NovelToon NovelToon
Bukan Tulang Rusuk

Bukan Tulang Rusuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Mengubah Takdir
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwidia

Novel ini diilhami dari kisah hidup Nofiya Hayati dan dibalut dengan imajinasi penulis.

🍁🍁🍁

Semestinya seorang wanita adalah tulang rusuk, bukan tulang punggung.

Namun terkadang, ujian hidup memaksa seorang wanita menjadi tangguh dan harus terjun menjadi tulang punggung. Seperti yang dialami oleh Nofiya.

Kisah cinta yang berawal manis, ternyata menyeretnya ke palung duka karena coba dan uji yang datang silih berganti.

Nofiya terpaksa memilih jalan yang tak terbayangkan selama ini. Meninggalkan dua insan yang teramat berarti.

"Mama yang semangat ya. Adek wes mbeneh. Adek nggak bakal nakal. Tapi, Mama nggak oleh sui-sui lungone. Adek susah ngko." Kenzie--putra Nofiya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 5 Sang Mantan

Happy reading 😘

...Jika benar cinta, maka lepaskanlah dia yang telah memilih untuk pergi. Biarkan dia bahagia bersanding dengan insan yang dipilih, karena cinta tak harus memiliki. Bersyukurlah karena masih bisa menatap dan mencintainya dalam diam....

...🌹🌹🌹...

Hela'an lirih terdengar dari bibir Nofiya saat indera penglihatannya membentur wajah seorang gadis yang tidak asing baginya.

Gadis itu adalah Indah, salah satu mantan Zaenal.

Indah melayangkan tatapan tajam ke arah Nofiya dan berjalan mendekat dengan mengepalkan tangan. Kentara sekali jika ia tengah murka.

Selayaknya seorang cenayang, Nofiya bisa menebak apa yang ingin dilakukan oleh gadis berkulit putih dan berbadan kecil itu.

Tapi tenang saja, karena ada Sang Pangeran Cinta di sisi, yang akan menggenggam erat tangannya dan bersiap menghalau siapa saja yang berniat menyakiti.

"Heh, Ledok!" Indah berkacak pinggang dan bersiap melabrak Nofiya. Namun gadis yang ingin dilabraknya terlihat tenang dengan posisi kedua tangan terlipat di depan dada.

"Nyapo?" ucap Nofiya santai--membalas perkataan gadis yang kini berdiri tepat di hadapan.

"Berani-beraninya kamu numpang di mobil Zen. Dasar kegatelan!"

"Siapa juga yang kegatelan? Noh, tanya langsung ke Zen! Dia sendiri yang jemput aku pakai mobil."

Indah bertambah murka. Ingin rasanya menggampar mulut Nofiya dan menjambak rikma panjang gadis yang kini menjadi rivalnya itu.

Namun saat ini Indah harus bisa menahan, karena Zaenal tidak mungkin membiarkan.

Meski hubungannya dengan Zaenal telah berakhir cukup lama, Indah tidak rela jika sang mantan yang masih dicintainya menggandeng gadis lain. Terlebih gadis itu adalah Nofiya.

Bagi Indah, Nofiya tidak pantas bersanding dengan Sang Bintang Kampus karena memiliki wajah yang jauh dari kata cantik, apalagi anggun.

Tangan terkepal menahan amarah seiring tatapan yang dialihkannya ke arah Zaenal.

"Zen, jelasin ke aku! Kenapa Si Ledok numpang di mobilmu?" cecarnya--meminta penjelasan dari Zaenal disertai tatapan yang menyiratkan rasa sakit, selayaknya seorang gadis yang tengah mendapati sang kekasih selingkuh.

"Dia bukan Ledok! Tapi Nofiya, pacarku. PACAR Zaenal Alfariz. Dan asal kamu tau, yang dikatakan Fiya memang benar. Bukan Fiya yang numpang di mobilku, tapi aku yang menjemputnya."

Zaenal tidak terima jika sang kekasih dipanggil dengan sebutan 'Ledok' oleh Indah.

Sebagai tamparan kecil, ia sengaja menekankan kata 'Pacar' untuk mengukuhkan bahwa Nofiya adalah kekasihnya, sehingga membuat Indah kian terpatah.

"Nggak! Nggak mungkin! Pasti kamu cuma berbohong 'kan? Kamu cuma berpura-pura!" Indah meninggikan intonasi suara dan menggeleng tak percaya.

Seketika perhatian semua orang yang berada di parkiran kampus tertuju padanya.

"Aku nggak bohong. Terserah, kamu mau percaya atau nggak. Yang jelas, aku dan Fiya sudah jadian. Kami resmi pacaran."

"Nggak mungkin, Zen. Aku nggak percaya. Aku tau persis, kriteria gadis yang kamu suka. Bukan gadis berwajah jelek seperti Ledok, tapi gadis berwajah cantik dan anggun seperti aku."

Nofiya memutar bola mata malas. Ia terlihat jengah mendengar ucapan Indah yang terkesan membanggakan diri sendiri tanpa berkaca.

Wajah Indah memang cantik, tapi badannya hanya setinggi bahu Nofiya. Sayang, sifat dan sikapnya tidak selaras dengan wajahnya yang cantik. Angkuh dan sombong.

"Fiya juga cantik. Bahkan lebih cantik bila dibanding kamu. Bukan hanya cantik yang terlihat oleh mata, tapi cantik karena pancaran dari hatinya."

Terdengar sweet bagi Nofiya, tapi sangat menyakitkan bagi Indah.

Rangkaian kata yang keluar dari bibir Zaenal bagai sebilah pisau belati yang menghujam jantung dan mengoyak ulu hati, hingga membuat Indah tak berdaya menahan bulir-bulir air bening yang kini jatuh membasahi wajah ayunya.

"Zen --" ucapnya lirih sambil menekan dada yang terasa perih.

Namun Zaenal tak peduli dan membawa Nofiya berlalu dengan menggenggam tangan gadis yang dicintainya itu.

Zaenal mengeratkan genggaman tangannya ketika melintas di depan Rama--teman sekelas yang pernah mengejar cinta Nofiya.

Rama hanya bisa menatap hampa, tanpa bisa berkata-kata. Ia berusaha ikhlas, meski terasa berat untuk melepas.

"Zen, lepasin! Aku malu!" pinta Nofiya sedikit berbisik, karena saat ini mereka menjadi perhatian para mahasiswa yang tengah berdiri di koridor. Termasuk deretan para mantan Zaenal.

"Ngapain malu?"

"Lihatlah, semua mata tertuju pada kita, Zen --"

"Biarin aja, Fi. Lagian, itu yang aku mau."

Nofiya menghentikan ayunan langkah, diikuti oleh Zaenal. Keduanya berdiri saling berhadapan dan saling menatap.

"Zen --"

.

🍁🍁🍁

Bersambung ....

Ctt: Ledok yang dimaksud oleh Indah adalah kendaraan roda empat yang digunakan untuk mengangkut bahan bangunan atau untuk menggiling padi dan jagung. Kata orang Jawa, nyelep atau nyelip padi dan jagung.

Yuk semangati author untuk terus berkarya, meski UP nya pelan seperti siput 🥰

Jangan lupa subscribe atau fav karya untuk memberi dukungan

Beri like dan komentar setiap membaca bab novel 'Bukan Tulang Rusuk'

Terima kasih 🥰🙏🏻

1
Najwa Aini
wahh..
kalimatmu Thor..
mak nyesss dehh
Najwa Aini
wahhhh....keluarga zaenal punya lambor..
Najwa Aini
yeayy akhirnya...
Restu yang pergi entah kemana, sekarang datang juga...

Tu...Tu...lama amat sih lu datengnya..
Najwa Aini
baca macam2 oleh2 yg dibawa conal, aku jadi haus dan lapar
Najwa Aini
ya kalau dikit, emang gak banyak...
Najwa Aini
kenangan terindah..iler vs upil
Najwa Aini
jadi ceritane, si Paijo ninggalke mbok Sumi...
Tapi beda cerita kalau kata Zaskia gotik.
Dia bilang..paijo...paijo..ditinggalke bhojhone....😄😄
Najwa Aini
siapa...siapa yg ada di pohon mangga...
Ririn Rira
Keren kak 😍
Ririn Rira
😅 berharap apa kamu Zen
Ririn Rira
Apapun pekerjaan nya yang penting halal mengais rezeki halal ya Atta.
Ririn Rira
Nggak kebayang kalau Seruni ngamuk 😅
Ririn Rira
Sama ya keluargaku 75% beda agama karena nenek kandungku kristen jadi yang mualaf cuma mama tapi sepupu² aku sudah banyak masuk islam.

Belajar sama² ya Zen udah ada lampu hijau dari Papa Ridwan.
Najwa Aini
iyahh..
semoga
Ririn Rira
Akhirnya mengantongi restu ya Zen
Ririn Rira
Tindakan papa Ridwan aku pelajari waktu jadi anggota UKS kak jadi kangen masa² itu
Ayuwidia: kesempatan cuci mata 😄
Ririn Rira: Iya kak apalagi waktu praktek cogan jadi pasiennya wah auto tebar pesona 😂
total 3 replies
Ririn Rira
gemesin si Nada
Najwa Aini
Baru aku mau nanya..
eh Authornya duluan.
Terus siapa yg bisa jawab nih
Ayuwidia: emoh, takut sama bidadarinya 😆
Najwa Aini: ogeh.
otw nanya.
yukk ikutt
total 3 replies
Najwa Aini
Batuk lagi aku....kannnn
Najwa Aini
Dia kan hanya sekeda mrenunjukkan eksistensi, Fiya. Tapi cinta no debatnya hanya kamu aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!