NovelToon NovelToon
MENYESAL

MENYESAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

Rinda mengenalkan sahabatnya yang bernama Dita dengan Danis, kekasihnya. Sikap dan kebiasaan Danis berubah, setelah Rinda kenalkan pada Dita. Tidak ada lagi Danis yang selalu ada disetiap Rinda membutuhkannya. Karena setiap kali Rinda butuh Danis, pria itu selalu bersama Dita.

Rinda menyesal mengenalkan Dita pada Danis. Rinda tidak menyangka orang terdekatnya akan mengkhianati dirinya seperti ini.

Puncak penyesalan Rinda, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Danis dan Dita masuk ke dalam hotel sambil menautkan jari-jari tangan mereka. Kebetulan Rinda sedang bersama Keenan, pria yang baru saja menjadi temanya. Rinda tidak tahu, jika Keenan adalah calon suami Dita.

Bagaimana sikap Rinda selanjutnya pada Danis dan Dita?

Keputusan apa yang akan dipilih Rinda tentang hubungannya dengan Danis

Bagaimana sikap Rinda pada Keenan, setelah tahu pria itu calon suami Dita?

Yuk simak cerita 'MENYESAL' selengkapnya, hanya di NOVEL TOON

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Hanya Satu Kesempatan

Mama Danis duduk di salah satu taman yang ada di rumah sakit. Apa yang dilakukan Danis terhadap Rinda, membuka lukanya dimasa lalu. Dia bercerai dengan ayah Danis, karena pria itu tidur dengan sahabatnya sendiri.

Hubungan keduanya tanpa status, hanya karena nafsu semata. Meskipun begitu, siapa yang rela suaminya berbagi peluh dengan wanita lain. Apalagi dengan sahabatnya sendiri.

Sama seperti yang Danis lakukan saat ini. Tidur dengan sahabat Rinda. Mama Danis bisa merasakan apa yang Rinda rasakan saat ini. Karena itu dia berkata, tidak akan merestui Danis menikahi Rinda. Sebelum semuanya terlambat, seperti dirinya di masa lalu.

Mama Danis sangat terlambat mengetahui perselingkuhan ayah Danis dan sahabatnya. Keduanya memulai hubungan terlarang itu saat mama Danis baru saja melahirkan Danis.

Disaat dia tidak bisa melayani suaminya karena masih dalam masa nifas, sahabatnya menawarkan diri untuk jadi tempat menyalurkan hasrat suaminya. Bodohnya, dia baru mengetahui perselingkuhan itu setelah Danis berusia lima tahun. Dan selama lima tahun itu, suaminya menduakannya dengan sahabatnya sendiri.

Sekarang, sifat buruk suaminya itu menurun kepada Danis. Putra yang dia banggakan selama ini mengikuti jejak ayahnya yang salah.

"Aku gagal Mas," ucap mama Danis, begitu mengetahui om Cipto yang duduk disampingnya.

"Kamu tidak gagal Ra. Kamu sudah melakukan yang terbaik. Danis sedang salah jalan, jangan kamu jauhi dia. Kamu rangkul dia kembali, agar anak itu tidak salah lagi dalam mengambil keputusan." Om Cipto berusaha menasehati mama Danis.

"Aku melarang Danis menikahi Rinda, Mas. Apa aku salah?" Mama Danis bertanya pada om Cipto untuk meminta pendapat yang baik.

"Sebaiknya kamu serahkan saja pada Rinda," jawab om Cipto.

Mama Danis mengangguk, dia tidak bisa menghakimi Danis dengan melarangnya menikah dengan Rinda. Dia akan serahkan pada Rinda, untuk mengambil keputusan.

"Mas akan selidiki, apa yang sebenarnya terjadi. Karena mas lihat, gadis yang bernama Dita itu sepertinya punya tujuan lain. Bukan karena dia mencintai Danis. Karena yang papa dengar, dia memilih menikah dengan pria yang dijodohkan dengannya."

"Apa gadis nakal itu hanya ingin menyakiti Rinda?" Tanya mama Danis.

"Tapi mengapa? Dia dan Rinda bersahabat sejak kecil," ucap mama Danis lagi. Dia mempertanyakan apa yang menjadi pertanyaan semua orang yang mengenal Rinda dan Dita. Termasuk Keenan.

"Kamu selidiki motif Dita mengganggu hubungan Rinda dengan Danis," ucap Keenan memberi perintah pada David.

"Jadi Tuan Muda minta Saya tinggal di Bandung? Sampai kapan Tuan?" tanya David.

"Kamu jaga Rinda sampai Saya kembali," jawab Keenan.

"Mengapa tidak tidak Tuan Muda saja yang menemani nona?" Asisten papa Fardhan yang bertanya.

"Biarkan Rinda tenang. Kalau Saya yang menemani dia, Saya takut dia salah mengambil keputusan."

Tidak ada lagi yang bertanya setelah Keenan menjawab pertanyaan asisten papa Fardhan. Pria tampan itu masuk ke dalam kendaraan miliknya bersama asisten papa Fardhan. Sementara David tetap berdiri di samping kendaraan tuannya, hingga kendaraan itu hilang, berbaur dengan kendaraan lain yang ada di jalanan.

Di kamar rawat ayah Riza, Danis bersimpuh di lantai meminta maaf pada ayah Riza, bunda Nara dan Rinda. Mamanya boleh tidak merestuinya. Tapi, jika Rinda masih memaafkannya, mamanya tidak akan melarang. Wanita paruh baya itu lebih sayang kepada Rinda, dari pada dirinya.

"Berdiri!" Bunda Nara yang bicara, agar Danis berdiri.

Tidak boleh seorang manusia merendahkan dirinya kepada sesama manusia. Karena manusia hanya boleh merendahkan diri mereka di hadapan Yang Maha Kuasa.

"Nda, Aku khilaf. Dita yang -."

"Jangan menyalahkan orang lain." Rinda memotong alasan Danis.

"Kalian berdua sama-sama salah." Bunda Nara yang bicara.

Di kamar rawat ayah Riza hanya ada mereka berempat. Delia sudah kembali ke perusahaan bersama calon suaminya. Karena itu Danis berani berbicara untuk minta maaf.

"Rinda, aku tidak ingin berpisah dengan kamu," ucap Danis memohon.

Ayah Riza memanggil Danis untuk mendekat. Dia akan bicara sebagai sesama laki-laki. Ayah Riza minta Danis duduk disampingnya. Dan meminta bunda Nara dan Rinda duduk di sofa yang cukup jauh dari mereka.

Om Cipto menempatkan ayah Riza di kelas VVIP, yang biasa digunakan untuk keluarga Cipto. Kamar itu sangat luas, bunda Nara dan Rinda tidak bisa mendengarkan apa yang ayah Riza bicarakan dengan Danis.

"Kamu ingat apa yang Om sampaikan saat kamu meminta izin mengenal putri om?" Tanya ayah Riza pada Danis.

"Ingat Om," jawab Danis.

"Apa yang Saya sampaikan waktu itu?" Ayah Riza bertanya untuk memastikan Danis benar-benar ingat apa yang dia ucapkan kala itu.

Danis diam sesaat. Dia memikirkan kalimat mana yang ayah Riza maksudkan. Ada banyak pesan yang pria paruh baya itu sampaikan padanya tiga tahun yang lalu.

"Om berharap, Saya bisa mengantikan Rendi, untuk menjaga Rinda."

"Lalu?" Tanya ayah Riza lagi.

"Saya boleh mengenal dan mendekati Rinda, tapi tidak boleh memaksakan keinginan Saya," ucap Danis lagi.

"Lanjutkan!" Ucap ayah Riza.

"Sekali saja Saya menyakiti Rinda, maka ...." Danis tidak melanjutkan kalimatnya.

Laki-laki itu terdiam. Kalimat selanjutnya, dia tidak punya kesempatan lagi. Ayah Riza hanya memberikan satu kesempatan saja. Dan kesempatan itu Danis sia-siakan karena terbawa hawa nafsu. Dita lebih menggoda, karena dia memang wanita penggoda.

"Sekarang kamu paham apa yang harus kamu lakukan, kan?" Ucap ayah Riza sambil tersenyum

Tidak ada amarah sama sekali yang pria paruh baya itu tunjukkan pada Danis. Karena kemarahan tidak akan menyelesaikan masalah. Yang ada, justru menambah masalah dan penyakit.

Ayah Riza tidak ingin membuat keluarganya jadi khawatir seperti tadi. Ayah Riza tidak percaya putrinya melakukan dosa seperti yang Dita katakan. Jantungnya bermasalah, karena pikirannya menyangkal Dita yang dia anggap anak sendiri, berani mengatakan hal yang bukan-bukan. Sementara gadis itu tahu, kesehatannya sedang tidak baik.

Danis pamit pada ayah Riza, bunda Nara dan Rinda. Menyesal! Itu yang Danis rasakan saat ini. Apalagi, saat melihat mata Rinda yang penuh kebencian padanya.

"Danis!" Om Cipto yang memanggil putra sambungnya itu.

Danis yang sibuk dengan pikirannya sendiri, tidak mendengarkan panggilan itu. Dia bejalan begitu saja, melewati pria paruh baya yang dia panggil papa.

Danis tidak pernah bertemu ayah kandungnya lagi, setelah ibunya membawa dia ke Bandung. Ayah Danis juga tidak pernah mencarinya. Danis mendapatan kasih sayang seorang ayah hanya dari om Cipto. Pria yang tulus mencintai ibunya dan dia.

Satu tepukan di bahu mengejutkan Danis. "Papa?" Panggil Danis.

"Bagaimana hasil penyelidikan kamu tentang orang yang menabrak om Riza?" Tanya om Cipto.

Pertanyaan om Cipto mengingatkan Danis tentang tujuannya kembali ke rumah sakit. Dia ingin melaporkan hasil pemeriksaan terhadap kendaraan yang menabrak ayah Riza.

Semua lenyap, karena suasana tidak kondusif. Danis datang diwaktu yang tidak tepat. Danis juga tidak menyangka, perselingkuhannya dengan Dita terbongkar secepat ini.

"Jadi apa hasilnya?" Om Cipto mengulangi perkataannya.

"Pemilik kendaraan itu atas nama Prayoga," jawab Danis.

"Saat perisitiwa kecelakaan itu terjadi, kendaraan itu dalam posisi dipinjam saudara sepupu Prayoga. Hingga saat ini, sepupu Prayoga itu belum diketahui keberadaannya bersama kendaraan yang dia gunakan. Pihak yang berwajib sedang mengejar sepupu Prayoga. Pihak berwajib sudah mendapatkan keterangan dari beberapa saksi mata, termasuk Danis. Mereka akan menemui om Riza, guna meminta keterangan dari om Riza sebagai korban. Mungkin saja om Riza mengetahui motif dari pelaku."

Keterangan yang Danis sampaikan cukup memuaskan bagi om Cipto. Dia akan memberitahu perawat yang menjaga ayah Riza untuk mengizinkan pihak kepolisian menemui ayah Rinda itu. Om Cipto tetap akan melakukan penyelidikan mandiri, dia mencurigai seseorang terlibat.

"Danis, dimana kamar ayah?"

"Teh Riska," balas Danis, begitu menyadari yang bertanya padanya adalah kakak perempuan Rinda.

"Om Riza di kamar VVIP satu." Bukan Danis yang menjawab, melainkan om Cipto.

"Terima kasih," balas Riska.

"Om, Danis, Saya menemui ayah dulu." Riska pamit pada keduanya.

Riska tiba di kamar VVIP satu, seperti yang om Cipto katakan. Dia segera pulang ke Bandung, setelah mama Ana memberitahu ayah Riza kecelakaan. Riska segera mengemasi pakaian dan membeli tiket kereta cepat. Hasilnya dia sudah berada di kota kelahirannya dengan cepat.

"Ayah," panggil Riska begitu masuk ke kamar rawat ayah Riza.

"Waalaikumsalam," ucap bunda Nara dan Rinda bersamaan.

Riska tersenyum malu, mendapat sindiran dari bunda Nara dan Rinda. Dia panik dan segera ingin tahu kondisi ayahnya. "Assalamualaikum," ucap Riska.

"Kamu tahu dari mana ayah di sini?" Bunda Nara yang bertanya, karena belum ada dari keluarga mereka yang menghubungi Riska. Mereka fokus pada kesehatan ayah Riza. Ditambah masalah yang dibuat oleh Dita.

"Tante Ana yang kasih kabar," jawab Riska.

"Kamu sendiri Neng?" tanya ayah Riza pada putri pertamanya itu.

"Abang sedang keluar kota. Ris sudah izin. Anak-anak, sama pengasuh mereka."

Rinda memperhatikan gestur tubuh kakaknya yang bicara dengan ayah Riza. Rinda melihat, ada yang kakaknya sembunyikan. Apa itu? Rinda akan tanyakan nanti.

1
Yani
Kasianmmh Ana dan Riska sama di hianati suami
Yani
Ceritanya bagus seru 👍ttp semangat thor 💪💪
Yani
Bener" udah ga punya malu
Yani
Bener kaya Dita anak papa Heru kasihan mmh Ana di bohongi
Yani
Jangan" suaminya mmh Ana lagi
Yani
Oh... ternyata bukan anak kandung
Yani
Dasar ulet bulu
Yani
Jangan" suami kakak Rinda lagi
Yani
Oh.... ternyata Rinda punya dua kakak
Yani
Bagus Delia bongkar semuanya
Yani
Dasar perempuan licik semoga tidak terjadi apa" dgn ayahnya Rinda
Yani
Pasti orang suruhan si Dita
Yani
Jangan sampai Ayahnya Rinda meninggal thor
lanjut ttp semangat thor💪 ceritanya bagus 👍
Yani
Dasar ulet bulu
Yani
Betul CEO baru Rinda Keenan
Yani
Kayanya CEO baru Keenan deh
Yani
Kenalkan sama anaknya Rinda
Yani
Dita thor 🙏
Bunaya: Salam kenal Kak 🤗
Terima kasih untuk koreksinya
total 1 replies
Yani
Seru ni
Yani
Kebutuhan lain yang mendesak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!