NovelToon NovelToon
TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS

TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Tamat / Fantasi Timur / Spiritual / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:647.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Y. Septra

Terdapat tiga tingkatan dunia yang berada di alam semesta ini, yaitu :

-The Heavens (Alam Surga).

-The Mortal Realm (Alam Bumi).

-The Earth (Alam Fana).

The Mortal Realm (Alam Bumi)

Terdapat banyak para Kultivator hebat yang menguasai tempat tersebut, yang di mana yang terkuat lah yang berkuasa yang lemah di tindas dan bahkan nyawa nya juga tidak di hargai.

Di mana terdapat seorang pemuda sampah yang tidak bisa ber-Kultivasi dari Keluarga Bangsawan yang telah terlupakan. Di mana ia mempunyai keinginan yang kuat demi membalas kan dendam orang tuanya.

Bagaimana kah petualangan pemuda tersebut dalam membangkitkan Kultivasinya dan memalaskan dendam orang tuanya.

Baca cerita lengkapnya di Novel TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch- 33. Zhang Wen.

Ch- 33. Zhang Wen.

Setelah itu Yu Xuan kemudian menghampiri Zhang Wen lalu membantu nya untuk berdiri, Yu Xuan sebenarnya tidak ingin terlibat lebih jauh, akan tetapi karena Zhang Wen telah membantu nya secara tidak langsung, pada akhir nya Yu Xuan mambantu Zhang Wen dan memapah nya kemudian pergi dari tempat tersebut.

"Dimana rumahmu?". Tanya Yu Xuan.

"Di ujung sana". Jawab Zhang Wen menunjuk ke ujung wilayah kota Zhimo.

Yu Xuan merasa sedikit kebingungan, karena seingatnya, di ujung wilayah kota Zhimo sama sekali tidak ada bangunan yang menjadi tempat tinggal, di sana hanya ada sebuah gubuk tua kecil yang terlihat sudah tidak berpenghuni.

Meskipun begitu, Yu Xuan tidak ingin berta nya lebih jauh lagi, lagipula itu semua bukan lah urusan nya, dan jika bukan karena Zhang Wen membantu nya maka Yu Xuan juga tidak ingin berbuat seperti ini dan membantu Zhang Wen.

Setelah berjalan cukup lama, akhir nya mereka berdua sampai di ujung wilayah kota Zhimo, dan benar saja di sana hanya ada sebuah gubuk tua yang terlihat sudah tak layak huni, Yu Xuan merasa ingin sekali bertanya tetapi dia tidak ingin menyinggung perasaan Zhang Wen.

"Terima kasih, ini adalah rumahku". Ucap Zhang Wen.

"Jangan di pikirkan, kalau begitu aku pergi". Ucap Yu Xuan

"Tunggu, rumah ku memang tidak bagus dan mungkin tak terlihat Layak huni, akan tetapi ibuku selalu berkata jika ada tamu yang datang maka harus mengundang nya masuk ke rumah". Ucap Zhang Wen sambil tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu aku akan turuti keinginanmu". Ucap Yu Xuan kemudian mengikuti Zhang Wen masuk ke dalam.

"Ibu aku pulang". Ucap Zhang Wen.

Beberapa saat kemudian seorang perempuan paruh baya keluar dari dalam rumah tersebut, Yu Xuan cukup terkejut ketika melihat keadaan perempuan itu, tubuhnya terlihat sangat kurus dan wajahnya juga terlihat sangat pucat, hanya dengan melihat saja Yu Xuan sudah mengetahui bahwa perempuan itu sedang sakit keras.

"Bu dia adalah tuan muda dari keluarga Yu, tuan muda Yu Xuan". Jawab Zhang Wen kemudian memperkenal kan Yu Xuan pada ibunya.

"Tu-tuan muda, ma-maaf tuan muda kami tidak bisa menyambut mu dengan hormat". Ucap ibu Zhang Wen.

"Tidak apa-apa, sebaik nya anda istirahat saja". Jawab Yu Xuan

"Baiklah, Wen'er temani tuan muda dan jangan membuat masalah". Ucap ibu Zhang Wen kemudian ia pergi masuk kembali ke dalam.

Setelah ibunya masuk kedalam rumah, Zhang Wen tiba-tiba saja bercerita kepada Yu Xuan bahwa sebenar nya tujuan nya untuk ikut turnamen adalah karena hadiah yang di tawarkan sangat besar, jika dia menang maka dia akan bisa mendapatkan uang untuk menyembuhkan penyakit ibu nya.

Zhang Wen juga mencerita kan bahwa sejak ibu nya sakit, dialah yang menjadi tulang punggung keluarga, karena ayah nya sudah sejak lama meninggal , Zhang Wen juga mengata kan bahwa sejak awal dia tidak ingin ikut turnamen, bagi nya dengan menjadi seorang kultivator saja sudah membuat nya sangat bersyukur, namun setelah mendengar hadiah yang di tawarkan, dia merasa tertarik dan ingin memenang kan turnamen tersebut untuk mengobati ibu nya.

Meskipun Yu Xuan terlihat seperti tidak peduli dan acuh dengan cerita Zhang Wen, akan tetapi Yu Xuan merasa sangat prihatin dengan keadaan Zhang Wen dan Ibu nya, terlebih lagi keadaan ibu Zhang Wen sedang tidak sehat dan tempat tinggal mereka sungguh sangat tidak layak untuk di tinggali oleh orang yang sedang sakit.

"Jika kau ingin membantu ibumu, kenapa kau malah membantu ku, dan sekarang kau mungkin akan dapat masalah karena itu". Ucap Yu Xuan.

"Entahlah, aku hanya tidak suka dengan perlakuan mereka, meskipun aku tidak mempunyai apa-apa tetapi aku tidak akan berbuat hal-hal yang buruk yang mungkin bisa dapat membuat ibuku menjadi khawatir". Ucap Zhang Wen.

"Terserah kau saja, sekarang istirahat lah besok turnamen nya akan di lanjutkan dan kau harus segera pulih". Ucap Yu Xuan kemudian Yu Xuan pergi dari sana.

Sebelum pergi meninggal kan Zhang Wen Yu Xuan sempat memberikan sebotol pill kepada Zhang Wen.

"Hahh, kenapa sifatnya seperti itu". Batin Zhang Wen lalu ia melihat pill yang diberikan oleh Yu Xuan kepada nya.

Setelah meninggal kan rumah Zhang Wen, Yu Xuan langsung kembali menuju ke penginapan nya, sepanjang perjalanan pulang Yu Xuan tidak bisa berhenti memikirkan keadaan keluarga Zhang Wen, entah kenapa rasanya hatinya tergerak untuk membantu Zhang Wen, lagi pula dia merasa sangat yakin bahwa masalah ini tidak akan selesai begitu saja.

**

Keesokan harinya, orang-orang kembali berbondong-bondong mendatangi keluarga Hui, sebab mereka masih ingin menyaksikan turnamen kultivator muda yang telah masuk ke babak ketiga.

Akan tetapi turnamen hari ini terlihat sangat berbeda, karena semua peserta yang lolos ke babak kedua semua nya berkumpul di atas arena nomor satu, selain itu entah kenapa penampilan mereka semua terlihat sangat buruk, karena tidak seorangpun dari mereka yang tidak babak belur.

"Ada apa dengan mereka semua, kenapa mereka semuanya babak belur?".

"Tunggu, aku baru menyadari bahwa di sana tidak ada si sampah".

Saat semua orang sedang bertanya-tanya tentang apa yang terjadi dengan para peserta, Hui Feng kemudian muncul naik ke atas arena dan menatap semua orang dengan tenang.

"Dengar kan aku semua nya, di saat kita semua meninggal kan arena turnamen kemarin, Yu Xuan malah menghajar para peserta dan membuat mereka semua mendapat kan cidera yang cukup serius, jadi dengan ini aku memutus kan bahwa Yu Xuan di diskualifikasi dari turnamen ini dan akan mendapat kan hukuman". Ucap Hui Feng.

"Itu tidak benar". Ucap Zhang Wen yang baru saja datang.

"Semua yang Tetua Feng katakan adalah kebohongan, yang sebenar nya adalah mereka yang ingin melumpuh kan Yu Xuan agar tidak bisa ikut lagi dalam turnamen ini, semua itu terjadi karena kau tetua Feng, kau mengatakan kepada kami bahwa kau akan memberika.."

"Berani-berani nya kau menghina dan memfitnah Tetua Feng akan aku habisi kau!". Ucap Hui Fang marah memotong ucapan Zhang Wen.

Kemudian Hui Fang mengeluarkan pedangnya dari cincin penyimpanan nya, setelah itu dia melesat dengan kecepatan tinggi untuk menyerang Zhang Wen, akan tetapi sebelum dia sampai di dekat Zhang Wen dan menyerang nya, langkah nya tiba-tiba terhenti karena merasa kan aura membunuh yang membuat semua orang yang ada di sana menjadi gemetaran.

Tidak ada seorangpun yang ada di tempat turnamen yang tidak merasakan kengerian ketika aura membunuh tersebut menerpa tubuh mereka, bahkan Ling Hangquan yang merupakan kultivator terkuat yang ada di sana saat itu juga merasakan sedikit kengerian bahkan sampai membuat tangan nya gemetaran.

"Si-siapa yang melepaskan aura membunuh sebesar ini" gumam Ling Hangquan.

Saat semua orang sedang larut dalam kengerian dan ketakutan yang luar biasa, Yu Xuan tiba-tiba muncul dan berjalan dengan santai ke arah arena pertarungan, semua orang bahkan Ling Hangquan sangat terkejut ketika menyadari bahwa aura membunuh yang sangat luar biasa tersebut berasal dari tubuh Yu Xuan.

"Sudah berapa banyak nyawa yang anak ini bunuh sampai aura membunuh nya begitu menakut kan dan begitu besar seperti ini". Ucap Ling Hangquan terkejut merasa kan aura membunuh milik Yu Xuan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
arief rachman
alur cerita mudah dipahami
Derajat
Reader juga sangat berterima kasih .... krn saya Ngefan pada Mcnya yg Acuh tak Acuh... ditunggu Kelanjutan Rilisnya
Stra_Rdr: terimakasih karena sudah support author selama ini, pastinya author akan lanjut sampe tamat hehe😁😁
total 1 replies
Derajat
Ditunggu seasen 2 tor 🙏 pastinya lebih seru...
Derajat
Semoga Qiao Ning berjodoh dg Ming Xuan
Ban Jar
makasih infonya
Stra_Rdr: siapp, ditunggu ya updatenya 😁
total 1 replies
Bariton Triono
Lumayan
Aurel
katanya burung phoenix api, sekarang malah bilang elang es? tolong diperhatikan dengan baik ya
Aurel
Luar biasa
Ki Prana Jiwo
dilanjutkan donggg,,, sampai masa bahagia
Gunawan Ahmad
mantap
Derajat
Yama dan Para Best ternyata takut dg Aura Sebuah Pedang 🤣🤣🤣
Derajat
Habisi saja Yama
Ndra Yoha
lanjutkan perjuangan mu thorr
utk novel yg terbaru untuk semua
Stra_Rdr: siapp, terimakasih ya atas supportnya😁
total 1 replies
Mazaiat Habib
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuutttkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa thoooooooooooooooooooorr... cincang iblis tuh,hhaahahahahahahahaah
Reza Aditiya
punya sumberdaya knpa MC ga nerobos ranah yg lebih tinggi padahal MC masih lemah
Ndra Yoha
lanjutkan perjuangan nya thorrrr. km akan menunggu kelanjutan nya
Reza Aditiya
MC nya terlalu lemah dan naif,udh lemah malah bawa beban Hadehhh jdi ga mood gw
Reza Aditiya: mana Kagak ada penjelasan tingkat kultivasi nya Aneh
total 1 replies
Derajat
Gas Pooool.... jangan kendor
Derajat
Habisi Yama dan jangan sampai Lepas... biar Dunia aman dari kekacauan Iblis
Derajat
Bantai sampai habis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!