STARLLETA ZOYA QIRANI, Atau biasa di panggil Zoya. Seorang gadis yatim piatu yang meninggal setelah di khianati oleh kekasih dan wanita yang ia sebut sahabat dan di bunuh oleh kedua orang yang paling ia percayai.
Di akhir hidupnya ia menyesali semuanya dan jika ada kesempatan kedua, ia ingin mengubah dan memperbaiki kehidupannya yang dulu.
Ternyata Tuhan masih memberikan ia kesempatan. Ia mendapatkan sebuah sistem untuk kembali mengulang masa lalu. Hanya saja sebelum itu, ia harus menjalani misi dan mengumpulkan point agar bisa kembali mengulang kehidupannya. Dengan cara menyelesaikan misi di dunia Novel dan ia juga mendapatkan skill dan juga kekayaan dari misinya tersebut...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi kedua - Jessi 2
Jessi mengerjapkan matanya saat sinar matahari sudah menerobos masuk ke dalam kamarnya, yang kini tirainya kini sudah di buka oleh Bibi Jung.
"Nona kecil, Ayo bangun! Matahari sudah semakin tinggi, tuan dan nyonya sudah nunggu non di bawah biar sarapan bareng" ucap Bibi Jung lembut
"Hooaammm, pagi bibi Jung... Jam berapa sekarang bi?" sapa Jessi saat kesadaran nya sudah kembali
"Jam 8 nona" ucap Bibi Jung.
Jessi membuka matanya terkejut karena terlambat bangun dan langsung pergi ke kamar mandi. Sebenarnya di Korea jam 8 itu masih pagi, karena matahari terbit saja hampir setengah tujuh.
Setengah sembilan Jessi sudah siap dengan pakaian casual, ia terlihat sangat cantik dengan penampilan sederhana nya. Ia berencana akan pergi ke belanja di mall, ia ingin membeli pakaian untuk ia kerja dan juga membeli mobil untuk dirinya sendiri biar tidak ribet kalau kemana-mana.
"Pagi Eomma, Appa..." sapa Jessi mencium pipi kedua orang tuanya yang tengah duduk di tempat makan.
"Pagi sayang" jawab Luna
"Pagi sayang, gimana tidurnya? Capek ya?" ucap Hendrik
"Iya capek, mungkin karena Jetlag dari Paris ke sini hampir 15 jam, jadi sekalinya bobo lama deh tidurnya. Maaf ya Eomma, Appa" ucap Jessi merasa tidak enak karena telat bangun.
"Nggak apa-apa sayang, kami maklum kamu kecapean. Kamu mau sarapan roti, pake selai apa?" tanya Luna yang sudah siap mengambil roti yang sudah di panggang.
"Coklat aja" ucap Jessi
"Makasih Eomma cantikku" ucap Jessi saat Luna menyodorkan roti yang sudah di isi selai coklat sesuai keinginan sang putri tercinta.
"Abis ini kamu mau kemana sayang?" tanya Luna.
"Ke mall, mau beli baju buat besok magang di kantor, sama beli mobil baru" ucap Jessi
"Kenapa nggak pake mobil yang di garasi aja, kamu bisa tinggal pilih yang kamu suka" ucap Hendrik
"No, aku mau beli sendiri aja biar sesuai selera ku" ucap Jessi
"Sayang kalau kredit, kalau mau beli yang baru nih pake kartu Appa. Beli yang kamu mau" ucap Hendrik.
"Kan yang mau beli aku Appa, jadi biar pake uang aku aja. Nggak usah khawatir, Jessi punya uang kok dan nggak bakalan beli kredit" ucap Jessi
"Kamu mau beli yang murah? Sayang kamu ini anak Hendrik Kim dan pewaris JK Group. Kamu pantas mendapatkan fasilitas mewah dari Appa, ini hak kamu. Jangan dengerin ucapan orang lain yang mengatakan kamu hanya bisa memanfaatkan fasilitas dari orang tua, karena itu sudah hak kamu sejak lahir" ucap Hendrik.
Jessi paham ucapan Hendrik, ia juga sangat tahu siapa orang yang mengoloknya demikian saat dulu ia membawa mobil mewah yang di hadiahkan hendrik padanya. Karena cintanya pada orang itu dan tidak ingin di nilai buruk olehnya, Jessi rela tidak lagi mengendari mobil mewah dan barang-barang bermerk. Ia ingin terlihat sederhana di depan laki-laki yang ia puja itu. Namun justru terlihat norak dengan dandanan yang berlebihan.
Namun tentu saja kedua orang tua Jessi tidak tahu yang mengatakan itu adalah Arhirm Kapau mereka tahu, mereka tidak akan mengizinkan anak gadis mereka bertunangan dengannya.
Tentu Jessi yang sekarang berbeda, ia akan Melakukan apapun yang ia inginkan. Termasuk membeli atau memakai apapun yang ia inginkan selagi ia mampu bergaya sesuai dompetnya.
"Appa, Jessi ngerti. Makasih Appa udah kasih semua perhatian dan memberikan apapun yang Jessi mau selama ini. Tapi sekarang Jessi sudah menghasilkan uang sendiri saat Jessi di Paris. Jessi punya uang sendiri yang bisa Jessi pakai. Lebih baik uang Appa, Appa simpan aja" ucap Jessi
"Kamu menghasilkan uang sendiri?" Tanya Hendrik terkejut
"Iya Appa, uang saku yang Appa kirim buat Jessi tiap bulan, Jessi pakai untuk berinvestasi dan bermain saham. Sekarang uang Jessi udah banyak, jadi kalau Appa butuh uang, Appa bisa memintanya dari Jessi" ucap Jessi
"Wah, Eomma nggak nyangka kamu kepikiran sampai bermain saham. Memang berapa banyak yang sudah kamu hasilkan sayang?" tanya Luna penasaran.
Sejujurnya ia tidak peduli berapa banyak yang di hasilkan Jessi, hanya saja ia merasa bangga jika anaknya kini sudah berpikir dewasa dan tidak lagi menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting.
Seperti mengirimkan banyak barang mewah untuk Arthur atau membayar mahal orang untuk mengawasi Arthur dan lainnya yang berhubungan dengan Arthur.
"Sekarang sih baru 60 Miliar won, aku masih memutar uangnya dan pasti akan semakin besar nantinya" ucap Jessi ringan.
Sebenarnya uangnya hanya kurang lebih 14 miliar won atau setara 160 miliar rupiah. Namun ia akan melipat gandakan uang itu, pasalnya ia butuh untuk menyokong perusahaan ayahnya agar tetap berdiri nanti.
JK Group adalah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang perhotelan dan juga properti. Total penghasilan bersih perusahaan pertahun adalah 100 miliar Won, dengan total aset kepemilikan keluarga kim lebih dari 300 miliar won.
"60 Miliar Won? Kamu bercanda sayang" ucap Hendrik dan Luna terkejut.
"Nggak, Jessi serius. Itu semua uang yang ada di rekening Jessi, belum lagi uang yang udah Jessi investasikan di pasar saham dan beberapa perusahaan di Prancis" ucap Jessi dengan santai melanjutkan memasukan roti ke mulutnya.
Kedua orang tua Jessi hanya saling berpandangan lalu menatap Jessi takjub.
"Kamu hebat nak, Appa bangga padamu. Tapi kamu harus berhati-hati saat bermain saham, kadang ada kalanya kita tidak beruntung Bahakan kehilangan semuanya" ucap Hendrik yang tahu bagaimana baik dan buruknya bermain saham.
Bukan hanya membuat orang kaya mendadak, tapi juga bisa membuat orang bangkrut mendadak. Pasar saham hanya bisa di lakukan oleh orang yang sudah ahli dan bisa melihat indeks naik turun dengan teliti dan tidak bisa di lakukan secara gegabah.
"Appa tenang aja, Jessi paham apa yang harus Jessi lakuin. Oh iya, Appa boleh Jessi mengatakan sesuatu?" ucap Jessi
"Tentu sayang, ada apa?" tanya Hendrik
"Jangan percayakan semua keuangan pada orang lain, lebih baik Appa menyimpan uang perusahaan di tempat yang aman. Cek secara berkala laporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan fatal dan hal-hal yang tidak di inginkan nantinya" ucap Jessi.
"Appa akan melakukannya, kamu tenang saja" ucap Hendrik tersenyum, namun dalam hati ia merasa bingung dan terkejut karena perkataan sang putri.
Ia seperti di ingatkan kalau belakangan ini ia memang jarang sekali mengecek laporan keuangan di perusahaannya.
"Eomma, hari ini nggak ada acara kan?" tanya Jessi
"Nggak, kenapa sayang, mau Eomma temani belanja?" tanya Luna
Jessi mengangguk dengan cepat dan wajah yang berbinar membuat kedua orang tuanya terkekeh.
....
Jessi dan Luna kini tengah menikmati waktu di mall besar milik keluarga Arthur. Jessi membeli pakaian kerja branded, ia tidak peduli soal harga. Justru ia akan dengan senang hati mengeluarkan uang banyak agar feedback yang ia hasilkan sangat besar pula.
Ia juga membelikan pakaian dan lainnya untuk Eomma tercinta. Tentu saja Luna merasa senang, bukan karena ia di belikan pakaian mahal dan tas branded yang ia inginkan selama ini.
Tapi karena kebersamaan bersama putri tercinta yang sudah lama keduanya tidak lakukan. Dulu saat Jessi belum pergi ke Paris pun, Jessi selalu sibuk mencari perhatian Arthur hingga tidak memiliki waktu untuk kedua orang tuanya. Namun kini Jessi akan mengutamakan keluarganya.
"Sayang, apa tidak apa-apa kita belanja segini banyak? Eomma sudah menghabiskan banyak uang kamu. Biar Eomma ganti uang kamu ya" ucap Luna merasa tidak enak pada putrinya. Apalagi ia menghabiskan uang hampir satu miliar Won hanya untuk berbelanja.
"Nggak perlu Eomma, Jessi yang mau membelikan Eomma semuanya. Justru ini tidak seberapa di banding apa yang sudah Eomma berikan pada Jessi. Terima ya" ucap Jessi tersenyum.
"Sayang, kamu berubah menjadi dewasa dan sangat manis. Terimakasih mama suka semuanya, tetaplah menjadi putri Eomma yang manis" ucap Luna memeluk putri tercintanya itu dengan terharu.
"Jangan pikirkan soal uang, di masa depan jangan sungkan meminta apapun dari Jessi. Selagi Jessi mampu, Jessi akan memberikan semuanya untuk kalian" ucap Jessi bersungguh-sungguh
Keduanya pun melanjutkan acara belanja mereka dan kini keduanya sudah berada di salah satu showroom mobil mewah di daerah pusat Seoul.
Kedatangan keduanya di sambut hangat oleh manager yang memang sudah mengenal Luna sebagai istri dari salah satu pengusaha besar di Seoul.
"Selamat datang di Forza motors, nyonya dan nona Kim. Ada yang bisa saya bantu?" sambut manager bernama Choi Min Yo
"Putriku ingin membeli mobil, layani dengan baik tuan Choi" ucap Luna
"Silahkan nona Kim, kebetulan kami memiliki banyak koleksi terbaru dan lama di showroom kami" ucap Choi Min Yo memperkenalkan beberapa mobil yang ada di showroom.
Jessi melihat mobil yang membuatnya langsung jatuh hati saat pertama melihatnya. Itu adalah Ferarri 599 SA, berwarna merah. Di bandrol dengan harga 1,6 juta dolar AS (Rp.25 miliar).
"Saya ambil yang ini saja tuan Choi, bisakah saya membawanya langsung hari ini?" tanya Jessi
"Tentu bisa jika berkas-berkasnya sudah di lengkapi dan juga uangnya sudah masuk minimal setengah dari harganya" ucap Choi Min
"Ini tolong, Gesek penuh dan lebihkan lima juta won untuk tips anda tuan Choi" ucap Jessi.
Hal itu tentu saja membuat Choi min terkejut, karena selain pembayaran penuh ia juga mendapat tips yang sangat banyak. Begitu pula dengan Luna yang sama-sama terkejut saat putrinya benar-benar membeli secara cash.
Akhirnya transaksi pun berhasil dan hari itu juga Jessi bersama Luna keluar dari showroom menggunakan mobil baru.
[Ding....]
[Terdeteksi, nona hari ini sudah menghabiskan uang 37.000.000.000 (Di konversi dalam rupiah) ]
[Selamat mendapatkan bonus rabat 10x. Sebanyak 370.000.000.000]
[Hadiah sudah berhasil masuk ke akun rekening bank anda]
Jessi tersenyum saat melihat saldonya kembali bertambah, kini ia sudah memiliki uang hampir setengah triliun (rupiah). Jadi ia sudah tidak perlu khawatir akan membantu perusahaan orang tuanya yang masih memiliki kemungkinan mengalami kebangkrutan.
Meskipun itu masih sangat kurang, tapi selain uang, Jessi juga bisa membantu menangkap pelaku penggelapan itu. Namun tidak ada salahnya ia mengantisipasi, kemungkinan banyak uang yang sudah mengalir keluar dan sulit menutupi kerugian.
...•••••••...
penasaran pasti lucu bingittt🥺🥺