Selepas Cinta Pertama Pergi

Kabur dari Narendra, Khalisa memilih untuk menikmati luasnya lautan dari teras samping villa yang saat ini dia tempati bersama Narendra. Sisi lain pulau ini, dan hanya bisa di lihat dari villa tempat dia berdiri saat ini.

Sementara di sebelah kanan, Khalisa bisa melihat barisan cottage dan tempat pesta pernikahannya kemarin berlangsung. Sudah tidak ada lagi, jejak pesta disana. Semua sudah bersih menjadi hamparan pasir yang luas.

"Indah." satu kata yang bisa Khalisa ucapkan untuk apa yang dia lihat saat ini.

Ini tentu saja bukan kali pertama Khalisa pergi ke pantai bersama Narendra. Suaminya itu sejak dulu memang menyukai yang namanya laut dan pantai. Mereka sering liburan ke Bali dan Lombok. Khalisa juga pernah diajak Narendra ke Raja Ampat, Papua Barat. Namun ini kali pertama Khalisa tahu, keluarga Wiranata memiliki pulau pribadi.

"Kamu menyukai tempat ini sayang?" tanya Narendra yang menyusul Khalisa dan berdiri di samping sang istri.

Khalisa menoleh lalu mengangguk, "Suka." jawab Khalisa.

"Mas, cottage di sana itu, apa bisa di pakai untuk umum?" tanya Khalisa.

"Itu project mami. Awalnya dibuat untuk tempat menginap teman-temannya. Seperti yang kamu tahu, papi tidak suka bangunan pribadi ini di masuki banyak orang." jawab Narendra.

Khalisa mengangguk paham. Selama dia mengenal papi Wiranata, pria itu tidak terlalu suka berinteraksi dengan banyak orang. Sama seperti pria yang berdiri di sampingnya saat ini. Narendra tidak suka pesta apa lagi pergi klub hiburan malam. Pria itu lebih suka menghabiskan waktunya di rumah atau apartement.

Khalisa baru menyadari satu hal. Selama dia mengenal Narendra, pria itu tidak pernah menyentuh yang namanya minuman beralkohol. Dan tidak pernah Khalisa melihat suaminya menghisap sebatang rokok, meski satu kali pun. Mungkin itu salah satu hal yang membuat Khalisa nyaman bersama Narendra selama ini.

Begitupun sebaliknya Khalisa di mata Narendra. Gadis itu sama sepertinya yang lebih suka menghabiskan waktu di rumah atau menikmati alam seperti yang sekarang mereka lakukan. Dari pada pergi ke tempat-tempat hiburan malam atau berpesta dengan teman-teman.

Sebenarnya dunia Narendra sangat bertentangan dengan Sonia. Tapi Narendra bisa bertahan selama ini dengan wanita itu. Apalagi jika bukan karena Khalisa lah yang selalu ada untuknya. Membuat Narendra nyaman dan baik-baik saja.

"Teman mami yang pernah menginap di pulau ini, pasti ingin datang lagi mengajak keluarga mereka." ucap Khalisa menebak.

"Benar sekali. Karena itu akhirnya di buka untuk umum. Istri siapa sih ini? Pintar banget." sahut Narendra sambil mencubit hidung mancung milik Khalisa dengan gemas.

"Baru tahu kalau Ica pintar? Kemana aja selama ini Om?" balas Khalisa sambil mengusap rahang Narendra.

"Ada disini." jawab Narendra, menarik tangan Khalisa lalu dia letakkan di dadanya.

"Mas, boleh Ica tambahkan sesuatu yang baru dan menarik di dekat cottage itu?" tanya Khalisa yang tiba-tiba saja punya ide menarik. Lebih tepatnya dia mengalihkan tujuan Narendra yang mulai merayunya lagi.

"Pulau ini sekarang punya kamu istriku. Kamu bebas mau melakukan apapun di sini." jawab Narendra.

"Tetap saja harus izin sama Mas Rendra, sebagai suami." balas Khalisa. Narendra tersenyum. Itu artinya Khalisa menghormatinya sebagai suami. Bagaiamana Narendra tidak semakin cinta pada istrinya ini.

"Terima kasih sayang." balas Narendra, sambil mengecup kening sang istri. Bergulir ke pipi dan berakhir di bibir.

Andai saja mereka tidak harus segera meninggalkan pulau tersebut, maka Narendra pastikan akan kembali mengurung Khalisa di kamar. Semua yang ada pada istrinya sudah menjadi candu untuknya.

"Ayo bersiap. Sebentar lagi heli akan menjemput kita." ucap Narendra, setelah menghentikan cumbuannya.

"Kita pulang ke mana?" tanya Khalisa yang memang belum tahu, mereka akan menetap di mana setelah menikah.

"Siapa yang akan pulang?" jawab Narendra dengan pertanyaan.

"Memangnya kita mau kemana, Mas?"

"Bandara." jawab Narendra.

"Bandara?" ulang Khalisa jawaban Narendra.

"Kita akan terbang ke negara yang sangat ingin kamu kunjungi." sahut Narendra.

"Jepang!" seru Khalisa. Narendra mengangguk.

"Mas Rendra enggak bohong, kan?" tanya Khalisa untuk meyakinkan.

"Kapan Mas pernah bohong?" balas Narendra.

"Jadi benaran kita ke Jepang Mas?" tanya Khalisa lagi, untuk meyakinkan.

Narendra kembali mengangguk, " Iya sayangku, cintaku, istriku." balas Narendra.

"Terima kasih, Mas. Terima kasih." balas Khalisa sambil loncat kesenangan seperti anak kecil.

Melihat Khalisa, Narendra baru menyadari, istrinya ini gadis remaja yang manja. Biarpun begitu, Narendra sangat mencintainya. Dan berjanji akan membuat Khalisa selalu bahagia berada di sisinya. Istrinya sudah terlalu sering terluka selama ini, akibat ulah sang ibu. Membuat cara berpikir Khalisa seperti orang yang sudah dewasa. Bersamanya, Narendra berjanji tidak akan membiarkan Diana menyakiti Khalisa lagi. Berjanji akan selalu ada senyum dan air mata bahagia.

Sayang Narendra kalah start dari Viola. Kakak kandung Khalisa itu sudah lebih dulu bertindak. Sebelum dia pergi bersama Julian, ke negara asal pria itu. Viola ingin memastikan Khalisa berada di bawah perlindungan pria yang tepat seperti Narendra.

Setelah itu, barulah dia menjalankan misi terakhirnya. Memberi pelajaran berarti buat wanita yang telah melahirkannya dan Khalisa.

Selama ini Viola tidak benar-benar meninggalkan ayah Arsyad dan Khalisa demi sang ibu. Putri pertama ayah Arsyad itu tidak sengaja menemukan satu tumpukan berkas di meja kerja ayahnya. Sepertinya ayah Arsyad lupa menyimpan kembali dokumen rahasia tersebut.

Rasa benci Viola selama ini pada sang ibu, tumbuh semakin besar setelah membaca lembaran kertas tersebut. Bahkan Viola mengepalkan tangannya, saat membaca bukti-bukti yang ayah Arsyad dapatkan. Semua itu tentang kejahatan Diana.

"Ayah, Vio akan balaskan rasa sakit ayah dan Ica." ucap Viola, berjanji pada dirinya sendiri.

Kebetulan sekali, tinggal menunggu hitungan minggu, Viola lulus dari sekolah menengah atas. Dengan alasan ingin kuliah ke luar negeri, Viola memilih tinggal bersama Diana, meninggalkan ayah Arsyad dan Khalisa.

Ayah Arsyad tentu saja tahu tujuan putrinya. Pria baik hati itu sempat menahan Viola untuk tidak melakukan apapun pada Diana. Namun tekad Viola sangat besar. Masih jelas dalam ingatannya, bagaimana Khalisa harus menangis setiap malam setelah Diana pergi meninggalkan mereka.

Andai saja Khalisa tidak terlahir ke dunia ini, mungkin dirinya lah yang akan mengalami apa yang Khalisa rasakan.

Niat Diana untuk meninggalkan ayah Arsyad sudah ada sejak lama. Tepatnya setelah dua tahun kelahiran Viola.

Namun tidak semudah itu bagi Diana untuk bisa masuk ke dalam kehidupan Dion, pria yang menurut Diana lebih dalam segala hal dari pada ayah Arsyad. Terutama dari segi ekonomi.

Dion pria beristri dan sangat menyayangi istrinya. Diana iri saat melihat wanita yang jadi istri Dion itu dilimpahi banyak materi oleh suaminya. Tidak sepertinya yang hidup serba terbatas.

Rencana jahat tersusun rapi dalam otak Diana. Dia harus menyingkirkan istri Dion. Diana pun menjebak istri Dion tidur dengan pria lain. Diana tidak melaporkan hal tersebut pada Dion, tapi pada orang tua Dion.

Rencana Diana berhasil, membuat ibu dari Sonia itu diusir dari rumah. Atas permintaa orang tuanya, Dion menceraikan istrinya yang tengah hamil Sonia.

Itulah alasan mengapa Dion tidak mengakui Sonia sebagai putrinya, karena Dion yakin Sonia putri dari mantan istrinya dan pria yang menjadi selingkuhannya. Dion tidak tahu, jika yang dia lihat hanyalah foto yang dibuat oleh Diana. Istrinya sebenarnya tidak pernah tidur dengan pria lain.

Andai saja Dion tahu, ini semua terjadi karena ulah Diana. Apa Dia akan tetap menjadikan Diana istrinya?

Meskipun istri Dion sudah dicerai kan. Bukan berarti Diana bisa segera masuk dalam kehidupan Dion. Dia harus bercerai terlebih dulu dengan ayah Arsyad. Belum juga mengajukan gugatan cerai ke pengadilan, Diana dinyatakan positif hamil.

Anak yang Diana kandung adalah Khalisa. Karena itulah, Diana sangat membenci Khalisa. Kelahiran putri keduanya itu, menurut Diana menjadi penghalang rencananya yang terpaksa tertunda.

Inilah saatnya, Viola membongkar rahasia Diana pada Dion.

...◇◇◇...