NovelToon NovelToon
My Daddy, My First Love

My Daddy, My First Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Terlarang / Beda Usia / Kaya Raya / Keluarga / Romansa
Popularitas:29.5k
Nilai: 5
Nama Author: Marthin Liem

Saat membaca judul ini, pasti di benak kalian berpikir ini cerita tentang sugar Daddy bersama gadis mudanya, kan? Tentu saja itu salah besar. Ini merupakan kisah percintaan terlarang antara Ayah kandung dan putri biologisnya sendiri. Eit, jangan emosi dulu. Author tidak menormalisasi hubungan sedarah kok, ini terjadi karena ada sebab dan akibatnya juga. Bagaimana itu bisa terjadi? Penasaran? Ikuti terus kisah cinta terlarang yang penuh dengan kontroversi.
...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marthin Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 34

Sena berlari kecil, menghindar dari Hans sambil terisak pilu. Luka yang ditorehkan cukup dalam, berhasil mengoyak perasaannya. Sementara itu, Lucas memanggil saat sedang mengendarai mobilnya.

"Yey, ayo ikut eik!" ajak Lucas, berhenti tepat di depan Sena yang tengah sesegukan seorang diri. Ia mengangguk, membuka pintu mobil sahabat barunya itu.

"Dimana yey punya rumah?" tanya pria kemayu tersebut penuh perhatian. Sena langsung memberi tahu alamatnya.

"Oh di sana, eik sering lewat jalan situ loh padahal, cuss," kata Lucas sembari melajukan kendaraannya siap untuk mengantar Sena pulang.

Sementara itu, Hans tampak kesal dan tak enak hati terhadap Sena sebelum mendapatkan maaf darinya.

"Sena, tak seharusnya aku membuatmu menangis," kata Hans menyesal, tetapi ia tak dapat berbuat banyak. Hingga akhirnya, ia kembali ke dalam mobilnya.

Di depan sana, Laura tengah cemas menunggu pesanan ojek online yang tak kunjung tiba. Hans merasa sedikit prihatin melihat keadaan dan penampilan lusuh wanita tersebut.

Hans menghadang wanita itu dengan mobilnya. "Ayo masuk!" titahnya dengan wajah tegas dan datar.

"Hon," sapa Laura di tengah gundah yang ia rasakan saat menanti kendaraan online tersebut.

"Tidak perlu." Laura menggeleng, merasa tak pantas naik ke dalam mobilnya, karena tubuhnya bau keringat.

"Cepat! Memangnya kamu mau mengorbankan keselamatanmu? Ini sudah pukul 10 malam, rawan jika wanita berdiri seorang diri," desak Hans, meski terkesan dingin. Namun, di matanya terpancar kehangatan.

"Baiklah," akhirnya wanita itu mengangguk, meski ia memang sangat mencintai Hans, tetapi entah mengapa kali ini muncul rasa canggung yang tak biasa.

"Terimakasih Hon... Maksud saya Pak," lagi dan lagi ia selalu keceplosan saat memanggil Hans.

"Hem..." jawab Hans yang sudah kelelahan dan ingin segera beristirahat.

Saat di perjalanan, Laura tiba-tiba memegangi perutnya yang lapar. Hans menangkap gerakan itu dengan ekor matanya.

"Kamu mau makan?" tawar lelaki tersebut. Laura menggeleng merasa tak enak.

"Tidak kok," tolaknya. Tanpa persetujuan Laura, Hans menepikan mobilnya di sebuah restoran berbintang yang sudah lama tak ia datangi. Lalu, ia memesan ruangan VVIP.

"Ayo!" ajak Hans. Laura merasa minder karena penampilan lusuhnya yang memalukan.

"Ehm... Tapi..." imbuhnya sambil terdiam sejenak. Hans menarik tangan wanita itu dengan lembut saat mengajaknya keluar.

Laura terkesan dengan perhatian tak biasa dari Hans, tetapi kali ini, ia menunjukkan sikap yang sungkan dan rendah diri.

"Kamu mau makan apa?" tanya Hans sambil menggulir layar sentuh pada meja untuk memilih menu makanan.

"Ini saja," tunjuk Laura pada makanan yang harganya lebih terjangkau dibanding yang lainnya, menunjukkan etikanya di hadapan pria tersebut.

"Serius hanya mau makan ini?" tanya Hans lagi. Laura mengangguk. Tetapi Hans dengan inisiatifnya memilihkan beberapa menu mahal dan lezat, lalu mengonfirmasi pesanan.

Sesaat hening, Laura tampak memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong seperti sedang memikirkan sesuatu, sangat berbeda dengan Laura yang Hans kenal.

Jika biasanya wanita itu selalu berlagak seenaknya, kali ini Laura menunjukkan sikap polosnya yang mengundang rasa prihatin bagi pria tersebut.

Hans pun sedikit terpesona dengan penampilan wajah Laura yang polos tanpa make-up tebal.

Saat Laura sedang melamun, tanpa sadar Hans terpaku memperhatikannya.

"Eh," kata Laura, merasa malu mendapat sorotan tajam dari Hans.

"Kamu ini sangat aneh, Laura, biasanya kamu selalu kecentilan," sindir Hans dengan senyum miring. Laura hanya menunduk dan tersenyum.

"Aku tahu ini hanya tipuan," gumam Hans, tak begitu saja mempercayai perubahan sikap wanita tersebut.

Tak berapa lama, seorang pramusaji tiba dengan troli makanan, menghidangkan berbagai macam menu, termasuk seafood yang merupakan menu andalan Hans.

"Ayo kita makan," ajak Hans. Laura mengangguk, lalu meraih sendok dan garpu yang dibalut dengan kertas tisu. Suasana pun hening saat mereka menyantap hidangan di atas meja.

Mereka meletakkan ponsel di atas meja dengan jarak yang berdekatan. Setelah menyantap hidangan, Hans meraih ponsel miliknya dan memasukkan benda tersebut ke dalam saku blazer, begitu juga dengan Laura.

Kemudian, mereka beranjak setelah Hans membayar tagihan. "Kemana saya harus mengantarmu pulang?" tanya Hans saat menyalakan mesin mobilnya.

Laura memberikan alamat rumah secara lengkap, dan Hans siap untuk mengantarkannya pulang. Tak butuh waktu lama, keduanya tiba di depan gerbang rumah Laura.

"Kamu tinggal bersama siapa?" tanya Hans, pertanyaan tersebut sungguh mengejutkan, karena baru kali ini dia bertanya hal itu, seumur Laura bekerja dengannya.

"Saya tinggal bersama kakak perempuan dan kakak ipar saya," jawab Laura. Hans hanya diam dan mengangguk.

"Lalu, kedua orangtuamu?" lanjutnya bertanya.

"Mereka sudah tidak ada," jawab Laura, wajahnya berubah sedih dengan suara yang bergetar.

"Maaf kalau pertanyaan saya menyinggung perasaanmu," ucap Hans. Laura menggeleng dan tersenyum sembari bercucuran air mata.

"Tidak apa-apa, Pak, kamu tidak salah kok. Makasih ya tumpangan dan traktiran makan malamnya," ucap Laura saat membuka seat belt. Hans mengangguk dengan sedikit senyuman.

"Ya, sama-sama," balas Hans. Setelah Laura turun, pria itu melanjutkan perjalanannya untuk segera pulang.

Di tengah perjalanan, sesaat ia kembali teringat pada Sena. Ia pun meraih ponsel di saku blazernya. Namun, nahas, ponselnya tertukar dengan milik Laura.

"Ah, sialan!" pekiknya. Terpaksa ia putar balik untuk kembali menukar ponselnya itu.

...

Sementara...

Saat sampai di rumah, Laura disambut dengan tatapan penuh nafsu dari kakak iparnya karena sang kakak sedang pergi keluar kota. "Mana Kak Fitri?" tanya Laura, menyusuri pandangannya saat memasuki rumah.

Roy melangkah mendekati wanita berambut pirang itu dengan tatapan yang sulit diartikan. "Dia sedang tidak ada, dan mungkin tidak akan pulang selama satu minggu, jadi kita bisa bebas, sayang," rayu pria tersebut, ucapannya mengejutkan bagi Laura.

"Kak Roy, jangan macam-macam sama aku!" Laura berupaya menghindarinya, tetapi dengan cepat Roy mencengkram bahunya dari arah belakang.

"Tidak usah munafik! Aku tahu setiap hari kamu menggunakan pakaian minim untuk menggodaku, kan?" rayunya.

Laura mengelak tegas. "Tidak! Kamu jangan kepedean jadi orang! Aku bergaya begitu karena untuk menyenangkan diri sendiri, bukan untuk menggoda mu!" jawabnya dengan lantang dan berani.

"Alah, alibi aja!" Roy berupaya menguasai tubuh Laura. Namun, wanita itu terus menghindar sambil melempar guci ke arahnya hingga pecah. "Sialan!" pekik Roy, serpihan guci itu melukai telapak kakinya hingga berdarah.

Roy segera mengunci pintu dan kembali memburu Laura. Selama ini, Laura menjadi tulang punggung bagi kakak dan juga kakak iparnya. Mereka memiliki dua orang anak yang masih kecil. Fitri dan Roy tidak bekerja, mereka hanya hidup mengandalkan Laura.

Meski Laura bersikap keras, nyatanya ia memiliki sisi kehidupan yang memprihatinkan. Setelah ditinggal kedua orangtuanya saat masih remaja, ia pun numpang tempat tinggal bersama sang kakak yang selalu bersikap seenaknya. Laura merasa stres dan ingin menyenangkan diri sendiri, meski terkadang tingkahnya merugikan orang lain, karena ia memiliki tekanan batin yang begitu besar.

"Kamu tak bisa lari dariku, Laura. Malam ini kita akan bersenang-senang, hahaha..." goda Roy dengan tawa yang menjijikkan. Laura menggeleng, dan terjadilah kejar-kejaran. Roy menarik paksa pakaian Laura hingga robek.

"Jangan, Kak Roy, aku mohon!" jerit Laura, berharap ada yang menolongnya.

Di luar, Hans telah kembali. Ia mencoba menghubungi ponselnya menggunakan ponsel milik Laura, tetapi tak ada jawaban, membuatnya frustasi. Hans memutuskan untuk mendatangi rumah Laura secara langsung. Namun, begitu ia tiba di depan pintu, terdengar suara gaduh yang berasal dari dalam sana.

...

Bersambung...

1
Aditya HP/bunda lia
pas dapet notif langsung cus eh gak taunya eps terakhir .... happy ending makasih thor syukaaa ...novelnya 😘😘
Kim Jong Unch: Makasih ya, sudah mengikuti sampe akhir. maaf kalau ada salah kata. salam hangat dari othor ❤️
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
Apa Richie dan Sena akan diperstukan oleh othor?
Kim Jong Unch: InsyaAllah.😆
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
bapaknya meninggal setelah Richie berhasil jadi penyanyi ...
Aditya HP/bunda lia
rasain loe Sena ....
Aditya HP/bunda lia
bagus sekali Richie good 👍👍👍 tinggalin ajah cewe modelan si Sena yang gak bisa menghargaimu pergilah biar tau rasa dia
Aditya HP/bunda lia
Wah, .... kayaknya jalan bucin sena dimulai dari sini ... 🤭
Aditya HP/bunda lia
bikin si Sena pada akhirnya bucin sama Richie thor
Kim Jong Unch: Okee☺️
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
Betul tuh cepat nikahkan ajah Hans...
Aditya HP/bunda lia
enak mas Jojo dipecat emang kamu akhir2 ini seenaknya bener jata Hans kamu itu di kasih hati minta jantung
Aditya HP/bunda lia
syukurlah aku kira yang patah hati Richie di tolak Sena ternyata si duo rese .... 👍👍
Aditya HP/bunda lia
udah terima ajah Sena ...
Aditya HP/bunda lia
kamu mah da gak mau ikhlas bukan gak bisa tapi gak mau coba
Aditya HP/bunda lia
Hans juga pasti ngundang Richie
Aditya HP/bunda lia
Malu yah Hans .... 😂😂
Aditya HP/bunda lia
wkwkkkk ... kebayang itu bu iroh 😂😂😂 aku aku punya tetangga rumahnya belakang rumah aku namanya sama iroh orangnya gendut juga pas baca aku tadi ngakak koq bisa pas yah 😂😂
Aditya HP/bunda lia: beneran mana orangnya super judes udah terkenal deh dia mah kejudesan sama kejulidannya ... 😂😂
Kim Jong Unch: Hahaha... Waduh masa...🙈✌️😅
total 2 replies
Aditya HP/bunda lia
si sena ini minta di bogem ngeyel amat ... gemesssss
Aditya HP/bunda lia
hajar ajah mas Jojo dah halal ini .... 😂😂
Aditya HP/bunda lia
Ya ampun si sena
Aditya HP/bunda lia
wah, .... maraton ini aku ketinggalan banyak sibuk di real 🙏
Aditya HP/bunda lia
thor aku gemes banget sama si yuna ... 😬😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!