Kembar Genius Milik Mantan Mafia
Rumah sakit Royal Garden. Rumah sakit terbesar di kota Jakarta, di sanalah Rezi dirawat. Aisyah, sudah terbiasa dengan rumah sakit itu di mana setiap kali dia harus membawa Rezi untuk melakukan transfusi darah.
"Anak Bunda pasti kuat,"ucap Aisyah, yang menemani Rezi saat ini dan sesekali mengusap kepala Rezi untuk mengalihkan perhatian sang anak. Dari selang dapat dilihat cairan darah yang mengalir menuju pergelangan tangan Rezi.
Sementara Rezi berbaring di atas ranjang pasien, di sisi lain ada Reza yang saat ini sibuk dengan iPad di tangannya. Reza sesekali memeriksa pekerjaan Aisyah, yang mungkin bisa saja terjadi kesalahan setiap membuat laporan.
"Semua bagus, tak ada yang perlu Bunda khawatirkan, malah Reza yakin kerja sama ini akan diterima dengan baik oleh perusahaan asing itu,"Reza berkata, sembari mematikan iPad itu tanpa melihat nama dari pemilik perusahaan yang akan opening hari ini.
Di tempat lain, lebih tepatnya di perusahaan Hosea Properti dan Real Estate. Seorang pria dengan jas hitam pekat serta kaca mata hitam, turun dari mobil Alphard putih, dengan dijaga ketat oleh beberapa orang kepercayaannya.
Beberapa awak media datang untuk mewawancarai pria tersebut. Bahkan, ada yang sibuk mengambil beberapa foto miliknya. Tetapi, sang asisten tak membiarkan siapapun mendekati pria itu, apalagi seorang wanita tak diperbolehkan untuk mendekat.
"Tuan, semua para investor dan beberapa perwakilan dari perusahaan lain telah tiba di tempat. Tetapi, hanya satu yang belum memberikan proposal kerja sama, yaitu dari PT. Angkasa grup."Elliot membacakan semua informasi dari iPad-nya yang terhubung dengan staf resepsionis.
"Kita langsung memulai rapat di ruangan meeting, yang telat biarkan saja!"Lucas berkata tanpa mau tahu apa alasan orang datang terlambat.
Aisyah sudah menitipkan Rezi kepada Reza. Aisyah juga menitipkan Rezi kepada teman lamanya yaitu Dokter Kevin, yang sejak awal membantu Rezi mencarikan pendonor darah dengan tipe yang langka itu.
Aisyah baru saja tiba gedung perusahaan Hosea. Aisyah merasakan nama perusahaan itu tak asing dengannya. Terlebih lagi, kedua anaknya memiliki nama belakang yang sama dengan perusahaan tersebut.
"Ini hanya kebetulan,"Aisyah berkata dan langsung berjalan ke arah resepsionis.
"Selamat datang. Ada yang bisa kami bantu?"seorang staf wanita memakai baju formal berdiri menyambut kedatangan Aisyah dengan ramah. Wanita yang berhijab dan berpenampilan cukup elegan tak sedikit menarik perhatian orang lain.
"Saya perwakilan dari perusahaan PT. Angkasa Grup, apa rapatnya sudah dimulai?"
"Anda bisa langsung ke lantai lima. Rapat akan dimulai dalam waktu 10 menit lagi,"
"Baik, Terima kasih."
Setelah kepergian Aisyah menuju lantai lima perusahaan. Staf tersebut mengirim informasi kepada Elliot, sehingga pria ini menunggu Aisyah di depan ruangan meeting.
Dari jauh, Elliot sudah melihat kedatangan Aisyah. Elliot langsung menegur Aisyah.
"Mohon maaf, Nona. Kami tidak bisa menerima seorang wanita ikut rapat bersama dengan kami. Jika Anda mau, Anda bisa menggantikannya dengan orang lain selagi masih ada waktu,"ujar Elliot. Hal itu, membuat Aisyah tercengang. Pertama kali dirinya ditolak untuk mengikut rapat antar perusahaan.
"Kenapa tidak bisa? Apakah seorang wanita tak bisa berada dalam ruangan meeting? Tidak bisakah jangan hanya melihat dari gendernya saja. Tetapi, lihatlah dari kinerja dia bekerja, saya takkan mengecewakan perusahaan Anda!"Aisyah berkata dengan tegas, hal itu membuat Elliot ingin memberi kesempatan. Tetapi, sang CEO tidak akan menerima hal itu terjadi.
Namun, ditengah perdebatan mereka ternyata sudah menarik perhatian pria itu sejak lama, sehingga dia memutuskan untuk melihatnya sendiri.
"Apa yang terjadi?"Pria itu bertanya, Elliot dan Aisyah sama-sama menoleh ke arah pintu ruangan di mana sang CEO berada. Pandangan Aisyah dan pria itu bertemu yang membuat netra Aisyah melebar sempurna. Bagaimana tidak, pria itu sangat mirip dengan orang di masa lalunya.
"Lu-Lucas?"Aisyah terbata saat menyebut nama pria itu.
"Iya, benar. Ini Tuan Lucas,"sambung Elliot, Aisyah melirik ke arah Elliot pria itu tersenyum tipis.
"Biarkan dia masuk! Jangan menunda dan membuang waktu saya!"Lucas berkata dengan dingin dan kembali masuk ke dalam ruangan rapat. Sedangkan Elliot malah tercengang mendengar penuturan Lucas yang membiarkan Aisyah untuk bergabung dengan dapat. Aisyah yang masih membatu ditempat segera dikejutkan oleh Elliot dan menyuruhnya untuk masuk.
Aisyah menempatkan kursi paling ujung, di mana posisi kursi tersebut berhadapan dengan tempat duduk Lucas, sehingga Aisyah memiliki kesempatan yang banyak untuk melihat pria yang sangat mirip dengan mantan suaminya.
Aisyah sempat termenung beberapa kali, sehingga Lucas menatapnya dengan dingin karena Aisyah tak fokus pada pembahasan materi yang diberikan oleh Elliot pada waktu rapat berlangsung.
"Untuk hari ini, Tuan Lucas akan menerima sekitar 10 perusahaan untuk bekerja sama. Jadi, tak semuanya bisa mengambil kesempatan itu, yang hadir pada rapat pagi ini sekitar 25 orang. Kami hanya memilih perusahaan yang paling unggul di antara perusahaan yang ikut pada rapat pagi ini,"ucap Elliot, yang memimpin rapat. Sedangkan, Lucas hanya menikmatinya saja seperti biasa.
"Baiklah, tinggalkan proposal perusahan Anda di atas meja, kalian semua boleh pergi!"lanjut Elliot, terlihat beberapa perwakilan perusahaan ada yang CEO ataupun staf manager yang datang pada rapat itu. Semua orang keluar, tetapi tidak dengan Aisyah. Wanita ini mengambil tasnya lalu berjalan ke arah kursi Elliot dan Lucas duduk.
"Nona, ada yang bisa saya bantu?"Elliot bertanya, ketika Aisyah mendekat, karena Elliot tak ingin Aisyah lebih dekat lagi dengan tempat duduk Lucas.
"Saya ingin berbicara dengan Tuan Lucas,"ucap Aisyah menekan kata 'Tuan'.
"Maaf, jika perlu sesuatu Anda bisa bicarakan dengan saya. Karena, Tuan Lucas tak menerima pembahasan diluar pekerjaan,"ujar Elliot. Aisyah melirik ke arah Lucas dan menatap pria itu yang duduk terdiam dengan raut wajah yang begitu dingin. Seakan menganggap di dalam ruangan itu tak ada Aisyah.
Aisyah terus memperhatikan pria itu, dia sangat yakin kalau Lucas adalah pria yang sama. Pria yang menjadi suaminya pada enam tahun yang lalu.
"Nona, silakan tinggalkan pesan! Tuan Lucas waktunya terlalu sibuk, tak bisa menemani Anda mengobrol,"Elliot masih berusaha untuk menolak Aisyah dengan halus. Tetapi, perasaan Aisyah terhadap Lucas sangat kuat, sehingga dia tak dapat menahan diri jika tak mendengar apapun dari mulut Lucas.
Lucas sendiri sejak dari tadi tak menoleh sedikitpun ke arah Aisyah, meskipun hanya sekilas, dia benar-benar mengabaikan wanita itu.
"Apa Tuan Lucas alergi terhadap wanita?"
Lucas dan Elliot sama-sama terkejut. Bahkan, kini Lucas menoleh ke arah Aisyah dan menatap wanita itu dengan tajam.
Hallo, Guys ini karya baru Mak Aisyah ya, yuk mampir ke sini jangan tabung bab ya ♥️kita up tiap hari...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
2024-09-27
0
Firman Firman
lnjut
2024-04-15
0
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak Lucas yg kedua kali
2024-03-08
2