SEKUEL TERPAKSA MENIKAHI PEMBANTU
Giana yang sejak kecil kehilangan figur seorang ayah merasa bahagia saat ada seorang laki-laki yang merupakan mahasiswa KKN memberikan perhatian padanya. Siapa sangka karena kesalahpahaman warga, mereka pun dinikahkan.
Giana pikir ia bisa mendapatkan kebahagiaan yang hilang setelah menikah, namun siapa sangka, yang ia dapatkan hanyalah kebencian dan caci maki. Giana yang tidak ingin ibunya hancur mengetahui penderitaannya pun merahasiakan segala pahit getir yang ia terima. Namun, sampai kapankah ia sanggup bertahan apalagi setelah mengetahui sang suami sudah MENDUA.
Bertahan atau menyerah, manakah yang harus Giana pilih?
Yuk ikuti ceritanya!
Please, yang gak benar-benar baca nggak usah kasi ulasan semaunya!
Dan tolong, jangan boom like atau lompat-lompat bacanya karena itu bisa merusak retensi. Terima kasih atas perhatiannya dan selamat membaca. ♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SSM 27
"Melamunin apa sih, Bi? Kayaknya jauh banget tuh lamunan. Apa kamu sedang mikirin calon menantu Mami?" tanya Ariana yang baru saja keluar ke teras. Tadi selesai makan malam, Ariana memang melihat Albirru keluar. Sampai satu jam, Albirru tak kunjung masuk membuat Ariana penasaran. Ia pun duduk di samping Albirru yang kini tersipu malu.
"Sepertinya bener nih. Wah, cerita-cerita dong, gimana calon menantu Mami itu? Terus kapan kamu bakal bawa dia ke mari? Mami 'kan penasaran dan pingin kenalan," ujar Ariana antusias.
Albirru mengusap tengkuknya sambil tersipu-sipu. Ariana sampai heran dengan tingkah polah anaknya itu. Tidak biasanya ia bersikap demikian.
"Em, Mi, begini, kalau Birru sukanya sama janda, gimana menurut Mami? Jujur, Birru bingung. Mau maju, tapi terlalu banyak yang mesti Birru pertimbangkan," ucap Albirru membuat mata Ariana seketika terbelalak. Ia tidak menyangka sang putra jatuh cinta pada seorang janda. Sungguh, mungkin inilah definisi dari buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Like father like son. Ariana pun sontak tertawa.
"Mami kenapa ketawa? Duh, apa ada yang salah ya sama kata-kata Birru barusan?" Albirru semakin malu. Pipinya bahkan sedikit memerah.
"Kamu serius dengan kata-katamu tadi, hum?" tanya Ariana memastikan sambil tersenyum lembut.
Albirru mengangguk tanpa ragu. Meskipun sedikit malu, tapi ia meyakini, tak ada yang salah dengan status janda. Jadi kenapa ia harus malu. Hanya saja, tetap saja ada banyak hal yang harus ia pertimbangkan. Salah satunya adalah persetujuan keluarga.
Melihat sikap mertua Giana tempo hari membuat Albirru sadar, Giana tak pernah mendapatkan perlakuan baik dari keluarga mantan suaminya. Dan ia pun tak ingin Giana mendapatkan perlakuan serupa dari keluarganya hanya karena restu yang tidak tulus dari dalam hati. Sebab hal itu hanya akan semakin menambah luka di hati dan hidup Giana.
Albirru lebih rela memendam perasaannya dibandingkan melihat Giana kembali terluka. Tak mungkin 'kan ia membuat Giana kembali berjuang hanya untuk sebuah kata restu?
Albirru malah berharap, Giana diterima dengan tangan terbuka sehingga ia tak perlu lagi berjuang untuk cinta dan kebahagiaannya. Cukup Giana menjadi penerima dan ia yang akan menjadi pendonor cinta dan kebahagiaan.
"Memangnya apa yang mesti kamu pikirkan? Cerita aja sama Mami. Nggak perlu khawatir. Mami nggak akan menghakimi pilihan kamu. Justru Mami akan bantu jadi solusi," ucap Ariana lembut sambil menepuk pundak Albirru. Albirru tersenyum. Ibunya memang selembut dan seperhatian itu. Ah, bukan hanya ibunya, ayahnya pun sama. Bagi Albirru, mereka adalah orang tua terbaik di dunia.
Lalu mengalirlah cerita dari bibir Albirru tentang pertemuannya dengan Giana, bagaimana ia yang dikira tukang ojek, Giana yang ternyata seorang janda, kemudian pada akhirnya Giana tahu kalau ia sebenarnya seorang dokter termasuk tentang kehamilan Giana yang cukup membuatnya terkejut.
"Kalau Mami mau tau, kamu bener-bener mencintai dia apa hanya ketertarikan semata?"
Albirru diam. Ia mencoba meraba hatinya yang terdalam. Perasaan ingin membahagiakan dan melindungi Giana tumbuh begitu subur di hati dan pikirannya. Meskipun ini merupakan kali pertama ia merasakan perasaan seperti ini, namun dapat ia dapat memastikan kalau ini adalah cinta.
"Birru baru kali ini memiliki keinginan kuat untuk membahagiakan dan melindungi seorang wanita, Mi. Sebelumnya nggak pernah. Ada rasa bahagia setiap kali melihatnya tersenyum dan tertawa. Birru yakin, Birru memang sudah jatuh cinta padanya," papar Albirru yang diangguki oleh Ariana.
"Terus kamu tadi bilang, banyak hal yang mesti kamu pertimbangkan. Apa itu? Apa itu karena kehamilan wanita itu?"
Albirru mengangguk cepat. "Termasuk restu, Mi. Restu kalian adalah kunci kebahagiaan kami. Bagaimana kami bisa bahagia bila tanpa restu kalian. Selain itu, aku nggak mau Giana kembali merasakan harus berjuang untuk sebuah kata restu. Hal itu pasti meninggalkan luka mendalam bahkan bisa saja trauma. Birru nggak mau Giana kembali terluka dan harus tertatih-tatih demi restu orang tua. Birru nggak mau Giana kembali terluka, Mi. Hal inilah yang selalu membayangi langkah Birru," paparnya membuat Ariana tersenyum bangga.
Bangga karena anaknya sudah tumbuh begitu dewasa dan mampu berpikir sebijak ini. Bangga karena putranya tumbuh menjadi sosok yang begitu menghargai seorang wanita. Padahal ia bisa memilih wanita mana saja yang setara, tetapi ia justru menjatuhkan hatinya pada sosok rapuh yang membutuhkan perlindungan.
Mata Ariana berkaca-kaca. Ia jadi teringat bagaimana sosok Athariq yang terus memperjuangkannya. Bahkan ia mau menerima dirinya yang kala itu seorang janda. Terlepas ia saat itu masih perawan, tetapi tak ada yang tahu akan hal itu kecuali orang tuanya dan mantan suaminya sendiri. Athariq hanya tahu ia seorang janda dan ia tak mempermasalahkannya.
Lalu bagaimana ia bisa mempermasalahkan pilihan anaknya, sementara ayahnya dulu pun juga demikian.
"Kamu tau sebuah cerita? Fakta tentang Mami dan Papi di masa lalu?" ucap Ariana membuat dahi Albirru berkerut. Ia tidak paham apa yang ingin dikatakan oleh ibunya.
Albirru menggeleng membuat Ariana terkekeh. "Ru, kamu harus tau, dulu ...." Ariana menjeda kata-katanya. Ia menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. "Dulu ... Mami pun seorang janda sebelum dipersunting Papimu dan menikah sehingga melahirkan kalian–anak-anak Mami dan Papi yang baik hati dan berbudi pekerti," ucap Ariana pelan membuat mata Albirru sontak melotot karena terkejut.
"Ma-mi nggak sedang bohong untuk membesarkan hati Birru 'kan?" tanya Albirru speechless.
"Ngapain Mami bohongi kamu. Nggak guna banget," ujar Ariana seraya terkekeh. "Intinya, siapapun pilihan kamu, asal wanita itu wanita baik-baik, Mami dan Papi nggak akan mempermasalahkan. Mau miskin atau kaya, mau gadis atau janda, yang penting dia wanita baik-baik, kenapa tidak. Sebab bagi kami, kebahagiaan kamu adalah prioritas."
Kejutan demi kejutan Albirru dapatkan malam itu. Meskipun Ariana tidak mau menceritakan secara spesifik tentang masa lalunya, namun intinya, ibunya justru mendapatkan kebahagiaan di pernikahan keduanya. Jelas saja, apa yang baru saja Ariana sampaikan menambah keyakinan Albirru untuk mempersunting Giana.
...***...
Seperti yang Rahma dan Ratih rencanakan, keesokan harinya, keduanya pun mendatangi cafe di mana Giana bekerja. Desti yang tidak mengenal Rahma dan Ratih pun mempersilakan saat keduanya meminta izin bertemu dengan Giana.
Giana yang penasaran dengan dua orang yang mencarinya pun segera keluar setelah Desti memberitahu. Wajah sumringah Giana seketika berubah datar setelah melihat keduanya.
"Mau apa kalian datang ke mari?"
...***...
Kalo ada yang bertanya kenapa Ariana manggil Albi, tapi Albirru malah nyebut dirinya Birru, kalian nggak lupa betapa absrudnya Omanya Albirru 'kan?
Hayo, sopo?
Panggilan apa dia nyebut dirinya siapa. Tapi yang mulai pertama kali justru anaknya sendiri sih. Alias Papinya Albirru sendiri. Dari kecil disuruh manggil apa malah manggil apa. Biar kayak bule katanya. Keren. 🤣😂
Giliran udah kepentok jodoh, baru deh mau ganti panggilan. Jadi lebih normal. Eh, malah pindah emaknya yang jadi konyol. 😅
...Happy reading ya. Maaf, update kemalaman. ❤️❤️❤️...
cepet amat thor
tapi senang sih karena semua nya bahagia Asrul dan Via.. Albirru dan Giana .. ❤❤❤
Untuk sementara, seperti yg D'wie pernah sampaikan, D'wie mau Hiatus dulu di sini. Beneran, sedang gk ada semangat di sini. Jd butuh ngumpulin moodnya dulu. Smg aja nggak lama.
Bagi yg berkenan dan mau singgah ke cerita D'wie lainnya, bisa singgah di lapak ungu. Atau bisa juga DM insta gram D'wie di dwie.author untuk tau jelasnya. Di sebelah D'wie udah ada 3 cerita. Dan Maira pun sudah mulai dirilis di sana.
Terima kasih sudah selalu mengikuti dan kasi support. D'wie nggak akan melupakan kesenangan menulis di sini khususnya saat tertawa bareng sama kakak2 di sini.
Sampai jumpa, Kak. Happy New year. 🥰🥰🥰