NovelToon NovelToon
Suami Dadakan Gadis SMA

Suami Dadakan Gadis SMA

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:743.4k
Nilai: 5
Nama Author: windanor

Di larang Menjiplak apalagi mengubah dalam dalam bentuk AU ataupun POV ceritaku. Karya ini dilindungi undang-undang!



Ketika sebuah kesalah pahaman membuat gadis 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA terikat pernikahan dengan guru baru di sekolahnya. Begitu banyak drama dalam pernikahan mereka berdua yang jauh dari kata akur. Namun di balik itu semua mereka berdua saling membutuhkan satu sama lain.

"Bagaimana malam ini kita buat anak." Senyuman jahat terukir di wajah Zidan dan mendadak wajah Zila langsung pucat.

Gadis itu menggeleng cepat."Jangan Om. Aku masih dibawah umur. Badannya aku juga krempeng, Om juga nggak akan suka," ucap Zila memelas.


Azila yang manja dan Zidan yang galak bersanding dalam sebuah pernikahan yang tak terduga. Mampukah Zidan membina rumah tangga dengan gadis yang terpaut jauh lebih muda darinya? Dan bisakah Zila menjadi istri dari pria dewasa berusia 28 tahun saat teman-teman tengah menikmati kebebasannya sebagai remaja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon windanor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

A & Z: Kembali terulang

Zavieer menggendong dan membawa  Zila keluar dari toilet, sebelumnya ia melihat keadaan di luar terlalu dahulu. Beruntung toilet yang Zila masuki, toilet yang terletak paling ujung dan sepi dari lalu lalang para murid yang lain.

Pria yang mengenakan jaket hitam itu membawa Zila ke belakang sekolah. Di mana di sana ada pintu gerbang yang menghubungkan ke jalan raya. Tentu, rencana yang Zavieer lakukan ini tidak sendiri tapi di bantu oleh orang dalam.

"Ini upah untukmu." Zavieer memberikan begitu banyak lembaran merah pada satpam sekolah tersebut. Bila sudah berhubungan dengan uang, siapapun akan rela melakukan apapun termasuk membantu kejahatan yang Zavieer lakukan sekarang.

"Terima kasih Bos." Satpam itu terlihat sumringah mendapatkan uang yang pria itu berikan hingga tersenyum lebar.

Zavieer hanya mengangguk dan setelahnya masuk ke dalam mobil. Ia menoleh ke arah Zila lalu mengusap pipi wanita itu yang terasa lembut di tangannya.

"Kamu hanya milikku, tidak ada yang boleh memisahkan kita berdua termasuk orang tuamu," ucap Zavieer penuh damba menatap Zila.

Saat hendak menjauhkan tangannya dari wajah Zila, mata Zavieer menajam kala mendapati bercak merah di leher wanita tersebut. Ia menatap lekat-lekat dan menyentuh bagian leher Zila.

"Kissmark? Siapa yang melakukan ini?" desis Zavieer yang mendadak emosi. Hanya ia yang boleh memberikan tanda ini di tubuh Zila.

Siapa pria yang berani melakukan ini?

"Apakah sekarang kamu sudah mempunyai kekasih Zila?" Zavieer mencengkram wajah Zila hingga meninggalkan bekas kemerahan karna cengkraman yang Zavieer berikan.

Andai Zila tidak pingsan, mungkin wanita itu akan berteriak kesakitan karna perlakukan kasar yang Zavieer lakukan sekarang.

"Laki-laki itu harus mati! Tidak boleh ada yang menyentuhmu! Kamu milikku Zila!!"

Zavieer berteriak seperti orang kesetanan. Ia bukan hanya cemburu tapi lebih dari itu. Pria itu memukul-mukul stir mobilnya hingga meninggalkan bekas kemerahan di tangannya.

"Dina..."

Panggilan Zidan membuat Dina yang baru saja keluar dari gerbang menoleh. Gadis itu mengkerutkan keningnya kala Zidan menghampirinya.

"Mana Zila? Apa dia masih di kelas?" tanya Zidan menatap Dina. Hampir setengah jam ia menunggu istrinya di tempat biasa.

Gadis itu menggeleng."Saya tidak tahu, Pak. Tiba-tiba Zila tidak kembali lagi ke lapangan saat olahraga tadi. Saya kira Zila izin pulang," jawab Dina, mengingat hari ini para murid di pulangkan lebih awal karna mendadak para guru mengadakan rapat.

Bisa saja Zila pulang lebih dulu karna ada urusan. Karna bukan sekali temannya itu pulang tanpa memberitahu alias membolos.

"Tasnya ada di kelas?"

Dina mengangguk."Tasnya masih ada di kelas, Pak."

Raut kekhawatiran dan cemas mulai terlihat dari wajah Zidan. Dan pikirannya langsung mengarah kejadian kemarin.

"Kamu boleh pergi," ucap Zidan setelahnya Dina beranjak dari hadapan gurunya tersebut dengan rasa penasaran di benaknya. Akhir-akhir ini ia merasa pak Zidan memang memiliki kedekatan khusus dengan Zila.

Zidan kembali masuk ke dalam sekolah. Ada yang janggal dengan kepergian istrinya dari sekolah tanpa meminta izin padanya.

Sementara di sebuah kamar dengan taburan bunga di atas kasur, seorang wanita terbaring tak sadarkan diri di sana. Semerbak aroma bunga mawar dan rokok menyeruak dalam ruangan tersebut. Dan di sisi ruangan tersebut Zavieer duduk di sofa dengan pandangan mata yang tak teralihkan dari Zila. Ya, ia membawa Zila ke sebuah Villa yang tidak terlalu jauh dari pusat perkotaan.

Pria itu meneguk wine di temani sebatang rokok. Ia menunggu Zila bangun dari pingsannya. Sangat mengasyikkan jika ia melakukannya saat wanita itu sadar. Ia akan memberikan memori indah yang tak terlupakan oleh  Zila.

Beberapa menit berlalu gerakkan di kasur dan suara lenguhan membuat Zavieer semakin menatap lekat wanita itu. Perlahan Zila membuka matanya hingga pandangannya tampak jelas. Ia memegang kepalanya yang terasa pusing di tambah pipinya yang terasa ngilu.

Zavieer bangkit dari tempat duduknya lalu melangkah menghampiri Zila yang terlihat linglung menatap ruangan yang ia tempati sekarang.

"Sudah sadar sekarang?"

Suara serak dan berat Zavieer membuat Zila menoleh. Wajah Zila langsung pucat disertai seluruh badan yang menegang kala menatap Zavieer di hadapannya. Ia menatap kanan kirinya seolah mencari seseorang.

"Ke-kenapa aku ada di sini? Apa yang kamu inginkan?" Suara Zila bergetar dan berusaha melawan rasa takutnya menghadapi Zavieer.

Seberusaha apapun ia agar terlihat kuat nyatanya air mata tak bisa ia kontrol untuk meluruh bebas seolah menggambarkan perasaan Zila saat ini, yaitu takut. Ia benar-benar sangat takut.

Zila refleks menjauh kala Zavieer mendudukkan dirinya di samping ranjang berdekatan dengannya. Wanita itu terlihat was-was. Keringat dingin mulai membasahi wajahnya.

"Aku ingin mengulang apa yang kita lakukan dulu," ucapnya disertai seringaian jahat.

Zila menggeleng kuat. Cukup sekali ia mengalami perlakukan buruk Zavieer yang meninggalkan trauma yang sangat melekat di kepalanya.

"A-aku mohon lepaskan aku. Jangan lakukan itu lagi." Zila menatap memohon pada Zavieer. Hanya kalimat itu yang ia harapkan bisa meluluhkan hati pria itu agar melepaskannya.

Zavieer tak menjawab melainkan bangkit dari sisi ranjang. Dan tanpa aba-aba ia menarik kedua kaki wanita itu yang kini semakin dekat dengannya. Zila  menangis histeris mendapatkan perlakukan ini. Ia takut. Tiba-tiba saja ingatan tiga tahun itu kembali bergulir di kepalanya seperti bencana besar.

Om Zidan! Hatinya berteriak memanggil suaminya.

"Sstt...jangan menangis sayang." Zavieer mengusap air mata yang meluruh semakin deras.

Zila tidak mengatakan apapun kecuali menangis tak mengeluarkan suara. Ia benar-benar shock dan takut.

Tangan Zavieer membelai lembut pipi Zila dan menghirup rakus aroma tubuh yang benar-benar membuat ia mabuk kepayang. Aroma tubuh Zila masih sama seperti tiga tahun yang lalu.

"Lepaskan aku..." jerit Zila serak dan hampir tak terdengar. Ketakutannya semakin menjadi-jadi ketika tangan Zavieer menelusup masuk ke dalam bajunya lalu mengusap permukaan perutnya.

Kini, tangan Zavieer merayap kebagian celana Zila. Wanita itu semakin histeris dan berusaha memberontak mempertahankan dirinya.

Tok! Tok!

Suara ketukan pintu yang cukup keras membuat Zavieer menghentikan kegiatan menyenangkan saat ini. Pria itu menggeram kesal lalu menjauhkan dirinya dari Zila. Ia melangkah ke arah pintu lalu membukanya. Terlihat seorang pria paruh baya berdiri di depan pintu dan langsung membicarakan sesuatu pada Zavieer yang Zila sendiri tidak bisa mendengarnya.

Dengan badannya yang terasa lemah dan lemas Zila bangkit dari kasur. Ini kesempatannya untuk pergi dari sini. Pandangan matanya mengedar hingga matanya terfokus pada balkon. Baru saja hendak melangkah tarikan yang sangat kasar membuat Zila menubruk dada kokoh Zavieer.

"Ingin kabur? Kamu tidak akan bisa ke mana-mana." Zavieer tersenyum licik. Ia mendekatkan wajahnya ke telinga Zila lalu berbisik."Ingin melihat binatang di bunuh?"

Kening Zila mengkerut, apa maksud ucapan pria itu?

_______

Hai semuanya! Terima kasih sudah mampir

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan like dan komen.

See you di part selanjutnya:)

1
Linda Liddia
Lah critanya gak lanjut thor kan syg bgt gak dilanjutin..
Jgn ngegantung gini donk thor ceritanya..
Author hrs tetep semangat ngelanjutin ceritanya
Diana Hariadi
asik ya punya mertua kaya bu melati😁
Diana Hariadi
thor dirubah dong panggilan zila ke zidan masa manggil om trus sdh hamil jg
fajar Rokman.
mampir ..penasaran
nissa
kasian banget zidan tambah terpukul jiwa nya nanti lihat zila dan bayi nya seperti itu
nissa
duh zila kasian banget
nissa
dasar si zidan edan
nissa
susah juga ya kalau zila nya keras kepala
nissa
tu kan du tangkap polisi kan nakal sih
nissa
kayla2 kelakuan kok kayak preman
nissa
rasain kamu zila, masuk hotel frodeo kamu nanti kalau gak minta maaf
nissa
oramg si zila nya aja sudah hamil ngapain minum hehe
nissa
emang boleh lagi hamil sekolah
nissa
jahat bener si kayla, sok cantik dia belum tau kalau si zidan suami zila
nissa
waduh gi mana tuh pasti zila ketahuan hamil gara2 si zidan tuh yang gak sabaran
nissa
di jalani aja zila ya resiko kalau sudah menikah ya pasti hamil dong
nissa
dasar nyonya melati ngajarin si zidan lagi tapi gak pa2 biar zila perhatian sama zidan hehe
nissa
untung polisi sudah datang
nissa
waduh siapa tu
nissa
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!