Gadis Desa Milik Mafia

aron segera pergi meninggalkan anya sendirian di kamar

" ayo cabut" ucap aron saat menuruni anak tangga

" ok bos " jawab sinta dan billi

Mereka pun pergi meninggalkan rumah aron mereka menuju bandara

Sedangkan anaya iya keluar dari kamar aron iya menuju meja makan

" he kenapa kamu ngelamun aja" ucap siti yang baru datang dari dapur

" mas aron pergi ke luar negri" ucap anaya dengan sedih

" ya bagus dong amu gak di marahin dan di siksa lagi sama tuan aron" ucap siti yang membantu anaya membereskan meja makan

" aku bingung" ucap anaya

" bingung kenapa seharus nya kamu tu seneng bukan sedih kaya gini" ucap siti

" aku khawatir sama mas aron" ucap anaya

"Khawatir kenapa" tanya siti

" mas aron mau pergi perang bukan pergi untuk urusan kantor" ucap anaya

" gak usah di khawatir in tuan memang udah biasa perang kaya gitu dia selalu pulang dalam ke adaan baik baik aja kok , paling cuma lecet lecet dikit doang dan paling parah itu cuma kena tembak tangan atau kaki " ucap siti

" ya Allah sit kena tembak kamu bilang cuma itu udah parah siti , ya Allah lindungi lah di mana pun suami hamba berada" ucap anaya

" hehe soal nya udah biasa tuan kaya gitu " ucp siti

" siti aku ahus gi mana ini gak mungkin aku biarin suami aku dalam bahaya" ucap anaya cemas

" kamu tengang aja tunan pasti baik baik aja kok " ucap siti

" semoga aja ya siti aku gak tenang kalau dia dalam bahaya kaya gini" ucap anaya

" aku heran deh nay sama kamu , kamu udah gak di anggep selalu di sakit in hati maupun fisik masih aja di kawatirin " ucap siti

" sejahat apa pun dia tetep suami aku siti" ucap anaya

" tapi kan" ucapan siti terhenti

" udah kita cepet beresin ini aku mau sholat isyak " ucap anaya yang memotong ucapan siti

Mereka pun membereskan meja makan anaya segera masuk ke dalam kamar nya untuk melakukan ibadah shalat isyak

anaya berdoa untuk keselamatan aron sampai iya tertidur

di sisi lain aron baru sampai di negara tirai bambu

" bos apa ke datangan kita sudah di ketahui oleh anak buah kita di sini" tanya billi

" belum gue sengaja gak memberitahu kedatangan kita gue gak mau mata mata akan tau kalau kita datang " ucap aron

" kapan kita akan menyerang bos" tanya sinta

" nanti kita atur setrategi dulu " ucap aron langsung berjalan menuju mobil yang sudah di siapkan oleh billi

" bil lo udah pasang cctv di rumah gue kan " tanya aron

ya aron meminta billi untuk memasang cctv tanpa sepengetahuan orang orang yang ada di rumah nya

" sudah bos" ucap billi

" sini tablet nya gie mau ngecek nya" ucap aron

billi pun langsung memberikan tablet yang terhubung dengan cctv di rumah aron

aron melihat cctv di tablet nya iya melihat apa saja kegiatan yang di lakukan oleh anaya

" kenap bos kangen sama istri sampek di pantau segalak" ucap billi

" berisik lo " ucap aron yang masih fokus pada tablet nya

" oh ya bos kata anak buah yang jaga di rumah lo ,lo anis bunuh satpam ya karena dia deketin bini lo" ucap billi

' apa aron sampai membunuh satpam nya gara gara satpam itu mendekati istri nya , apa mungkin aron udah suka sama cewek kampung itu ya , ah tapi gak mungkin kalau melihat dari sikap aron ke cewek kampung itu ' ucap sinta dalam hati

" gue cuma gak mau kejadian dulu terulang lagi" ucap aron masih memantau anaya

" lo udah mulai suka sama dia " tanya billi

" gak lah gue cuma gak mau bokap gue kecewa karna dia udah percaya samadia buat jadi istri gue" ucap aron

' gue masih ada kesempatan nih secara aron gak suka sama tu cewek kampung' ucap sinta dalam hati dengan gembira

" beneran lo gak suka sama dia berati gue masih bisa nunggu janda nya anaya dong" ucap billi

" gue gak akan buat dia jadi janda" ucap aron tak terima kalau billi menunggu janda anaya

' kena lo emang nya enak gue kerjain siapa suru jadi orang gengsian' ucap billi dalam hati

" lo jangan egois dong bos kalau lo gak mau sama dia bir buat gue aja , gue akan membahagiakan nya" ucap billi

" biarin gue egois pokok nya gue gak akan buat anaya jadi janda" ucap aron mulai kesal dengan billi

" bos biarkan dia bahagia sama gue lo gak bisa membahagiakan nya lo hanya bisa menyakiti nya aja mendingan buat gue aja gue gak akan nyakitin dia" ucap billi

' kenapa ssih aron mau memepertahan kan cewek kempung itu' ucap sinta dalam hati

" cewek di luar sana banyak kenapa lo harus nungguin janda nya istri gue" ucap aron yang masih kesal pada billi

" cewek di luar sana memang bnyak tapi yang kaya bini lo gak ada dia cantik , baik ,shalehah pinter masak lagi kan idaman bangat" ucap billi

" lo tunggu aja sampek jamuran gue ga akan menceraikan nya" ucap aron

" tega banget lo bos" ucap billi

" biarin udah lah kenapa jadi bahas anaya sih kita ini mau nyerang maskas king kobra bukan mau menggosip" ucap aron

" kita gak gosip bos lagi negosiasi" ucap billi

" negosiasi pala lo" ucap aron sambil menepuk kepala billi karena sangking kesal nya dengan billi yang menginginkan istri nya

" santai bos gitu aja marah lo , tu liat sinta dari tadi memperhatikan kita tar dia pikir kita gey lagi" ucap billi yang masih fokus menyetir

Sinta hanya tersenyum melihat tingkah billi dan aron

aron langsung duduk tenang lagi sambil mengamati gerak gerik anaya

" udah bos bini lo gak akan bisa kabur kan lo udah memeperketat penjagaan nya" ucap billi yang mengamati tingkah aron dari kaca sepion

" bisa diem gak lo gak usah ganggu gue" ucap aron masih fokus pada tablt nya

" bos kita mau singgah dulu ke restoran atu mau langsung ke markas" tanya sinta

" langsung ke markas aja takut nya nanti kedatangan kita di ketahui oleh musuh kalau kita singgah dulu" ucap aron yang masih melihat ke tablet nya

" baik lah " ucap sinta

" bos kenapa sean gak di ajak aja sih gak seru kalau gak ada tu anak" ucap billi

" dia lagi ngurus peroyek baru di prusahaan " ucap aron

" kita berapa lama di sini bos" tanya billi lagi

" kenapa lo tanya kapan pulang " ucap aron

" gue mau ketemu sama naya" ucap billi sambil tersenyum

" sekali lagi lo bahas naya gue tembak kepala lo" ucap aron sambil mengarah kan pistol nya ke kepala billi

" santai bos cuma becanda" ucap biili sambil tersenyum

Aron pun langsung menyimpan senjatanya kembali