Mencintai memang tak selamanya akan berjalan dengan mulus, begitu pula dengan kisah Kannita Gabriella, yang secara tak sengaja menyukai sesosok pemuda yang terlihat menyukai teman dekatnya, namun ternyata justru diam-diam menyukai dirinya. Dan ada juga sahabatnya yang ternyata juga menyukainya sejak lama. Dibalik kisah tersebut, ia diambang dilema memilih untuk yang seiman atau tidak seiman. Bagaimanakah Kannita dalam menghadapi perasaan semunya itu? Kepada siapakah hatinya akan berlabuh?
Penasaran dengan kisahnya? Yuk kepoin ya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hellokyul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32
Asher memutuskan untuk tidak berangkat ke sekolah pada hari ini. Teman-temannya yang mengetahui keputusan Asher, juga tidak berangkat ke sekolah. Mereka semua memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah dan memutuskan untuk membolos bersama.
"Kita tidak akan pergi ke sekolah hari ini," ucap Asher tanpa menoleh kepada Leo.
Leo yang mendengarnya langsung semangat. "gue juga enggak sekolah deh hari ini," ujar Leo dengan nada prihatin. Membuat Asher mendengkus pelan.
"Kita ke bascame aja," ucap Asher, yang langsung diangguki oleh mereka.
"Gue juga ikut. Soalnya enggak seru kalo cuma berdua," sahut Idan tak mau ketinggalan. Sedangkan, Zaki hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Perjalanan menuju bascame dari apartemen Leo sekitar satu jam. Cukup lama, membuat Leo terkadang suka mengeluh. Namun, tak ditanggapi oleh teman-temannya yang lain.
"Ini anak-anak yang lain pada kemana?" tanya Idan kepada salah satu adik kelasnya yang ada di bascame itu.
"Ada yang lagi sekolah, ada juga yang lagi ikut lomba dan ads juga yang punya urusan. katanya sih gitu bang," ucap Hengky-adik kelas mereka di sekolah. Hengky juga suka membolos bersama Irwan, Achmad dan Fauzan.
Asher, Idan, Leo dan Zaki memasuki bascame dengan langkah tegas. Membuat anak-anak yang lain, yang ada di bascame langsung melirik ke arah datangnya suara langkah kaki.
Asher berhenti berjalan, arah pandangannya melihat ke segerombolan siswa yang tak masuk hari ini. Ia bertanya kepada salah satu adik kelasnya yang berbeda sekolah dengannya, yang sedang berada di dekatnya. Asher penasaran alasan apa yang akan digunakan mereka untuk berdusta kepadanya.
"Kenapa kalian tidak masuk sekolah hari ini?" tanya Asher dengan aura mengimindasi yang kuat. Membuat mereka seketika sudah menelan ludahnya.
Adik kelasnya menggelengkan kepalanya pelan. "Kita lagi males pergi ke sekolah karena ada lomba di sekolah kita," jawab salah satu dari mereka tanpa ragu.
Asher mengangguk dan tersenyum tipis. "Tapi, setidaknya kalian izin dulu ke wali kelasmu? Kita tidak ingin ketinggalan pelajaran," ucap Asher dengan nada tegas yang dominan.
Adik kelasnya mengangkat bahu. "Alasan lain ya karena hujan. Walaupun kita tau, bahwa dengan adanya hujan bel masuk menjadi mundur. Tapi, kami terlanjur malas, karena baju juga udah basah," ucap adik kelas itu sembari menunjukkan bajunya yang basah.
Asher mengangkat bahu. "Baiklah, saya paham. Kita tidak ingin pergi ke sekolah karena hujan yang masih turun," Asher menjawab dengan nada yang lebih lembut.
Sedangkan disisi lain, Kannita melakukan spam pesan kepada Asher. Sejujurnya, ia masih mengkhawatirkan pria itu. Apalagi video Fais dan Asher berkelahi sudah tersebar, membuat Kannita merasa sangat khawatir dan cemas.
Kannita mengangkat wajahnya dan memandang layar ponselnya dengan ekspresi. "Kenapa Asher enggak bales chat-ku saya?" tanya Kannita dalam hati.
Kannita terdiam beberapa saat. "Mungkin dia lGu marah sama aku dan jadinya sekarang dia bales dendam ceritanya," Balas Kannita diikuti oleh senyum manisnys.
Bangku-bangku kosong kini telah terisi. Ia menatap nanar kursi dan meja yang biasanya digunakan oleh teman-teman Asher.
"Dia kenapa lagi ya? Kok sampek enggak bisa dihubungin!" gumam Kannita merasa gelisah.
Secara kebetulan. Nadine datang ke rumahnya. Ia menawari Kannita tumpangan membuat Kannita ke sekolah.
