Yang Qing Xia di bunuh secara kejam oleh ibu tiri dan kakak tirinya. Belum puas melihat kematian adiknya, sang kakak melempar tubuh Qing Xia ke sebuah hutan yang terkenal sebagai sarang serigala.
Sebuah jiwa dari alam lain tiba-tiba terbawa dan masuk ke dalam tubuh Qing Xia. Jiwa itu menyadari keberadaannya di dalam hutan dan saat ini dia di kelilingi oleh kawanan serigala yang sedang kelaparan.
"Haruskah ku bunuh kalian semua?"
"Wanita yang benar-benar menarik!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Win, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
Mendengar ucapan dari Han Ze Xin, Qing Xia langsung mengerutkan alis. "Kau gila ya?" tanyanya kepada laki-laki itu.
"Aku serius, jika kau menikah denganku, aku akan lebih mudah menjahilimu!" jawab laki-laki itu sambil tersenyum.
Han Ze Xin mendekatkan bibirnya ke bibir Qing Xia. Qing Xia segera menutup mulutnya dengan telapak tangan, "Hei Tabib cabul, jika kau berani macam-macam, akan ku patahkan kakimu!" ancam wanita itu dengan wajah serius.
"Kaki? Kenapa kaki?" tanya Han Ze Xin tak mengerti.
"Maksudku kaki ke tiga mu yang tidak bisa digunakan untuk berjalan!" Qing Xia menoleh ke bawah, menatap sesuatu yang menyembul hendak keluar dari sarangnya.
Han Ze Xin segera melepaskan pelukannya, dia lalu berdiri dan menjauh dari Qing Xia. "Mana ada wanita yang menatap milik pria seperti itu?! Kau tidak memiliki rasa malu ya?"
Han Ze Xin sedikit terkejut, dia tidak menyangka gadis muda seperti Qing Xia bisa berkata kasar dan menatap benda pusaka miliknya tanpa sedikit pun rasa malu di wajahnya.
"Wanita macam apa sih yang ku sukai ini? Dia benar-benar aneh, tidak seperti gadis bangsawan pada umumnya." benak Han Ze Xin.
"Memangnya kenapa? Bukankah kau juga sering menatap tubuh ku?" balas Qing Xia sambil tersenyum sinis.
"Memangnya itu sama? Kau ini seorang wanita. Jangan melihat milik laki-laki seperti itu!" Han Ze Xin merasa kesal ketika membayangkan Qing Xia melihat pusaka milik laki-laki lain seperti menatap miliknya.
"Lebih baik matanya tetap buta saja!" benak Han Ze Xin.
"Pergi lah! Cari wanita gila yang mau menjadi pengantin mu, aku tidak akan pernah menikah dengan laki-laki cabul dan mesum sepertimu."
Qing Xia mengambil sepotong kue, dia menggigit sebagian dari kue itu. Han Ze Xin kembali mendekat, dengan cepat dia melahap bibir Qing Xia yang masih bergerak mengunyah kue di dalam.
"Manis!" ucap Han Ze Xin tersenyum setelah berhasil mengambil sebagian kue dari dalam mulut Qing Xia.
"Phueeehhh! Phueeehhh!"
Qing Xia segera mengeluarkan sisa kue di dalam mulutnya, dia merasa jijik karena tingkah Han Ze Xin.
Melihat hal itu, Han Ze Xin semakin terpancing untuk mengganggu wanita di hadapannya. Dia mengambil potongan kue yang di makan oleh Qing Xia tadi, kue itu di masukkan ke dalam mulut.
Han Ze Xin mendekat ke arah Qing Xia, dia memegang belakang kepala wanita itu lalu menariknya mendekat hingga kedua bibir mereka saling menempel. Kue di mulutnya di dorong paksa menuju ke dalam bibir Qing Xia dengan menggunakan lidahnya.
Qing Xia hendak menolak, namun Han Ze Xin kembali menekan dengan kuat. Sebelah lengannya di lingkarkan ke pinggang ramping Qing Xia agar dia tidak bisa melarikan diri.
Ciuman itu menjadi semakin liar, benda tak bertulang milik Han Ze Xin mengaduk-ngaduk isi di dalam mulut Qing Xia, membuat wanita itu membesarkan bola matanya, marah dan kesal karena perlakuan dari Han Ze Xin.
"Sial, Tabib cabul ini malah membuatku menelan semua kue dari mulutnya." rutuk Qing Xia dalam hati.
Puas memeriksa isi di dalam mulut Qing Xia yang sudah kosong, Han Ze Xin melepaskan ciumannya. Dia tersenyum di depan wajah Qing Xia lalu berkata kepadanya. "Lain kali, aku akan memberikan makanan yang lebih manis dari kue bulan."
"Kau makan saja sendiri, siapa pula yang menginginkannya!" jawab Qing Xia dalam hati.
"Jika kau diam saja, itu artinya kau setuju!" bisik Han Ze Xin sambil membelai rambut panjang Qing Xia yang hitam dan lebat.
"Kau ini benar-benar menjijikkan, lepaskan aku!"
Qing Xia kembali mendorong tubuh Han Ze Xin, Namun laki-laki itu malah mempererat pelukannya. Kedua bukit kembar milik Qing Xia sampai naik ke atas, menyembul dari dalam pakaiannya.
Han Ze Xin merasakan dua benda kenyal yang menahan tubuhnya, dia menatap ke bawah. Junior miliknya langsung terjaga, membuat Qing Xia merasakan sesuatu sedang menusuk di bagian bawah perut.
"Apa ini? Pisau? Belati? Seperti ada benda yang menusukku, perutku terasa tidak nyaman!" benak Qing Xia.
Karena mengganggu, Qing Xia hendak mengambil dan menyingkirkan benda itu. Dia menjulurkan tangan ke bawah lalu menarik benda tumpul yang membuatnya merasa sesak.
"Yang Qing Xia! Apa yang kau lakukan?" bentak Han Ze Xin dengan nada yang meninggi.
"Kenapa? Benda ini menusukku, aku akan membuangnya!" jawab Qing Xia tanpa mengetahui benda apa yang sedang di genggam olehnya.
Beberapa kali Qing Xia menarik sesuatu yang panjang dan keras di tangannya, namun tetap tidak terlepas. Dia kembali menarik lagi dan lagi, membuat gairah Han Ze Xin semakin terangsang.
"Yang Qing Xia, kau yang memulai ini semua!" ucap Han Ze Xin.
Laki-laki itu mengangkat tubuh kecil Qing Xia, dia lalu berjalan masuk ke dalam kamar. Tubuh Qing Xia di baringkan di atas ranjang, Han Ze Xin naik ke atas tubuh itu. Dia mencium bibir Qing Xia dengan lembut, ciuman yang membuat Qing Xia teringat dengan malam pertamanya.
Sesaat, Qing Xia terdiam menerima semua perlakuan dari Han Ze Xin. Namun ketika pakaiannya di buka, Qing Xia langsung tersadar jika dirinya sedang di permainkan oleh Tabib cabul. Dengan cepat Qing Xia menahan tangan Han Ze Xin, dia mendorong tubuh laki-laki itu ke samping.
Han Ze Xin yang sedang lengah langsung terjatuh ke sebelah tubuh Qing Xia. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Qing Xia berdiri dan berlari keluar dari kamar.
"Bajingan brengsek, hampir saja aku dimakan mentah-mentah olehnya!" ucap Qing Xia sambil berlari.
Han Ze Xin ikut berdiri, wajah dinginnya kembali terlihat. "Gadis tengik, kau mau kabur setelah mengusikku? Jangan berharap!" benak Han Ze Xin.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kediaman Fang
"Aku hanya menyuruh kalian untuk membunuh seorang gadis j*lang, tapi sampai sekarang tidak ada yang berhasil melakukannya. Kalian benar-benar tidak berguna!"
Fang Ai Li berteriak kesal di depan anak buahnya yang sudah berkali-kali gagal membunuh Qing Xia. Kekesalannya semakin tinggi karena setiap malam dia selalu di ganggu oleh binatang-binatang yang menjijikkan.
Fang Ai Li memiliki luka di wajah dan tubuhnya, setiap malam dia digigit oleh binatang yang di lemparkan oleh Yu dari atap kamar. Mengingat penderitaannya itu, membuat Fang Ai Li semakin marah dan kesal. Dia melampiaskan semua emosi nya kepada anak buah serta pelayannya.
"Nona, saya punya ide. Bagaimana jika Nona mengadakan pesta, Nona bisa mengundang wanita itu. Kita akan lebih mudah membunuhnya, atau Nona bisa saja mempermalukan dia saat pesta sedang berlangsung." saran seorang pelayan.
Fang Ai Li tersenyum, dia lalu mengangguk. "Benar, tidak perlu membunuhnya untuk menjauhkan dia dari Han Ze Xin, aku hanya perlu merusak nama baik wanita itu agar Han Ze Xin merasa jijik terhadapnya!"
^^^BERSAMBUNG...^^^