siap baper dan siap ngakak guling-guling..
Bab ratusan mungkin sampai ribuan ya..
Karna semua kumpul jadi satu!
Biar gak pusing bacanya ...
eits... tapi jangan sawan dulu pas liat babnya. .. satu bab isinya sedikit emang paling enak kalo Marathon bacanya.
masih ongoing karna reasders setia gak mau pindah kamar!
Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berumur 27tahun yang di nikahkan secara mendadak oleh orangtuanya dengan gadis cantik berumur 20tahun seorang anak yatim yang bekerja di sebuah panti asuhan.
Reza..
sosok pria yang humoris dan berhati hangat siap tak siap mau tak mau akhirnya menyetujui menjadi suami dadakan untuk Melisa, ia menerima pernikahan itu karna lelah terpuruk di tinggal kan kekasihnya.
Melisa yang Polos dan biasa mengurus semuanya sendiri membuat Reza merasa nyaman dengan nya..
meski pada akhirnya kerikil kerikil kecil datang menghantam rumah tangga mereka yang baru saja merasakan kekuatan cinta.
sanggupkah keduanya bertahan?
konflik gak berat ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
🌻🌻🌻
Lebih dari 30 hari keduanya melewati waktu bersama, saling mengenal juga saling memahami perasaan masing-masing..
Tak sulit untuk keduanya untuk saling menerima, terutama bagi Melisa, ini adalah hal baru dalam hidupnya karna sebelumnya ia tak pernah mempunyai hubungan apapun dengan lawan jenis.
Hari hari mereka lewati dengan kesibukan masing-masing namun selalu menyempatkan untuk saling memberi kabar.. komunikasi adalah kunci sebuah hubungan itulah yang selalu Reza tanamkan dalam rumah tangganya yang baru ia mulai.
______
"Kunci mobil mana ya?" gumam Reza sambil merogoh laci meja kerjanya.
Hari ini ia akan pulang lebih cepat karna rapat di sore hari ditunda esok pagi, ini kesempatan baik untuknya karna waktunya dengan sang istri akan jauh lebih banyak.
Bukan kunci yang ia dapatkan, namun sebuah undangan yang ia raih.
"Ini lagi..Viana kenapa gak dibuang aja sih!"
Tapi matanya terus memandangi benda segiempat berwana abu-abu itu.
"Apa gue Dateng aja?"
Bayangannya kini berputar pada sembilan tahun lalu dimana saat itu ia masih berseragam putih abu-abu.
Ada senyum kecil terlihat di wajahnya manakala kenangan demi kenangan ia ingat kembali, Reza memang bukan siswa nakal namun tetap saja sebagai anak laki-laki ia pernah melakukan kenakalan layaknya siswa lain walau masih dalam batas wajar.
Parasnya yang tampan dan baik hati serta mudah bergaul menjadikannya seorang yang sangat di kagumi satu sekolah, hampir seluruh siswi berebut untuk menjadi kekasihnya namun Reza menanggapinya biasa saja sampai ada sosok gadis tinggi semampai pindahan dari kota lain datang mencuri hatinya....
Reza merasakan cinta dipandangan pertama..
*********
"Hai" sapa seorang pria pada Melisa.
Melisa hanya diam sambil berfikir mengingat siapa yang ada dihadapannya.
"Ricko" sebutnya lagi sembari terkekeh.
"Ah, iya maaf" ucap Melisa tak enak hati.
" Tak apa, pasti kamu gak inget sama aku, padahal aku selalu inget sama kamu!" ucap Ricko yang sangat senang bertemu dengan Melisa.
" Bukan gitu, aku.."
"Kamu lagi apa disini?" tanya Ricko langsung memotong pembicaraan Melisa.
"Lagi ajak main anak anak" Melisa menunjuk empat anak asuhnya yang sedang berlarian.
"Kamu sendiri lagi apa?" Melisa menantap heran Ricko.
"Aku habis anter mas Ilham, tadi ketemu dia di pinggir jalan karna ban mobilnya kempes lalu aku antar pulang, kebetulan liat kamu di taman aku turun sebentar" jawabnya menjelaskan.
"Oh, gitu!"
"Mau balik ke panti? biar aku antar sekalian?"
"Gak usah, kita pulang ramai-ramai jalan kaki"
"Hmm, apa aku bisa minta sesuatu?" pinta ricko walau ragu.
"Apa?" jawab Melisa.
"No ponselmu!" ucap Ricko tersenyum.
"Ponselku di panti, aku gak hafal" balas Melisa jujur dengan alasannya.
"Kalau media sosialmu?" tanya Ricko lagi.
"Haha,aku gak pake sosial media apapun" Melisa terkekeh sendiri membuat ricko bingung gadis di hadapannya begitu polos.
"Baiklah, lain kali kita bisa bertukar nomer ponsel"
Melisa hanya mengangguk kan kepalanya.
Aku makin suka sama kamu Mel....
____________________
Melisa yang sedang menuntun dua anak asuhnya menuju panti asuhan setelah puas bermain di taman, Ia terkejut saat melihat mobil suaminya terparkir di sebrang jalan.
Ia meminta mba Asih untuk lebih dulu masuk bersama empat anak asuhnya sedangkan Melisa memilih menemui suaminya.
Tok tok tok..
Melisa mengetuk kaca jendela mobil karna di lihatnya Reza sedang bersandar sambil memejamkan matanya, Reza yang terkejut dengan suara ketukan akhirnya mengerjapkan kedua matanya.
Melisa langsung masuk saat Reza sudah membuka pintu mobilnya.
"Mas Reza ko disini?" tanya Melisa heran.
"Iya mau jemput kamu, tapi aku telepon gak di angkat" dengus Reza kesal.
"Aku gak bawa ponsel, aku abis dari taman ngajak main anak-anak" jelas Melisa pada suaminya yang sedang menekuk wajah tampannya.
"Ya udah ayo pulang, aku ngantuk" ajaknya.
"Iya, aku pamit sama ambil tas dulu" jawabnya sebelum keluar dari mobil.
Sambil menunggu istrinya datang, Reza memilih untuk mengecek ponsel pribadinya.
Ada chat dari Ardi sahabatnya.
[ Gimana? jadi ikut gak Lo] Ardi.
Reza diam sejenak, ia masih berfikir untuk membalasnya antara iya dan tidak. baru saja ia ingin menekan tombol panggilan ternyata sang istri sudah masuk kedalam mobilnya.
"Mas Reza mau telepon siapa?" tanya Melisa saat melihat suaminya memasukan kembali ponselnya saat ia datang.
"Mau telepon Ardi," jawab Reza.
"Ya udah telepon aja, kenapa gak jadi? apa aku ganggu?"
"Enggak sayang, nanti aja di apartemen"
Melisa diam, ia mengatur posisi duduknya agar lurus menghadap kedepan untuk menghindari tatapan suaminya, ia tak ingin Reza tau hatinya kini kesal.
Reza menjalankan Mobilnya dengan kecepatan sedang, masih terlalu sore saat ini membuat jalanan agak sedikit lengang.
Sampai di apartemen Reza langsung masuk kedalam kamar, ia hanya membuka jas dan kemejanya saja kemudian berbaring di tengah kasur dengan posisi menelungkup. terlihat jelas punggungnya yang bersih dan putih.
****
Melisa yang baru selesai mandi langsung melangkah menuju dapur menyiapkan makanan untuk makan malam, ia membuka lemari pendingin dan mengeluarkan sayur beserta lauk kemudian mulai memasak.
Bau harum masakannya ternyata mampu membangunkan Reza dari alam mimpi, dengan kesadaran yang belum penuh ia berjalan menuju dapur dan langsung memeluk sang istri dari belakang.
"Loh ko bangun?" tanya Melisa yang kaget saat ada tangan memeluk perutnya.
"Harum," bisiknya
"Belum Mateng, Mas!" jawab Melisa yang masih memegang pisau.
"Kamunya yang harum, rambut basah kamu bikin aku pengen" bisiknya lagi sambil menenggelamkan kepalanya di ceruk leher sang istri, Melisa yang geli hanya bisa bergeliat menahan suaminya agar tak memberinya tanda merah lagi..
Puas bermain di area leher, kini Reza membalik tubuh Melisa agar menghadapnya.
dada bidang sang suami kini tepat di depan mata Melisa.
Reza mengurung istrinya dengan kedua tangan ia letakan di meja, Melisa yang panik langsung menutup wajahnya.
"Kenapa? belum juga di apa-apa in?"
"Jangan di apa-apain, aku lagi masak"
"Aku kasih hadiah aja kalau gitu" ujar Reza, sambil menurunkan tangan Melisa dari wajah merahnya.
CUP..
"Biar semangat masaknya"
CUP
"Biar enak makanannya"
CUP
"Biar kenyang akunya, haha"
Melisa mencubit dada Reza dengan keras sampai ia meringis kesakitan..
" Awas aja kamu, Ra.. cubit dada aku, nanti kalau udah waktunya aku bales di dada kamu"
Ancam Reza sembari tersenyum menggoda membuat istrinya menyilangkan kedua tangannya di bagian dada .
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Yakin bang di cubit doang??
kapan travelingnya nie?
naik naik puncak gunung😂😂😂
hahahaaaa.....
Like komennya yuk ramaikan
🌻🌻🌻🌻🌻🌻