NovelToon NovelToon
Kitab Emas Warisan Kake

Kitab Emas Warisan Kake

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyelamat
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: ijo.lumut

Aray pemuda 18 tahun yang hanya tinggal dengan nenek nya sejak kecil selalu hidup dalam kemiskinan.
Setelah sang kake meninggal.Dan hanya meninggalkan sebuah kitab yang ber sampul warna emas sehari sebelum meninggal sang kake menitipkan ke sang nenek agar kelak setelah dia meninggal dunia buku tersebut di berikan ke arya.

Simak kelanjutan nya.dan mohon maaf apa bila dalam kata kata masih banyak kekurangan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ijo.lumut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asal usul Arya

Kampung kedung asem kampung kecil penuh misteri yang masih belum terungkap semua misteri yang ada di kampung tersebut sejarah yang terpendam di kampung itu hanya segelintir orang orang terdahulu yang paham akan silsilah dan sejarah sesungguhnya tentang kampung kedung asem itu.

 Pak apakah hari ini kita akan ke hutan lagi.!"

Ucap wanita setengah baya yang bernama aminah yang biasa di sapa dengan mbok minah pada suami nya pak atam." Umur mereka hanya selisih dua tahunan pak atam yang sekarang sudah 52 tahun masih terlihat segar bugar tak terpengaruh oleh usia senjanya itu."

 Iya bu semoga kita mendapatkan banyak kayu bakar untuk memenuhi pesanan juragan katmo ya bu.!" Jawab pak atam sembari tangan nya meletakan tembakau di kulit daun aren untuk di jadikan roko yang biasa iya hisap." Iya pak untung saja juragan katmo itu masih percaya sama kita berdua ya pak.!" Pasangan lansia itu terus berbicara sampai bu minah selesai mempersiapkan perbekalan mereka berdua.

Ayo bu biar tidak terlalu siang ke hutan nya." Ucap pak atam pada istri nya dan dia meraih buntelan yang berisi bekal mereka saat berada di hutan nati.!"

 Pagi itu kabut tipis masih menyelimuti kampung tersebut padahal waktu sudah menunjukan jam 05:49 pagi.' Tapi bagi pak atam dan juga bu Aminah itu bukan lah halangan yang berarti walau usia mereka berdua telah memasuki usia senja tapi penglihatan mereka masih sangat tajam langkah kaki keduanya masih begitu ringan menyusuri jalan setapak yang mengarah ke hutan.

 Pagi pak atam mbok minah." Apakah Pak atam dan mbok minah mau ke hutan!." Sapa dan Tanya salah satu warga saat bertemu dengan pak atam dan bu aminah di persimpangan jalan."

   "Eh iya pak Danang," Biasa kita mau nyari kayu bakar ya syukur syukur dapet ayam hutan juga pak.!"

Mari pak kita takut keburu siang ke hutan nya pak." Pamit pak atam dengan warga yang menegur nya tadi," Perlahan pasangan itu mulai mejauhi kampung tempat tinggal mereka berdua menuju hutan yang biasa mereka datangi guna mencari kayu bakar ataupun yang ada di hutan salah satu nya ayam hutan yang biasa mereka tangkap." Setelah hampir satu jam kemudian mereka sampai di pinggir hutan yang masih asri pohon pohon besar yang menjulang tinggi terlihat seperti sebuah pilar pilar keseimbangan hutan itu."

 Pak kita istirahat dulu ya.!" Pinta bu aminah langsung mendarat kan pantat nya di salah satu dahan pohon besar yang tergeletak di pinggiran hutan itu.!"

   Iya bu tak terasa ya bu kita berdua ini sudah semakin tua dulu kita berjalan dari kampung ke hutan ini tak memerlukan istirahat sama sekali ya bu.!" Timpal pak atam pada istri nya dan ikut mendaratkan pantat nya di samping istri nya." Iya pak tak terasa usia kita ini semakin tua tapi kita berdua tak memiliki satu pun seorang putra ya pak.!" Tutur bu aminah dengan mata yang mulai berkaca-kaca hati nya merasakan rasa sedih karena sampai setua ini belum juga di karuniai anak.!"

 Iya bu mungkin kita berdua memang di takdirkan hidup hanya berdua saja bu.!" Kedua jempol pak atam mengusap air mata yang membasahi pipi sang istri hati nya seakan tertusuk sebuah duri yang menyakitkan saat melihat air mata sang istri membasahi kedua pipinya itu.!"

  Setelah cukup beristirahat perlahan langkah mereka pun mulai memasuki hutan tersebut dan satu persatu mulai mengumpulkan kayu yang terlihat banyak tergeletak tak ada yang mengambil nya selama hampir tiga minggu itu selain pasangan yang sekarang memungut nya.

 Owek Owek Owek.!"

 Disaat kedua pasangan itu mengumpulkan potongan kayu bakar dan ranting pohon," Telinga kedua nya sayup sayup mendengar suara tangisan bayi begitu nyaring nya di tengah keheningan hutan.

Pak apakah bapak mendengar nya pak.!" Bu aminah berjalan tergopoh-gopoh menghampiri suami nya dan menanyakan apakah dia juga mendengar nya.!" Iya bu suara tangisan bayi itu datang nya dari arah barat bu.!" Balas pak atam mengangguk ringan."

  Iya pak apakah kita harus memeriksa nya pak takut nya ada anak yang tersesat saat main pak.!" Ucap bu aminah wajah nya menunjukan kecemasan saat mengajak suaminya agar cepat memeriksa kondisi di arah barat itu." Ya sudah kalau begitu biar bapak memeriksa nya bu.!"

Aku ikut pak.!" Bu aminah tak mau di tinggal," Mereka pun berjalan ke arah barat untuk melihat nya apakah itu tangisan dari seorang bayi atau hanya lah pendengaran nya saja yang salah."

Owek Owek Owek.!"

Terlihat sebuah wadah keranjang anyaman rotan tergeletak di atas sebuah batang kayu pohon besar yang roboh."

 Pak suara tangisan itu seperti nya datang dari wadah itu pak.!" Ucap bu aminah jari nya menunjuk ke arah wadah keranjang rotan yang iya lihat itu," bu aminah pun cepat berjalan ke arah wadah itu dan memeriksa isi dalam wadah tersebut seketika itu wajah nya berubah kaget dan penuh tanda tanya.?"

 Pak Ini bayi pak.!"

Suara Bu aminah pun setengah menjerit dan kedua tangan yang gemetar penuh kerinduan akan kehadiran buah hati yang selama ini selalu iya nantikan samapi usia mereka memasuki usia senja itu," Bu aminah tanpa banyak bicara lagi perlahan mengangkat bayi tersebut bu aminah tak lagi memperdulikan sekitar nya iya langsung duduk setelah bayi tersebut ada dalam gendongan nya."

  Siapa yang meletakan bayi ini ya bu.!"

Tanya sang suami sembari menghampiri istri nya yang kini sedang mengendong bayi dan duduk bersimpuh menimang bayi yang mulai tenang dari tangis nya.!"

 Seperti nya ini memang sengaja di letakkan nya di sini pak coba lihat ini baju baju nya dan juga susu nya juga sudah tersedia di sini pak.!" Bu aminah memperlihatkan apa yang iya sebutkan pada suami nya."

 Iya bu dan ini ada surat dan juga ada sebuah kitab warna emas bu." Pak atam pun meraih sebuah kitab warna emas itu dan membuka sepucuk surat yang ada di dalam wadah itu dan membaca nya.!"

  Siapa pun yang menemukan bayi ini tolong rawat dan besarkan dia anggap bayi ini sebagai anak kalian sendri karena bayi ini sudah tak memiliki kedua orang tua dan aku orang terahir yang tak memiliki kesempatan untuk merawat dan membesarkan nya aku ucapakan terimakasih pada siapa pun yang menemukan nya.!" "Yunita."

 Pak lihat ada seorang wanita di sana pak.!"

Saat pak atam membaca surat itu suara sang istri mengejutkan nya dia langsung menoleh ke arah yang di tunjuk oleh istri nya itu."

Sepertinya itu ibu dari bayi ini bu." Ujar sang suami dan melangkah ke arah wanita yang tergeletak penuh luka dan darah tak jauh dari tempat penemuan bayi tersebut."

  Bu sebaik nya ibu cepat kembali ke kampung dan beri kabar pada pak RT darto agar membawa warga dan kita harus mengubur kan nya dengan layak jenazah wanita ini."

Iya pak bapak hati hati ya.!" Bu aminah pun mulai melangkahkan kakinya meninggalkan pak atam sendiri di tempat itu."

Setelah wanita yang bernama Yunita di kebumikan sebagai mana layak nya oleh warga kampung kedung asem." Semua warga dan juga pak RT sepakat agar bayi itu di rawat dan di besarkan kedua lansia itu yang memang sangat menginginkan kehadiran seorang anak itu."

   Pak seperti nya ini nama dari anak ini pak.!"

Bu aminah melihat nama yang ada di balik selimut itu."

ARYA

Seperti nya ini nama yang wanita itu inginkan bu." Balas pak atam setelah melihat sebuah kertas di balik selimut itu

Berarti bayi ini laki laki ya pak.?" Ucap Bu aminah yang memang belum sempat mengetahui jenis kelamin dari bayi tersebut.

Ya sudah bu kita beri nama arya saja ya bu sesuai apa yang kita temukan bu." Dengan antusias nya dan rasa bahagia menyelimuti hati kedua lansia itu karena kehadiran bayi lelaki itu dan menemukan sebuah nama karena sudah ada di balik selimut itu."

"Di namakan nya lah nama itu pada bayi laki-laki itu."

" ARYA."

1
Urang sunda
Mantap, di lanjut
ijo.lumut: haturnuhun dukungan na 🙏🙏😥
total 1 replies
Was pray
arya ntar lama2 jadi playboy nih...
Sudarman
bagus
ijo.lumut: terimakasih ka
total 1 replies
Hendrik
cukup menarik /Good//Good//Good/
ijo.lumut: Terimakasih ka...atas support nya.. beritahu kekurangan dalam cerita ini ya ka🙏🙏
total 1 replies
Priyanto
Buruk
ijo.lumut: Terimakasih atas ketitik nya Maaf masih pemula
total 1 replies
Priyanto
Kecewa
Fatkhur Kevin
lanjut thor
ijo.lumut: Siap ka tapi maaf belum bisa up bab berikutnya ka
total 1 replies
__NathalyLg
Thor, aku butuh fix dari obat ketagihan ceritamu! 🤤
ijo.lumut: Siap ka. Mohon beri tahu dimana kekurangannya ka,🙏 terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!