Dilarang Boom like !!!
Yuk hargai karya dari seorang penulis 🥰
Dia tidak menyangka kalau akan menjadi pemeran antagonis dalam kehidupan sahabatnya.
Viola Rinjani, seorang gadis muda berusia 23 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang pria yang merupakan suami dari sahabatnya sendiri.
Awalnya, Viola menolak tawaran pernikahan itu. Namun, keadaan yang terus memburuk terasa mencekik leher Viola hingga membuatnya harus mengambil keputusan untuk menjadi istri kedua.
Biduk rumah tangga pun dimulai, akankah Viola berhasil melewatinya ?
Atau terpuruk dengan segala siksaan dan hinaan yang dilayangkan oleh semua orang ?
Yuk ikuti kisahnya hanya di Noveltoon !
Follow IG Author ayu.andila 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 34. Cemburu
Setelah berhasil mengajak Raja pergi, saat ini Alea sedang membeli semua barang-barang yang dia inginkan. Salah satu obat untuk menghilangkan rasa galau dan tidak nyaman yang sedang dia rasakan adalah dengan mengahabiskan uang untuk belanja, walaupun uang Raja ataupun uangnya sendiri tidak akan habis untuk beberapa keturunan.
"honey, kita lihat perhiasan yuk!" ajak Alea setelah sekian jam menghabiskan waktu ditoko pakaian.
Raja hanya menganggukkan kepalanya saja untuk mengiyakan ajakan sang istri, mereka lalu pergi kesebuah toko perhiasan termewah dan terbagus dikota itu.
Alea memilih beberapa set perhiasan yang dia sukai, sementara Raja sendiri terlihat sibuk dengan ponselnya yang sejak tadi terus bergetar.
Setelah selesai dengan pekerjaannya, Raja beralih memperhatikan deretan perhiasan yang terpajang rapi dietalase toko. Matanya menangkap sebuah kalung indah bertahtakan berlian yang ada di dalam sebuah kotak berlapis kaca, dia lalu memanggil karyawan toko itu untuk mengambilkan kalung tersebut.
"wah, kalung itu sangat indah, honey!" seru Alea saat melihat Raja memegang sebuah kalung, dia lalu bangkit dan mendekat kearah Raja dengan sangat antusias.
"apa ini cantik?" tanya Raja saat Alea sudah ada di sampingnya, wanita itu menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyannya darinya.
"Bungkus ini!" Raja lalu memberikan kalung itu pada seorang karyawan untuk dibungkus, terlihat Alea tersenyum dengan sangat lebar karna Raja membeli kalung yang memang sangat cantik dimatanya.
"bagaimana? apa kau sudah selesai belanja, sayang?" tanya Raja, dia memasukkan kotak beludru berwarna merah ke dalam saku jasnya.
"sudah, honey. Tapi, sekarang aku lapar!" jawab Alea, dia lalu mengajak Raja untuk menikmati waktu makan malam mereka disebuah restoran yang memang biasa mereka datangi.
Sementara itu, Viola yang sedang menunggu kepulangan Raja terus mondar-mandir di depan rumah. Dia sudah tidak sabar untuk meminta izin pada lelaki itu untuk pergi menemui sang Adik diluar negeri.
Tidak berselang lama, mobil Raja sudah tiba dihalaman rumah mewah itu. Viola yang melihatnya langsung berlari untuk menghampiri Raja, sangking semangatnya dia bahkan sampai tidak sempat untuk memakai sandal.
"Raja!"
Bruk, Viola menabrak sebuah pot bunga dan nyaris terjungkal menabrak mobil jika saja Raja tidak menangkap tubuhnya.
"apa yang kau lakukan sih?" bentak Raja sembari menarik tubuh Viola masuk ke dalam pelukannya, dia merasa sangat kesal dan marah dengan apa yang dilakukan oleh wanita itu.
Sementara Alea yang masih berada ditempat itu sempat khawatir dengan apa yang Viola lakukan, tetapi sesaat kemudian dia beralih merasa cemburu saat melihat kekhawatiran dimata Raja.
"itu, aku sedang terburu-buru jadi-"
"bagaimana kalau kau jatuh dan kepalamu terantuk batu? hah!" teriak Raja, teriakannya mampu membuat para penjaga gerbang rumah mewah itu merapatkan barisan.
"bagaimana kalau tadi tulangmu patah, lehermu bengkok, kepalamu pecah, dan-"
"berhenti! kenapa kau malah menyumpahiku?" ucap Viola tidak terima, dia merasa kalau Raja bukannya khawatir tapi malah menyumpahinya.
Raja membungkam mulut Viola dengan tangannya membuat Viola memberontak dengan posisi tetap dalam pelukan Raja, mereka berdua sepertinya tidak sadar kalau saat ini Alea masih berada ditempat itu.
Mata Alea terasa panas saat melihat pemandangan yang ada dihadapannya, tangannya mengepal kuat berusaha untuk meredam emosinya yang mulai naik kepermukaan.
"Ekhem!"
Raja dan Viola yang masih asik bertengkar langsung beralih melihat kearah Alea, Viola cepat-cepat mendorong tubuh Raja agar menjauh dari tubuhnya sendiri.
"maaf kalau aku mengganggu kemesraan kalian, tapi bisakah aku bicara dengan suamiku?"
Viola dan Raja tersentak kaget dengan apa yang Alea katakan, untuk pertama kalinya wanita lemah lembut itu berkata kasar pada mereka.
"i-itu Al, aku tidak-"
"Kami permisi dulu, Vi!" Alea menarik lengan Raja dan membawa lelaki itu masuk bersamanya.
Raja dapap merasakan kalau tangan Alea bergetar saat mencengkram lengannya, dia tau kalau saat ini istrinya itu sedang marah padanya.
Sementara itu, Viola masih terdiam ditempatnya berdiri saat ini. Dia merasa bersalah karna tidak memperhatikan Alea, dia juga merasa tidak enak dengan wanita itu karna merasa telah menganggu Alea bersama dengan Raja.
"Dasar bodoh! sebenarnya apa yang aku lakukan sih?" Viola menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal, dia merasa benar-benar bersalah pada Alea.
Dari kejauhan, Mama Vivi terus memperhatikan Viola dengan senyum merekah. Dia merasa senang dengan kedekatan antara Viola dan juga Raja, karna jika hubungan Raja dan Viola semakin dekat maka dia akan lebih cepat mendapatkan cucu.
Namun, Mama Vivi juga terlihat sedih saat melihat menantu pertamanya. Dia tau kalau Alea pasti merasa sangat terluka saat melihat suami yang sangat dia cintai sedang bermesraan dengan wanita lain walaupun wanita itu adalah istri kedua suaminya sendiri.
"maafkan Mama, Alea! cuma ini satu-satunya jalan agar kita bisa mendapatkan keturunan," lirih Mama Vivi, dia lalu masuk kembali ke dalam rumah untuk kembali beristirahat.
Sementara itu, Raja yang saat ini sedang bersama dengan Alea terlihat sedang membujuk wanita itu. Dia berusaha keras untuk meredam emosi Alea sebelum wanita itu menangis dan membuatnya merasa bersalah.
"sebenarnya ada apa denganmu, sayang? kenapa kau marah dan berkata seperti itu pada Viola?"
"kenapa? apa kau sakit hati karna aku berkata kasar pada istri keduamu?" balas Alea dengan tajam, matanya berkilat penuh emosi memandang Raja yang berdiri tepat dihadapannya.
"bukan seperti itu, aku hanya-"
"hanya apa, honey? hanya sedang memadu kasih bersamanya?" potong Alea, dia lalu memalingkan wajahnya kearah samping karna malas bertatapan mata dengan Raja.
Raja menghela napas kasar, dia sangat bingung melihat apa yang sedang terjadi pada Alea saat ini.
"bukannya kau sendiri, yang ingin kalau aku memadu kasih bersamanya?" cibir Raja, dia kembali mengingatkan Alea kalau dialah yang telah memaksa Raja untuk menerima kehadiran Viola.
Alea terdiam saat mendengar apa yang Raja ucapkan, lidahnya terasa kaku untuk membalas apa yang lelaki itu katakan padanya.
"kau sendiri yang ingin aku menikah dengannya, bahkan kau sendiri yang menyuruhku untuk punya anak bersamanya. Lalu, kenapa sekarang kau marah saat aku hanya sekedar memeluknya saja, sayang?" ucap Raja dengan pelan, dia merasa tidak tega saat melihat mata Alea yang mulai berkaca-kaca.
"Aku, aku tidak-"
Raja beralih menarik lengan Alea dan memeluk tubuh wanita itu dengan erat membuat Alea terisak, wanita itu juga memeluk Raja dengan erat seakan-akan takut kalau lelakinya akan direbut oleh orang lain.
"aku tau kalau kau sedang cemburu, tapi percayalah kalau aku hanya mencintaimu," ucap Raja, sebenarnya dia juga tidak tau bagaimana perasaannya terhadap Viola. Tapi satu yang dia yakini, dari dulu dia hanya mencintai Alea sampai saat ini.
"benar! aku hanya mencintai Alea saja,"
•
•
•
Tbc.
Terima kasih buat yang udah baca 😘