Alina berkali kali patah hati yang dibuat sendiri. Meski dia paham kesalahannya yang terlalu idealis memilih pasangan. Wajar karena ia cantik dan cerdas serta dari keluarga terpandang. Namun tetap saja dia harus menikah. Karena tuntutan keluarga. Bagaimana akhir keputusannya? Mampukah ia menerima takdirNya? Apalagi setelah ia sadari cinta yang sesungguhnya setelah sosok itu tiada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Ame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kencan Pertama
Dan kemudian dengan perasaan berbunga Alina berusaha menjawab semua pertanyaan Roy terkait bisnis dengan sangat hati hati. Karena beberapa kali ia merasa hati dan pikirannya tidak singkron. Sehingga ia berjuang untuk tampak professional.
Sementara itu Roy pun sangat hati hati karena ia tidak ingin Alina tahu apa isi hatinya. Meski dia ingin lebih terbuka tapi Roy merasa saat itu belum saatnya.
Setelah beberapa belas menit mengobrol, akhirnya Roy mengajak Alina untuk berkencan namun terbungkus alibi untuk berbisnis.
"Jadi Lin, Ini yang punya kopi mau dateng nanti sore, kamu bisa dateng ke restoran Saung Bambu? "
Alina sejenak terpaku. 'Eh itu kan resto mahal', batin Alina terdiam.
"Halooo Lin..... "
"Eehh ii... Iyaaa Bang. Bisa kok. Jam berapa? "
"Jam empat bisa? Setelah ngobrol nanti kita bisa makan malam."
"Inshallah Bang. " jawab Alina berdebar. Tak sangka secepat ini Roy mengajaknya keluar.
"Oke Lin. Sampai nanti ya... Assalamualaikum."
Setelah Alina menjawab salam, panggilan pun ditutup. Alina pun memandangi gawainya dengan perasaan berbunga. Dan tentu saja dengan hati berdebar debar. Dia pun berdiri sambil berjalan mondar mandir seolah kebingungan mau melakukan apa. Dan kemudian dia teringat bahwa dia sudah lama tidak melakukan facial. Sehingga ia buru buru berangkat ke salon sahabatnya.
Sore harinya, Alina sudah selesai make over sederhana setelah ia melaksanakan Sholat Ashar. Alina termasuk dibesarkan keluarga yang sangat taat. Sehingga dia berupaya konsisten melakukan ibadah lima waktu secara konsisten, hasil didikan kedua orangtuanya.
Setelah mematut dirinya di kaca besar sebelah tempat tidurnya, ia pun merapikan busananya sekali lagi, menyemprotkan parfum dan melangkah keluar membawa sepatunya.
Bu Anik yang baru saja pulang, menegurnya heran, "Mau kemana Nduk? "
"Eh ibu tadi kemana? " jawab Alina balik bertanya.
"Pengajian, biasalah. Kamu ditanya kok ganti nanya... "
"Ini mau ketemu teman," sahut Alina singkat.
"Siapa? Kok cantik banget. Ada acara? "
"Iya Bu syukuran kawan lulus kuliah. " Alina berbohong karena malu bila harus berterus terang pada ibunya.
"Ya udah jangan malem malem pulangnya."
"Ya Bu. Alina pergi ya.... " Dan Alina pun berpamitan mencium punggung tangan ibunya.
Sore itu langit nampak cerah, seindah hati Alina yang entah mengapa jadi berbunga bunga. Setelah memarkirkan motornya, ia pun melangkah masuk ke dalam resto sambil menuju salah seorang pramusaji di depan lobby resto.
"Selamat sore Kak, ada reservasi sebelumnya? "
"Selamat sore, oh adakah pemesanan atas nama Bapak Roy? " sopan Alina menjawab
Belum sampai pramusaji itu menjawab, tiba tiba lengannya disentuh lembut.
"Lin..... yukk masuk, sebelah sana." Roy memandangi Alina tak berkedip sambil menunjukkan tempat duduknya.
"Oh silakan Kak. " Sang Pramusaji sambil tersenyum, cepat mempersilakan Alina mengikuti Roy yang kemudian masuk ke dalam resto.
Ketika Roy berada di depan Alina, mereka tanpa sadar saling menatap. Dan setelah sadar, Alina pun menunduk malu.
"Mashallah kamu cantik sekali Lin. "
Alina hanya tersenyum tak mampu menjawab. Hatinya terasa bahagia dipuji dengan tulus oleh orang yang mulai mengisi hatinya.
"Ya udah yuk pesen dulu ya.... " kata Roy sambil tersenyum senyum.
Sambil membalik balik buku menu, Alina yang tidak mampu berkonsentrasi pada menu di hadapannya bertanya,
"Katanya mau meeting Bang? "
Roy yang sedang asyik pun mendongak. Sesaat ia tersenyum, "Lah ini kita meeting" Sorot matanya nampak lembut dan seolah membius Alina untuk kemudian terperangkap dalam sorot mata lembut namun indah itu.
"Oohh.... jadi gak ada orang lain? " tanya Alina bengong.
cek profil aku ada cerita terbaru judulnya
THE EVIL TWINS
atau langsung tulis aja judulnya di pencarian, jangan lupa mampir dan favorit kan juga ya.
terima kasih