NovelToon NovelToon
Cinta Dan Kebohongan

Cinta Dan Kebohongan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Percintaan Konglomerat / Keluarga / Romansa / Bad Boy
Popularitas:63.7k
Nilai: 5
Nama Author: choirunnisa

Bella mempergoki kekasihnya selingkuh sedang bercumbu di parkiran mall yang sepi. Hal itu membuat Bella syok dengan melihat secara langsung Tama berselingkuh dengan seorang perempuan yang amat dikenalnya. Apa yang akan dilakukan Bella saat tahu Tama selingkuh? Dan bagaimana ia akan memberikan pelajaran pada perempuan yang amat ia percaya selama ini?



Disclaimer; Cerita ini murni karangan Pena dua jempol. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, peristiwa atau cerita mohon dimaafkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon choirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 33 - CCTV

Adrian membantu Wulan memasangkan seat belt. Ini pertama kalinya bagi Wulan memasuki mobil mewah milik Adrian selama mereka berpacaran.

Biasanya Adrian selalu membawa motor custom berjenis cafe racer nya untuk mengantar jemput Wulan.

Namun kali ini agak berbeda, mungkin karena mereka akan menuju kediaman Aditama.

Penampilan lelaki itu juga tidak seperti biasanya yang hanya mengenakan kaos bergambar band metal dan jaket hitam.

Hari ini Adrian memakai kemeja berwarna olive dan celana berwarna putih.

"Kamu jangan bilang Kak Danu, ya!" pinta Wulan.

Adrian mengerutkan keningnya, lalu tersenyum menatap Wulan. "Tanpa aku bilang, Danu sudah tau di mana Bella sekarang."

Adrian melirik mobil yang berpapasan dengannya kemudian kembali berucap, "Untuk urusan melacak, itu bukan job desk aku, Babe. Danu punya team nya sendiri untuk mencari keberadaan seseorang."

"Poor Bella!"

"Memang mereka ada masalah apa?" tanya Adrian mulai tertarik dengan masalah yang menimpa sahabatnya itu.

"Kak Danu bawa perempuan ke Mansion Pioneer. Lebih tepatnya ke dalam kamarnya."

Adrian tertawa kencang sambil mengeratkan pegangannya pada stir. Lain hal dengan Wulan. Ia menatap Adrian kesal. 'Bagian mana yang lucu menurut Adrian,' batinnya.

Adrian yang tau perubahan ekspresi Wulan seketika berucap, "Sorry... Gak maksud meledek. Tapi itu lucu!"

"Lucu dari mananya Adrian?" tanya Wulan kesal.

"Listen to me, Babe. Kamandanu itu sudah menantikan Bella dan menunggu perempuan itu sejak lama. Bahkan sebelum aku mengenal dia. Mereka sudah saling mengenal."

"Masa sih, Adrian?"

"Tapi ya ... Hanya Danu yang mengingat. Sepertinya Bella lupa. Danu tidak pernah dekat dengan wanita manapun. Bahkan dia sempat di juluki homse."

"Kok bisa?"

"Karena setiap kita party di club, dia gak pernah ikut. Kenzo sering mengenalkan berbagai macam perempuan ke dia, tapi berakhir perempuan itu ketakutan dan memilih mundur--"

"Jadi gak ada alasan Danu selingkuh. Hidupnya hanya untuk Bella dan Bella," ucap Adrian panjang lebar.

"Tapi bisa aja khilaf melakukan itu saat Kak Danu sedang mabuk?"

Adrian menggelengkan kepalanya. "Danu itu kalau mabuk pasti mengunci diri. Makanya di kamarnya dia terpasang CCTV dan yang boleh melihat hanya kita. Anggota inti Pioneer."

"Aku gak percaya! Aku lihat langsung ada stiletto silver di depan kamar kamu, Kanu..." ucapnya lirih.

Danu berusaha menggapai Bella namun gadis itu semakin memundurkan langkahnya dan menepis tangan Danu.

"Aku bisa buktikan kalau aku nggak bermain gila dengan perempuan mana pun, Bella."

"Terus Stiletto itu milik siapa? Milik Ade kamu? Kamu anak tunggal, Kanu. Milik Mbok Sumi? Mbok Sumi gak bisa pakai sepatu jenis itu."

Mbok Sumi adalah kepala pelayan di mansion Danu. Bella sudah sangat akrab dengan wanita berusia 49 tahun itu.

"kamu salah paham, Sayang!" ucap Danu, dengan nada pelan namun penuh penekanan. Ia tidak suka melihat Bella menangis. "Berhenti menangis, Bella!"

Danu berjalan maju mendekati gadis itu dan ingin menangkup kemudian mengelus wajah Bella.

Namun segera di tepis oleh Bella. Danu hanya menatap wajah Bella penuh kecewa. Sama halnya dengan Bella.

"Terakhir kamu kasih kabar ke aku, Minggu pagi! Setelah itu kamu gak ada kabar lagi."

"...."

"Biasanya kamu yang paling rajin chat aku duluan. Kamu udah gak mau sama aku lagi kan, Kamandanu?"

"Maaf Sayang...."

"Kenapa gak kamu putusin aku dulu, setelah itu kamu bisa bebas dan bawa perempuan manapun yang kamu mau," ucapnya sambil terisak.

Danu menatap Bella tajam. "Aku gak akan melepaskan kamu semudah itu, Bell. Ini semua salah paham."

"Salah pahamnya dimana?"

"Banyak pertanyaan yang kamu kasih ke aku dan aku bingung mulai dari mana menjelaskannya."

"...." Bella tidak menanggapi ucapan Danu, dia sudah lelah.

Lelah jika hubungannya harus kandas lagi. Ia sibuk mengusap air matanya yang terus menerus meleleh dari kedua matanya.

"Banyak yang aku kerjakan di hari Minggu itu, Bella. Aku over working ... terlalu banyak yang aku pikirkan, Termasuk kamu," ucap Danu, meskipun di kalimat terakhir ia ucapkan dalam hati.

Bella memang sedang diliputi emosi, namun ia tidak ingin egois.

Bella memberikan Danu kesempatan untuk menjelaskan. Siapa tau memang ini semua salah paham.

"Jadi itu penyebab kamu minum miras sebanyak itu dan akhirnya hangover?"

Danu mengerutkan keningnya, 'Dari mana Bella tau dirinya mabuk?' batinnya.

Untuk menutupi ekspresi terkejutnya ia terkekeh sambil mengangguk dan itu membuat Bella tersinggung.

"Kenapa ketawa? Ada yang lucu?"

"Bukan itu Bella. Aku minta maaf untuk itu. Aku salah melampiaskan emosi dengan minuman Keras. Tapi Aku bisa buktikan kalau stiletto sialan itu gak ada hubungannya sama aku," ucap Danu yakin.

"Bagaimana caranya kamu buktikan itu?"

"Kamu lihat rekaman CCTV ini. Kamu lihat tanggalnya." Danu memberikan iPadnya pada Bella yang menampilkan video rekaman CCTV.

Bella menatap lekat pada video tersebut. Kamera CCTV yang memantau aktivitas Danu seharian di kamar itu.

Selain minum-minum ternyata ia juga sedang berada di depan laptopnya dan tak lama tertidur.

"Kamu pakai CCTV di kamar?" tanya Bella heran.

Pasalnya mereka pernah melakukan hal yang iya iya di kamar itu. 'Berarti terekam dong'. Bella langsung memegangi bibirnya dengan wajah khawatir dan itu membuat Danu gemas.

Danu seolah tahu apa yang Bella pikirkan. "Gak perlu khawatir, Bella. Rekaman kita hari ini aku amankan jadi hanya aku yang bisa akses. Lagipula aku harus tau siapa saja yang memasuki kamar ku."

"Terus kenapa bisa ada sepasang sepatu wanita di depan kamar kamu?" tanya Bella penasaran.

Kemudian Danu memperlihatkan rekaman video CCTV di lorong mendekati kamarnya. Pada waktu menunjukan tengah malam, ada salah satu anggota Pioneer membawa seorang perempuan.

Dilihat dari gesture tubuhnya, wanita dan pria itu mabuk lalu berjalan menuju kamar yang berada di ujung lorong.

Saat berada di depan kamar Danu wanita itu menjatuhkan stiletto nya karena kedua kakinya sudah tidak mampu menopang tubuh dengan stiletto yang ia kenakan.

Sehingga pria yang bersamanya, menggendong wanita itu dan membawanya menuju kamar pojok di ujung lorong. Meninggalkan Stiletto nya di depan kamar sang Alpha.

Bella menggigit bibir bawahnya, ia menyesal telah salah paham dan berfikir buruk pada Danu.

Bahkan ia sempat berfikir jika Danu tidak berbeda jauh dengan Tama.

"Maaf..." cicit Bella.

Danu menatap lekat wajah gadis itu. "Apa? Aku gak denger!"

"Maaf Kamandanu, maaf aku gak percaya sama kamu," ucap gadis itu sambil tertunduk malu.

Danu menarik dagu Bella agar wajah mereka saling bertemu. "Cuma maaf aja? Gak pakai cium?"

"Kanu...."

Danu mencondongkan badannya lalu mencium kening Bella lama. Ia juga mengelus elus puncak kepala Bella dan merapikan rambut gadis itu.

"Maafin aku juga, seharusnya aku kasih kabar ke kamu, tapi waktu itu aku benar-benar emosi Bella. Aku gak ingin siapapun mendekati ku," ucapnya sambil menggenggam jari jemari Bella.

"Apa kamu mau cerita masalah kamu ke aku? Siapa tau bisa meringankan beban pikiran kamu!"

Danu menatap mata Bella dengan lembut dan memperhatikan gadis itu yang selalu mengigit bagian bawah bibirnya.

Tangannya asik mengelus surai hitam yang sedikit blonde, lalu turun ke bawah menuju bibir merah muda gadis itu dan membelainya lembut.

"Jangan digigit seperti itu," pinta Danu.

"Hah?" Bella tidak begitu fokus dengan yang di katakan Danu. Gadis itu terbuai oleh tatapan intens yang Danu berikan.

"Jangan di gigit, Sayang."

Bella yang lama-lama mengetahui sifat asli Danu dan tindak tanduk lelaki itu yang agak mesum, seketika menjauhkan tubuhnya dari kekasihnya itu.

"Jangan mesum Kanu. Ini di tempat Wulan."

"Berarti kalau di tempat lain, boleh?"

Bella berdecak sebal. "Kamu belum jawab pertanyaan aku, ya Kanu!"

"Pertanyaan yang mana lagi Bella?" Kali ini Danu menduduki Bella di pangkuannya.

"Cerita masalah kamu, Kanu. Siapa tau aku bisa bantu," ulang Bella.

Danu menghela nafas berat. "Tapi janji dulu. Kamu jangan nangis setelah apa yang aku katakan. Janji?"

Bella menganggukan kepalanya tanda mengiyakan ucapan Danu.

"Orang yang menyuruh Sandi untuk menabrak kamu, Inah dan Frilly."

Bella mengerjapkan matanya berkali-kali. Kalau Frilly ia tidak terkejut, tapi ini Inah. Inah istri papinya.

"Kamu serius?"

Danu mengangguk sambil mengelus punggung Bella saat tubuh wanita itu bergetar.

"Janji jangan nangis? Aku belum cerita semuanya," ucapnya melanjutkan.

"Iya Kanu. Aku gak nangis. Malah aku kesal, benci, bingung dan marah. Kenapa mereka Setega itu sama aku. Apa ada keuntungan yang mereka dapatkan dengan kematian ku?"

"Kalau Inah tentu saja warisan dan hak waris Brawijaya akan sepenuhnya jatuh ke tangan Lisa."

Bella tertawa. "Itu gak mungkin, Kanu. Jika aku meninggal. Papi menghibahkan seluruh warisan aku ke panti asuhan dan dinas sosial yang ada di Indonesia."

Danu semakin mengerutkan keningnya. Kalau bukan karena warisan. Lalu apa motif Inah mencelakai Bella?

"Kamu tau? Tidak hanya Inah dan Frilly yang berniat mencelakai kamu. Tapi masih ada satu orang lagi. Aku sedang memburu identitas orang itu.

"Jangan membahayakan diri kamu sendiri, Kanu. Biarkan mereka lengah dulu."

Danu mengangguk dan memeluk Bella dari samping. Hal yang bisa membuat Bella tenang.

Begitupun dengan Danu. Dalam-dalam ia menghirup aroma Bella yang bisa membuatnya rileks.

~Kediaman Brawijaya~

Seorang security yang bertugas di kediaman Brawijaya, menunduk hormat ketika seorang wanita berjalan masuk ke dalam pelataran kediaman Brawijaya.

"Nyonya Adisutjipto ada yang bisa kami bantu?" tanyanya.

"Saya ingin bertemu dengan Inah dan Andre. Apakah mereka ada di rumah?"

"Nyonya Inah ada, Nyonya. Tapi Tuan Andre sedang di Sydney, ada urusan bisnis. Silahkan masuk Nyonya Adisutjipto!"

Anna dipersilahkan masuk oleh security. Di kediaman Andre, Penjagaan setiap malam selalu double apalagi jika Andre sedang tidak dirumah, Seperti sekarang ini.

Ketika Anna ingin memasuki kediaman Andre maka harus melalui security terlebih dahulu.

"Nyonya Inah, ada Nyonya Adisutjipto!" Panggil mbok Asih pada Inah yang sedang memainkan handphone nya di kamar.

"Mba Anna... ngapain malam-malam ke rumah?" gumam Inah yang masih di dengar Mbok Asih.

"Kurang tau saya, Nyonya."

"Ya sudah, terima kasih Mbok!"

Inah berjalan keluar dari kamarnya yang sudah mengenakan piyama tidurnya.

Ia malas sekali jika harus mengganti bajunya. Lagi pula bukan tamu kehormatan, pikirnya.

Inah memperhatikan Anna dari kejauhan. Wanita itu ternyata sudah disuguhi minuman oleh pembantunya.

Ia terheran tumben-tumbennya seorang Annastasia istri dari Adisutjipto mau menemuinya. Mengingat hubungan mereka sangatlah tidak menyenangkan.

"Selamat malam, Inah. Sepertinya kamu sudah ingin tidur nyenyak, ya malam ini?" sindir Anna.

Inah bukannya tidak paham, ia hapal jenis sapaan dan sindiran yang Anna lontarkan padanya seperti sekarang ini.

"Malam Mba Anna. Ada apa Mba Anna menemui saya malam-malam seperti ini? Seperti tidak ada hari esok saja!" sahut Inah tak kalah pedasnya.

"Memang tidak ada hari esok untuk membicarakan ini. Karena mungkin esok hari, kamu sudah memiliki rencana baru untuk melenyapkan Bella."

"Apa maksud Mba Anna? Mana mungkin saya mau melenyapkan anak saya sendiri!"

"Anak sambung, kalau kamu lupa!" Ralat Anna.

Anna mengeluarkan foto skrip percakapan melalui chat dan panggilan telpon antara Inah dan Sandi.

Disana juga ada bukti foto mobil Inah yang di ambil saat ia dan bodyguard-nya mengunjungi markas Chernyy Orell.

"Ini... Apa Bella yang kasih ini ke Mba Anna?"

"Dari mana saya dapatkan itu, apakah penting untuk kamu? Kamu tau Inah. Perbuatan kamu sudah benar benar kelewatan!"

"Sudah cukup kesabaran saya menutupi kebusukan kamu di depan Bella dan keluarga almarhumah Rita. Saya tau semuanya Inah, Kamu dan Andre yang menjadi penyebab Rita meninggal!"

"Kenapa Mba Anna mengungkit hal yang sudah berlalu?"

"Kenapa? Karena kamu sudah kelewatan mau membunuh Bella!" teriak Anna.

"Sebelum Rita meninggal, dia pernah cerita kepada saya, bahwa kamu selalu meneror dia dan saya tau--"

"Kamu bahkan tidak segan-segan untuk membayar orang untuk merusak mobilnya sehingga kematian Rita dianggap kecelakaan sampai sekarang--"

"Kali ini saya tidak akan tinggal diam jika kamu ingin melakukan hal yang sama pada Bella, Andre harus tau ini semua jika putrinya dalam bahaya!"

"Hahaha... gak usah munafik kamu, Mba. Kamu juga senang kan, atas kematian Rita?" Sarkas nya.

"Kenapa tidak kamu perkarakan saja saya dari awal jika saya memang membunuh Rita!?"

"Jangan asal bicara ya kamu Inah! Mana mungkin saya senang dengan kematian sahabat saya sendiri! Saya mendiamkan perbuatan kamu karena saya lihat Bella butuh sosok seorang ibu di rumah ini!"

"Sosok seorang ibu? Bahkan dia tidak pernah sekalipun menganggap saya sebagai pengganti ibunya. Justru Kamu lah Ibu penggantinya! Itu kan, yang kamu inginkan jika Rita mati!" Sinis Inah pada Anna.

"Saya jadi curiga, hubungan macam apa antara kamu dan Bella. Karena saya sudah tau jika Bella bukanlah anak Mas Andre!"

PLAAAKKKKKKK

TBC

Jangan lupa Like, subscribe dan Vote nya ya, kesayangan aku.

1
Jack the rapper
keren ada visualnya. I give you more gift rose
Amiruldin
panji asli ... musuh dalam selimut banget dy
Casillas Marko
serem beud
Casillas Marko
Kenzo bener2 maniak ya /Sob/
Casillas Marko
Danu tidak terlalu psyco di banding Adrian 😭
Casillas Marko
what the fk /Skull//Skull/
Casillas Marko
mirip gw. gw juga gak bisa makan coklat. langsung demam
Casillas Marko
bapaknya frili kejam beud
Casillas Marko
lanjut thor
Casillas Marko
Nana dan Ken gak salah serunya ❤️
young match
buset udah ngegas aja
Amiruldin
banyak pesan moral di sini
aca
melisa jahat amat
aca
moga aj aja nana ama saga aja lah
aca
kenzo bner2 penebar benih di mana2 menjijikan
aca
ken bukannya hamilin sepupunya ya
Casillas Marko
bohong banget Adrian 🤣🤣🤣 asli aktor bgt dia
Casillas Marko
poor Adrian 😭 gue udah baca sihhh kisah Adrian dan Shasa ... bener2 nguras sungai Nil. ehhh air mata maksudnya
Casillas Marko
keren Thor ....
aca
novel bagus kok like dikit
Pena dua jempol: terima kasih kak aca sudah mampir 🫰🏿 di like kak aca aja udah seneng aku 🥹
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!