mengisahkan seorang pemuda yg masuk kedalam portal dunia lain dan terjebak dalam dunia penuh ilusi. Akankah dia kembali kedunia dia yang sebenernya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Seketika aku terbangun dari tidurku saat aku tidak merasakan pelukan Sun Jae lagi.
Dan ku dapati Sun Jae tengah tidur terlentang. Ada rasa lega saat melihatnya masih bersama ku.
Aku mendekat padanya, memandang wajahnya yang tampan. Aku baru menyadari betapa sangat beruntungnya aku dicintai oleh pria ini. Aku lihat juga hidungnya yang sedikit mancung, alis tebal, dan bulu matanya yang lebat. Terlihat sangat manis.
Dan aku lihat bibirnya yang berwarna pink.
Bibir ini yang pernah mencium ku. Tanpa ku sadari, tanganku telah menyentuh bibir nya. Mengikuti lekukan di setiap bibirnya.
Tiba-tiba saja Sun Jae membuka matanya, kami saling bertatapan.
Dan Sun Jae langsung menyentuh wajah ku.
"Apa begini cara mu membangunkan ku?" tanya nya dengan tatapan yang membuat jantung ku berdetak kencang
"aku...aku..." tiba-tiba saja bibir nya telah melumat bibir ku.
"Sebenarnya aku sudah berusaha menahan diri tapi aku tidak bisa." kata nya pelan dan dia kembali mencium bibir ku.
Kini tubuh Sun Jae tengah menindih tubuh ku. Kami berciuman begitu bergairah. Aku pejamkan mataku, menikmati setiap kecupan yang dia lakukan. Bibirnya terasa manis saat ku lumat. Tangan kami bertautan saling menggenggam erat.
Sun Jae menghentikan ciumannya dan memandangku penuh cinta.
"Aku mencintaimu." bisik Sun Jae dan kembali mencium ku.
Rasanya jantungku ingin meledak saat Sun Jae mengatakan dia mencintaiku.
Aku juga bisa mendengar jantungnya yang berdegup kencang dari balik baju nya. Mungkin Sun Jae juga bisa mendengar jantung ku juga.
Terdengar hembusan nafas kami yang memburu dan penuh gairah. Rasa nya kami tidak ingin mengakhiri nya, kami ingin lebih lama seperti ini.
Tiba-tiba ponsel Sun Jae berdering.
Tapi Sun Jae mengacuhkannya
Dia tetap menciumiku semakin liar.
Sampai ponselnya berdering untuk kelima kalinya, akhirnya Sun Jae dengan kesal mengangkat telponnya dan itu dari manager nya.
"Iya..."kesal
"iya aku akan segera ke sana."jawab Sun Jae
"Iya iya aku mengerti.Tidak, aku baru saja bangun tidur. Ya sudah aku akan berangkat sekarang." kata Sun Jae dan mengakhiri panggilannya.
"Apa dia menyuruhmu untuk segera ke kantor?" tanyaku
"Iya, padahal aku masih ingin disini." kata Sun Jae dengan manja
Aku tersenyum malu melihatnya.
"Bagaimana ini aku tidak bisa pergi begitu saja." katanya lagi
"yah.. Apa apa maksud mu?" kata ku gugup dan malu
"Apa aku harus menculik mu lagi!" kata Sun Jae
"yah..." kata ku dengan malu
"Sudahlah nanti kita bertemu lagi." kata ku
"ahh... Aku ingin selalu bersama mu." kata Sun Jae lagi
"iya iya aku mengerti sudahlah. Mau bagaimana lagi?" Kata ku tersenyum
"Dengan berat hati aku harus pergi. Tapi sebelum itu..." sebelum Sun Jae melanjutkan perkataanya dia langsung mencium bibirku lagi.
Melihat tingkahnya aku hanya tersenyum.
Dan akhirnya dengan sedih Sun Jae melepaskan ku dan dia bergegas pergi.
Untuk yang terakhir kali nya dia kembali mengecup bibir ku.
Tingkahnya ini sangat menggemaskan.
Sepeninggalan Sun Jae rumah pun terasa sepi. Sebenarnya aku juga ingin lebih lama bersama dengannya kalau bisa ingin ku hentikan waktu saat itu juga. Dia telah menjadi salah satu bagian dari kebahagiaan ku. Dan dia menjadi alasan ku ingin hidup lebih lama lagi.
Meskipun kami tidak tahu akan seperti apa akhir cerita kami tapi aku berharap kami akan seperti ini selamanya, meskipun itu terdengar sangat egois.
