Karena ditinggalkan oleh kekasihnya dalam keadaan hamil, Felinova terpaksa setuju menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya untuk menutupi aib keluarga.
Faisal Ramadhan, lelaki pekerja keras yang hidup sebatang kara dan pernah diasuh oleh keluarga Handoko pada akhirnya menikah dengan putri tunggal keluarga konglomerat itu sebagai bentuk balas budinya.
Kehidupan pernikahan yang dingin dan tanpa cinta membuat Feli tersiksa, terlebih setelah ia diasingkan di desa kecil bersama suaminya yang lebih tua 15 tahun darinya.
Sanggupkah Feli bertahan dan jatuh hati pada ketulusan Faisal? Atau pernikahan itu akan usai setelah si bayi lahir seperti kesepakatan di awal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UmiLovi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu yang Tercantik
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, sampailah pasangan bucin tersebut di MP Stable & Ecopark. Karena tiba menjelang sore, pada akhirnya Faisal mengajak Feli untuk menginap di mini hotel yang baru diresmikan di lokasi yang sama.
"Kita akan menginap?" tanya Feli saat Faisal membawa istrinya itu masuk ke lobi untuk cek in.
Tanpa Feli ketahui, selama bekerja tadi Faisal menyempatkan browsing tentang tempat liburan mereka berdua. Dari website itu pula lah Faisal tahu jika tempat ini baru saja meresmikan mini hotel. Setelah memperkirakan jika mereka berdua akan tiba di saat petang dan tak mungkin bisa menikmati pemandangan, akhirnya diam-diam Faisal mem-packing beberapa bajunya dan Feli.
"Iya, kita akan tidur di sini malam ini."
Wajah polos Feli sontak berbinar, ia mengeratkan pelukannya di lengan Faisal. "Asyik ..." lirihnya berdesis.
Usai cek in dan memilih kamar dengan balkon berpemandangan danau, Faisal menggandeng tangan Feli menuju lift
"Permisi!"
Suara seorang wanita tak pelak membuat langkah Faisal terhenti, ia dan Feli menoleh bersamaan. Seorang wanita cantik dengan perut buncit seperti Feli telah berdiri di belakang mereka sembari menyodorkan sebuah dompet.
"Tadi dompet anda terjatuh di sana," jelas wanita cantik itu dengan senyum yang sangat manis.
Feli menerima dompet itu. "Terima kasih banyak," ucapnya tulus.
"Kenapa kamu ceroboh sekali?" tanya Faisal gemas sembari mencubit hidung mancung istrinya dan membuat Feli tertawa.
"Terima kasih banyak. Saya tidak tahu bagaimana nasib dompet ini seandainya istri saya menjatuhkannya di tempat lain." Faisal membungkuk berterima kasih.
"Ada apa, Baby?!"
Feli, Faisal dan perempuan itu menoleh bersamaan. Seorang lelaki nampak menghampiri mereka bertiga sembari menggendong seorang balita laki-laki.
"Oh, nggak ada apa-apa, Yeobo. Ini tadi dompet Kakaknya jatuh, terus aku kembalikan." Perempuan itu melingkarkan tangannya di pinggang suaminya.
"Benar, saya mohon maaf atas keteledoran istri saya," sesal Faisal sembari melemparkan senyum hangat pada pria seusianya itu.
"Oh, it's oke." Lelaki itu nampak sangat bersahabat.
Diam-diam Feli memperhatikan sepasang suami istri di depannya. Sepertinya keduanya memiliki jarak usia yang cukup jauh seperti dirinya.
"Baiklah, kami permisi." Faisal kembali menggandeng tangan Feli dan lekas berlalu.
Merasa masih penasaran, Feli menolehi pasangan tadi sesekali. Wanita yang sedang hamil itu sangat cantik, dan sepertinya dia sedang hamil anak kedua karena suaminya tadi terlihat menggendong balita lelaki.
"Kak Ical."
"Hmm ..."
"Apakah aku secantik wanita tadi?"
Faisal menoleh ke belakang, pasangan tadi sudah pergi dan menghilang entah ke mana.
"Wanita yang mana?" tanyanya bingung karena sejak mereka tiba sudah ada 4 wanita yang mereka temui, 3 orang CS di lobi dan satu orang yang sedang hamil tadi.
"Yang tadi itu, loh! Yang balikin dompetku!"
"Oh ..." Faisal memencet tombol lift dan tak lama kemudian pintu terbuka. "Cantik kamu, lah!"
Tting.
Pintu lift tertutup perlahan seiring perubahan wajah Feli yang merona.
"Karena kamu tanya sama aku, pastinya aku jawab istriku yang tercantik. Kalo kamu tanya sama suaminya, pasti istri dialah yang tercantik hahaha ..." tawa Faisal sembari merapatkan pelukan pada istrinya.
Feli merengut kesal, ia mencubit perut suaminya.
"Aw, sakit, Feli!"
"Salah sendiri, muji istrinya nanggung banget!"
Tting.
Pintu lift kembali terbuka, mereka berdua telah tiba di lantai tujuan. Faisal menaikkan tali ranselnya yang melorot tanpa melepas genggamannya pada Feli. Sambil tetap bergandengan, Faisal mencari nomor kamar yang sudah ia booking.
Faisal tersenyum lega dan lekas memindai kartu untuk membuka pintu. Ia menarik Feli masuk dan lekas menutup kembali pintu tadi. Setelah menurunkan tas ranselnya, Faisal membungkuk dan membopong tubuh Feli.
Feli yang tak siap sontak memekik kaget dan memukul bahu suaminya dengan kesal.
"Aku takut kamu capek, makanya aku gandong biar cepet sampai di kasur," alibi Faisal sembari menurunkan istrinya perlahan di ranjang.
Kamar hotel yang nyaman bernuansa alam membuat Feli dan Faisal merasa berada di rumah sendiri. Setelah menidurkan Feli, Faisal duduk di sebelah istri kecilnya.
"Masih ngambek?" tanya Faisal berbisik, tangannya menyibak rambut yang menutupi sebagian wajah Feli.
Wajah merengut dengan kening berkerut dan bibir mengerucut membuat Faisal tersenyum gemas. Ia seperti sedang membujuk anak TK yang ngambek karena tidak dibelikan es krim. Perlahan Faisal pun membungkuk dan mengecup bibir manyun itu.
"Kamu yang paling cantik, Sayang. Percayalah ..."
...****************...
Eaaa eaaa eaaa .... Kak Ical bisa aja! 😂
wahh sumpah y kak ical jd knytaan mlh lgsung nikah y jg ma kak ical bkn dgn yg mirip sma dia🤣🤣🤣
ku fkir jonas mw bicara klo dia ga akn bw feli k amerika degh krn dia jg ga tega misahin feli n love dr haikal