NovelToon NovelToon
Descendant Of A Mafia

Descendant Of A Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Gangster
Popularitas:38.1k
Nilai: 5
Nama Author: Four

Siapa sangka seorang dokter cantik nan muda bisa menarik perhatian bos gangster dalam pandangan pertama hingga membawanya ke dalam cinta segitiga antara sang dokter, bos gangster dan seorang polisi yang merupakan calon suami dari dokter cantik tersebut.

Di sisi lainnya, sebuah pembunuhan brutal terjadi di kalangan konglomerat hingga menggemparkan berita orang-orang kaya. Tidak diketahui motif sang pembunuh, namun hanya ada satu kemungkinan yaitu balas dendam.

Semua yang terjadi rupanya terhubung satu sama lain. Cinta, pembunuhan, kebohongan dan balas dendam.

(Cerita season 2 dari season 1 berjudul Only 200 Days Mr. Mafia) jika belum membacanya, silahkan baca dulu jika berkenan ^^

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DOAM — BAB 19

RUMAH PANTI BERSAMA ORANG ASING?

Sepasang kaki baru saja melangkah setelah turun dari dalam mobil polisi. Seorang pria yang melepaskan kacamatanya, menatap seraya menguyah permen karet favoritnya.

“Kondisi yang parah.” Gumam pria itu yang kini berkacak pinggang. Robbie memutuskan masuk ke toko Aren Alberto yang masih terlihat hangus akibat ledakan yang terjadi di sana.

Tanpa seorang teman, pria berkepala tiga itu memasukinya dan mencoba mengecek sendiri lokasi kejadian pembunuhan yang akan dia tangani. Kondisi yang sangat parah, semuanya hancur dan hitam, tidak ada bukti apapun di sana. “Pembunuh yang berdarah dingin.” Ucap Robbie yang masih berjalan-jalan di dalam toko tersebut hingga dia mencoba ke tempat listrik.

Keadaan yang sama hangusnya, namun ada satu yang Robbie lihat. Sebuah kabel listrik yang diputus secara sengaja oleh seseorang, bukan karena ledakan. Robbie tersebut miring seusai dia menyentuh kabel tersebut.

“Ayo kita ke lokasi kedua.” Ujar pria berjaket hitam dengan lengan panjang terlingkis itu kepada sopir berseragam polisi yang setia menunggunya di dalam mobil.

...***...

Setelah menempuh perjalanan jauh, kini mobil Tobias baru saja memasuki sebuah taman yang luas dan berhenti tepat di depan sebuah rumah panti asuhan berpagar kayu putih. Daun di sana terlihat warna cokelat dan orange, serta berguguran indah, setengah dari pohon di sana juga sudah membentuk ranting sahaja.

“Terima kasih!” Sarah tersenyum pada Tobias yang baru saja menurunkan koper kecilnya.

Terlihat wajah bahagia Sarah yang nampak sangat merindukan rumah pantinya. Berbeda dengan Tobias yang kini nampak penuh sesal. “Oh, aku sangat merindukan tempat ini Tobias! Aku tidak sabar memberikan kejutan tentang pernikahan kita kepada mereka!” seru Sarah tak bisa mengendalikan dirinya.

“Ayo!” wanita itu menarik tangan kekasihnya, namun Tobias menahannya hingga Sarah mulai bingung.

“Ada apa?” tanya wanita itu yang kini hilang senyuman.

“Maafkan aku Sarah. Aku tahu aku sudah berjanji akan menemanimu tiga hari di sini, tapi aku tidak bisa karena harus mengurus kasus pembunuhan itu.” Jelas Tobias sungguh tak ingin mematahkan hati wanitanya.

Mendengar hal itu, perlahan tangan Sarah melepaskan gandengannya. Memang benar tidak pernah melarang Tobias untuk jauh dari pekerjaan nya. Tapi jika seperti ini terus bagaimana jadinya setelah pernikahan?

“Sarah dengarkan aku— ” Tobias mencengkram ringan lengan Sarah dan menatapnya lekat.

“Aku sangat menyesal, tolong maafkan aku. Aku tahu aku menyakiti kepercayaan mu. Tapi aku berjanji ini yang terakhir.” Jelas Tobias terlihat gelisah dan takut jika Sarah sampai marah padanya.

Wanita itu selalu diam dan mengalah setiap kali Tobias melanggar janjinya berulang kali, dan selalu berakhir seperti saat ini. Tidak ada waktu tenang untuk kebersamaan mereka berdua. Padahal Sarah sudah menyiapkan sesuatu yang indah di sana.

“Sarah... ”

Sarah tersenyum tipis, menahan air matanya sebisa mungkin agar dia tak menyakiti perasaan Tobias. Dia tidak ingin menjadi egois walaupun Tobias selalu saja bersikap egois, namun Sarah tak ingin melakukan hal yang sama jika ingin hubungan mereka baik-baik saja.

“Pergilah! Aku baik-baik saja di sini!”

“Sarah aku minta maaf.. ”

“Tidak Tobias. Ini hanya kesalahan tak disengaja, lagipula aku sudah mengatakannya padamu... Tangkap para pembunuh itu, aku akan selalu mendukungmu!” dengan senyumannya yang menutupi wajah sedihnya, Sarah berhasil mengelabui Tobias.

Pria itu tersenyum tipis dan sangat beruntung memiliki kekasih pengertian seperti Sarah. Tanpa kenal tempat, Tobias mengecup bibir kekasihnya dan memberinya lumatan kecil.

“Jaga dirimu baik-baik!” kata Tobias mengusap lembut kepala Sarah dengan penuh sayang. Wanita itu hanya mengangguk dengan senyuman kecilnya namun kedua matanya mulai berkaca-kaca.

Tak lama Tobias pergi dengan mobil yang sama. Sementara Sarah, wanita itu masih menatap kepergian Tobias dengan kekecewaan bahkan tanpa terasa dia meneteskan air matanya. Jujur saja, dia sangat kecewa dengan sikap Tobias.

“Kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal?” lirihnya. Dia bukan wanita yang egois, hanya saja Tobias selalu tidak bisa menyempatkan dirinya dengan hal dan waktu pribadinya. Bahkan Sarah sendiri bisa melakukannya meski ada jadwal operasi, dia tetap menyempatkan diri menemui Tobias jika pria itu membutuhkannya.

Tapi tidak dengan Tobias.

“Tidak ada gunanya menangisi seseorang yang tidak pasti, dokter!”

Mengenali suara itu, Sarah langsung menoleh ke kanan. Kesedihannya sekejap menghilang saat melihat kehadiran seseorang yang tidak dia inginkan sama sekali di sana.

“Aku tidak percaya ini..” Sarah benar-benar tak tahu lagi harus memperjelas bagaimana kepada pria yang saat ini berdiri di depannya.

Pria tampan berkaos hitam jaket cokelat dan rambut yang selalu rapi. Jaket dan manik matanya terlihat sangat cocok sekali.

Sarah menatapnya marah dan kesal seperti biasanya. “Aku tidak pernah bertemu orang segila dan keras kepala sepertimu.” Ujarnya terdengar jelas. Luca menerimanya dengan senang hati.

pria itu berjalan lebih dekat ke arahnya, dan Sarah tentu saja waspada dan tak ingin lagi masuk ke jebakan pria gangster itu.

“Kabar baiknya, aku bisa menemanimu. Tidak seperti polisi itu Sarah.” Wanita berambut panjang terurai itu terdiam seketika.

“Aku tidak membutuhkan mu. Pergilah.” Sarah tak ingin berdebat dan tak ingin lagi bertemu dengannya, apa Luca sama sekali tidak mengerti? Ya! Tentu saja dia mengerti, tapi dia terlanjur dimabuk oleh cintanya sendiri.

Dengan wajah judesnya, Sarah berbalik dan enggan mendengarkan Luca apalagi melihat wajah tampannya.

“Hei!” panggil Luca membuat Sarah berbalik dengan malasnya.

“Sarah??” tiba-tiba suara seorang wanita terdengar lembut membuat Sarah sontak langsung berbalik dan mengakhiri pertengkaran nya sejenak dengan pria gangster menyebalkan itu.

Seorang wanita tua dengan bandana dan dress ala Italia tersenyum lebar ke arahnya seolah menunggu balasan Sarah.

“Bibi J.J?!” tebak Sarah yang juga mengenalinya. Wanita tua itu mengangguk hingga Sarah refleks langsung memeluknya erat, begitu juga dengan bibi J.J yang nampak merindukan Sarah.

J.J, dia orang pertama yang menemukan Sarah di jalanan dan orang pertama yang membawanya ke rumah panti asuhan. Puas melepaskan rindu.

“Kau semakin cantik Sarah! Sudah berapa tahun kita tidak bertemu?!” bibi J.J terus mengamati Sarah dari atas ke bawah.

“Ayo masuk! Semuanya sudah berubah di dalam!” ajaknya namun hendak mengajak Sarah pandangan bibi J.J tertuju ke arah pria yang sedari tadi berdiri di belakang Sarah.

Menyadari akan keberadaan Luca yang masih di sana, Sarah sedikit gelisah.

“Apa dia kekasihmu?”

Luca hanya tersenyum miring penuh ejekan ketika dia menatap ke arah Sarah yang hanya tersenyum remang.

“Bu-bukan Bibi. Dia.. Dia... Hanya— teman.” Jawab Sarah memelankan suaranya di akhir kata teman. Wanita itu juga sedikit menutupi kegugupannya. Bibi J.J mengangguk paham lalu menyuruh mereka berdua masuk.

Melihat wanita tua itu sudah masuk lebih dulu, Sarah menatap tajam ke arah Luca yang dengan senang hati membawakan koper miliknya, namun wanita itu malah menyahutnya kembali.

“Aku tidak butuh bantuan mu. Setelah perkenalan tadi sekarang pergilah, cepat.” Usir Sarah memelankan suaranya agar tak terdengar oleh ibu pantinya.

“Permisi— ”

“Hahhh— apa yang kau lakukan?” wanita itu menghentikan aksi Luca yang hendak memanggil bibi J.J dengan santainya. Terlihat sekali wajah ketakutan Sarah.

“Aku hanya ingin pamit saja. Kenapa kau khawatir Nona?!” sungguh pria itu membuat Sarah darah tinggi. Ketakutannya akan Luca yang seorang gangster lama-lama menjadi hilang dan hanya terpenuhi dengan kekesalan saja.

“Permisi Bibi J.J.” panggil Luca. Sarah tak tahu harus bereaksi bagaimana, dia sangat takut jika Luca berbicara yang aneh-aneh.

“Iya?”

“Aku harus pergi!” pria itu tak banyak basa-basi.

“Pergi? Why?”

“Dia menyuruhku pergi jadi aku harus menurutinya.” Mendengar hal itu Sarah menganga tak percaya. pria itu benar-benar membuatnya terlihat buruk di mata bibi J.J.

“Kenapa kau menyuruhnya pergi? kalian bisa sama-sama masuk, ayo!”

Kegugupan menjalar di tubuh Sarah, dia tak bisa berkata-kata lagi dan hanya pasrah dengan menahan emosi di ubun-ubun nya karena satu pria. Luca menoleh ke arahnya seraya tersenyum licik.

“C'mon baby!” ucap pria itu padanya tanpa rasa bersalah.

1
Rahma Putri
kern si
Four.: thank you 😘
total 1 replies
Diah Anggraini
maachi ya Ka..
saya seneng bacanya
Four.: terima kasih juga sudah mampir 😁👍
total 1 replies
Endang Buk'e Fatih
baguuuuus bangeeet....
Four.: thank youuuuuuuu 😘
total 1 replies
Karent Donna
apakah Sarah ank nya Ina adik mexi
Four.: 😱 menurutmu.....
total 1 replies
Karent Donna
otak ku juga keras berfikir dan memahami cerita thor .menerka nerka juga .semngat berkarya ...
Four.: nanti juga akan ngerti kok sama alurnya 😁👍
total 1 replies
Mariana Mahulaw
mungkin
Karent Donna
duhhh gemez penasaran Luca ank nya siapa
Four.: yg pasti bukan anakku 🤭😌
total 1 replies
Anonymous
Gilirane tobias seng mati
Four.: ho, oh
total 1 replies
Anonymous
Grey sarah anaknya maxi zoe pacarnya maxi
Four.: Maxi selingkuh 😱😱
total 1 replies
Anonymous
Makin kesini makin penasaran thorrr grey zoe luca warna mata mereka sama sarah anaknya mafia
Four.: anaknya siapa hayoooo
total 1 replies
Anonymous
Kluarga maxi Nadine grey sarah ya thorrr
Four.: kurang satu donggg 🤭
total 1 replies
Siti Kharisyah
Klo aja Maxi ada pasti habis mereka semua.Thor emang Maxi kemana kok ngk cari tau anak nya GK pulang pulang bertahun tahun atau Maxi sama Nadine udah meninggal 🤔
Four.: nanti juga tahu alasan Maxi diam 😌
total 1 replies
jen
bagus bgt cerita nya.... suka bgt... msh penasaran sm luca.

tapi lebih suka cerita klo ada Maxi dan Nadine hehhee

sukses yaaa Thor
Four.: harusss bisa move on huhuhu walaupun syulit 🤧
total 1 replies
jen
yg ditunggu" dtaeng jg kelanjutan nya.... tp kok dikit bgt sih... msh rindu Maxi hehheee

ada cerita yg lain kah tor , tentang Maxi atau anak" nya
Four.: GK ada zayang.... kalo cerita lain ada yg baru 😁
total 1 replies
Dwi Permana
lanjut dong cerita luca sm sarah....plis thor... seru luca sm sarah
Four.: hmm... maunya sih gitu, tapi masih GK ada alurnya buat mereka 😌
total 1 replies
Anonymous
Ayahe Tobias
siti romlah
sangat bagus alur ceritanya......beda dgn yg biasanya...
Four.: thanks bangetttttt ^^
total 1 replies
ArSsyad Adike Asha
aku suka... seru penasarannya dapet akhirnya tak mengecewaka.... tak adalah lanjutannya lgi
sastii
sudah kuduga ternyata Sarah anak adiknya Maxi dan asistennya Maxi
Sthefha LoeBiez OzieXzz
akhirnya nya selesai juga , mati tepat kenak sasaran , cuma apa Sarah tau Zoe mantan nya Tobias Thor🤭
Four.: masa lalu GK.perlu diingat 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!