Apple Vaughn namanya. Gadis cantik, imut dan menjadi bunga kampus di universitasnya.
Satu yang menjadi ciri khas wanita cantik itu. Selalu bergonta ganti pacar dan hanya menerima pria kaya saja untuk menjadi pacarnya.
Bertemu dengan Knox Romanov yang merupakan pria matang tengil yang berasal dari keluarga konglomerat.
Knox yang tahu tentang reputasi buruk Apple bermaksud untuk mempermainkan wanita yang sering mempermainkan pria itu.
Siapa yang akan terjebak dan dijebak? Yuk kepoin ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Bab 25 AppleKnox
"Hai, Sarah. Bagaimana keadaanmu? Kau sudah membaik, bukan? Selamat atas pernikahan kalian," kata Knox dan menjabat tangan Sarah.
"Terima kasih, aku sudah sangat baik. Ah ya, aku ingin mengembalikan cincin ini. Davian sudah menceritakannya dan aku berterima kasih untuk ini," ucap Sarah sembari memberikan cincin itu pada Knox.
"Kau pasti Margie," ucap Sarah tersenyum.
"Aku Apple," kata Apple terseyum.
"Oh my God ... Maaf, aku tak bermaksud," sahut Sarah merasa tak enak.
"It's oke. Aku sudah tahu sepak terjangnya dulu," jawab Apple santai dan tersenyum.
Hal itu membuat Davian dan Knox tertawa mendengar ucapan Apple yang di luar ekspektasi orang yang ada di sana.
"Syukurlah kau bisa tahan dengan ketengilan dan masa lalu Knox, Sayang. Kau sepertiku yang jarang cemburu," sahut Rexa.
"Ayo kita langsung ke ruang makan," kata Rexa.
Lalu mereka semua menuju ke ruang makan bersama.
Mereka saling mengobrol dan Apple yang memang sangat supel langsung bisa beradaptasi dalam obrolan mereka termasuk dengan Sarah yang baru saja dikenalnya.
Setelah makan malam, mereka berkumpul di area kolam renang di mana ada sofa yang ditengahnya terdapa api unggun mini.
"Jadi kalian serius akan bertunangan?" tanya Rexa cukup terkejut dengan keputusan cepat yang dilakukan oleh Apple dan Knox.
"Ya, Mom. Mommy tak keberatan, bukan?" tanya Knox.
"Tentu saja. Tapi kalian tak main - main, kan? Karena jika iya, mommy tak akan menyetujuinya," sahut Rexa tegas.
Apple melihat ke arah Knox. Dan Knox terlihat hanya tersenyum saja.
Apple melihat ke arah Rexa.
"Ya, kami serius," sahut Apple tersenyum.
Knox melihat Apple yang terlihat tak sedang bercanda.
"Semoga kalian akan bertahan sampai menikah," ucap Davian.
Lalu Knox berdiri dan merogoh kantongnya.
Kemudian pria itu berlutut di depan Apple dan memasangkan sebuah cincin berlian pada jari manis Apple.
"Tak perlu pesta apa pun karena aku sudah melakukannya di depan kedua orang tuaku, Honey," ucap Knox dan mencium tangan Apple.
Apple dan Knox saling menatap lekat.
"Cincin ini tak ada nama Margie lagi, bukan?" tanya Apple yang membuat lainnya tertawa.
"Kau sangat lucu," jawab Knox sembari menekan pipi chubby Apple.
"Kau tak memberinya ciuman, Apple?" tanya Sarah karena Sarah merasa hubungan Apple dan Knox tak terlalu serius dan terkesan main - main.
"Terima kasih sudah mengingatkannya, Sarah," sahut Knox tersenyum senang.
Knox masih berlutut di depan Apple dan wanita itu masih melihat ke arah Knox.
"Aku terlalu malu menciumnya di depan umum," ucap Apple akhirnya.
Rexa tertawa pelan dan mengusap punggung Apple.
"Tak masalah, Sayang. Kau manis sekali," sahut Rexa.
"Dia belum pernah menciumku, Mom," jawab Knox tersenyum pada Apple.
Dan kini semua mata memandang ke arah Apple.
"Aku adalah gadis kuno dan kuharap kau tak keberatan dengan hal itu. Aku takut kau mempermainkanku nanti karena melihat reputasimu yang cukup buruk di mata wanita," sahut Apple dengan tenang.
Rexa dan King tertawa mendengar hal itu, begitu juga dengan Davian dan Sarah.
"Kau pintar sekali, Sayang. Ya, aunty setuju dengan hal itu," ucap Rexa.
Apple tersenyum tipis melihat Knox.
Lalu Knox berdiri dan duduk kembali di sebelah Apple lalu merangkul bahunya.
Kemudian mereka pun kembali mengobrol sampai tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.