Alvia Alianza, wanita yang sudah menjalani kehidupan rumah tangga selama satu tahun. Ia menikah dengan Bintang Askara. Pemuda tampan yang membuat para wanita selalu mengejarnya.
Namun pernikahannya bukanlah pernikahan yang di idamkan oleh setiap wanita.
Karena pernikahannya hanyalah sebuah tameng untuk menutupi hubungan Bintang dan kekasihnya.
Bintang telah membayarnya untuk menikah dengannya selama satu setengah tahun ke depan. Karena orang tuanya tidak menyetujui hubungannya dengan kekasihnya.
Bagaimana kisah kehidupan Via selanjutnya? ikuti terus ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 34
Dua bulan berlalu dengan begitu cepat. Hubungan antara Bintang dan Via pun semakin dekat. Semenjak Alesha kembali ke LA, Bintang tak lagi merasakan kesepian. Via seolah membuat Bintang melupakan Alesha.
Namun tetap saja, saat Alesha memanggilnya dengan cara video call, Bintang menjauhi Via dan begitu fokus pada Alesha. Dan semua itu membuat Via kembali merasakan sebuah kekecewaan yang mendalam. Akankah ia sanggup merebut hati suaminya? Sementara waktunya tidak lama lagi. Kini tinggal tersisa enam bulan lagi.
Seperti biasa, Via bangun pagi-pagi untuk membuat sarapan untuk suaminya sebelum ia berangkat bekerja.
Selesai membuat sarapan, Via bergegas menuju kamarnya. Ia akan bersiap-siap untuk bekerja hari ini.
Sejenak ia berhenti dan menatap pintu kamar suaminya. Tatapannya begitu nanar. Via masih mengingat saat kemarin Alesha menelpon Bintang. Dirinya seolah terhempas kan. Lalu ia memutuskan untuk cepat-cepat memasuki kamarnya.
Namun baru satu langkah saja, suara Bintang memanggilnya. Via terkejut, rasa kesal ketika Bintang mengabaikannya saat menjawab panggilan Alesha pun kembali.
Via ingin mengabaikan panggilan itu. Tapi saat Bintang berkata sesuatu hal, membuat Via seketika menoleh padanya.
"Eve melahirkan,Vi."
"Benarkah? Ayo kita menyusulnya ke rumah sakit," ajak Via.
Bintang nampak begitu ragu. Lalu iapun berkata, "kita ke sana nanti, tunggu Aku. Aku ada urusan sebentar," ucap Bintang.
Ucapan Bintang membuat Via heran. Sepenting apakah urusan Bintang? Bukankah keluarganya juga sangat penting? Via hanya menganggukkan kepalanya menyetujui begitu saja.
Sementara Bintang segera pergi dengan tergesa-gesa. Dan itu semakin membuat Via begitu bertanya-tanya dalam hatinya. Kemanakah suaminya pergi?
***
Sementara di tempat lain.
Bintang tengah menemui Alesha di apartemennya. Alesha mengatakan ingin mundur dari dunia model. Dan itu membuat Bintang begitu senang, karena ia berpikir Alesha berhenti karena dirinya. Bintang berpikir Alesha sangat mencintai dirinya.
Padahal yang sebenarnya adalah. Alesha di keluarkan dari agensinya karena sudah ketahuan berselingkuh dengan pemilik agensi tersebut.
Istri pemilik Agensi itu sangat murka saat mengetahuinya. Dan berakhirlah Alesha yang harus hengkang dari dunia model.
"Sayang, terimakasih karena sudah memutuskan untuk bersamaku. Aku tahu Kau begitu mencintai ku hingga Kau memutuskan untuk keluar dari pekerjaan mu." Bintang memeluk Alesha.
"Ya, Kau benar sayang. Aku sudah tidak sabar lagi kita bisa menikah nantinya. Tinggal enam bulan lagi, dan Kau harus menceraikan istrimu itu."
Deg...
Bintang terkejut, ia kembali mengingat Via. Hatinya kembali gelisah. Perlahan Bintang melepaskan pelukannya pada Alesha. Bintang pun menjadi terdiam.
Melihat perubahan Bintang, Alesha pun mengerutkan keningnya. Ia menerka-nerka apakah Bintang mulai menyukai Via?
"Kenapa Kau terdiam sayang, apakah Kau mulai menyukainya?"
Bintang masih terdiam, ia tak menjawab pertanyaan dari Alesha. Pikirannya di penuhi oleh Via saat ini. Hingga ia melupakan Alesha di depannya.
Bintang segera berdiri. "Aku harus kembali Al," ucap Bintang tiba-tiba.
"Kau belum menjawab pertanyaan ku, sayang. Apa Kau tiba-tiba ingin pulang karena Dia!?"
"Kau jangan berpikir macam-macam Al, Eve saat ini sedang melahirkan. Jadi Aku harus ke rumah sakit," kilah Bintang.
Via tahu, Bintang pasti berbohong. Ia mulai mengepalkan tangannya. "Tidak, Kau tidak boleh menyukai Via! Aku harus melakukan sesuatu," batin Alesha.
"Sayang, tunggu dulu. Aku akan membuatkan mu teh sebentar. Kau pasti haus." Alesha bersikap semanis mungkin.
"Tidak Al, lain kali saja. Nanti Aku akan kemari lagi," tolak Bintang.
Namun Alesha tidak kehabisan akal. Ia harus membuat Bintang tetap di sana. Ada sesuatu yang Alesha rencanakan saat ini.
"Tapi sayang, ini hanya teh. Apakah karena teh buatan ku tidak enak, hingga Kau tidak mau menunggu sebentar?" Alesha berpura-pura sedih.
Bintang menghela nafasnya. "Hanya meminum teh, tidak akan lama bukan?" Pikirnya.
"Baiklah."
"Terimakasih sayang. Tunggulah sebentar, Aku akan membuatkannya untukmu," ucap Alesha girang. Ia segera beranjak dan membuatkan teh untuk Bintang.
Tak berapa lama kemudian, Alesha datang membawa secangkir teh dan memberikannya kepada Bintang.
"Minumlah sayang, ini pasti akan menyegarkan mu," ucap Alesha tersenyum manis.
Bintang mengangguk dan segera meminumnya.
"Baiklah, Aku harus segera kembali Al," ucap Bintang setelah selesai meminum tehnya. Namun saat ia hendak berdiri, rasa pusing menderanya. Bintang pun tidak sadarkan diri.
Alesha tersenyum menyeringai. Ia akan menjalankan rencana jahatnya.
***