NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Situs Online

Jodoh Dari Situs Online

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Wanita Karir / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Eys Resa

Anisa adalah seorang fashion desainer gaun pengantin yang sangat mandiri. Meski terlahir keluarga kaya, tak membuatnya manja. Karena kesibukannya, Nisa jadi lupa untuk mencari pasangan. Hingga Sahabatnya berinisiatif mendaftarkan Nisa ke sebuah situs perjodohan online. Yang mempertemukan Nisa dengan seorang pria berkebangsaan Turki, pria tampan dengan berbagai kejutan.

Erhan Farhat adalah seorang pengusaha muda, yang sudah lelah diporotin wanita-wanita yang dekat dengannya. Hingga akhirnya dia mencoba peruntungan di situs perjodohan online, dengan menutup segala akses tentang dirinya. Erhan ingin mendapat pasangan yang bisa menerimanya apa adanya. Hingga perkenalannya dengan seorang wanita yang mampu menjungkir balikkan hidupnya.

Apakah Jarak bisa mempertemukan mereka?
Bagaimana akhir dari kisah cinta mereka?

Yuk disimak jalan ceritanya.
Dan mohon dukungan dari kawan-kawan semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persiapan dan Kedatangan Dua Sahabat

Keesokan harinya, terjadi kehebohan di rumah Nisa. Dimana sejak pukul lima pagi, rumah Nisa didatangi mobil pick-up yang membawa alat-alat untuk mendekorasi ruangan. Ibu Aisyah yang tidak rahu apa-apa merasa bingung, hingga ayah Ibnu yang baru pulang dari masjid memberikan pengertian kepada istrinya itu.

"Ini semua ayah yang minta, bu? semua sudah dipersiapkam Arkan. Mereka adalah teman-teman Arkan. "

"Kenapa harus ada ini semua, yah? sebenarnya apa yang terjadi. "

Ayah Ibnu menepuk jidatnya, dia lupa memberi tahu istrinya bahwa maksud kedatangan Erhan dan ibunya hari ini adalah untuk melamar Nisa. Karena semalam saat ayah Ibnu masuk kamar, istrinya itu sudah tidur. Mungkin karena kelelahan karena menjamu calon mantunya kemaren.

"Maaf bu, ayah belum sempat cerita semalam, karena saat ayah masuk kamar ibu sudah tidur. "

"Sekarang jelaskan pada ibu, sebenarnya apa yang sudah terjadi ayah. Kenapa ada seperti ini di rumah. "

"Baiklah, tapi ibu harus tenang ya? "

Setelah melihat istrinya tenang barulah ayah Ibnu mulai cerita.

"Ibu tahu kan hari ini Erhan dan ibunya akan datang ke rumah? "

Ibu Aisyah mengangguk.

"Sebenarnya tidak hanya berkunjung bu, mereka akan melamar Nisa secara resmi. "

"Apa? " ibu Aisyah merasa tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

Ayah Ibnu mengangguk, sebagai tanda bahwa semua ucapannya benar.

"Ja... jadi... "

"Iya, mereka akan melamar Nisa, putri kita. "

"Apa tidak terlalu cepat yah? "

"Ayah juga merasa begitu, tapi mungkin ibunya Erhan memiliki alasan sendiri. Semalam ayah juga sudah meminta alasan kepada Erhan. Tapi dia juga tidak tahu, Erhan merasa tidak enak dengan tingkah ibunya. Beberapa kali dia juga meminta maaf kepada ayah melalui telpon. " Ayah Ibnu memberikan penjelasan agar istrinya itu tidak salah paham kepada Erhan.

Ibu Aisyah akhirnya mengerti dengan apa yang terjadi.

Nisa yang baru turun dari kamarnya juga tercengang melihat keadaan rumahnya.

"Ada apa bu? "

"Tidak ada apa-apa, sayang. Ini ada ayah mau mendekorasi rumah sebelum kedatang Erhan dan ibunya. " Ibu Nisa mencoba menyembunyikan yang terjadi kepada Anaknya.

Namun Nisa tidak mudah percaya, dan dia segera mencari sang ayah di kamarnya. Lalu mempertanyakan apa yang sebenernya terjadi. Karena mendapat desakan dari Nisa akhirnya ayah ibnu mengatakan apa yang terjadi. Karena cepat atau lambat Nisa juga pasti akan tau.

Sesuai dugaan ayah, Nisa juga merasa shock mendengar apa yang di katakan ayah Ibnu.

"Ayah, apa ini tidak terlalu terburu-buru? " tanya Nisa dengan suara tertahan.

"Maafkan ayah, nak. Semalam Erhan juga berkali-kali meminta maaf kepada ayah. Ini semua rencana ibunya, Erhan sendiri juga tidak tahu apa yang di rencanakan ibunya. " Ayah Ibnu memberikan pengertian dan itu membuat Nisa menangis.

"Tenanglah lah, tidak apa-apa ada ayah, ibu dan kakakmu disini. Kita akan mendengarkan alasan ibunya Erhan nanti. Ayah harap kamu tidak mengecewakan kami dan tidak mengecewakan Erhan dan ibunya yang sudah datang jauh-jauh dari Turki. " Sekali lagi ayah Ibnu memberikan pengertian sekaligus memperingatkan Nisa agar tidak melakukan hal yang bisa mempermalukan keluarga.

Ibu Aisyah yang dari tadi melihat interaksi keduanya memutuskan untuk masuk, dan segera memeluk anaknya yang sedang shock.

"Tenanglah nak, bukankah kau juga mencintai Erhan? Kau tidak ingin Erhan pergi lagi kan? " kata Ibu Aisyah sambil memeluk Nisa.

Nisa menganggukkan kepalanya di dalam pelukan sang ibu. "Tapi Nisa belum siap bu, ini terlalu cepat "

"Hari ini atau suatu hari nanti, moment ini pasti terjadi sayang. Tidak ada bedanya, kamu harus mempersiapkan dirimu. Kami sudah mendukungmu dan kamu sangat beruntung ibu Erhan menerimamu sebagai menantunya, dia pasti akan menyayangimu nanti. " Lagi-lagi ibu Aisyah memberikan pengertian kepada anaknya itu.

Akhirnya Nisa melepaskan pelukan, dan menghapus air matanya. "Sekarang apa yang harus aku lakukan bu? "

"Sebaiknya, kita sarapan dulu. Untuk menghadapi kenyataan bukankah juga memerlukan tenaga. " Ibu Aisyah mencoba bercanda. Dan itu berhasil ayah dan anak itu pun tersenyum mendengar candaan sang Ibu.

Akhirnya mereka berkumpul di meja makan untuk sarapan, sudah ada Arkan dan Alan disana yang menunggu semua orang.

"Cieehhh, yang mau di lamar. " celetuk Alina yang suka sekali menggoda adik iparnya itu.

Nisa, menundukkan kepalanya. Ibi Aisyah yang melihat itu sontak memberikan peringatan kepada Alina dengan menaruh jari telunjuknya di bibir. Alina yang melihat itu jadi merasa tidak enak.

Mereka akhirnya sarapan dengan tenang, Setelah sarapan Ayah Ibnu dan Arkan melihat persiapan bagian dekorasi, sedangkan Alina dan ibu mempersiapkan sesuatu di dapur. Nisa sendiri langsung kembali ke kamar.

Dia ingin menghubungi Erhan, tapi dia takut dan ragu. Akhirnya Nisa menghubungi Alima.

Setelah mengucapkan salam Alima langsung memberondong Nisa dengan pertanyaan.

"Ada apa Nisa? "

"Alima, bisakah kau datang ke rumah sekarang? "

"Memangnya ada apa sih? "

"Aku membutuhkan mu. Cepatlah kemari jangan banyak tanya. Aku tunggu. " telpon dimatikan sepihak oleh Nisa.

Membuat Alima mendengus kesal. Tapi dia segera bersiap ke rumah temannya itu. Sepertinya sesuatu yang serius sedang terjadi padanya.

Nisa juga melakukan hal yang sama pada Nayra. Walau teman-temannya sudah membalas pesannya semalam. Namun Nisa meyakinkan dirinya lagi, kalau teman-temannya harus datang hari ini.

Pukul delapan pagi, dua orang tak dikenal datang ke rumah Nisa dengan membawa beberapa kotak Mereka ingin bertemu pemilik rumah siapun itu. Akhirnya, Arkanlah yang menemui pria asing itu.

"Maaf, kalian siapa?"

"Kami di suruh tuan Erhan untuk mengantarkan ini tuan." Kata orang suruhan Erhan sambil menyerahkan beberapa kotak yang mereka bawa.

Arkan menerimanya dengan penasaran. "Apa ini? "

"Maaf kami tidak tau tuan, kami hanya di suruh mengantarkannya. Dan kami harus segera kembali. Permisi. " Kedua orang itu pamit undur diri.

Arkan membawa masuk beberapa kotak itu ke dalam rumah, dan mendapatkan beberapa pertanyaan dari semua orang termasuk Nisa. Arkan tidak menjawabnya, dia langsung menaruh kotak-kotak itu di atas meja. Di atas kotak itu sudah ada nama-nama keluarga Nisa.

Ayah Ibnu segera menghubungi Erhan dan menanyakan apakah dia mengirim sesuatu?

"Hallo Erhan, "

"Iya ayah, ada apa?

" Apa kau mengirim sesuatu untuk kami? "

"Apa sudah sampai? "

"Iya, ada beberapa kotak, dan sudah ada namanya juga. Memang apa isinya? "

"Syukurlah. Aku tidak tau apa isinya, ayah. mama yang menyiapkannya dari Turki. Sudah terbungkus rapi ketika aku sampai di hotel. "

"Baiklah kalau begitu, kami akan membukanya. Apapun isinya ucapkan terimakasih kami kepada mamamu. "

"Baik ayah, akan aku sampaikan. "

Panggilan terputus.

"Kalian dengar sendiri bahkan Erhan tidak tau apa isinya, semuanya benar-benar disiapkan ibunya. "

Satu persatu kotak itu diberikan kepada ayah Ibnu sesuai nama yang tertera. Dan mereka membukanya bersamaan. Mereka semua terbelalak melihat apa yang ada di dalam kotak itu.

"Ini... " kata Alina tak percaya. "Sebuah dresscode. Dengan merk terkenal. " pekik Alina saat melihat barnag yang sama, yang di pegang keluarga nya.

Namun, atensi mereka beralih pada isi kotak Nisa yang berbeda. Nisa pun melihat nya dan matanya terbelalak melihat isinya. Sebuah gaun berwarna gold yang sangat indah.

"Dari mana Mama Erhan tau baju kebaya? " mereka semua jadi terbengong-bengong melihat model baju yang dipegang Nisa. Bahkan ukurannya pun sesuai dengan ukuran tubuh Nisa. Mereka jadi penasaran dengan ibunya Erhan.

Pukul sepuluh, Alima dan Nayra datang ke rumah Nisa bersamaan. Mereka tercengang melihat apa yang terjadi di rumah Nisa, karena mereka datang setelah proses dekorasi selesai.

"Sebenarnya apa yang terjadi? " berbagai pertanyaan muncul di benak mereka berdua.

Tanpa banyak pikir lagi, mereka masuk ke dalam rumah, dan bertanya kepada ibu Aisyah yang sedang sibuk dengan makanan yang juga baru datang dari restoran.

"Nisa ada di kamar, temanilah dia. Sepertinya dia sedang butuh teman. Mungkin kedatangan kalian berdua bisa menghiburnya. " kata Ibu Aisyah.

Mereka berdua pergi ke kamar Nisa, tanpa menanyakan apapun kepada Ibu Aisyah. Mereka akan langsung bertanya kepada Nisa.

tok... tok... tok...

"Masuk."

Mereka berdua masuk setelah mendapat persetujuan pemilik kamar, Nisa yang sedang bermain ponsel langsung mendongak melihat siapa yang datang. Dia langsung melemparkan ponselnya dan berhambur memeluk kedua sahabatnya itu dan menangis di pelukan mereka.

"Nisa, katakan apa yang terjadi. Kenapa ruang tamu berubah menjadi seperti itu? " Nayra langsung memberondong pertanyaan kepada Nisa setelah pelukan mereka terlepas.

"Aku akan di lamar hari ini. "

"Apa? " pekik mereka berdua.

"Dengan siapa?" tanya Nayra.

"Apa Erhan yang akan melamarmu. " tanya Alima juga.

Nayra yang mendengar nama asing di sebut Alima jadi bertanya-tanya.

"Siapa Erhan? " sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada kedua sahabatnya.

Nisa dan Alima saling berpandangan.

"Hei, kalian berhutang penjelasan kepadaku. " sungut Nayra dengan melipat tangannya di dada.

Bersambung.

Terimakasih sudah membaca.

Note : Mengabulkan permintaan readers setia kisah "Nisa dan Erhan"

1
Siti Ardiyanti
Luar biasa
Bila Tami
Biasa
Bila Tami
Kecewa
alfantimega novita
Luar biasa
Surnia Nia
keren banget ceritanya
kairin
luar binasa Nisa.../Grin//Grin//Grin/
Ryan Jacob
semangat Thor
Jio
Luar biasa
kairin
wDidawwwe......terputus semua urat sarafnya /Drool//Drool//Drool/
kairin
jadi ingat....perjalanan cintaku sungguh di luar dugaan
kairin
wihhhhhh..... seru bgt ceritanya.antara indo dan turki...
kairin
wkwk emng gtu ya.....gokil sih/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
kairin
seru nih.....
kairin
lanjut, kyknya seru deh
🏠⃟ͮͮᴹᵒᵐʀuyzⷦzⷩ🥑⃟🍁❣️𝐀⃝🥀㊍㊍
sedih
Retno Wulandari
Lumayan
Jumiati Yusuf
mantap../Good/
Ran Tea
Luar biasa
Jolanda Lengkey
mantap/Pray/
Jolanda Lengkey
jadi/Cry/ikutan terjaru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!