Digo Melviano, seorang CEO tampan yang merasakan pertentangan dihidupnya.
Disatu sisi ia memiliki istri yang nyaris sempurna. Namun itu saja tidak cukup, orang tua Digo selalu mendesak mereka agar cepat memiliki momongan sebagai penerus tahta keluarga Melviano. Namun Kiara, istri Digo nampaknya acuh terhadap keinginan itu.
Hingga datanglah seorang wanita cantik dihidup Digo, yang membuat pria itu merasa tertarik padanya.
Digo meminta Renata Anastasya untuk menjadi istri keduanya, dan memiliki keturunan dari rahimnya.
Renata adalah artis sebuah majalah dewasa yang saat itu tengah menjalani kerja sama dengan perusahaan Melviano group.
Renata memiliki pemikiran yang cukup terbuka, hingga membuatnya berani mengambil keputusan untuk menjadi istri kedua Digo.
.. Happy Reading ✨
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia_Ava02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24 Baik-baik Saja
Krekk!
"Mas, kamu sudah pulang?" Renata langsung menyambut Digo dengan pelukan hangat saat ia baru saja sampai di apartemennya.
Digo mencium pundak Renata beberapa kali sambil melingkarkan tangannya di pinggang Renata. "Aku sengaja pulang cepat karena aku sangat merindukanmu." ucapannya.
"Aku juga. Entah mengapa hari ini terasa lama sekali dan membosankan." ucap Renata sambil mengalungkan kedua tangannya dileher Digo dan menatap pria tampan itu dengan meruncingkan bibirnya.
"Aku juga merasa seperti itu, Karena kamu tidak datang ke kantor hari ini." sautnya. "Kenapa kamu tidak jalan-jalan keluar saja jika bosan?" lanjut Digo.
"Sudah, hari ini aku belanja beberapa baju di mall. Aku membeli baju yang agak tertutup supaya kamu tidak cemburu lagi jika ada yang menatap tubuhku." ujar Renata.
"Benarkah? Kenapa istriku ini sangat pintar." ucap Digo sambil mencapit hidung Renata.
"Iih! Sakit mas." protesnya. "Oh ya, aku sudah masak makanan kesukaan kamu mas, yuk kita makan sama-sama?" ucap Renata sambil menggandeng lengan Digo.
Digo tersenyum menatap Renata, inilah yang ia harapkan sebagai seorang suami. Istri yang menyambut hangat ketika ia pulang dari kantor, dan menyiapkan makanan untuknya lalu menikmatinya bersama.
"Mas! kok ngelamun?" tanya Renata.
"Tidak. Aku hanya merasa sangat beruntung memiliki kamu Ren, kamu adalah sosok istri yang aku inginkan selama ini." ucap Digo sambil menatap wajah istrinya.
"Kamu selalu memujiku begitu tinggi mas, aku takut jika nantinya kamu akan bosan." keluh Renata.
"Mana mungkin aku bisa bosan, jika tuhan mengirimkan bidadari sesempurna kamu sayang. Bahkan aku rela menukar apapun didunia ini agar kamu tetap berada di sisiku." ucap Digo yang membuat hati Renata seketika menjadi hangat.
"Sudah ah gombalnya. Sekarang mas mau makan atau mandi dulu?" tanya Renata.
"Sepertinya aku sudah lapar, bagaimana jika kita makan dulu." putus Digo.
"Oke."
Renata sengaja tidak membicarakan tentang pertemuannya dengan mama Jihan tadi, karena Renata tidak ingin merusak suasana bersama sang suami malam ini.
Kini Renata mulai menyiapkan makanan di piring Digo dengan menu kesukaannya yang sudah ia masak khusus untuk sang suami.
"Hmm..! Rasanya menyenangkan sekali jika bia selalu bersama seperti ini." batin Renata.
Renata dan Digo pun mulai menyantap makanan malam bersama. Masakan Renata tidak pernah gagal di lidah Digo. Wanita itu selalu bisa mencuri hati Digo lewat apapun yang ia lakukan.
Setelah selesai makan malam, Digo memutuskan untuk langsung mandi. Digo menyegarkan tubuhnya di bawah guyuran shower kamar mandi tersebut.
Tapi bukan Renata namanya jika tidak memiliki rencana nakal untuk sang suami. Setelah selesai merapikan meja makan, Renata berencana untuk menyusul sang suami.
Renata melepaskan seluruh pakaiannya dan menggantinya dengan handuk kimono. Kali ini ia akan ikut masuk bersama suaminya yang tengah mandi.
Renata berjalan dengan penuh percaya diri dan membuka pintu kamar mandi yang memang tidak terkunci. Lagipula hanya ada mereka berdua disana, jadi Digo pikir tidak perlu untuk menguncinya.
Renata membuka handuknya tepat di depan Digo yang sudah polos dan basah.
"Tiba-tiba aku juga merasa sangat panas dan ingin mandi, bagaimana jika kita mandi bersama?" tanya Renata yang kini telah menjatuhkan handuknya dilantai kamar mandi, menampakkan tubuhnya yang begitu menggoda dan siap untuk disantap.
"Tentu sayang, aku akan menyejukkan tubuhmu." Digo langsung menarik tangan Renata dan membawa tubuh indah itu ke dalam dekapannya di bawah guyuran air shower.
"Akh!" desah Renata saat Digo mulai menyentuh dan mencium leher jenjangnya.
Digo langsung menyesap bibir Renata dan saling memanggut satu sama lain sambil meremas dan memainkan titik merah muda yang berada di dada Renata hingga membuatnya menggelinjang menahan hasrat.
"Eumph!"
digo terus saja memberikan sentuhan-sentuhan memabukkan di tubuh Renata hingga membuatnya terasa melayang.
Tidak mau terlalu lama melakukan pemanasan, Digo langsung melakukan penyatuan karena juniornya pun kini sudah sangat mengeras di bawah sana.
"Emhh.. Akh! Akh!" bibir manis Renata terus saja meracau, suara seksi itu menggema di seluruh ruangan kamar mandi.
Waktu berlalu, kini keduanya telah selesai melakukan penyatuan dengan beberapa kali pelepasan. sungguh Renata membuat Digo selalu tercandu-candu.
Digo dan Renata kini sudah sama-sama rapi mengenakan pakaian mereka masing-masing.
"Kamu benar-benar akan pulang sekarang?" tanya Renata dengan suara lesu dan wajah masam.
Wanita itu kini tengah memakaikan dasi di leher sang suami. Ia nampak sangat tidak rela jika sang suami harus meninggalkannya sekarang.
Digo membelai lembut pipi Renata. "Aku harus pulang sayang, maafkan aku."
"Lalu kapan kamu akan menginap di sini lagi?" tanya Renata manja.
"Kapanpun jika kamu mau, tapi tidak untuk malam ini. Ada hal yang ingin aku bicarakan dengan Kinara malam ini." terang Digo.
"Apa itu tentang keinginan papamu untuk memperbaiki hubungan kalian tanpa aku?" tanya Renata terus terang.
Digo mengerutkan keningnya. "Dari mana kamu tau semua itu?" tanya Digo.
Renata menghela nafas dan membalikkan tubuhnya memunggungi tubuh Digo sambil menyilangkan kedua tangannya diatas dada.
"Aku bertemu mamamu hari ini saat aku sedang berbelanja tadi siang." terang Renata.
"Benarkah? lalu apa yang terjadi?" tanya Digo sambil memeluk pinggang Renata dari belakang dan menyandarkan dagunya di atas pundak Renata.
"mamamu mengajakku untuk bicara, dia ingin membujukku agar pergi meninggalkanmu." jelas Renata.
Digo memutar tubuh istrinya dan mendekapnya lebih dekat. "Lalu apa yang kamu katakan?" tanya Digo.
Renata meruncingkan bibirnya. "Tentu saja aku tidak mau. Bukankah kita sudah sama-sama berjanji untuk tidak akan pernah meninggalkan satu sama lain."
"Pintar!" ucap Digo sambil menyentuh hidung Renata menggunakan telunjuknya.
"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Kinara sekarang?" tanya Renata.
Digo menghela nafas. "Dia masih tetap tidak mau bicara padaku."
"Apa papamu tau jika kita masih sering bertemu?" timpalnya lagi.
"Aku tidak tau. Tapi kamu tidak perlu khawatir, semuanya akan baik-baik saja." ucap Digo.
"Aku tidak akan pernah merasa khawatir jika kamu ada bersamaku mas." jawab Renata.
Keduanya tersenyum dan saling memeluk sebelum akhirnya Digo harus pergi untuk pulang kerumahnya.