NovelToon NovelToon
SWEET LOVE

SWEET LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / CEO / Wanita Karir / Romansa / Office Romance
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mayraa Ibnurafa

🌹Update setiap hari min 1 episode🌹


Berlyan menyamar sebagai Hana sahabatnya untuk menghadiri sebuah kencan buta. Akan tetapi hal tak terduga malah terjadi. Ternyata pria yang akan dia temui di kencan buta tersebut adalah Presdir di tempat kerjanya, yaitu seorang Argantara Mahesa.

Mau tau gimana kisahnya? Yuk langsung disimak saja kisahnya! ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 28 Sweet Love

“Kenapa kamu menonton siaran membosankan ini sih?” celetuk Tiara yang baru saja datang sembari mengambil remot tv yang tergelatak diatas meja ruang keluarga.

“Biarkan saja,” kata Berlyan.

Namun, Tiara malah tetap mengganti siarannya. Membuat tanduk di kepala Berlyan keluar saat menoleh tajam padanya.

“Aku bilang kan biarkan saja!” sungutnya berapi-api.

Tiara pun segera mengganti kembali ke siaran tv yang tadi Berlyan tonton. Bulu kuduknya merinding seperti habis melihat orang yang kesurupan saja, perasaan Tiara.

“Dasar nenek lampir!” gerutu Tiara seraya beranjak dan berjalan menuju pintu kamarnya.

“Apa kamu bilang? Dasar!” teriak Berlyan melotot dan melempar bantalan sofa pada Tiara yang cepat-cepat masuk kedalam kamarnya.

***

“Hoamph....” Berlyan berjalan memasuki lobi kantornya sambil menutup mulutnya yang menguap.

Semalaman dia berusaha menghafal semuanya agar tidak terlewat dan mengalami kesalahan nantinya. Karena itu baru pagi hari dia sudah menguap saat datang ke kantornya.

“Lulusan SD sampai SMA Swasta International. Kuliah di Harvard umur 17 tahun dan....” Sambil menghafal Berlyan menoleh kearah sisi kirinya.

Melihat Iklan di layar besar yang ada di depan lobi kantornya. Disana tertulis, bahwa Arga masuk kedalam 20 pemimpin global top versi majalah VOV.

“Huft, Sahara pacarmu sangat luar biasa sekali,” ucap Berlyan malas dengan menghela nafasnya.

Malam harinya sepulang kerja, dia pergi makan malam bersama dengan hana di kedai mie kesukaaan mereka. Akan tetapi Berlyan tetap serius memegang catatan itu dan berusaha menghafal isinya. Sampai tidak fokus pada apapun.

“Sahara? Sahara?”

“Ya itu aku?” Berlyan tanpa sadar menjawab panggilan tersebut. Saat dia menoleh barulah dia sadar kalau panggilan tersebut berasal dari drama tv yang dimainkan di tv saat itu.

“Astaga, kamu sudah hanyut sekai dalam identitas barumu, Nona Sahara,” celetuk Hana geleng-geleng kepala.

Berlyan menghela nafas dan kembali menatap catatannya.

“Apa kamu harus serajin ini?” Hana merampas kertas catatan tersebut sambil membolak-baliknya.

“Apa lagi yang bisa kulakukan? Dari pada aku harus membayar seratus kali lipat uang kontrak,” ucap Berlyan meraih kembali catatan tersebut dari tangan Hana.

“Apa? Seratus kali lipat? Seratus kali lipat apanya? Apa seorang Berlyan takut pada kebohongan tidak masuk akal itu?” Hana tertawa geli mendengarnya.

“Dia serius mau menggugatku! Dia akan mengetahui nama asliku jika terus begitu dan fakta kalau aku bekerja di perusahaan nya. Lalu aku pasti di tendang keluar dan menjadi pengangguran lagi!” tutur Berlyan dengan sangat putus asa. “Ini adalah pilihan terbaik.”

Hana terdiam dan perasaannya mulai tersentuh. Hati kecilnya menyadari bahwa ini juga termasuk kesalahannya, hingga membuat Berlyan harus menjalani cobaan ini.

“Jadi? Apa pelajaran tentang pacar palsumu ini berjalan lancar?” tanya Hana dengan nada pelan dan lembut.

“Ternyata dia pria yang hebat. Dia tidak hanya lahir dengan sendok berlian di mulutnya, tapi dia juga pintar dan mahir berolahraga. Dia juga sangat tampan. Tapi, sayangnya orang tuanya meninggal akibat kecelakaan saat dia masih kecil,” tutur Berlyan sambil mengangguk.

“Oh itu—” Hana pun seperti mengingat sesuatu.

“Hei, aku pernah mendengar tentang itu. Karena itu tidak ada keluarga atau kerabat dalam afilisasi perusahaan nya,” bisik Hana.

“Benarkah? Kenapa?” Mata Berlyan membulat terkejut dan tidak mengerti.

“Jangan keras-keras bicaranya!” Hana mendekatkan wajahnya pada Berlyan, begitupun sebaliknya.

“Gosipnya ada dalang di balik kecelakaan yang menewaskan orang tuanya,” jelas Hana.

“Benarkah?” kaget Berlyan sembari menutup mulutnya.

“Entahlah itu benar atau tidak. Tapi sepertinya Presdir Argantara memecat semua kerabatnya untuk melindungi diri....”

Berlyan pun terdiam dan sedang memikirkan sosok Arga. Ada perasaan sedih yang dia tidak sadar saat mendengar kisah tragis orang tua pria itu. Setelah selesai makan malam dia pun segera pulang sebelum larut malam.

Didalam kamarnya. Berlyan tengah uring-uringan menatap layar ponselnya sambil menyandarkan kepalanya pada boneka lumba-lumbanya yang berbulu tebal. Namun, tiba-tiba saja, ponselnya berdering sebuah panggilan masuk dari burung bangau.

“Apa lagi kali ini?” Dengan mata membulat dia cepat-cepat mengangkat panggilan tersebut.

“Ya halo?” ucapnya pelan.

“Dimana kamu sekarang?” tanya Arga diseberang panggilannya.

“Tentu saja aku dirumah, ada apa?” Berlyan mengedipkan matanya bingung.

“Aku mau bertemu denganmu!” tegas Arga lalu menutup panggilan begitu saja.

“Halo? Halo? Presdir? Huft!” Berlyan menghela nafasnya.

***

Berlyan menatap ke sekelilingnya, tempat yang aneh pikirnya. Hanya ada mereka bertiga saja di tempat itu, Berlyan, Arga, dan juga Rey.

“Aku pikir sebaiknya kita mendiskusikan hal ini di ruang pribadiku,” tegas Arga di depannya duduk santai menyandarkan tubuhnya di sofa.

“Oh ruang pribadi, baiklah,” jawab Berlyan sembari mengangguk.

Sedangkan Rey hanya diam tenang, menunggu waktunya untuk berbicara, jika di perlukan.

“Apa kamu sudah menghafalnya?” tanya Arga menoleh kearah Berlyan, bersamaan dengan Rey yang penasaran dengan jawaban Berlyan.

“Ya, lulusan sekolah swasta internasional. Kuliah di Harvard tahun 2012, lalu bergabung dengan Antara Group Food setelah lulus, saat naik jabatan dengan cepat usai kesuksesan seri kaldu tulang domba western. Untuk hobimu....”

“Cukup!” Arga mengangkat jarinya, Berlyan terhenti dan sontak menolehnya.

“Sebenarnya apa yang kamu lakukan sekarang?” tanya Arga dengan tatapan sarkas.

“Oh, aku dengar ketua Pimpinan adalah orang yang sangat teliti, jadi kuhafalkan seluruh profilmu untuk berjaga-jaga,” ucap Berlyan tersenyum seperti orang bodoh yang tidak peka.

“Apa kamu pikir dia akan memintamu membacakannya seperti caramu bicara saat ini?” Arga kesal, alisnya tertaut dan tatapannya tajam seperti mata elang menatap Berlyan.

“Meski begitu, aku sangat takjub pada Nona Sahara,” puji Rey yang tiba-tiba bicara.

Arga pun sontak menoleh tajam pada Rey yang tersenyum pada Berlyan.

“Kamu tidak akan salah jika melakukannya sesuai dengan catatannya,” ucap Berlyan membalas senyuman Rey, lalu kembali menatap biasa pada Arga.

“Tanya apa saja padaku, pasti aku akan menjawabnya dengan benar,” tukas Berlyan percaya diri.

“Benarkah?” cibir Arga.

“Kalau begitu, jawaban yang tepat jika kakekku meminta bertemu denganmu pada hari sabtu, dua minggu lagi?” Arga pun beranjak dari tempat duduknya, berdiri dihadapan Berlyan dengan tangan kiri didalam saku celana dan tangan kanan menggosok dagunya saat berbicara.

“Tidak ada alasan untuk menolak jika kakekmu meminta, jadi aku bilang ya,” jawab Berlyan seraya menatap Rey dan Arga secara bergantian.

“Teng! Salah!” kilah Arga sembari menunduk menatap Berlyan, “Yang tepat adalah tidak.”

“kenapa begitu?”

“Karena hari itu adalah perayaan satu tahun hubungan kita. Bukankah pasangan biasanya melewatkan waktu bersama dihari itu?” Arga kembali duduk di sebelah Berlyan dan Rey.

“Woah, kamu benar!” Mulut Berlyan terbuka. “Ternyata itu pertanyaan menjebak ya.”

“Maka dari itu aku suruh kamu untuk menghafalkannya dengan baik. Begitu saja tidak bisa,” sindir Arga sembari tersenyum mengejek.

“Kalau begitu, aku juga akan memberikan pertanyaan untukmu. Apa yang aku pakai di pertemuan pertama kita?” tanya Berlyan dengan tersenyum seperti seorang psikopat pada Arga.

“Bagaimana aku bisa mengingatnya?” jawab Arga.

“TENG!”

Arga dan Rey sama-sama tersentak kaget.

“Tentu saja kamu harus mengingatnya. Bagaimana pun, itu pertemuan pertama kita,” jelas Berlyan yang masih membuat bibirnya tersenyum lebar.

Halusinasinya pun mulai berjalan menciptakan kenangan hari yang mereka buat sebagai hari pertemuan pertama.

“Saat itu hujan turun rintik-rintik seperti mengundang kesan romantis di New York pada hari pertama kita. Sekedar informasi aku sudah mengecek informasi cuaca di hari itu! Lanjut, saat itu kamu tengah tersenyum memandangi pemain biola yang memainkan lagu sendu ditengah hujan memakai payung hitam. Sedangkan aku juga menikmati lagu itu dengan berdiri memakai jas hujan kuning ditengah hujan....”

“Permainanmu seindah yang aku dengar di Lincoln Center. Terima kasih banyak....” puji Arga yang berada dalam adegan yang tengah diceritakan oleh Berlyan.

Bahunya pun tidak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita. Pandangan mereka bertemu dengan begitu lekat sampai tidak merasakan dinginnya hujan tersebut.

“Im sorry,” kata Berlyan.

“Its okay, you right?” Arga tersenyum padanya.

“Yes.” Berlyan menundukkan kepalanya karena malu.

“Astaga pakaiannya sangat mahal, bagaimana kalau dia memintaku untuk membayar biaya cucinya?” gumam Berlyan memakai bahasa Indonesia.

“Apa kamu juga orang Indonesia?” tanya Arga yang terlihat senang.

“Ya,” jawab Berlyan termangu melihat senyuman manis Arga, “kamu juga?”

Sampai disitu.

“Jatuh cinta pada pandangan pertama? Itu jelas tidak mungkin!” tangkas Arga membuat pikiran Berlyan buyar.

“Ishh dasar mengganggu saja!” cibir Berlyan pelan.

“Kenapa? Aku pikir kakekmu akan tertipu dengan itu sepenuhnya dengan rincian cuaca dan segala....”

“Aku tidak suka hujan!” Arga memijit kepalanya yang mulai terasa pusing, “sebaiknya kita ganti tanggalnya.

Berlyan melongo bingung dan menoleh menatap Rey meminta penjelasannya. Tapi pria itu juga hanya tersenyum tanpa menjelaskan. Akhirnya tanggal pertemuan pertama meeka diganti sesuai dengan keinginan Arga.

.

.

BERSAMBUNG.

1
Whyro Sablenk
author.....
Felicia amira
kappan up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu ya author banyak kerjaan
total 1 replies
Felicia amira
up dong kak
Felicia amira
lanjutan y kapan thor
Whyro Sablenk
kok dah 2hr g up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu ya
total 1 replies
Whyro Sablenk
kok lom up thor/Smile/
Whyro Sablenk
2 jempol for your triple up thor...
tetap semangat selalu ya...
Whyro Sablenk
udah di kode tuh ma si Rey,... pak presdir/Smile/
Whyro Sablenk
aq di hange jetsu thor... kok Arga curiga ya ma berlian...
c4 selidiki donk Rey..
mampus lho dimas,yaqin deh, sbnrnya dimas jg udh suka ma berlyan.
cm g nyadar aja...
mkch double upnya thor...
lanjut....
Hange Jutsu
mkch bgt triple upnya thor ..tetep semangat selalu ..n lanjut...
Hange Jutsu
Sahara...kpn kamu ketahuan.../Smile/
Hange Jutsu
lanjut thorr
Hange Jutsu
crtnya bagus
Hange Jutsu
semakin mendekati...siapa Sahara sbnrnya...
mkch double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
Hange Jutsu
hampir saja ...
tetep semangat n lanjut Thor ...
Felicia amira
luar biasa seru crita y, apakah Arga akan tetap memilih hana palsu
Mayraa_Tafa: makasih penilaiannya/Smile/
total 1 replies
Hange Jutsu
harusnya Arga sudah tau siapa Sahara sbnrny thor,secara dia Presdir kan...
tp tak apalah...AQ suka crtnya...
lanjut..thank 's bgt double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
Mayraa_Tafa: makasih masukannya, ditunggu ya upnya
total 1 replies
Nendah Siti
cerita nya bagus, aku suka
sama bgt sma film korea cerita nya . apa gitu judul nya lupa lg hehe
smgat thor
Hange Jutsu
double up thor
Mayraa_Tafa: ditunggu, makasih sudah mampir/Smile/
total 1 replies
Anita Jenius
3 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Mayraa_Tafa: makasih/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!