Sequel dari Novel The Prisoner of mafia
Quen adalah seorang penari erotis yang terkenal di klub malam New York. Dia hanya menawarkan jasa menari, namun banyak lelaki yang terpesona padanya. Di negara lain, dia adalah gadis keluarga konglomerat yang lari dari rumah untuk menghindari perjodohan, dirinya cantik, mulia dan susah didekati.
Pada malam yang penuh gairah, Mike terpikat oleh gadis berpoteng, mereka melewati satu malam bersama, namun pada besok paginya gadis itu sudah menghilang.
"Temukan gadis itu!" Mike dengan gila memerintah pada semua anak buahnya.
Namun tidak disangka, gadis itu sudah pulang ke negaranya dan sedang mengandung seorang anak...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikah denganku
Quen mendorong dada bidang Mike, agar pria itu melepaskan tautan bibirnya, tapi bukannya terlepas kini Quen semakin terjebak. Bagaimana tidak? Kalau Mike dengan cepat menarik tengkuknya bersamaan dengan menarik pinggangnya hingga membuat tubuhnya ini berada di atas pangkuan Mike.
Mike memperdalam ciumannya, ia menyesap bibir Quen atas bawah bergantian dengan penuh kelembutan.
Ciuman Mike yang terasa lembut dan hangat berhasil membuat Quen terbuai, apalagi saat dia sudah tidak merasakan mual lagi, dan lebih anehnya dia sangat bergairah saat mendapatkan sentuhan dari Mike.
Quen memejamkan kedua matanya seraya mengalungkan kedua tangannya di leher yang kokoh itu, dia sudah tidak segan lagi untuk membalas ciuman Mike dengan sangat rakus.
Quen tidak mengerti pada dirinya sendiri karena tiba-tiba sangat bergairah dan menginginkan hal yang lebih dari sekedar sebuah ciuman.
“Woww!! Tahan, Sayang.” Mike segera melepaskan ciuman tersebut saat Quen mulai meraba dada bidangnya dengan gerakan sensual. Mike harus menghentikan gadis itu sebelum dia kehilangan kendali.
Nafas Quen terengah, dia menatap sayu pada Mike. Jujur dia kecewa saat Mike melepaskan ciumannya, tapi dia juga merasa malu karena sudah bertindak di luar batas.
Ah, pasti pria itu saat ini berpikir negatif tentangnya, batin Quen menjerit.
“Maaf.” Quen segera turun dari pangkuan Mike seraya mengatur nafasnya yang masih memburu.
“Kamu menginginkannya?” tanya Mike seraya menggenggam tangan Quen dengan erat dan penuh kenyamanan.
“Tidak!” Quen menyangkalnya seraya menggelengkan kepala beberapa kali.
“Quen, menikahlah denganku.” Akhirnya kalimat itu keluar dari bibir Mike, meski terdengar tidak romantis tapi Mike mengatakannya dari hatinya yang paling dalam dan penuh ketulusan.
Quen terkejut mendengarnya, kemudian ia menatap Mike dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
“Kamu tidak mempunyai pilihan lain, Quen. Karena kamu sudah mengandung benihku. So, jika kamu tetap menolak lamaranku, aku akan menggunakan segala cara agar kamu mau menikah denganku!” ucap Mike seraya menatap kedua manik mata Quen yang berwarna biru itu dengan dalam.
Sial! Mike mengumpati dirinya sendiri, karena dia tidak menyangka kalau akan kehilangan harga diri seperti ini jika berhadapan dengan Quen.
Di New York sana, para gadis memujanya dan melakukan apa saja demi mendapatkan perhatiannya.
Tapi, lihatlah sekarang, dia takluk pada gadis Indonesia yang sudah berhasil menjungkir balikkan hidupnya. Dan lebih parahnya lagi, dia takluk pada pesona kecantikan Quen yang selalu membuatnya tidak mampu mengalihkan pandangannya.
Sungguh gila bukan?
“Aku tetap tidak bisa!” Quen beranjak dari duduknya, keluar dari area taman itu tanpa memedulikan Mike lagi.
Mike menggeram kesal seraya menyentuh dadanya yang terasa nyeri. Kenapa dadanya tiba-tiba terasa sakit? Apakah ini yang di namakan dengan patah hati?
Jika iya, maka Mike adalah pria yang sial karena merasakan patah hati.
Seumur hidupnya belum pernah merasakan sebuah penolakan, tapi kali ini ...
Oh, God! Quen sangat hebat karena sudah berhasil membuat seorang Mike galau.
*
*
"Sudah selesai berbicara dengan Mike?" tanya Jeff pada putrinya yang melintasi ruang keluarga menuju tangga.
Quen menghentikan langkahnya seraya menatap ayahnya yang duduk sendirian di sana.
"Sudah, Dad."
"Kemarilah." Jeff menepuk sofa sisi sebelahnya yang kosong, bertanda jika Quen harus duduk di sana.
Dengan langkah ragu dan tidak membantah, Quen mendekat dan mendudukkan diri di samping ayahnya.
"Keadaanmu sudah seperti ini, jadi Daddy akan menjodohkanmu dengan Mike. Dia adalah pria yang baik, dan pasti mau menerima keadaanmu." Perkataan Jeff membuat Quen terkejut bukan kepalang.
"Dad--"
"Jangan menolaknya!" tegas Jeff tidak mau mendengar alasan apa pun dari putrinya.
Quen menundukkan kepala, padahal dia ingin memberitahu siapa Mike sebenarnya. Tapi, sayangnya ayahnya itu terlalu keras kepala dan tidak ingin mendengarkannya.
***
Like dan Vote-nya ya❤🔥