Aku Menciptakan Akademi Pahlawan

Mereka menatap Arshaka dengan lekat, menatap sosok yang tinggi itu dengan penuh pemujaan. Jika sebelumnya itu hanya kekaguman belaka, maka mulai saat ini mereka bahkan rela menjadi fanatik.

"Sepertinya aku tahu, kenapa kamu bisa menjadi pahlawan." Victoria tersenyum indah, matanya menatap lekat Arshaka yang berdiri di sana.

"Tuan Shaka, kamu tidak bisa menyangkal bahwa dirimu juga pahlawan. kamu pantas menjadi pahlawan. Kamu pantas mendapat terimakasih bahkan pemujaan kami.

Kamu juga seorang pahlawan" Victoria berdiri disana, seakan akan menjadi orang yang paling memahami Arshaka.

Tetapi, bukan itu! Arshaka bukan orang yang mudah di pahami seperti itu!

Sorot mata Arshaka berubah menjadi sendu, "Apakah kamu tahu? Terimakasihmu sangat membebaniku!"

Arshaka menutup matanya pahit, bergumam dalam hatinya, 'Pada akhirnya aku hanya seorang pahlawan yang gagal'

Pada saat ini, Arshaka mendengar suara yang sangat familiar di telinganya, mengucapkan kata kata yang membuat hatinya tenang seketika.

"Ya aku tidak peduli dia pahlawan atau tidak. Yang aku tahu dia adalah kakakku dan akan selalu menjadi kakakku!

Pada akhirnya, ia hanya seorang manusia biasa yang memiliki emosi dan rasa lelah" Afsheena yang sedari tadi berdiam diri perlahan angkat bicara. Menghampiri Arshaka dengan senyum ceria yang familier di wajahnya.

"Ngomong ngomong kak, bukankah kamu ingin melanjutkan tidurmu?" Afsheena berkata.

Arshaka terkekeh, "Kamu benar, aku benar benar lelah. Ngomong ngomong kamu bisa membangkitkan kekuatanmu dengan Ye Ling. Katakan padaku jika kamu ingin menangkap para pedagang manusia itu, biarkan kami bergabung."

Ungkapan Arshaka segera meredakan suasan rumit sebelumnya, beberapa murid seperti Chen Mo dan Kevin mengangguk dan bersedia berpartisipasi.

"Baiklah, kamu bisa katakan pada kami. Kami akan membantu sebaik mungkin

"Ahhh aku marah dengan para pedagang manusia itu!"

"Katakan padaku siapa mereka, aku akan memotong lehernya!"

Suasananya kembali bahagia seperti sebelumnya. Semua orang bercanda tawa ria bersama. Namun, tetap saja ada sesuatu yang berubah dalam hati dan pikiran mereka.

Mereka menjadikan Arshaka sebagai sosok yang bukan hanya di idolakan dan menjadi target mereka kedepannya. Tetapi juga pahlawan yang mereka hormati, banggakan dan puja. Rasa terimakasih mereka yang berlimpah tetap mereka simpan dan ingat dalam jiwa dan hati mereka.

Afsheena tersenyum, ia tahu beberapa dari orang itu mungkin ada yang terlena dengan kekuatan dan kebanggan mereka. Namun, melihatnya lagi, kebanggaan itu berubah menjadi tekad. Mereka menjadikan Arshaka sebagai cerminan dari sumpah mereka.

Contoh dan pedoman mereka. Afsheena terkekeh, melirik kakaknya itu, ia yakin kakaknya itu tidak akan paham apa yang terjadi.

"Terimakasih" Victoria membungkuk dan mengucapkan terimakasihnya. Arshaka melambaikan tangannya ringan dan berbalik.

Namun, sebelum ia berhasil melangkah ke dalam portal, ia mendengar satu satunya adiknya berkata, "Ngomong ngomong kak, aku akan pulang dalam beberapa hari."

"Kalau begitu aku akan mengunci pintu rumah" Setelah mengatakan hal itu, Arshaka melambaikan tangannya dan memasuki portal mengabaikan adiknya yang menatapnya dengan rasa tidak percaya.

'Tenang saja, dalam kehidupan ini aku tidak akan membiarkan kamu mati! Aku tidak akan membiarkan manusia punah! Aku pastikan semua monster itu akan menerima balasannya' Gumam Arshaka dengan langkah pasti dan sorot mata penuh tekad.

"Sialan! Kamu bukan kakakku! Kembalikan kakakku! Aku tidak menerimamu sebagai kakakku!" Umpatan kesal segera terdengar dari bibir Afsheena, menunjuk portal dengan kesal. Namun, pada akhirnya ia tersenyum dan berbalik dan hendak bergabung dengan murid murid lainnya.

Semua murid yang menyaksikannya tertawa, hubungan adik kakak antara Arshaka dan Afsheena telah menyebar ke semua orang. Mereka menganggapnya menarik, apalagi pertengkaran kedua saudara angkat ini terkadang membuat mereka iri.

...

Kembali pada Max, sesampainya di rumah. Ia akhirnya bisa merebahkan dirinya. Terlelap dan tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Clone nya.

"Bagaimana?"

"Hampir meningkat! Kurang beberapa saat kita akan meningkatkan tingkat penguasaan Kehendak menjadi Sempurna!"

"Itu bagus, master pasti sangat menyukainya!"

Kembali pada Arshaka, ia memerlukan 12 jam penuh untuk tidur kali ini. Ketika ia bangun, langit sudah menjadi gelap. Membasuh tubuhnya sejenak, Arshaka mulai menatap panel shop sistem.

"Daripada membeli bawahan lainnya, lebih baik aku meningkatkan Bintang mereka." Berfikir sejenak, Arshaka memutuskan untuk meningkatkan Bintang Ye Ling, Isaac, Ellie dan yang lainnya.

|Ding berhasil meningkatkan 12 Bawahan ke Hero Bintang 20

Point akan dikurangi 120.000|

"Selanjutnya, bagaimana jika aku meningkatkan tingkat penguasaanku?" Arshaka hendak mengecek panel peningkatan penguasaan. Ketika ia merasakan hal yang aneh terjadi pada tubuhnya.

Memejamkan matanya sejenak, berbagai pengetahuan baru memasuki pikirannya. Kekuatannya melonjak 5 bintang.

Saat ini Arshaka telah menjadi seorang Hero Bintang 104 pertama di dunia. Matanya cerah dengan penuh kebijaksanaan. Tingkat penguasaan kemampuan 'Kehendak' miliknya mencapai tingkatan sempurna.

|Ding! Merasakan kekuatan yang melonjak dari dalam diri Tuan Rumah|

|Penggabungan kemampuan Ruang Waktu dan Clone pada kemampuan dasar 'Kehendak' milik Tuan Rumah|

|Kemampuan 'Kehendak' telah mencapai tahap baru. Tuan Rumah dapat mengendalikan kematian, merubah mereka yang mati menjadi prajurit dan berada di bawah perintah Tuan Rumah!|

|Kemampuan Clone yang digabungkan dengan kemampuan 'Kehendak' telah meningkat. Tuan Rumah kini bisa menciptakan 5 Clone sekaligus|

|Kemampuan Ruang dan waktu yang digabungkan dengan keampuan 'Kehendak' telah meningkat. Tuan Rumah kini dapat menciptakan ruang sebesar 10.000 x 10.000 meter|

|Sub sistem kini dapat dibuat! Semua sub sistem ada dalam kendali Tuan Rumah!|

Membuka matanya, Arshaka menatap notifikasi sistem yang terus bermunculan dengan mata berbinar.

Arshaka mengarahkan tanganya membentuk sebuah portal. 2 Clone miliknya berjalan keluar dan berlutut dengan satu kaki.

Arshaka tertawa, "Kalian hebat!"

"Semua untuk master!" Melihat hal itu Arshaka tersenyum puas. Dimasa depan, keberadaan Clone ini mungkin akan sangat penting baginya. Disaat ia tidak bisa mengatasi banyak portal level tinggi yang muncul secara tiba tiba. Arshaka bisa mengirim clone nya untuk mengatasinya.

"Aku akan buatkan teman untuk kalian" Mengarahkan tangannya, Arshaka perlahan melihat 3 sosok yang sama dengannya muncul dihadapannya.

Setelah memberi tato nomor pada leher masing masing clone. Arshaka membiarkan mereka kembali ke dalam ruang, dan lanjut berlatih.

Menatap hologram sistem, yang paling menarik perhatiannya adalah notifikasi terakhir sistem. Dimana ia dapat membuat sub sistem.

Sebelumnya ia bingung, bagaimana ia harus membuat para murid mendapatkan senjata melalui sistem pembelian dari point yang mereka dapat setelah melakukan misi akademi.

Namun, dengan sub sistem banyak masalah segera terselesaikan.

"Sistem, bisakah kamu membuat sub sistem yang dapat menyimpan data akumulasi point yang dimiliki setiap murid. Aku ingin menciptakan dua jeis sub sistem"

|Asalkan memiliki aturan yang jelas. Itu bisa dilakukan!|

"Itu bagus! Sub sistem pertama... "