NovelToon NovelToon
Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Roman-Angst Mafia / Penyesalan Suami
Popularitas:13.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sindya

"Bagaimana rasanya saat menemukan istrinya yang selama ini ia sia-siakan ternyata menjadi seorang pelayan di rumah sahabatnya?"


Nabilla meletakkan secangkir kopi pada tamu majikannya dan saat melihat tanda lahir di punggung tangan Nabila, Amran terkesima dan menatap tajam mata wanita yang sudah ia campakkan tiga tahun ini.

Nabilla gadis yang berusia 20 tahun dengan kesehariannya mengenakan pakaian syar'i lengkap dengan cadarnya.

Ia harus menerima kenyataan pahit setelah tiga bulan bertahan di rumah suaminya, ia harus pergi dari kediaman suaminya karena karena perselingkuhan sang suami. Lagi pula pernikahan mereka hanya sebuah terpaksaan sebagai syarat untuk mendapatkan kedudukan dan harta sang kakek.

"Ikuti kisah cinta mereka yang berakhir dengan tragis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Menginap

Amran bersusah payah menenangkan hati istrinya yang tidak ingin ada kekerasan dalam alasan apapun. Entah mengapa akhir-akhir ini Nabilla sangat sensitif atas suara keras, hatinya langsung ciut seperti orang yang mengalami lemah jantung.

"Sayang. Tolong jangan marah lagi padaku. Aku tahu situasi yang aku hadapi saat ini membuat kamu sangat syok, tapi aku mengalami luka hati ini bertahun-tahun. Menenggelamkan diriku dalam kesedihan saat semua orang tertidur. Aku merasa sesak dan muak. Hatiku belum siap untuk menerima ibuku kembali," ucap Amran.

"Apa yang terjadi mas? apakah aku boleh mengetahuinya? jika aku tahu hal sebenarnya terjadi, mungkin aku bisa memahami luka yang kamu rasakan. Tolong berbagilah denganku! jangan menyimpannya sendiri. Aku istrimu. Tempat segala gundahmu untuk bisa kamu curahkan," ujar Nabilla menatap sendu wajah suaminya.

"Tidak saat ini sayang. Nanti aku akan ceritakan kepadamu. Sebaiknya kita pulang. Aku tidak ingin di sini," ucap Amran.

"Tapi kita baru datang. Bekum makan apapun. Setidaknya aku ingin menyalami ibu mertuaku. Jangan libatkan aku urusan sakit hati kalian. Aku mohon jangan bersikap kasar kepada ibumu.

⁰Tidak suka tidak masalah. Jangan menambahkan beban di usia tuanya. Ingat usianya tidak akan menemani kita hingga seumur hidup. Jadi, berbaktilah sebelum semuanya terlambat bagimu," ucap Nabilla menasehati Amran yang sangat keras kepala.

"Iya sayang. Beri saya waktu. Tolong mengerti perasaan aku saat ini. Sebaiknya kita pulang. Mood aku sudah nggak enak," pinta Amran setengah memaksa Nabilla.

"Tunggu sebentar. Aku pamit dulu pada semuanya," ucap Nabilla.

"Baik."

Tidak lama kemudian ada telepon masuk ke ponsel Amran. Pria tampan ini segera menjawabnya.

"Hallo. Ada apa Arland?"

"Bos lagi di mana?"

"Emang ada apa?"

"Ada pengiriman barang di pelabuhan merak," ucap Arlan.

"Kenapa di lakukan siang hari? kenapa tidak dilakukan malam hari?"

"Karena pihak mereka akan masuk ke negara asal jatuhnya malam hari sesuai dengan waktu setempat," ucap Arland.

"Ini akan beresiko ketahuan. Karena itu barang selundupan," jelas Amran.

"Apakah penjualannya di batalkan saja Tuan?" tanya Arland.

"Jangan dibatalkan. Penawaran Tuan Wilson yang paling tinggi. Susah mendapatkan pembeli lagi. Baiklah saya akan segera ke sana. Siapkan helikopter di perusahaan kita dan minta bantuan armada Reno untuk mengawasi pengiriman barang!" titah Amran.

"Baik Tuan. Saya tunggu." Arlan mematikan ponselnya kemudian meminta pilot helikopter untuk menjemput mereka.

Amran yang baru keluar berpapasan sama isterinya Nabilla yang baru saja buka pintu." Kita pulang sekarang mas?" tanya Nabilla.

"Sayang. Apakah kamu mau tunggu aku di sini?" tanya Amran.

"Emang mas mau ke mana?" tanya Nabilla.

"Aku ada urusan. Lebih baik baik kamu di sini karena kemungkinan aku malam. Kalau di apartemen kamu akan kesepian," ucap Amran.

"Baiklah mas. Aku sangat senang kalau menunggu di sini karena aku bisa mengobrol banyak dengan Celia. Dapat adik baru sangat menyenangkan," tutur Nabilla sumringah.

"Sayang. Layani aku sebentar! Siapa tahu benihku sekarang akan jadi. Oh iya jika aku tidak pulang, temui pengacara kita. Semua apa yang aku miliki atas namamu," ucap Amran.

"Mas. Emang ada apa? Mas kayak pamit mau perang," tanya Nabilla berubah cemas.

"Semua pekerjaan aku ada resikonya. Jika terjadi sesuatu kepadaku, ketahuilah kalau aku sangat mencintaimu, Nabilla. Aku tergila-gila padamu sayang dan ini salah satunya. Dia yang membuat aku selalu ingin cepat pulang," ujar Amran sambil menunjukkan bagian inti Nabilla.

Entah kapan, baju Nabila sudah raib dari tubuhnya karena Amran melakukannya sambil bicara dengannya. Siang itu mulai lagi dengan percintaan panas.

Kamar tamu itu rupanya tidak dilengkapi dengan peredam suara hingga sayup-sayup. Melihat Amran dan Nabilla tidak keluar kamar dalam waktu yang lama, membuat nenek Anisa meminta pelayannya untuk tidak melintas di depan kamar tamu tersebut. Beberapa pelayan menuruti permintaan majikannya dan memberitahukan yang lainnya. Nenek Anisa kembali ke kamarnya.

Celia yang menunggu untuk memberi oleh-oleh pada kakak iparnya itu berjalan nyelonong ke arah kamar Amran. Pelayan Yuni harus menarik tangan gadis itu untuk menjauhi kamar itu.

"Nona Celia. Mau ke mana?" cegah Yuni.

"Aku mau menemui kakak ipar ku, Nabilla," jawab Celia.

"Jangan sekarang!" ucap Yuni.

"Emang kenapa? aku hanya ingin memberikan oleh-oleh dari Aceh untuk kak Nabilla.

"Iya, aku tahu. Tapi tidak untuk saat ini," jawab Yuni.

"Emang ada apa sih? kamu ribet banget deh. Kenapa harus larang-larang aku?" omel Celia.

"Mereka sedang main. Apakah nona tidak mengerti?" ujar pelayan Yuni gregetan.

"Yah kalau sedang main nggak apa-apa. Yang penting nggak sedang berantem," ujar Celia dengan polosnya sambil menghempaskan tangan Yuni.

"Non. Justru mainnya sambil berantem. Kenapa sih susah banget dibilangin," gerutu Yuni yang sudah tidak sabaran menghadapi kepolosan Celia yang belum mengerti dunia dewasa karena ia hanya menghabiskan waktunya di pesantren. Jadi, otaknya belum terkontaminasi dengan urusan dewasa apalagi mendengar istilah-istilah aneh yang diartikannya secara harafiah.

Tidak lama kemudian, Amran sudah keluar dari kamar dan pergi terburu-buru menuju mobilnya. Sementara Nabilla yang masih kelelahan di dalam kamar belum mau beranjak dari tempat tidur karena tubuhnya masih lelah. Ia hanya mengunci pintu kamarnya dan kembali merebahkan tubuhnya karena terasa pegal semua.

Melihat Amran pergi sendiri dengan mobilnya, membuat Celia begitu girang. Iapun segera berlari menuju kamar Nabilla.

Tok...tok..

Nabilla tersentak dan buru-buru mencari gamis dan jilbabnya. Ia harus menyembunyikan pakaian dalamnya karena tidak sempat memakainya. Ketukan pintu itu kembali terdengar dan Nabilla berjalan sedikit lambat karena bagian intinya terasa sangat perih karena kenakalan suaminya.

"Iya sebentar!" Nabilla membuka pintu sambil mengatur nafasnya yang sempat tersendat." Kamu dek? masuklah!"'Nabilla melebarkan pintu kamarnya dan mempersilahkan Celia masuk.

"Kak Nabilla habis main apa sama kak Amran?" tanya Celia dengan polosnya.

"Apaaa...?" sentak Nabilla mendengar pertanyaan polos Celia.

"Iya kak Nabilla. Tadi aku mau ke sini, tapi kata Mbak Yuni, kalau kalian sedang main sambil berantem, emang ada kak orang main sambil berantem? apa itu sama saja becanda sambil tonjok-tonjokkan?" tanya Celia membuat Nabilla tersedak dengan liurnya sendiri.

"Oh, tadi hanya ngobrol saja karena mas Amran ada keperluan penting. Aku di suruh tunggu di sini dan mas Amran akan menjemput aku nanti malam," ucap Nabilla agar Celia tidak lagi bertanya apapun lagi padanya.

"Asyik. Berarti Celia punya teman ngobrol," ucap Celia sumringah.

Tidak lama ada pesan masuk di ponsel Nabilla dari Arland. Nabilla membacanya dan jantung berdetak kencang dengan air mata yang terus terurai membuat Celia panik.

"Kak Nabilla ada apa? Kenapa menangis?" tanya Celia ikut menangis.

1
Erry Zaidah Luthfiyah
aq suka bangt karya² anda author, menginspirasi bngt dlm kehidupan sehari², kdg baca ada hal yg menggugah peningkatan keimanan, saat iman kita lg down.
pokoknya the best outhor ni.
ditunggu karya² emas lainnya ya، lope² sekebon ya othor.
fans dari jambi
Nispu Wati
Ya Allah coba nyata,betapa sejahteranya
Rakyat
Erry Zaidah Luthfiyah
seandainya presidenku spt pak amran n nabila, pasti rakyat akan sejahtera
girlcant
good
Nispu Wati
Itu pasti modus pembunuh bayaran
Agar bisa menangkap tamara
Dan membunuh EL
girlcant
ya Allah/Sob//Sob//Facepalm/
girlcant
ngakak ya Allah/Sob//Sob//Sob/
anabellaruby💝
🤣🤣🤣🤣 tambah lagi pusing nya amran
anabellaruby💝
wah Nabilla nya cerdik Thor aku salut...
anabellaruby💝
/Drool//Drool//Drool/
anabellaruby💝
waww...cucok semua visual nya thorrr
anabellaruby💝
Amran..... Amran selangkang mulu
Yuni Lestari
Luar biasa
Nispu Wati
Jgn sampai nikah sama nadia
Nispu Wati
Sakira jodohkan dgn Adam aja thor
Kayanya nadia gak cocok dgn adam
Ari Nuryanti
sukurin
Ari Nuryanti
pelukan berjamaah
Nova Angel
🤭🤭🤭🤭👍👍👍👍
Nova Angel
mantap nabila
Nova Angel
rasain lo egois sih klu udh hilang baru sadar😒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!