NovelToon NovelToon
Memeluk Cinta

Memeluk Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Genta Senja

Alena harus melunasi hutang kakaknya dan juga membayar tebusan kakaknya yang dipenjara akibat fitnah. Akhirnya Alena meminjam uang pada bosnya, Bima si CEO. Ia diberi pinjaman dengan syarat nikah kontrak dan berikan keturunan laki-laki.

Celakanya Alena tidak tahu kalau Bima sudah menikah sebelumnya dan hanya membutuhkan anak darinya saja. Begitu anak lahir, Alena dipisahkan dari anaknya. Perawatan yang tidak maksimal membuat anaknya meninggal dunia.

Melihat keterpurukan Alena dan dendam membara membuat Bima membongkar bahwa semua hanya skenario keluarganya. Ia terpaksa mengikuti dan tidak pernah bermaksud menjebak Alena sebab ia benar2 mencintainya.

Akankah Alena memaafkan semua kesalahan Bima saat akhirnya laki-laki itu menceritakan semua fakta yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Genta Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17 Peraturan Gila

Setibanya di Indonesia, Bima langsung mengantar Alena pulang ke rumahnya. Sebelum pergi, ia berpesan agar Alena besok tidak perlu ke kantor, tapi langsung ke apartemen miliknya.

"Kita punya agenda membaca aturan yang saya..."

"Saya paham dang sangat ingat," potong Alena yang bosan dengan ucapan Bima. Sepertinya sengaja diulang.

Di dalam kamar, Alena sempatkan diri untuk memberi kabar kakaknya.

From: Alena

To: Tegar

Ale udah di rumah, Kak. Baru aja nyampek. Kasih saran dong. Biar bisa nunda setahun. Buntu ide.

Tak kunjung mendapat balasan dari Tegar, ia putuskan untuk mengeluarkan barang-barang dari koper.

Drrrt...drrtt...drrt...

HP bergetar tanda ada panggilan masuk. Alena kira dari kakaknya. Rupanya dari Aldy.

"Kamu udah balik?" tanya Aldy begitu Alena menjawab telfon.

"Udah, baru aja. Ini lagi nunggu kabar dari Kak Tegar. Gimana?"

"Besok jadi ketemuan, kan?"

"Jadi kok. Sekalian ada yang pengen aku kenalin ke kamu."

"Siapa?"

"Temen baru aku. Orangnya asyik banget."

"Oke. Tempat biasa, ya?"

"Yes."

Alena kembali menata barang yang ia keluarkan dari koper. Setelah selesai, ia putuskan untuk mandi dan bersantai.

"Besok akan jadi hari yang tidak menyenangkan. Hari ini aku harus siapkan mental," gumam Alena menatap diri di cermin.

Sementara di tempat yang berbeda, Bima tampak memberikan beberapa pengarahan kepada beberapa orang untuk melakukan sesuatu terkait furniture apartemen.

"Saya mau secepatnya tempat itu sudah beres. Biar bisa saya tempati secepatnya juga," ujar Bima yang disikapi dengan anggukan kepala.

*****

Alarm Alena berbunyi. Perlahan gadis itu membuka mata. Melihat jam menunjukkan pukul enam pagi, ia menggerutu kesal.

"Cepet banget paginya!" Ia memberengut kesal. Berharap malam akan berjalan lambat dan panjang.

Meski enggan, ia beranjak bangun juga. Melipat selimut dan merapikan sprei. Duduk di depan cermin, membersihkan wajah dengan Micellar Water. Memastikan night skin care yang ia gunakan semalam tersapu bersih, baru setelah itu ia berjalan masuk ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, Alena keluar dengan bathrobe juga rambut dibalut handuk. Badannya terasa segar.

Butuh waktu kurang lebih tiga puluh menit untuk bersiap-siap. Mulai dari skin care pagi, mengeringkan rambut, hingga make up dan juga pakai baju.

Hari ini Alena mengenakan setelan celana kulot warna hitam dipadu padankan dengan atasan putih, blazer hitam juga. Rambut panjangnya ia kuncir agar terlihat rapi.

"HP udah, charger, laptop, basic make up juga udah. Note dan pena juga udah." Alena membawa tas isi semua hal yang ia sebut dan berjalan keluar kamar menuju dapur.

Di dapur ia ambil susu siap minum di kulkas, menuangkannya di gelas, lalu ia teguk hingga tandas. Pagi ini dia hanya sarapan segelas susu saja. Malas menyantap apapun pagi ini.

"Siap berangkat menuju...the hell place..." batin Alena. Ia melangkah keluar rumah. Baru saja mengunci pintu, terdengar klakson mobil dari depan pagar rumah.

"Alena!" Aldy berteriak dari dalam mobil.

Alena tersenyum melihat Aldy. Ia berjalan menghampiri. "Pagi bener. Mau kemana?"

"Aku kangen sama kamu. Masuk, gih! Aku antar," lanjut Aldy.

"Boleh."

*****

Ting tong! Ting tong! Ting tong!

Pintu apartemen terbuka. Bima muncul dari balik pintu. Masih dengan baju tidurnya walau wajahnya sudah terlihat fresh. Barangkali sudah bangun daritadi hanya saja masih malas bersiap-siap.

"Masuk!"

Alena mengikuti langkah Bima menuju ruang tamu. Ia duduk di sofa, menunggu perintah selanjutnya.

Bima meminta Alena membuatkannya sarapan pagi sementara ia mandi dan bersiap.

"Saya mandi dulu. Tolong buatkan saya sarapan. Roti sandwich aja. Saya tidak mau makanan berat."

Alena bergegas menuruti perintah Bima tanpa suara. Ia mengangguk lalu berjalan menuju dapur. Menyiapkan menu sarapan untuk Bima.

Melihat itu Bima tidak bersuara lagi. Ia berjalan masuk ke kamar mandi. Sesaat kemudian terdengar suara kran menyala.

*****

Alena dan Bima duduk berhadapan di ruang kantor pribadi Bima. Di meja terdapat satu berkas dokumen bertuliskan "Peraturan" yang ditulis kapital semua dengan ukuran besar.

"Saya mau kamu baca aturan ini satu per satu dengan teliti dan wajib kamu ingat." Bima menatap dingin Alena.

Gadis itu mengambil dokumen itu dan membukanya. Ia membelalakkan mata melihat ada dua puluh aturan yang harus dihafalkan.

"Kamu harus bisa hafal biar saya tidak perlu repot untuk mengingatkan kamu di kemudian hari. Saya benci pelupa."

Alena menatap Bima kesal,"Ini nggak salah, Pak? Saya juga masih harus ngerjain tugas kantor lho, Pak."

"Makanya kamu baca dulu aturan itu. Nanti kamu pasti tahu."

Tidak punya pilihan lain, peraturan itu ia baca perlahan satu per satu dengan teliti agar bisa memahami, akhirnya ia mudah menghafal.

PERATURAN

Saya, Alena Prameswari selama menjalani masa perjanjian hutang dengan Bima Narendra berjanji akan melaksanakan beberapa peraturan di bawah ini.

Merahasiakan status pernikahan yang telah dijalani seumur hidup.

Bersedia tinggal di apartemen yang sudah disiapkan tanpa protes.

Tidak pernah membiarkan siapapun datang berkunjung ke apartemen sekalipun dia seorang perempuan.

4 Tidak menjalin hubungan dengan pria manapun selama masa perjanjian apalagi tidur dengan pria lain.

Bersedia menjalani program kehamilan agar bisa melahirkan anak laki-laki.

Tidak boleh keluar kemanapun tanpa seijin Bima Narendra.

Jam kerja tidak lagi ke kantor. Cukup di apartemen saja.

Bersedia dikabarkan mutasi ke tempat lain agar tidak ditanyakan kantor dan membuat curiga.

Mengatur segala kebutuhan bulanan dengan dibantu pelayan.

Saat hamil, dilarang keras keluar apartemen, segala keperluan akan didatangkan langsung ke apartemen termasuk check up rutin.

Saat hamil dilarang keras bertemu dengan siapapun kecuali Tegar.

12 Usai melahirkan hanya diperbolehkan merawat anak sampai usia tujuh bulan.

Melewati usia tujuh bulan, bayi akan dibawa oleh Bima. Perjanjian dianggap berakhir.

Saat perjanjian berakhir, Alena wajib meninggalkan apartemen.

Alena tidak boleh mengunjungi anaknya tanpa seijin Bima Narendra.

Usai perjanjian, Alena bersedia mengundurkan diri dari pekerjaan dengan diberi pesangon 500juta.

Usai mengundurkan diri, Alena wajib pergi dari kota ini dan menetap di tempat lain yang jauh dari sini.

Tidak boleh diam-diam meminta bantuan hukum untuk meminta hak asuh anak.

Urusan perceraian akan diurus oleh Bima Narendra.

Melanggar peraturan, siap-siap terima sanksi yang lebih berat.

Alena memandang tidak percaya wajah Bima. Peraturan yang jelas sebenarnya sangat merugikan dirinya. Pantas saja Tegar memintanya menunda setahun untuk tidak hamil dulu.

"Kamu sudah paham, kan?"

Alena menghela nafas panjang,"Saya mau protes."

Bima menatap tajam Alena. Pertanda ia tidak suka dengan ucapan barusan.

"Saya mau layangkan protes untuk peraturan gila ini." Alena tidak peduli dan tidak takut. Ia tatap balik Bima dengan tajam.

"Alena Prameswari. Saya perintahkan kamu datang kesini untuk membaca dan menghafal peraturan. Bukan untuk bernegosiasi dengan apalagi protes dengan peraturan yang saya buat."

"Tapi ini keterlaluan!"

"Seminggu lagi. Kamu harus pindah ke apartemen yang sudah saya siapkan untuk masa pernikahan kita. Tidak perlu bawa apapun. Semua sudah saya siapkan."

"Pak..."

Bima beranjak meninggalkan ruangan tanpa peduli ucapan Alena. "Kamu free kerja mulai hari ini. Jangan pamit pada siapapun dan cukup bilang kalau kamu saya mutasi apabila ada yang menanyakan keberadaan kamu."

Alena teriak frustasi begitu Bima meninggalkan dia sendiri di ruang kerja.

1
Lina Yanti
alena bima
Genta Senja: 🥰😍 "Terima kasih sudah mampir, Kak. Jangan bosan untuk datang lagi," jawab Alena dan Bima bersamaan.
total 1 replies
Genta Senja
makasih... kita sehari dan sepemikiran
Bilqies
sama sama menemukan sosok orang yang mereka rindukan
Genta Senja: betul banget... sisi ini Thor bener2 ikut merasa terharu. dua orang yang sama2 kehilangan menemukan teman untuk saling mengisi kekosongan...
total 1 replies
Bilqies
sabar Alena, semoga kakak mau cepat dapat uang untuk menebus mu yaa
Genta Senja: aamiin... doakan yang terbaik buat Alena, ya
total 1 replies
Bilqies
baik banget sih Sendy
Genta Senja: asiaaaaaap.... hehehehe
Bilqies: entah Thor semua keputusan ada di tanganmu 🤣🤣🤣
total 5 replies
Bilqies
hmm entar bakalan tumbuh Dnegan sendirinya juga kok
Genta Senja: kita lihat nanti... akan berakhir dimana... hehehehe.... hhh... 😄
Bilqies: benih2 cinta 😀😀
total 3 replies
Bilqies
selamat yaaa...
Genta Senja: "Terima kasih Kak Bliqies...," ujar Alena dengan senyum tulus terkhusus untukmu.
Bilqies: harus donk 😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
kasihkan aku aja Thor 🤣🤣🤣
Genta Senja: 😍😍😍😍😍😍😍😍🥰🥰🥰
Bilqies: 😀😀😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor,
Genta Senja: makasih kakak... selalu nyempetin mampir... jangan kapok mampir terus...
total 1 replies
Bilqies
sinis banget sih...
udah tau keles
Genta Senja: sabar kak... sabar...
total 1 replies
Genta Senja
yuk... dukung karya aku.... kasih penilaian di sini ya...
Lina Yanti
Elena bima
Genta Senja: ehem... Alena
total 1 replies
Lina Yanti
rahasia rukmini
Genta Senja: rahasia gelap
total 1 replies
Bilqies
aku mampir kak
Genta Senja: siap kakaaaaak
total 1 replies
xoxo_lloovvee
semangat thor, jangan lupa mampir ya 🤗
Genta Senja: siap... makasiiih... jangan lupa mampir lagi... nanti Thor juga akan mampir
total 1 replies
Bilqies
semangat terus Thor menulisnya...

jangan lupa mampir juga di karyaku
Genta Senja: siaaaaap
total 1 replies
Bilqies
gak nyangka kalau Bima beda agama dengan Alena...
Genta Senja: yaaah.... dunia akan selalu memiliki kejutan di setiap ceritanya... ☺
total 1 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor /Smile/
Genta Senja: makasih.... nanti Thor juga mampir lagi di karyanya Kak Bliqies
total 1 replies
Bilqies
awas bima nanti cemburu lagi ngeliat Alena Deket sama cowo lain 😬😬😬
Genta Senja: well.... jadi makin deg deg an...
Bilqies: pasti itu...
Karena kalau udah cemburu tandanya bima udah ada rasa sama Alena dan bima gak bakalan biarin yang udah jadi miliknya dekat sama cowo lain 😬😬😬
total 3 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor, semangat terus yaa menulisnya /Smile/
Genta Senja: siaaap
Bilqies: siap Thor ..
jangan lupa mampir juga di karyaku
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!