NovelToon NovelToon
Yang Tidak Pernah Menyentuh Ku

Yang Tidak Pernah Menyentuh Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: heyyo

Sudah dua bulan sejak pernikahan kami. Dan selama itu, dia—lelaki itu—tak pernah sekalipun menyentuhku. Seolah aku tak pernah benar-benar ada di rumah ini. Aku tak tahu apa yang salah. Dia tak menjawab saat kutanya, tak menyentuh sarapan yang kubuat. Yang kutahu hanya satu—dia kosong dan Kesepian. Seperti gelas yang pecah dan tak pernah bisa utuh lagi. Nadira dijodohkan dengan Dewa Dirgantara, pria tiga puluh tahun, anak tunggal dari keluarga Dirgantara. Pernikahan mereka tak pernah dipaksakan. Tak ada penolakan. Namun diam-diam, Nadira menyadari ada sesuatu yang hilang dari dalam diri Dewa—sesuatu yang tak bisa ia lawan, dan tak bisa Nadira tembus. Sesuatu yang membuatnya tak pernah benar-benar hadir, bahkan ketika berdiri di hadapannya. Dan mungkin… itulah alasan mengapa Dewa tak pernah menyentuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon heyyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Di Pojok Bar.

Lampu redup menari di langit-langit ruangan yang dipenuhi dentuman musik dan suara gelas bersentuhan. Namun tidak ada satu pun di antara itu yang mampu menembus keheningan dalam kepala Dewa.

Ia duduk di pojok bar, jauh dari panggung dan keramaian, mengenakan kemeja kerja yang kusut di bagian lengan. Jasnya terlipat sembarangan di kursi sebelah, dasinya tergantung longgar seolah lupa dilepas.

Jari-jari tangannya menggenggam gelas berisi cairan bening yang sejak sepuluh menit lalu tidak berubah tinggi. Ia tidak benar-benar meminumnya. Hanya memutar-mutar es batu yang kini mulai mencair, menghasilkan bunyi kecil yang entah mengganggu atau menenangkan.

Di sela-sela dua jari, sebatang rokok menyala lambat. Asapnya melayang pelan, menari seperti pikirannya yang berantakan.

Ia terlihat seperti seseorang yang sedang kehilangan.

Tapi bukan kehilangan sesuatu yang bisa dicari.

Lebih dari itu—seperti sedang kehilangan arah.

Seperti seseorang yang sedang mencoba kuat, tetapi tak tahu lagi apa gunanya.

Di balik matanya, ada pertanyaan yang tak pernah ia ucapkan.

Ada sebuah kesedihan di sana, Kehilangan dan sebuah harapan yang hancur selamanya, begitu saja.

Dewa meneguk isi gelas itu seketika, kemudian membuka ponselnya. Terlihat di sana ada satu panggilan dari ibunya dan sebuah pesan dari Saka.

Saka Sinting 1

[Dewa, Kau dimana?]

Setelah pesan itu di buka, berderet pesan lainnya langsung muncul di room chat yang sama.

[Aku dan Kai mencarimu, apa kau di rumah?]

[Ketik 1 jika kau berada di rumah]

[Ketik 2 jika kau masih keluyuran di luar rumah tidak tentu arah.]

[Dewa! Aku tau kau sudah membaca pesanku! Segera balas atau aku bom dunia ini.]

[Jangan acuhkan aku seperti kau mengacuhkan istrimu!]

Dewa meletakkan ponselnya ke atas meja, enggan membaca pesan yang terus di kirimkan oleh Saka. Membaca pesan terakhir darinya membuat Dewa semakin tidak karuan.

Seketika dia teringat akan Nadira. Bukan tentang pernikahan mereka, bukan tentang makanan Nadira yang tidak pernah Dewa sentuh. Tapi tentang satu malam, Satu malam yang gelap, basah dan menakutkan.

Seseorang wanita meringkuk menangis diatas kasur, memeluk dirinya sendiri. Saat itu hati Dewa terasa sakit. Sakit karena menyadari bahwa Nadira sangat ketakukan di dalam sana.

Seketika dia teringat, tangannya yang besar tiba tiba saja menarik kepala Nadira ke dadanya. Kemudian memeluk wanita itu semalaman. Tidak ada rasa cinta, tidak ada rasa sayang. Hanya saja. Dewa memahami ketakutan Nadira.

Dewa mengeraskan rahangnya, menatap ke depan sana, sedikit kesal.

Untuk apa semua itu- Gumamnya.

Kemudian Ponsel di atas meja bar itu kembali berbunyi, sebuah notifikasi. Dewa membukanya dan menebak itu pasti pesan konyol lainnya dari Saka. Namun ketika dia lihat pesan itu dari Kai. matanya langsung terbelalak.

Tanpa menunggu, ia bangkit. Membayar diam-diam, lalu pergi.

......................

Aku mendengar napas Hans dari seberang. Tenang, lembut, dan terasa dekat.

Malam semakin larut, dan suara serangga dari luar sana sesekali menyelinap masuk ke telingaku. Tapi yang paling jelas adalah suara Hans—satu-satunya suara yang membuatku merasa… tidak sendirian.

“Apakah kamu masih di balkon?” tanyanya.

Aku mengangguk kecil, meski tahu ia tak bisa melihat. “Iya."

"Bagaimana jika dia tidak pulang? Apakah kamu akan terus menunggu?" Tanya Hans.

Lagi lagi, pertanyaan yang tidak bisa aku jawab dengan pasti. Dari pernikahan ini aku menyadari, bahwa ketidakpastian itu menyakitkan.

1
Safrudin Suekko
up lagi kak
Dian Rahmawati
dewa maka nya jgn egois
Dian Rahmawati
ayok mama dewa kasih pencerahaan buat si dewa
Dian Rahmawati
hans manipulatif
Dian Rahmawati
aku tarik kembali ucapan hans baik ternyata dia dalang pertengkaran dewa dan nadira
.hans bayar laki2 tmn SMA itu
Dian Rahmawati
nadira terlalu baik untuk si dewa
Dian Rahmawati
hans selalu ada buat nadira
Safrudin Suekko
👍👍👍👍👍👍
puputte.
Hallo, gak jadi update besok, jadinya malam ini...Sebenarnya hati keciel ku masih terluka,tapi ternyata dengerin musik galau sama stalking ig nya juga bikin aku makin terluka, jadi yaudah deh, aku update aja malam ini, enjoy yaaa🩷🩷🩷 guys ini serius aku nulis novel ini karena patah hati loh🥺😔
puputte.
hi guys, jadi author lagi patah hati malam ini, besok mimin update yaa... kalo patah hati malamnya mimin gak update, siang aja. kalo udah sembuh hatinya mimin update siang sma malam🩷 enjoy
Dian Rahmawati
salah paham kau dewa
Dian Rahmawati
dewa egois
Dian Rahmawati
dewa buat sebel
Dian Rahmawati
kasian nadira
Dian Rahmawati
udh ada kemajuan nih
Dian Rahmawati
cie dewa udh mulai sdkit cemburu nih
Dian Rahmawati
wah Hans suka sama Nadira
Dian Rahmawati
jadi penasaran
Dian Rahmawati
awal yang baik Nadira
Dian Rahmawati
apakah dewa sprti trauma masa lalu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!