Sebagai seorang ibu rumah tangga anisa tidak pernah mengatur keungan rumah tangganya. Keuangan semua dipegang oleh ibu mertuanya. Karena Rendra suami Anisa memberikan tanggung jawab keuangan kepada ibunya agar sang ibu tidak salah paham dengan Anisa. Anisa sendiri tidak masalah , yang terpenting tidak ada keributan. Rendra sangat mencintai Anisa, sampai rendra juga mengajari Anisa agar bisa tegas dalam bersikap.
Anehnya keluarga kakaknya rendra selalu menumpang hidup dengan rendra dan ibu mertuapun tidak mempermasalahkannya dengan alasan mereka juga membantu keuangan untuk urusan dapur. Rendra dan Anisa berencana untuk pindah namun belum ada waktu yang pas karena sang ibu selalu melarangnya pinda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Foto dari Erika
.
.
.
💕 HAPPY READING 💕
Keseharian anisa disibukkan dengan pekerjaan yang sudah mulai menyita waktu, bukan tanpa alasan dia memang sengaja mencari kesibukan agar tidak bertemu dengan mertuanya. Sampai saat ini ibu mertuanya masih tinggal di rumahnya, tanpa saling bertegur sapa. Saat anisa berangkat bekerja ibu mertuanya masih dikamar dan saat dia pulang ibu mertuanya juga dikamar, tidak pernah makan dalam satu meja.
Siang ini anisa ada meeting dengan kliennya di cafe milik sahabatnya, Silvia. Kebetulan meeting saat jam makan siang sehingga mereka makan siang terlebih dahulu baru membahas soal pekerjaan. Anisa menyewa private room agar meeting tidak terganggu.
" Selamat bekerja sama dengan perusahaan kami ibu anisa. Terimakasih atas makan siangnya. " Ucap klaien anisa.
Sudah bukan hal yang biasa, seorang menejer keuangan menggantikan direkturnya untuk meeting dengan klien. Mungkin banyak karyawan yang bertanya - tanya, tetapi anisa dan abimana tidak mengambil pusing hal itu yang penting perusahaan mereka tetap maju san makin banyak menjalin kerja sama.
" Sama - sama pak. Semoga kerja sama kita saling menguntungkan. Mari saya antar kedepan " Ucap anisa ingin mengantarkan klaien nya keluar menuju parkiran.
Klaien anisa mengangguk dengan senyum ramah. Mereka keluar dari private room dan berjalan beriringan sembari berbincang santai sesekali mereka tertawa. Tanpa anisa ketahui ada sepasang mata yang terus mengawasinya sambil mengarahkan kamera ponselnya.
" Kena kamu anisa ! Hemm... Mau main - main kamu sama saya. Ternyata kamu bermain api di belakang mas rendra, dengan foto - foto ini aku bisa menghancurkan rumah tanggamu dengan mas rendra" Gumam erika tersenyum sinis kearah anisa yang sudah ada di parkiran depan cafe mengantarkan klaien nya.
Erika dan teman kerjanya sedang makan siang di cafe milik silvia dan tanpa sengaja erika melihat anisa dan seorang pria paruh baya keluar dari arah dalam cafe, yang erika yakini mereka dari private room.
" Siapa sih Ka ?" Tanya salah satu teman erika.
" Sudah bukan urusan kalian, cepat habiskan makan kalian. Berhubung aku lagi senang jadi makanan kalian bertiga aku yang traktir. " Ucap erika tersenyum sumringah.
" Terimakasih erika " Jawab ketiga teman erika dengan serentak.
Anisa kembali kedalam cafe untuk menemui silvia, namun tetap saja dia tidak melihat keberadaan erika. Erika terus memandang kemana anisa melangkah,namun anisa terus masuk kebagian dalam cafe.
* Kemana dia ? Padahal dia itukan cuma seorang OB tapi kenapa dandanannya seperti itu. Atau jangan - jangan apa yang aku fikirkan ini benar, dia seorang OB dan dia open BO * Gumam erika berfikiran buruk kepada anisa.
" Eh.. Erika cepat habiskan makanan mu. Sebentar lagi jam istirahat habis, kita harus cepat balik ke tempat kerja karena jarak dari sini ketempat kerja itu lumayan jauh." Ucap teman anisa.
" Iya , iya brisik amat sih " Seru erika langsung memakan makanannya dengan cepat.
Setelah lima menit anisa dan ketiga temannya sudah selesai dan erika sudah membayar tagihannya. Erika tetap penasaran karena anisa sampai sekarang belum juga keluar dari cafe, membuat erika terus bertanya - tanya apa yang sedang anisa kerjakan didalam sana.
* Aku sangat penasaran apa yang dikerjakannya didalam sana ? Atau memang didalam sana masih ada teman kencannya ? Hemm... boleh juga pekerjaan nya ternyata diam - diam menghanyutkan. * Gumam erika yang sudah masuk kedalam mobilnya.
Saat mobil erika meninggalkan parkiran cafe tidak berselang lama anisa dan silvia juga keluar dari cafe.
" Aku balik kantor dulu ya sil, maaf sudah mengganggu pekerjaan mu" Ucap anisa.
" Itu sudah biasa " Jawab anisa sambil terkekeh.
" Hahaaa.... Kamu ini memang kalau bicara suka benar " Seru anisa sambil mencubit hidung anisa.
" Sudah sana pergi aku mau lanjut kerja, kamu hati - hati ya. Oh iya jangan lupa kalau sampai rumah minum obat darah tinggi biar kuat menghadapi mertuamu yang julit nya minta ampun itu. " Seru Silvia sambil tertawa.
Anisa hanya mengangguk sambil memcubit pipi cabby silvi sampai silvia mengaduh kesakitan. Anisa pun masuk memobilnya dan melajukan mobilnya menuju perusahaan tempatnya bekerja.
**************
Anisa dan rendra sampai rumah secara bersamaan, mereka masuk kerumah secara bersamaan. Mereka sampai rumah tepat jam 5 sore, namun saat sampai di ruang keluarga anisa dikagetkan dengan teriakan ibu ratri dengan sangat nyaring.
" Dasar menantu tidak tahu diri ! Kurang apa selama ini anakku menafkahi mu sampai semua aset yang anakku punya sudah atas nama mu ? Tapi ternyata dibelakang anak ku kamu sudag bermain api, kamu tidak pantas menjadi menantu di keluarga ku !! Rendra segera ceraikan wanita murahan ini !" Teriak ibu ratri dengan lantang sambil menunjuk kearah anisa.
Jantung anisa berdegup tidak karuan, dia benar - benar murka dan marah saat ibu mertua mengatakan dia wanita murahan. Atas dasar apa mertuanya tiba - tiba mengatainya wanita murahan, padahal dia tidak melakukan apapun bahkan dia juga baru pulang kerja.
" Jaga mulut mu bu !! Aku selama ini sudah cukup mengalah darimu . Aku mengalah dan menghormatimu karena kamu mertuaku, ibu dari suamiku. Tetapi jika ibu sudah menuduhku bahkan memfitnahku melakukan hal yang tidak pernah aku lakukan, maaf bu dengan sangat terpaksa aku akan melawan ibu." Ucap anisa dengan berani.
" Tenang dulu bu, sebenarnya ini ada apa ? Kenapa tiba - tiba ibu marah dan menuduh anisa seperti itu?" Tanya rendra.
" Istrimu itu sudah selingkuh rendra, mana ada seorang OB berpenampilan seperti itu. Dia memang bekerja sebagai OB tetapi juga merangkap sebagai wanita yang tidak benar, alias wanita murahan. " Ucap ibu ratri tetap menghina anisa.
" Maksud ibu apa? Apa ibu punya bukti jika aku ini seorang wanita murahan? Ingat bu, fitnah itu lebih kejam dari membunuh. Jangan buat aku semakin tidak menghormatimu bu." Seru anisa dengan kesal.
Padahal tadi saat di jalan dia sudah membayangkan mandi dan berendam dengan hangat untuk merilekskan tubuhnya yang benar - benar lelah. Tetapi baru saja masuk kerumah sudah disambut dengan tuduhan dan fitnah tang dilontarkan oleh ibu mertuanya sendiri.
" Rendra tidak suka ya ibu memfitnah anisa seperti itu. Rendra tahu siapa anisa bu, anisa tidak mungkin melakukan hal seperti itu" Ucap rendra.
" Ibu tadinya juga tidak percaya tapi kalau bukti sudah berbicara ibu pun pasti percaya. Apalagi bukti itu sangat akurat. " Ucap ibu ratri menatap tajam dengan sinis kearah anisa berdiri.
Bahkan anisa dan rendra masih dalam posisi berdiri. Rasa lelahnya tiba - tiba hilang karena ocehan dari ibu ratri sudah membuat mereka melupakan rasa lelah. Lama - lama berdiri juga capek, akhirnya anisa memilih untuk duduk di sofa dan diikuti rendra dan ibunya.
" Memang bukti apa yang ibu punya ?" Tanya rendra ingin tahu bukti apa yang ibunya punya.
" Ini kamu lihat sendiri bagaimana kelakuan istri kamu " Ucap ibu ratri menunjukan foto - foto yang ada diponselnya.
Foto - foto itu dia dapatkan dari erika , dengan sengaja erika langsung mengirimkan foto itu kepada ibu ratri agar ibu ratri tahu kelakuan anisa dan langsung memarahinya.
" Ini sebuah foto ? Apa yang aneh ya bu?" Tanya rendra heran.
Anisa juga penasaran akhirnya dia melihat foto yang ada di ponsel ibu mertuanya. Mata anisa membulat saat melihat fotonya dan klaien nya tadi siang ada di ponsel ibunya. Namun secepat mungkin anisa mengulas senyum manis dibibirnya, dan hal itu membuat ibu mertuanya semakin geram.
" Darimana ibu dapat foto ini?" Tanya anisa dengan santai.
" Lagi pula ini hanya sebuah foto bu. Dan tidak ada yang salah dengan foto ini " Ucap rendra sama sekali tidak terpengaruh dengan foto itu. Rendra tahu anisa dan pria yang ada di dalam foto itu tadi siang meeting di cafe XX dan anisapun sudah memberitahu rendra jika dia siang ada meeting.
" Kamu bodoh apa pura-pura bodoh sih Ndra. Istrimu itu selingkuh dan pria yang ada di foto itu adalah selingkuhannya. Lihat singkuhannya bahkan sudah berumur,mungkin lebih pantas menjadi ayahnya. Kamu harus segera menceraikanya. Dan kamu anisa, kamu tidak perlu tahu aku dapat foto ini darimana. Sekarang juga aku mau kamu tinggalkan rumah anakku segera bereskan barang - barang mu " Ucap ibu ratri dengan sinis.
Hhaaaaahaaaaa
Bukannya segera melaksanakan perintah ibu mertuanya, anisa justru tertawa dengan sangat kencang. Bahkan mengundang rasa penasaran bik marni dan pak tarjo, mereka langsung mendekat keruang keluarga untuk mencari tahu apa yang membuat anisa tertawa senyaring itu.
" Apa aku tidak salah dengar bu ? Ibu mengusirku ? Jangam mimpi bisa memgusirku dari rumahku sendiri bu. Karena sampai kapanpun rumah ini itu tetap rumah ku. Atau seharusnya ibu saja ya yang angkat kaki dari rumah ku ini. " Ucap anisa menatap tajam ibu mertuanya.
" Rendra tidak tahu lagi bu mau menjelaskan bagaimana sama ibu ? Sudah berapa kali rendra bilang jika semua ini punya ANISA !!" Seru rendra dengan menekankan nama anisa agar ibunya paham.
"Terserah mau punya siapa, kalau menurut ibu ini tetap milikmu. Ndra kenapa malah jadi begini ? Istri kamu selingkuh loh " Ucap ibu ratri tetap menuduh anisa selingkuh.
" Anisa tidak selingkuh bu, pria yang ada di foto itu orang yang menjalin kerjasama dengan perusahaan tempat anisa bekerja. Mereka tadi siang itu meeting bu, dan anisa juga sudah izin sama rendra." Jawab rendra menjelaskan, namu tetap saja hati ibu ratri tidak terbuka juga untuk berfikir positif.
Orang kalau sudah membenci orang sampai mendarah daging sudah pasti susah untuk menganggap orang yang dia benci itu baik.
" Kalau ibu masih saja berbuat ulah, dengan terpaksa anisa akan mengusir ibu. Mas , tolong setelah makan malam kamu antar ibumu pulang. Aku tidak mau terus - terusan steress karena ibumu. " Ucap anisa, lalu bangkit dan menaiki tangga menuju kamarnya.
" Ndra , kamu tidak akan mengusir ibu kan ? Ini rumahmu ndra, jangan mau kalah sama istrimu itu ndra. Lagian kamu mau saja dibodohi sama istrimu itu, masak iya seorang OB kok ikut meeting ?" Ucap ibu ratri masih menganggap anisa OB.
" Sudahlah bu, sekarang rendra mau mandi terus sholat magrib , sebentar lagi adzan magrib bu. Setelah makan siang rendra antar ibu pulang, aku tidak mau anisa stress karena ulah ibu " Ucap rendra lalu bangkit dan menaiki tangga menuju kamarnya.
Ibu ratri hanya mendengus kesal, karena rendra tetap percaya dan membela istrinya. Ibu ratri masuk kamarnya, tetapi tidak untuk membereskan pakaiannya namun untuk menghubungi erika, ya erika sudah menunggu kabar dari ibu ratri. Dia ingin segera tahu bagaimana reaksi rendra saat tahu istrinya selingkuh.
*********
RATE BINTANG 5 NYA DULU YUK KAK.
JANGAN LUPA, LIKE, KOMENTAR , VOTE DAN FAVORITENYA SERTA HADIAHNYA 🙏❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️