teman-teman kita".
" Dan apa kamu lupa apa yang sudah dilakukan nya terhadap adikmu yang sampai saat ini berbaring di kamar". Tambah paman Kaelus
Paman Ginote masih terdiam, yang dikatakan paman Kaelus semuanya benar
" Lalu bagaimana keadaan adikmu, nona Raiga sempat melihat nya waktu itu, untungnya aku masih bisa memberi alasan". Suara paman Kaelus sedikit turun
" Benar, hampir saja nona Raiga masuk, jika adikku melihat nya mungkin dia akan kambuh ,karena wajah nona Raiga mirip dengan Handreas".
" Kamu harus hati-hati".
Mereka berdua melanjutkan cerita dan sampai waktunya untuk paman menjemput Raiga pulang sekolah
Paman Kaelus pamit dari rumah paman Ginote
Melihat paman Kaelus yang sudah pergi, paman Ginote naik ke atas kamar nomor 2
Dia membuka pintu itu perlahan, dan pelan-pelan masuk kedalam
Ruangan tampak gelap tidak ada sedikitpun cahaya
Paman Ginote berdiri didekat ranjangn tempat tidur
Melihat seseorang berbaring dengan rambut panjang terurai ke bawah
Setelah melihat itu, paman Ginote langsung kembali keluar lagi
Dia berdiri didepan pintu itu
" Tenang saja adikku, aku akan membalas si Handreas itu, begitupun dendam kalian semua". Gumamnya sambil mengatup keras giginya
(jangan lupa like dan dukungan nya, sangkyuuu 🙏✌️)
