NovelToon NovelToon
Jerat PINJOL

Jerat PINJOL

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Pihak Ketiga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Setia Anak mihaw

Hanya tulisan yang diangkat dari cerita sekitar saya, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dan waktu.

"Rumah tangga adalah Ibadah terpanjang," mungkin kalimat baik itu sering kita dengar.

Cobaan dan ujian rumah tangga setiap keluarga pastilah berbeda, dan yakinlah kita mampu melewatinya tapi ada saat manusia itu menyerah, diam lalu akhirnya mundur untuk menjaga kewarasannya sendiri.

Hal ini yang terjadi pada Pasangan Dea dan Andi, Di usia perkawinan yang sudah berjalan 17 tahun, sudah di lengkapi dan di Anugerahkan 3 anak yang luar biasa, Ujian rumah tangga nya terasa lebih berat.

Apa yang menjadi keputusan Dea selanjutnya?

Silahkan dibaca di bab-bab selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setia Anak mihaw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Sedih

Dea membuka matanya perlahan, Ada Lili dan Ardhan yang tersenyum saat Dea membuka matanya.

"Gue dimana?" tanya Dea dengan suara yang lemah, Dea terganggu dengan alat bantu pernapasan yang sedang digunakannya saat ini.

"Kita masih di UGD, 15 menit lagi kita pindah ke ruang perawatan," jawab Ardhan, Lili belum bisa berkata-kata banyak, Lili masih dalam kondisi tegang, sedih dan khawatir karena Dea terlalu lama tidak sadarkan diri.

"Ih gak lah, gue gak mau di rawat, anak-anak nanti sama siapa?" Dea menjawab dan tangannya berusaha untuk membuka alat bantu yang menempel ke hidungnya, kontan Lili menahan gerakan tangan Dea itu.

"Jangan di lepas De, nanti lu susah napas," akhirnya Lili bicara dengan sangat memohon, mata Lili berkaca-kaca saat memohon pada Dea, Dea tersenyum dan kini kedua tangan Dea di genggam erat oleh Lili.

"Nanti gue kabarin Andi," usul Ardhan berusaha membuat Dea tenang dulu tidak mengkhawatirkan anaknya di rumah.

"Enggak perlu kabarin dia, bisa kan Dhan?"

Ardhan belum bisa menjawab permintaan Dea, ada banyak pertimbangan tentunya.

"Please," pinta Dea lagi dan Ardhan menganggukkan kepala.

Perawat datang membawa kursi roda.

"Kuat buat duduk kan, Bu?"

Dea menganggukkan kepalanya perlahan, Lili membantu Dea untuk bangun dari posisi tidurnya dan 10 menit kemudian Dea sudah mengisi sebuah kamar perawatan di rumah sakit ini.

Kini Dea, Ardhan dan Lili hanya bertiga di ruangan perawatan ini, Dea mengusap matanya yang berkaca-kaca.

"Apa yang sakit De?" tanya Ardhan, Lili terus mengusap kaki Dea.

"Kangen Anak-anak,"

"Gue pengen pulang, Dhan. Anak-anak pasti nyariin gue," balas Dea dan Ardhan tersenyum, Dea begitu menyayangi 3 anaknya, Dea bahkan tidak peduli dengan kondisi dirinya saat ini padahal beberapa waktu lalu Dokter berkata kondisi Dea cukup mengkhawatirkan, denyut nadi yang lemah, asam lambung yang tinggi dan semua rasa sakit itu seolah tidak berarti oleh Dea.

"Papa..." teriak Nana sambil berlari ke belakang rumah, Andi seketika berdiri, Nana sudah selesai dengan sholat Subuh dan ini saatnya untuk bicara untuk mengenai Dea.

"Ka, Papa mau bica..," ucap Andi dan Nana langsung memotong pembicaraan Andi.

"Pa, Ayo kita ke Bina Husada, Mama sakit," Nana begitu panik setelah mendapat telephone dari Lili.

Andi yang awalnya akan bercerita tentang Dea yang belum pulang seketika ikut panik mendengarkan kabar dari Nana ini.

"Aku siapin ade-ade dulu, Papa siapin baju Mama, Tante Lili minta baju gantinya Mama," ucap Nana dan Andi berjalan cepat masuk ke dalam kamarnya, membuka lemari pakaian dan memilih pakaian untuk Dea, Andi menghela nafas, pakaian rumah Dea hampir semua warnanya sudah kusam, Andi sadar Dea tidak meminta pakaian ganti 2 tahun ini. "Sorry, De. aku gak perhatiin kamu,"

Untung saja Adik-adiknya Nana terbiasa bangun pagi dan Sholat Subuh jadi pada saat Lili menghubungi Nana, semua nya sudah bangun dari tidurnya.

"Minum susunya di botol minum Kakak aja, jadi gak tumpah-tumpah," perintah Nana pada Nina, Nana sibuk menyiapkan susu untuk mereka bertiga, Susu milik Nino sudah habis di minum begitu selesai dibuat oleh Nana.

"Boleh aku minum di mobil?" tanya Nina, Nina tadi sempat akan menangis karena mendengarkan pembicaraan Nana dan Lili di telephone.

"Boleh, Ayo kita berangkat sekarang," ajak Andi dengan cepat.

"Papa kenapa gak bilang Mama sakit?

"Aku kan bisa jagain Ade di rumah, Papa bisa temenin Mama di rumah sakit," Nana rupanya berpikiran Dea tidak berada di rumah karena sakit saja tidak ada masalah yang lain, Andi melirik Nana dari kaca spion...anak gadisnya begitu kritis.

"Papa minta maaf," ucap Andi dengan cepat.

"Mama sakit apa, Pah? tanya Nina dan Andi bingung untuk menjawab pertanyaan Nina, Andi sendiri tidak mengetahui kondisi Dea saat ini.

"Pokoknya sakit, Mama kecapean jagain kamu yang banyak mau nya," jawab Nino dan jangan tanya bagaimana reaksi Nina saat ini, wajahnya sudah murung siap menangis dan Nana mencubit lengan Nino yang duduk di samping Andi, Andi yang mendengar candaan Nino merasa tersentil, Dea pasti lelah melayani 3 anaknya setiap hari, belum ada 1 jam Nina tidak melihat keberadaan Dea, anak kecil itu sudah 2 x hendak menangis.

"Jangan nangis, Abang Nino cuma becandain Ade doang. Mama nya sehat kok, Mama itu kuat," ucap Nana menenangkan Nina yang matanya berkaca-kaca, Andi merasa tersentil lagi dengan kalimat Nana.

Tiba di rumah sakit, hanya Andi dan Nana yang bisa naik ke lantai 5 ruang perawatan pasien, Usia Nina dan Nino masih di bawah 12 tahun dilarang untuk bertemu pasien.

"Papa dulu yang naik ke atas, Kakak jagain Adik-adik dulu, duduk di kantin, ini uang buat kalian sarapan," ucap Andi pada Nana, 2 lembar uang berwarna biru Andi berikan pada Nana.

Andi bergegas naik ke lantai 5, mencari kamar 507 dan akhirnya Andi membuka perlahan pintu ruangan itu.

"De," Andi berjalan cepat menghampiri Dea yang sedang tertidur, Andi semakin mendekati Dea, Lili dan Ardhan yang masih menjaga Dea tidak menyambut Andi.

"De," Andi mengusap kening Dea, Dea tidak memberikan respon, Dea tertidur setelah di suntik obat pereda sakit lambung oleh seorang perawat.

"Dea kenapa Li?" Akhirnya Andi bertanya pada Lili, berusaha berkomunikasi dengan Lili dan Ardhan.

"Lu yang kenapa?" balas Ardhan dengan tawa mengejek.

"Gue tanya soal Istri gue, Dhan. Udah lah, lu gak usah begitu," balas Andi, Andi bertanya tentang kesehatan Dea, bukan ingin membahas hal lain dan Ardhan tersenyum mencibir, Andi masih saja egois.

"Kalo terjadi sesuatu sama Dea, gue gak pernah bisa maafin lu," ancam Ardhan, Ardhan langsung berdiri meninggalkan Andi, Ardhan menepuk bahu Lili.

"Gue nyari sarapan dulu, kabarin gue kalo Dea perlu sesuatu,"

Lili menganggukkan kepala, Lili paham dengan sikap Ardhan, Ardhan pasti marah pada Andi karena membiarkan Dea pergi keluar rumah di malam hari tapi Lili sendiri belum mengetahui masalah Dea dan Andi secara lengkap.

"Li, Dea kenapa? Apa kata dokter?" tanya Andi lagi dan Lili sekarang duduk di sofa bersama Andi.

Lili menceritakan apa yang terjadi pada Dea, Lili pikir Andi berhak mengetahui semua kondisi Dea karena mereka berdua masih berstatus suami istri.

Andi menutup wajahnya sendiri dengan kedua tangannya lalu menjambak kasar rambutnya.

"Lu ada masalah apa sih, Ndi?"

Andi membuang nafasnya berat, hendak menjawab pertanyaan Lili tapi Lili seketika bangun dari duduknya saat melihat Dea menggerakkan tubuhnya.

"Mau minum, De?" tanya Lili yang langsung mendekati Dea, Andi pun melakukan hal yang sama, Andi berusaha mengusap lengan Dea tapi Dea yang lemah masih bisa menolak tangannya akan di sentuh Andi.

"Gak ada body contact," tolak Dea dan Lili yang mendengarkan itu langsung melirik ke arah Andi.

"Li, gue mau Nana yang datang, bukan dia," ucap Dea dan Lili mengusap punggung tangan Dea.

"De, si Kakak ada di bawah, dia jagain Ade-adenya dulu, gue kan Chatan terus ini," jawab Lili dan Dea menutup matanya lagi.

"Kamu mau Nana yang disini?" tanya Andi, jujur Andi tidak tega melihat Dea seperti ini, tertidur dengan lemah dibantu oksigen untuk pernapasannya dan kondisi ini menjadi sakitnya Dea yang terparah selama ini, suaranya begitu lemah dan hampir tidak terdengar.

Dea membuka matanya lagi, lalu menjawab "Aku mau ketemu Nana,"

"Iya, De. Aku turun sekarang," jawab Andi dengan cepat, Andi segera keluar dari ruangan perawatan, Andi berjalan dengan mengusap airmata nya sendiri, membandingkan kondisi operasi sesar yang pernah di jalani Dea sebanyak 3x, kondisi Dea tidak pernah seburuk ini.

"De, gue gak chat Andi, Nana datang ke sini bareng Andi karena Nana," ucap Lili terpotong, Lili bingung menjelaskan kedatangan Andi saat ini.

Dea tersenyum "Iya, gue paham Li. Nana pasti cerita ke bapaknya begitu terima chat dari lu, Nana gak tau masalah gue,"

"Nah itu dia, gue juga belum di kasih tau," balas Lili dengan menggoda Dea, jiwa keponya sedang meraung-raung dan Dea tertawa kecil sambil memegang perutnya sendiri, terasa sakit saat banyak bicara apalagi tertawa kecil seperti tadi.

Dan Nana berlari masuk ke ruangan perawatan. Setelah mencium punggung tangan Lili, Nana langsung memeluk Dea.

"Aku sedih liat Mama begini, Mama kenapa gak bilang dari sore kalo Mama sakit," ucap Nana dan Dea tersenyum lalu mengusap kepala Nana.

1
Tutik Sriwahyuni
jeratan setan kotak sungguh meresahkan..... jd hidup kudu ati-ati
Kanaya: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Hkaaid Anz
/Facepalm/
Siti Sugiarti
si andi bener2..bukannya jagain anak
Siti Sugiarti
mantap bun..selamat idul adha..
Umma Nina: selamat idul adha juga kak...sehat terus yah kak, titip salam buat jagoan🥳 nya kakak
total 1 replies
Siti Sugiarti
mantep banget dah si andi..
aku selalu suka sama tokoh karakter utama nya bunda..disemua cerita bunda tokoh utamanya selalu kuat ..tangguh ..gak menye2...kayak si dea ini keren banget tenang..semangat dea ..
Siti Sugiarti
semangat mama dea..
Siti Sugiarti
kaya pinjol ilegal begitu bun..
temeku pernah ngalamin..semua no kontak di teror..temenku cuma bayar uang yg di pinjam doang..bunganya ga dibayar..jadilah semua orang di teror..
Siti Sugiarti
bikin curiga aja andi..jangan2 bukan duit vendor lagi..duit buat selingkuhanya..
Siti Sugiarti
makasih bun udah update lagi..
☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ ᵗⓂꪶꫝ 𝐀⃝🥀
hem betul pinjol tuh sangat menggiurkan bagi mereka yang hobi utang sana sini,😁 tanpa sadar telah melompat kedalam lubang sebenarnya. tak jarang yang suka terlibat pinjol tuh stress kadang berujung Bundir😱 serem amat dah yg namanya pinjol tuhhhh
☠⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ ᵗⓂꪶꫝ 𝐀⃝🥀: Aamin terimakasih 🙏 Doa yang sama buat akak dan keluarga ya
pasti bisa kak. semangat terus ya
Umma Nina: terima kasih buat dukungan nya Kakak, semoga saya bisa ikutin jejak kakak dalam menulis novel...

sukses selalu buat kakak❤️❤️❤️❤️❤️
total 2 replies
Siti Sugiarti
apa jangan2 andi selingkuhnya ama ifa ya ??
Siti Sugiarti
uodate lagi ya bun ntar malem..
Siti Sugiarti
semangat terus dea..and happy
birthday.
Siti Sugiarti
sabar ya de..insya allah ada jalan keluar klo niat kita emang baik de..
Siti Sugiarti
semangat bun...
Siti Sugiarti
sungguh seperti kisah nyata..gali lobang tutup lobang bun..
semangat .
MindlessKilling
Karya ini adalah perpaduan sempurna antara bakat penulis dan ide cerita.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!