kerajaan majayan dalam situasi kritis,sang prabu telah di ambang kematian,saat terakhir dalam hidup nya,sang prabu hanya bisa membuat rencana penyelamatan putra mahkota,berharap di masa depan ,sang putra mahkota dapat mengambil hak nya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
melawan balik
kota Caringin yang makmur kini menjadi kota neraka, rumah rumah banyak yang hancur,sisa sisa kebakaran ada di tiap jalan.
pasar pasar kosong, jalan jalan kosong, hanya rumah kediaman Adipati dan kantor nya yang ramai, di dalam kantor Adipati ada penjara, penjara ini penuh sesak dengan perempuan perempuan berbagai usia, mungkin ada lima puluhan orang',mata mereka kosong seperti mayat, tubuh mereka kurus dengan rambut berantakan.
sementara dari halaman rumah adipati, tiga ratus prajurit bergerak, ada lima orang penunggang kuda yang memimpin.
setengah harian kemudian, pasukan ini sampai di sebuah desa, di gerbang desa ,tertulis " selamat datang di desa Kosambi"
pasukan itu memasuki desa, suasana desa sunyi, tidak ada orang berlalu lalang,
" bakar rumah ini"
seorang prajurit maju, menyalakan obor, melempar kan obor itu ke atap sebuah rumah,atap rumah yang terbuat dari Alang Alang kering yang di anyam segera terbakar, mengagetkan sepasang burung jalak yang sedang memadu kasih..
" kwoak..kwoak..orang orang sialan tidak bisakah menunggu sebentar, aku hampir berhasil tadi, sialan..sialan.."
sepasang burung gagak itu terbang melarikan diri,hinggap di dahan pohon
"kakang ayo kita melaporkan hal ini kepada Raden kepeng, kasian orang orang di sini"
" ayo nyai..aku dengar Raden kepeng tengah berada di kota majayan lama"
setelah membakar rumah, tiga ratus orang berpencar, memeriksa ke adaan, pasukan ini maju perlahan lahan,terus menyusuri desa.
" wutt..." dari atas sebuah pohon , anak panah melesat, mengincar kepala salah seorang penunggang kuda.
" monyet kurap, orang yang diserang sadar, dia berhasil menyelamatkan diri.
" wutt..wutt.."
dari balik rumah dan semak juga ada serangan panah,
" ahhh..tiga orang prajurit,jatuh terjengkang, dadanya tertembus panah
" kurang ajar..pasukan ..siaga, pecah jadi tiga"
pohon dan semak di periksa, sudah tidak ada orang disana.
" mau main kucing kucingan dengan ku hah! Baik..kita lihat seberapa hebat kalian.."
sementara itu, di kota saradana, suasana kota tak lebih baik dari kota Caringin, dari kota ini juga ada sekitar tiga ratusan pasukan yang memasuki desa bernama desa bedahan,pasukan ini juga melakukan aksi penyisiran di sini.
di hutan Jatinangor, pertempuran malah telah pecah, persembunyian pejuang Jatinangor di temukan, mereka bertahan sebisa mungkin , memanfaatkan hutan lebat , mereka berusaha meloloskan diri sambil sesekali melakukan serangan balik.
gagak Rimang dan pasangannya, melihat semua itu dalam perjalanan nya menuju tempat Raden kepeng di majayan, kemudian dia melaporkan situasi ini saat bertemu dengan nya.
di dalam hutan Jatinangor, para pejuang terjebak di pinggiran jurang,jumlah mereka lima puluh orang, sementara pasukan Pamotan yang mengepung tiga ratus ditambah lima orang pemimpin berkuda.
" mau lari kemana lagi kalian"
"hahahaha.."
" mati dan hidup sudah ada garis nya,pilih mati atau di siksa mereka lalu mati juga, ayo sama sama mati,
seorang pemuda yang tampaknya memimpin pejuang ini menyuntikkan semangat kepada rekan rekan nya yang lain, dia berteriak lantang , sikap gagah berani nya menyulut semangat yang lain,
"kami memilih mati berkalang tanah daripada hidup terhina "
tiga ratusan prajurit perlahan maju, mempersempit ruang, lima puluh orang tetap diam di tempat, tidak mundur,buat apa mundur, dibelakang jurang , maju dan mundur sama hasil nya ,mati
" Auummmmm Roar...."
Auman harimau menggelegar, tiba tiba di antara dua kubu itu seekor harimau hitam sebesar sapi muncul, Auman nya yang menggelegar membuat lima ekor kuda meringkik ketakutan, melemparkan penunggang nya, kuda kuda itu kabur,
tiga ratus orang terkesima kaget, barisan paling depan kacau, saling dorong berusaha mundur ke belakang.
ditengah tengah ke kacauan, seorang pemuda muncul tiba tiba Tampa disadari siapapun, pemuda ini melangkah menuju lima puluh orang yang terkepung,
" jangan bertanya dulu,percaya saja padaku, ayo kalian semua ikuti aku"
pemuda itu yang tak lain Raden kepeng, membawa lima puluh orang yang masih berdegup jantung nya menjauh dari tepi jurang, dengan hati penuh tanya , mereka tetap berjalan mengikuti langkah Raden kepeng, melewati pasukan musuh tapi musuh nya sama sekali tidak melihat ,terus berjalan dengan cepat masuk ke hutan.
###
Seorang pemanah, di temukan di atas sebuah pohon, dia terlambat melarikan diri, ketika tiba tiba tubuh nya seperti melayang di tarik orang, saat tersadar, dia sudah berada jauh dalam hutan, di samping nya ada seorang pemuda tampan.
" nah sudah aman sekarang"
" terimakasih,tapi siapa kisanak ini ?"
##
desa bedahan telah siaga,disini ada sekitar seratus orang berbekal senjata berupa tombak dari bambu dan golok,
mereka membuat tempat perlindungan dari karung karung berisi pasir dan batu yang di tumpuk tiap tempat ada lima orang pemanah dan 15 orang bersenjata bambu panjang yang ujung nya runcing.
ketika tiba tiba muncul seorang pemuda di ujung gerbang desa, mereka semua waspada , sekelompok orang segera menangkap pemuda ini, dia tidak melawan,membiarkan dirinya tertangkap dan di hadapkan kepada kepala desa
kepala desa waspada, dia bisa melihat pemuda ini bukan orang sembarangan, aura yang keluar dari tubuhnya aura bangsawan,dia tidak berani gegabah,bertanya dengan hati hati
" Raden ini siapa?
" nama saya kepeng aki, saya pengelana"
" kepeng??? Apa kisanak berasal dari desa kepeng itu?
" benar aki, saya berasal dari sana, Kuwu Nala ayah saya."
jika begitu, apakah Aden adalah Raden kepeng?
iya aki, saya Raden kepeng..
" brug.." kepala desa terjatuh dia sangat kaget segera memanggil orang orang di dekatnya,
sebagai seorang kepala desa, wawasan nya luas, informasi yang dia dapat pun luas,jadi dia segera tau nama desa kepeng,aki Nala sebagai Kuwu ,dan para sepuh desa, tentu saja dia juga tau cerita Raden kepeng.
" salam hormat kami Raden, maafkan kelancangan kami"
sudahlah aki.. ayo bangun semua
aku sengaja kesini, aku tau apa yang kalian hadapi, aku datang untuk membantu.
" Aih .syukurlah.. Raden.."
Dengan adanya Raden kepeng,rencana di rubah,karung pasir di biarkan kosong sebagai gantinya di buatkan orang orangan sawah, bertopi jerami , dari jauh terlihat seperti orang sebenarnya,
lima kelompok yang ada berpencar ke tempat yang telah di tentukan ,
satu kelompok lagi di buat ,terdiri dari sepuluh orang pemberani ,mantan prajurit Wanayasa,mereka bersama Raden kepeng tetap di dalam desa , secara acak memilih rumah kosong dan bersembunyi di sana.
derap langkah kaki orang Pamotan terdengar hanya sesaat setelah pengaturan selesai,
" berhenti..." di gerbang desa pemimpin pasukan memerintah kan berhenti
" hahaha..rupanya kalian semua sudah siap..pasukan.. serang..hancurkan desa ini .
" hia ..hia...maju..."
tiga ratus prajurit dengan semangat berlari menuju karung karung pasir, membacok dan menusuk..
" sialan .apa apa an ini,.. orang sawah . bangsat.."
Pasukan yang semangat dan terlanjur maju kesal saat mengetahui mereka menyerang jerami orang orangan sawah,
melapiaskan kekesalan mereka mengobrak Abrik boneka jerami dan tempat perlindungan
"wuttt ..panah api berkelebat..blar.
jerami jerami kering dengan cepat terbakar,walau tidak menimbulkan korban jiwa , tapi membuat mereka semakin jengkel,