Kembar Genius Milik Mantan Mafia

Satu Minggu telah berlalu, masa liburan pun telah habis. Mereka telah kembali ke Indonesia dan Galih menjemput mereka tadi lagi di bandar udara. Sehingga, saat ini dua bocah yang mengemaskan itu telah tiba di kediaman Hosea.

Elliot, sudah menunggu Lucas sejak dari tadi di depan teras. Begitu tahu Lucas telah kembali dari Jepang. Elliot memilih untuk menunggunya di rumah Hosea. Karena ada banyak berkas penting yang harus Elliot berikan untuk Lucas tanda tangani. Selama Lucas pergi liburan dengan keluarga kecilnya, ada banyak dokumen dan berkas penting yang perlu Lucas periksa.

"Elliot, jangan hari ini! Hari ini aku terlalu lelah,"ucap Lucas begitu melihat Elliot telah menunggunya begitu lama.

"Aku hanya ingin mengantar ini saja, Tuan. Anda bisa memeriksa kapan Anda memiliki waktu senggang. Hari ini ada meeting,"

"Kamu yang handle semuanya,"perintah Lucas diakhir kalimat yang membuat Lucas mengangguk dengan patuh.

"Rezi!"teriak Aisyah, dari dalam rumah yang membuat Lucas bergegas masuk untuk melihat ke dalam rumah. Lucas berdiri di ambang pintu dan melihat sang anak yang jatuh pingsan.

"Apa yang terjadi?"Lucas bertanya ketika Rezi yang tak sadarkan diri.

"Sepertinya kita melupakan jadwal transfusi darah untuk Rezi,"Aisyah berkata sembari menepuk pelan wajah sang anak untuk membangunkan Rezi. Tetapi, nyatanya Rezi belum juga siuman hingga Reza datang melihat kembarannya.

"Ayo, bawa ke rumah sakit! Elliot, siapkan mobil!"

Lucas langsung menggendong Rezi dan membawanya masuk ke dalam mobil. Aisyah dan Reza juga ikut bersama dengan Lucas. Sepanjang perjalanan Aisyah hanya duduk dengan cemas melihat kondisi Rezi. Meskipun sudah sering dan tiap bulan begini tidak sampai membuat Rezi pingsan. Bulan ini memang Aisyah melupakan jadwal transfusi darah. Harusnya, pas hari liburan itu Rezi harus menerima transfusi darah.

"Pantesan selama di Jepang Rezi terlihat tak bersemangat dari hari pertama tiba di sana. Ternyata kita melupakan jadwal transfusi darahnya,"ucap Aisyah yang terus memandangi Rezi yang tidur di atas pangkuan Lucas.

"Jangan bicara seperti itu, kita tidak lupa. Hanya saja, terlalu bahagia waktu itu sehingga melewatkan jadwalnya,"timpal Lucas yang tak ingin membuat Aisyah bersedih.

"Elliot, lebih cepat lagi!"

"Baik, Tuan."

"Bunda, jangan bersedih. Daddy sudah di sini, Rezi pasti segera mendapatkan donornya,"sambung Reza yang memegang tangan Aisyah. Lucas yang melihat hal itu membuat dia tersenyum. Selama di Jepang Lucas telah menunjukkan betapa pentingnya posisi dia di dalam hidup keluarga kecilnya itu.

Royal Garden, rumah sakit tempat di mana Rezi selalu dirawat. Sebelum tiba di rumah sakit Aisyah lebih dulu menghubungi Dokter Kevin. Serta memberitahu kondisi Rezi sehingga begitu tiba di rumah sakit. Dokter Kevin sudah menunggunya di depan lobi rumah sakit.

"Segera dorong hospital bed-nya ke sini!"teriak Dokter Kevin kepada seorang perawat yang berada di pintu lobi. Sedangkan, mobil Lucas baru saja tiba.

Lucas turun dari dalam mobil dan segera membaringkan tubuh Rezi di atas ranjang pasien. Sebelum Rezi dibawakan ke UGD. Dokter Kevin lebih dulu memasang infus dan juga memeriksa kondisinya. Setelah selesai Dokter Kevin dan dua perawat lainnya mendorong ranjang pasien menuju UGD.

"Anda juga harus masuk, karena Anda di sini yang akan menjadi pendonor untuk Rezi,"ucap Dokter Kevin yang tak melihat ke arah Lucas. Tetapi, Dokter Kevin lebih fokus kepada Rezi yang berada di atas ranjang pasien.

"Tentu, dia anakku. Jika bukan aku tidak mungkin orang lain yang akan mendonorkan darah untuknya,"jawab Lucas sembari masuk ke dalam ruangan tersebut. Dokter Kevin awalnya terkejut dengan ucapan Lucas. Tetapi, memang kenyataannya seperti itu. Dokter Kevin telah mencari tahu pendonor selama ini yang berada di Inggris, ternyata memang berasal dari keluarga Hosea.

Elliot, nampak cemas menunggu di luar ruangan. Sehingga Aisyah memberanikan diri untuk bertanya.

"Tuan Elliot, apa yang membuatmu begitu gelisah?"Aisyah bertanya, lantaran belum pernah melihat Elliot begitu panik dan cemas ketika melihat Lucas berada di dalam ruangan UGD.

Elliot ragu untuk mengatakannya kepada Aisyah. Tetapi, wanita ini terus mendesak yang membuat Elliot harus mengatakan yang sebenarnya.

"Ini semua salah Saya. Karena Saya yang meminta Tuan Lucas untuk mendonorkan darahnya untuk Rezi waktu itu. Tetapi, sebenarnya yang selama ini yang rajin donor darah di Inggris yang suka nyumbang darah adalah Tuan Muda Galih. Itu juga dari kemampuan Tuan Muda Galih sendiri, tanpa ada paksaan. Dia membaca berita hari di mana dia baru kembali bertugas selama di markas mafia. Lalu, melihat berita jika rumah sakit Royal Garden Indonesia membutuhkan darah langka. Tanpa mengetahui siapa yang menerimanya Tuan Muda Galih dengan suka rela mau mendonorkan darahnya. Mungkin ini juga salah satu takdir Tuhan. Meskipun Anda dan Tuan berpisah tetapi Tuhan tak pernah memisahkan Anda dan keluarga Hosea,"ungkapan Elliot membuat Aisyah tercengang. Ternyata selama ini orang yang membantu dirinya adalah keluarga Hosea.

"Nyonya, Anda tahu. Tuan Lucas sedang kurang sehat, kemarin dokter menganjurkan Tuan Lucas untuk menjaga kesehatannya. Gegar otak yang Tuan Lucas alami bersifat berat atau parah. Hal itu tak mudah untuk disembuhkan, oleh karena itu seharusnya dia tak mendonorkan darahnya lagi kali ini untuk Rezi,"lanjut Elliot. Aisyah semakin syok. Ketika Aisyah ingin memberitahu Dokter Kevin. Ternyata Dokter Kevin juga baru saja keluar dari ruangan tersebut.

"Dok,"

"Kamu tak perlu khawatir, Aisyah. Semua baik-baik saja, Tuan Lucas telah melakukan yang terbaik untuk anaknya,"ujar Dokter Kevin. Aisyah hanya tersenyum kecut lalu menoleh ke arah Elliot.

"Aku akan melihatnya,"ucap Aisyah yang dimaksud adalah pergi untuk melihat Lucas jujur saja Aisyah khawatir dengan kondisi sang suami.

"Saya akan mengurus administrasinya,"ujar Elliot yang berlalu pergi. Tak lama datang Galih. Reza langsung menghampiri Galih. Sedangkan, Lucas dan Rezi dimasukan ke dalam ruangan yang berbeda.

"Reza di mana Bundamu?"Galih tak melihat adanya Aisyah di dalam ruangan Rezi.

"Sedang bersama dengan Daddy,"Galih hanya tersenyum mendengar jawaban dari Reza. Lalu, dia pun berniat untuk menjaga dua keponakannya di dalam ruangan inap.

Aisyah terus berjaga di samping ranjang Lucas. Ketika Aisyah masuk Lucas sudah tertidur mungkin karena kecapekan setelah liburan satu Minggu yang lalu. Sehingga Aisyah mengurungkan niatnya untuk membangunkan sang suami.