Villain Wife & Tyrant Husband

Aaaaaaaa!

Sebuah teriakan menggema ke seluruh kastel, Nori, Erza, Rober, Luz dan Jake terperanjat. Secara bersama-sama mereka berlari keluar dari ruang dapur. Kelima orang itu saling pandang, satu-satunya wanita yang masih berada di dalam kastel hanyalah Duchess. Dan teriakan tadi adalah teriakan wanita.

Luz berlari lebih cepat dari ke empat orang lainnya, ia menuju ke kamar Ella namun ketika sampai di sana Luz tidak menemukan Ella. " Tidak ada di sini. Jangan-jangan~"

Ucapan Luz terhenti, ia langsung berlari menuju tempat dimana Dexter berada. Keempat orang lainnya juga terus bergerak ke arah sana, dan sesuatu yang tidak mereka duga terjadi.

Ella berada di atas tubuh Dexter sambil membelenggu tangan Dexter. Posisinya Dexter tengkurap, wajahnya mengeram marah karena ingin memberontak dan berusaha lepas dari jepitan tangan dan tubuh Ella. Pasalnya Ella menekan tubuh Duke dengan lutut dan kakinya.

" Yang Mulia Duchess!"

Nori sedikit berteriak saat melihat pemandangan yang ada di depan matanya. Pun dengan Luz dan lainnya, mereka secara cepat menghampiri dan mengambil alih Duke dari tangan Ella.

" Apa Anda tidak apa-apa Yang Mulia," imbuh Nori. Wajahnya begitu sangat khawatir. Ia lalu membawa Ella untuk duduk. Sedangkan Luz dan Jake, mereka berdua menenangkan Dexter dan mau tidak mau mengikat tubuh Dexter.

" Jelaskan padaku, apa yang terjadi dengan suamiku?" ucap Ella tajam. Matanya memutar menatap satu persatu orang yang ada di sana. Mulai dari Nori, Rober, Luz dan terakhir Jake.

Ella yang awalnya tadi masih diam di kamar, tiba-tiba teringat akan Dexter. Ia pun mencarinya ke ruang kerja. Ella tahu bahwa tempat itu adalah tempat dimana Dexter berada. Jika bukan di tempat latihan maka Dexter akan berada di sana. Sebenarnya Ella ingin menanyakan apakah semalam Dexter bisa tidur dengan nyenyak atau tidak. Pasalnya ketika dia terbangun, Dexter sudah tidak ada di kamar.

Ella pun masuk ke ruang kerja. Sesampainya di sana ia sangat terkejut. Dexter sedang meraung sakit dan hendak menyakiti dirinya sendiri. Dan teriakan yang Ella keluarkan dari mulutnya tadi adalah reaksinya saat terkejut melihat Dexter. Maka dari itu ia langsung melompat dan mengunci tubuh Dexter. Beruntung kekuatan tubuh Ella bisa mengimbangi Dexter. Ia merasa Dexter berada dalam kondisi sedikit lemah. Jika seperti biasanya, Ella pun tidak yakin bisa menjatuhkannya.

" Masih ada yang belum bicara? Apa aku tidak sepenting itu di kastel ini sehingga tidak ada yang mau menjelaskan apa yang terjadi pada suamiku?"

Shaaaah

Semua mata langsung tertuju pada Ella. Memang benar selama ini mereka tidak menganggap keberadaan Ella karena bagi mereka Ella hanya sekedar pendamping Dexter yang dipaksakan. Namun Duchess Estrella yang sekarang memang sangat jauh berbeda dari yang sebelumnya. Dan ucapan Ella yang barusan merupakan sebuah peringatan bahwa Ella adalah Duchess yang mana dia juga berhak tahu dengan apa yang terjadi pada kastel ini tanpa terkecuali.

" Maafkan kami Yang Mulia Duchess, sebenarnya Dukde~"

" Rober!"

" Tidak Tuan Luz, kita harus memberitahu Yang Mulia Duchess. Bagaimanapun beliau adalah pengganti Duke saat Duke Dexter dalam kondisi seperti ini. Aku khawatir jika Duke mengalami hal yang lebih parah, dan wilayah kita terkena imbasnya jika tidak ada yang memimpin. Maka dari itu Duchess berhak tahu dengan apa yang terjadi sebenarnya."

Erza dan Nori setuju dengan pendapat dari Rober. Namun Jake dan Luz belum sepenuhnya setuju. Mereka masih meragukan Ella. Bagi keduanya tidak bisa semudah itu memercayai Ella. Keduanya cukup tahu bahwa Count Clovis Osmund adalah orang ratu dan Ella dikirim hanya untuk dimanfaatkan agar apa yang terjadi di kastel De Agler bisa dilaporkan kepada ratu. Meskipun begitu, hingga saat ini Ella tidak melakukannya. Dan beberapa hari terakhir ini sang Duchess menunjukkan bahwa dirinya bukanlah orang dari ratu.

" Aku tahu kalian berdua belum memercayai ku sepenuhnya, namun apa yang terjadi pada suamiku aku sungguh ingin tahu. Dan aku juga ingin membantu."

" Yang Mulia Duchess, semua berawal dari belasan tahun yang lalu. Saat itu Duke masih berusia 10 tahun. Duke merupakan anak yang periang, dan Duke dan Duchess terdahulu begitu menyayangi beliau. Namun semuanya berubah saat adanya sebuah peristiwa .... ."

Cerita Erza mengalir begitu saja. Pun dengan Rober, kedua orang itu bercerita bergantian. Dan ekspresi yang ditunjukkan oleh Ella sungguh jujur. Ia sangat terkejut. Ternyata masa kecil Dexter begitu menyakitkan. Dan bahkan itu harus selalu terulang, bukan setiap tahu melainkan setiap bulan. Tapi setelah itu Ella berpikir bahwa semua cerita tersebut ada yang mengganjal baginya.

Seroang bocah 10 tahun yang hidup dalam keluarga harmonis, tentu tidak akan bisa menebaskan pedangnya kepada kedua orang tuanya sendiri jika bukan karena sebuah sebab dan alasan. Pasti ada sesuatu yang mendasari Dexter melakukan semua itu.

" Siapa yang waktu itu berada di tempat kejadian perkara?" tanya Ella. Semua tampak terkejut saat melihat reaksi Ella yang biasa saja. Padahal dulu Nori sangat takut saat bertemu dengan Dexter setelah mendengar cerita itu. Dan orang lain pun juga akan menganggap bahwa Dexter benar-benar sebagai seorang tyrant yang kejam karena membunuh kedua orang tuanya sendiri. Nori dulu juga sempat membenci Dexter karena ayahnya juga ikut meninggal dalam peristiwa itu. Tapi ketika dijelaskan oleh Erza dan Rober, dia akhirnya mengerti.

" Tidak ada yang tahu Yang Mulia. Hanya ayah saya yang berada di tempat kejadian perkara, tapi ayah saya pun ikut meninggal. Hanya saja ... "

" Hanya apa Erza. Jelaskan semuanya padaku." Ella sungguh tidak sabar dengan apa yang masih belum dikatakan oleh Erza.

" Waktu itu saya masih kecil dan tidak terlalu mengerti apa arti ucapan Ayah saya. Ayah saya berkata bahwa ... ."

TBC