Terbelenggu Oleh CEO Angkuh

Masih berlanjut, Dini yang sudah babak belur terdapat berbagai luka di seluruh tubuhnya. Damar sudah berhasil membawanya jauh dari kerumunan massa, sehingga pada saat ini Damar membawa Dini ke tempat tidak jauh dekat di mana Arya berada, yang saat itu juga wartawan dan reporter beralih bertanya padanya.

"Nona Dini, Apa benar berita yang sekarang sedang trending topik di berbagai dunia hanya dalam peluncuran berita satu detik yang sudah membuat geger mengenai anda dan Tuan Arya, bahwa anda sudah menggoda presdir Arya itu benar terjadinya." Tanya wartawan

Dengan mata sembab Dini melirik ke arah Damar untuk meminta pernyataan apa yang harus ia katakan.

Damar mengedipkan mata sambil mengangguk untuk memberikan ketenangan.

"Katakan saja yang sebenarnya, bahwa kau sama sekali tidak tahu mengenai hal ini. Katakan saja kau sedang di fitnah." Bicara Damar pelan pada Dini

Lontaran kata yang diberikan dari semua massa yang menunggu untuk segera memberikan jawaban membuat suasana semakin ricuh. Petugas keamanan pun berteriak keras menyuruh semua orang diam, dan hanya sekali teriakan semuanya menjadi diam. Semua sepasang mata tajam menatap ke arahnya, saat ini Dini menjadi pusat perhatian, semua tidak sabar mendengar jawabannya.

Masih Suasana Tegang, Dini Gemetar untuk membuka mulutnya.

"I-it-itu s-se-mua tidak benar, saya di fitnah. Tidak mungkin saya berani menggoda laki-laki apalagi Presdir Arya, saya tidak pernah menggoda nya." Ucap Dini yang langsung disambut sorakan mengejek tidak menerima penolakan

"Sudah tahu salah kenapa kau masih mengelak dan tidak mengakui kebusukan mu!" Ucap semua massa

"Tapi berbagai bukti dari foto dan video yang sudah beredar, terbukti bahwa anda menggoda presdir Arya. Bahkan foto dan video tidak senonoh anda dengan Tuan Arya begitu saja tersebar luas. Apakah anda yang memotretnya menggunakan handphone anda untuk kepentingan anda sendiri namun, ternyata pada akhirnya tersebar luas." Ucap Reporter kembali

"Bisa saja semua bukti itu palsu hanya untuk menjatuhkan saya. Sekali lagi saya tidak pernah menggoda presdir Arya, saya tidak mungkin melakukan hal itu. Jika kalian tidak percaya tanyakan saja pada Presdir Arya minta dia untuk menjawab kebenarannya." Kata Dini membalikkan

Dari awal Arya memang menjadi kunci dari hal yang sedang terjadi. Hanya ia yang dapat memberikan jawaban sebenarnya, apalagi ia adalah orang yang berkuasa dan orang lain akan mudah percaya dibandingkan orang biasa.

"Presdir Arya, berikan kami penjelasan apa benar anda sudah di goda oleh bawahan Anda sendiri. Tolong berikan pernyataan anda." Tanya Reporter yang kembali beralih bertanya pada Arya

Arya tetap berdiam diri dan tidak menjawab, seolah dia meremehkan semua orang dan berkeyakinan bangga pada dirinya.

"Arya, Jawablah yang sebenarnya. Saat ini kau adalah kunci dari setiap permasalahan yang terjadi." Ucap Damar memaksa

"Presdir Arya... Jawab pertanyaan kami. Apa semua santer berita yang sudah terdengar pagi ini itu benar?" Terus desak Reporter

"Presdir Arya, saya mohon pada anda. Berikan klarifikasi pada mereka bahwa berita yang mereka dengar itu tidak benar." Ucap Dini yang menemui Arya meminta keadilan

Saat Dini memohon pada Arya untuk memberikan penjelasan bahwa dia tidak bersalah, Arya terlihat menatapnya dan menyeringai.

Tentu saja, Berita yang sedang beredar dapat diuntungkan bagi dirinya.

"Saya mohon padamu, Presdir Arya." Ucap Dini sambil menyatukan tangannya memohon dengan mata yang berkaca-kaca dan raut wajah menahan tangis

"Baiklah, Aku akan memberikan klarifikasi pada kalian semua yang tidak hanya berasal dari negaraku saja bahkan sampai belahan dunia mengenai berita yang sedang hangat di perbincangkan hari ini. Saya harap dengan memberikan klarifikasi ini, kalian percaya!" Ungkap Arya yang akhirnya mengeluarkan suara, membuat Dini semakin tenang dan sama sekali tidak terpikir jika Arya akan menjebaknya dan malah berpikir untuk berkata jujur

"Ya,,,ya, Bagaimana Presdir Arya apa semua itu benar?" Ucap wartawan serentak antusias

Semua orang pun menunggu. Arya dengan sengaja membuat lama untuk memberikan pernyataannya.membuat semua orang penasaran dan menunggu ia berbicara.

"Berita yang kalian dengar hari ini..." Sepatah kata Arya berbicara membuat jantung mereka yang menunggu berdebar cepat, khususnya Dini

Dan saat ia melanjutkan perkataannya...

"SEMUA ITU BENAR...!!!" Pernyataan Arya yang membuat semua orang terkejut, terutama Dini ia tidak menyangka Arya akan memberikan pernyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan

Dini spontan menatap Arya dengan tatapan nanar, mata berkaca, dan butir air keluar menyusuri pipinya.

Arya terlihat menatapnya juga dan menyeringai.

"TIDAKK... SEMUA ITU TIDAK BENAR!! Presdir Arya berbohong. Aku tidak pernah menggoda dirinya. Dia selalu meminta ku untuk menuruti keinginannya, itu pun hanya semata pekerjaan ku di sini. Aku sama sekali tidak pernah ada dalam video itu." Sambil menangis, Dini berbicara dengan teriak histeris dihadapan semua orang terus membela kebenaran dirinya

"Apa maksudmu? Jadi kau menyalahkan ku karena keburukan mu sudah terbongkar, sehingga kau membela diri dengan menyalahkan ku dan kau ingin mengatakan pada mereka bahwa aku lah yang selama ini menggoda mu. Seperti itu hah...?" Hardik Arya

"Tidak... Bukan seperti itu, Presdir Arya. Aku tidak bermaksud menyalahkan dirimu. Kita berdua sama sekali tidak bersalah, untuk apa membuat pernyataan yang membuat salah satu diantara kita termasuk ke dalam berita fitnah ini." Ucap Dini sambil menangis

"Lalu, apa hah... Kau ingin mendapatkan simpati dariku atas apa yang kau lakukan padaku kau ingin lari dari kenyataan. Kau tidak ingat saat kau masuk ke ruangan ku, kau terus menggoda diriku, aku berusaha menghindar darimu. Saat aku sakit, Kau sengaja menjaga diriku untuk mengambil kesempatan." Dini tahu Arya sedang membual. Namun, pernyataan Arya berhasil membuat semua orang tercengang, dan percaya saja pada perkataan nya.

Wartawan yang sedang meliput pun semakin fokus menyorot perdebatan Arya dan Dini. Suatu keuntungan bagi mereka juga jika mendapat informasi berita yang menarik banyak mengundang perhatian di kalangan masyarakat.

"Tidak itu fitnah... Kalian jangan percaya pada perkataan nya. Aku tidak pernah melakukan itu." Tolak Dini lagi

"Aku bisa membuktikan pada kalian semua. Selama ini aku mencari informasi mengenai dia. Selain aku termasuk menjadi korbannya, wanita ini adalah wanita yang senang bermain dengan laki-laki hidung belang."

Arya pun menunjukkan foto dari handphone nya, foto itu menunjukkan dengan jelas jika wajah Dini sedang tidur bersama laki-laki tua.

Entah dari mana dia mendapatkan foto itu, mungkin ia terlambat keluar karena mempersiapkan segala sesuatunya untuk mempermainkan Dini. Seharusnya ia berterima kasih pada orang yang membuat Dini difitnah dengan munculnya berita tersebut!

"Hah... Tidak menyangka sekali, Dini yang aku kira gadis lugu dan polos. Ternyata berani berbuat seperti itu. Berarti benar, kita tidak boleh melihat seorang dari covernya saja. Karena kita tidak tahu bagaimana sifat aslinya. berarti kemeja yang di simpan Shasa itu berhubungan dengan peristiwa ini." Gosip dan pembicaraan para karyawan yang menyaksikan

"Semua ini bohong aku tidak pernah melakukan hal itu. Itu sudah diedit! kalian pasti mengerti jika kita sekarang hidup di zaman modern, di mana ingin melakukan apapun untuk menjatuhkan seseorang bisa dilakukan hanya oleh sebuah teknologi dan media sosial." Dini merebut handphone Arya dan segera menghapusnya

"Ya, Kami tahu, jika kami hidup di zaman modern. Sehingga kami percaya jika hidup di zaman ini, kita tidak boleh melihat seseorang dari sisi yang diperlihatkan pada dunia. Yang pada kenyataannya dunia nyata tidak sesuai dengan dunia yang kau tunjukkan. Bagaimana bisa kami tertipu dengan hanya melihat wajah polos dan baikmu. Kau adalah wanita munafik yang baru aku temui." Ucap Karyawan

"Kau masih ingin mengelak, sudah jelas didalam foto ini adalah dirimu dengan laki-laki yang kau layani. Dengan teganya dirimu menodai dan meniduri ku dengan badan mu yang sudah terpakai oleh beberapa laki-laki lain." Jelas Arya di depan semua orang

"Aku tahu kau adalah anak tunggal yang harus bekerja membiayai kebutuhanmu dan keluarga mu. Tapi apakah ada seorang wanita keji seperti dirimu yang tidak segan menjual tubuhnya pada laki-laki untuk meraup keuntungan yang lebih besar. Jika kau bekerja di sini dan menginginkan gaji besar, kau bisa berdiskusi denganku, bukan malah menggoda untuk mendapatkan uangku." Lanjut Arya berbicara

"Kalian jangan percaya foto itu, aku yakin foto itu hanyalah editan karena aku tidak pernah melakukan hal seperti itu." T ttgerus Dini membela, walaupun tahu tidak akan ada yang percaya padanya

"Aku sudah menjawab klarifikasi dari pertanyaan kalian dan ini adalah kebenaran nya. Terserah kalian percaya pada siapa, yang pastinya aku ingin membongkar keburukan pegawai ku yang tidak bersikap sopan pada atasannya sendiri." Ucap Arya

"Dan dihadapan semua orang, saat ini juga aku ingin memecat dirinya disaksikan oleh kalian semua, dan membuat pernyataan jika ia dipecat dengan tidak hormat dan menegaskan siapapun di luaran sanal yang berani menerimanya bekerja.entah itu perusahaan kecil atau besar, toko ataupun sarana tempat pekerjaan.aku akan menuntutnya atas dasar sesama orang yang berbuat Zina.jika mereka memberikan tempat maka sudah di pastikan jika dia adalah pezinah.karena sesama pezinah akan mendukung perzinahan." Ucap Arya tidak segan, dan setelah itu ia kembali masuk bersama kawanan bodyguard termasuk para karyawan nya

"Baik pemirsa, dari penyataan Presdir Arya.kita sudah meyakini bahwa pegawai yang bekerja sebagai office girl di perusahaan Pratama group mencoba untuk menggoda pimpinan perusahaannya sendiri yakni presdir Arya.sekarang kita sudah mendapatkan jawaban bahwa berita yang tersebar hari ini itu semua benar. Kami melaporkan dari perusahaan Pratama group." Siar Reporter

Hati Dini begitu hancur bak 1000 pisau menyayat hati dan dirinya.mengapa ada orang yang begitu tega memfitnah dirinya dengan memberikan asumsi masyarakat yang membuat semua orang percaya dan tidak ada yang percaya padanya.ia terduduk lemah di lantai menangis sekuat-kuatnya.

Semua orang pergi dengan puas karena menganggap berita itu benar apa adanya.sebelum pergi semua massa menyorakinya dan meludahi Dini.

"Rasakan itu wanita bodoh. Jangan bermain-main denganku, jika kau tidak ingin membuat dunia mu hancur seketika.sudah ku tegaskan dia adalah milikku namun, kau malah dengan mudah mengambil simpati Presdir Arya." Ucap seseorang dari balik pohon yang ternyata sedari tadi memperhatikan jalannya permainan yang ia mainkan