NovelToon NovelToon
Pembalasan Permaisuri Yang Dingin

Pembalasan Permaisuri Yang Dingin

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Reinkarnasi / Balas dendam. / Peningkatan diri-Perubahan dan Mengubah Takdir
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: sayonk

Bagaimana jadinya jika seseorang kembali ke masa lalu..

Michelina seorang istri yang mencintai Kaisar Jasper dengan sejuta warna. Selama di kehidupannya ia tampil glanmour, seakan dirinya akan membuat Kaisar Jasper terpesona. Namun apa yang ia dapatkan hanyalah sebuah penghinaan. Kaisar Jasper tidak pernah menginginkannya atau lebih tepatnya tidak mencintainya.

Suatu hari Kaisar Jasper membawa seorang gadis dari kalangan biasa,menjadikannya istrinya. Kaisar Jasper sangat mencintai gadis itu. Hingga membuatnya buta dalam kecemburuan. Dia pun mencelakai gadis itu, lalu membuat Kaisar Jasper marah dan menjatuhi hukuman mati padanya.

"Ayah, Ibu maafkan aku. Aku yang bodoh mencintainya. Seharusnya aku tidak mencintainya."

ig:@riiez.kha.37

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Paham

"Permaisuri, permaisuri pelayan Zoya masih di sini."

Michelina yang tengah bersantai, menyantap teh hitamnya langsung menyemburkan tehnya. Apa dia tidak salah mendengar? pelayan Zoya masih di sini. Tidak heran jika dia tidak pulang karena separuh hatinya berada di istana.

"Ah, Permaisuri maaf." ujar Lucilla merasa bersalah.

"Apa kamu tidak bisa mengagetkan diri ku? untung aku tidak mati," Michelina pun mengelap bibirnya dengan sapu tangan yang telah saku gaunnya. "Apa kamu melihatnya sendiri? lalu apa kamu tau bagaimana tanggapan Baginda?" tanya Michelina. Lucilla bisa di sebut pelayan informasi. Siapa pun yang berada di sampingnya pasti dia akan mencari tau termasuk Zoya.

"Emm," Lucilla mengingat kejadian tadi yang berpapasan dengan Zoya.

"Pelayan Zoya kenapa kamu masih di sini?" tanya Lucilla dengan angkuh. Hatinya sangat yakin, beribu yakin wanita berbisa di depannya pasti mencari akal-akalan saja.

Zoya yang tampak sedih, ia enggan berbicara.

"Kenapa diam? rencana apa lagi yang kamu rencanakan?" Bentak Lucilla.

"Emm, aku tidak merencanakan apa pun, aku hanya ingin menemui Baginda."

Lucilla menyilangkan kedua tangannya di dadanya. "Aku tidak polos dan tidak bodoh Zoya. Aku paham wanita seperti mu akan tetap melaju menghampiri Baginda. Jangan coba-coba merusak hubungan Permaisuri. Jangan pura-pura lugu di depan ku. Dan ingat, Permaisuri berubah pada Baginda hanya karena dirimu. Seharusnya kamu sadar, Zoya. Benar kamu sekarang berstatus bangsawan, apa masih kurang status mu itu?" Lucilla menjelaskan panjang lebar, ia berharap Zoya mengerti dan sadar diri.

"Jaga ucapan mu pelayan Lucilla. Apa aku salah jika aku memperjuangkannya? kamu hanyalah pelayan tidak berhak mengatur hidup ku." Tegas Zoya. Ia merasa dirinya di rendahkan. Ia tidak akan pernah menerima dirinya di rendahkan oleh pelayan.

"Ups !" Lucilla pura pura terkejut seraya menutup mulutnya dengan telapak kanannya. "Maaf aku tidak sengaja, aku memang pelayan. Tapi setidaknya, aku menjaga kehormatan diri ku. Ya, pelayan sih. Tetapi tidak menggoda."

Zoya melayangkan tanganya, secepat kilat Lucilla menahan tangannya. "Yang berani menyentuh ku hanyalah Permaisuri. Kamu tidak berhak Zoya, meskipun dirimu menjadi bangsawan sekali pun." Lucilla melepaskan tangannya dengan kasar dan tersenyum sinis. Dia meninggalkan Zoya yang mengepalkan tangannya.

Status, aku akan merubah status ku menjadi bangsawan agar tidak semua orang merendahkan diri ku batinnya menuju ke kediamannya.

Lucilla termangut-mangut mengingat semuanya. "Wajahnya masam Permaisuri, paling juga dia di abaikan."

Krek

Pintu itu terbuka dengan perlahan-lahan, matanya melihat sekeliling mencari penghuninya. Tidak ada di kasur, mungkin ada di balkom pikirnya.

Ia memasuki kamar itu dengan langkah hati-hati. Takut jika penghuninya sedang istirahat di teras depan.

"Permaisuri."

Lucilla membalikkan tubuhnya dan langsung meminggirkan tubuhnya. Memperlihatkan Michelina. "Baginda." Ujar Lucilla menunduk.

"Ah, kamu ada di sini." Ujar Kaisar Jasper. Matanya melihat Michelina yang duduk bersila di kursi panjang itu.

Michelina yang mengerti tatapannya, ia langsung menurunkan kedua kakinya.

"A-ada apa Baginda?" tanya Michelina gugup. Ia tak enak hati, Kaisar Jasper melihat kelakuan kasarnya. Bukankah wanita bangsawan menjaga sikap dan tata krama, tapi tidak untuknya jika saat sendiri.

Apa Permaisuri memang kelakuannya seperti ini batin Kaisar Jasper.

"Maaf aku mengganggu mu," ujar Kaisar Jasper seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Em, aku hanya ingin mengatakan. Aku akan pergi berperang dengan Raja Almos,"

Michelina melirik ke kanan, Raja Almos. Ia ingat di kehidupan lalunya. Di saat itu Kaisar Jasper memang menyatakan perang karena Raja Almos ketahuan berkerjasama dengan perampok. Dan di situ lah. Kaisar Jasper di serang oleh pembunuh bayaran di dekat hutan. Kaisar Jasper terkena panah di tangan kanannya. Namun yang paling menyejukkan, Zoya diam-diam menyusulnya dan berketepatan itu. Zoya menolong Kaisar Jasper dia lah yang merawat Kaisar Jasper selama menumpas Raja Almos.

"Kapan Baginda akan berangkat?" tanya Michelina.

"Malam ini aku sudah menyuruh Marquess untuk mengirimkan surat. Paling tidak, dua hari lagi."

"Baginda, sebaiknya hati-hati saat melakukan perjalanan. Lebih tepatnya di saat perjalanan melewati hutan. Aku takut, Raja Almos memiliki rencana licik. Bisa saja dia menyuruh Pembunuh bayaran menghadang Baginda." Jelas Michelina. Tentu saja dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Dimana Zoya harus menjadi pahlawannya.

Sementara Kaisar Jasper, ia sangat senang. Michelina masih memiliki kekhawatiran padanya. Buktinya dia mau mengingatkan dirinya agar lebih hati-hati. "Baiklah Permaisuri, terima kasih. Aku akan berusaha menjaga diri ku."

"Baguslah, Baginda harus memasang mata dan telinga yang tajam. Bisa jadi anak panah datang menghampiri Baginda. Bukankah para pembunuh bayaran selalu seperti itu, kadang menyerang diam-diam." Ujar Michelina dengan senyum tipis.

"Terima kasih Permaisuri, aku akan berusaha menjaga diriku agar Permaisuri tidak khawatir pada ku." Ujar Kaisar Jasper. Langsung pergi. Ia tidak bisa menahan detak jantungnya yang tidak beraturan. Wajahnya memanas menahan sesuatu yang saking senangnya.

Sedangkan Michelina malah melongo, ia merasa Kaisar Jasper salah paham padanya. Ia melirik ke arah Lucilla yang menunduk sambil senyam senyum sindiri, cekikikan sendiri.

Jangan bilang dia salah paham, astagah !

1
Atikah'na Anggit
Luar biasa
Atikah'na Anggit
Lumayan
Suhadhanie Nur Ezah
knp si zoya seakan2 ikot prgai mak die...bkn mak die plyn ke...knp x ikot prgai ayhnye...kn pelik...patut ad la sikit sifat2 drh bgsawan tu
s
wah udah datang penerusnya nieh
s
matanya mendelik tajam
s
sampai bab ini, udh 9× permaisuri dan kaisar bergumul, pasti ga lama permaisuri hamil ya kann
s
tentu
s
dih lama kelamaan nyebelin juga ya marques azel, kea sapa lo sekesel itu sama permaisuri. gaada hak lo bisa bersikap begitu, padahal kaisar sendiri niatnya mau nyenengin istri
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
s
udah jadi suami takut istri, kalo ga nurut ya tidur di luar ga dapet jatah /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
s
atututu ayoyo bayi gede /Bye-Bye//Bye-Bye//Facepalm/
s
yg di sensor kalimat melumatnya ya? seharusnya jgn di sensor
s
ini sudah siang
s
Zoya yang tertawa
s
senyum smirknya
s
di kehidupan kedua ini, michelina di perebutkan oleh tiga pria/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
s
udah bodo amat dan terserah kerajaan/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
s
matanya mendelik tajam
s
/Good//Good//Good/
s
michelina
s
oh hidup kembali sebelum 2 tahun pernikahan mereka yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!